Alex.. Menikahlah dengan Denada, Berjanjilah ! Jaga Denada, sayangi Denada, lindungi Denada, perlakukan Denada seperti kamu memperlakukanku. Deswita Jovanka
Kenapa, Kenapa kamu memberikanku pilihan yang terberat dalam hidupku... sampai kapanpun tidak akan ada wanita yang bisa menggantikan posisi kamu di hatiku, sekalipun dia adalah kembaranmu. Alexander Harison Galaxi
Tidak kak, aku tidak mau menikah dengan pria yang tidak ku kenal, terlebih aku sudah punya kekasih. Denada Jovanka
Pernikahan yang terjadi tanpa cinta itu, apakah berlangsung lama atau hanya akan bertahan seumur jagung saja ?
Yang penasaran dengan ceritanya, langsung saja kepoin ceritanya disini yuk.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bilqies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Meninggalkan Mansion
🌷Mansion Alex Harison Galaxi🌷
Siang itu di dalam kamar, setelah minum obat, kondisi Denada sudah mulai membaik, demamnya sudah turun, dia mulai terbangun dan mengambil tas miliknya yang dia taruh di atas nakas berada tepat di samping ranjang nya.
Denada mulai merogoh tasnya mengambil benda pipih yang tersimpan di dalam sana. Dia mengotak-atik ponselnya mencari sebuah nama yang akan dia hubungi, tak butuh waktu yang lama bagi Denada mencari nama tersebut, setelah itu di tekannya tombol hijau yang berada di layar pintarnya. Sambungan telpon pun tetap terhubung, namun sama sekali tidak diangkat oleh sang empunya, sampai akhirnya Denada terpaksa mengirimkan sebuah pesan pada Daddy Nicho yang sedari tadi dia hubungi, tapi tidak ada jawaban dari Daddy nya.
Pesan dikirim :
"Dad ! Denada ingin bertemu Daddy !!"
Sekian menit menunggu, tidak ada balasan sama sekali dari Daddy Nicho, namun hal itu tidak membuat seorang Denada pesimis, dia terus mengirimkan beberapa pesan lagi pada Daddy Nicho, berharap mendapatkan balasan dari Daddy nya.
Pesan dikirim :
"Dad..! Kenapa tidak balas pesan Dena, Dena telpon pun tidak Daddy angkat, sebegitu penting nya kah pekerjaan Daddy sampai melupakan putri mu ini, Dena begitu tersiksa tinggal disini, tempat ini bagaikan neraka buat Dena !"
Pesan dikirim :
"Baiklah Dad, jika ini kemauan Daddy, Dena akan temui Opa Harison dan mengatakan sebenarnya, bahwa Daddy selama ini telah berhutang pada Alex ! Tentunya tanpa sepengetahuan Opa Harison, dan Daddy akan tanggung semua resikonya !"
Dengan kesal Denada melempar ponselnya ke atas ranjang, tak selang berapa lama sebuah notif pesan masuk di ponsel Denada.
Pesan diterima :
"Kau mengancam Daddy ! Beraninya kau temui Opa Harison !"
Pesan dikirim :
"Terserah Daddy ! aku disini menderita Dad ! kalau Daddy tidak menganggapku anak lagi, aku akan pergi sekarang juga dari Mansion ini. Aku sudah tahu kebenaran nya !"
Pesan diterima :
"Baiklah.. Temui Daddy nanti sore."
Setelah berbalas chat dengan Daddy nya, Denada segera bergegas masuk ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandi seperti biasanya, lalu dia berkemas untuk pergi kerumah Daddy Nicho. tepat di bawah tangga Denada bertemu Pak Heru, Denada pun minta ijin kerumah Daddy nya, diantar sopir pribadi keluarga Harison.
"Nona bukannya masih sakit ? Kenapa mau berkunjung kerumah Daddy non ?" tanya Pak Heru heran.
"Badanku sudah lumayan baik Pak Heru, terima kasih ya sudah nolongin Dena, balas Denada sambil tersenyum, lalu pergi meninggalkan mansion.
🌷Mansion Daddy Nicho🌷
Beberapa menit kemudian, Denada sudah tiba di mansion Daddy Nicho. Denada tertidur di kursi karena dia masih tidak enak badan, namun Denada tetap bersikekeh untuk datang menemui Daddy nya.
Berdirilah di depan Denada seorang wanita paruh baya cantik dan elegan, dengan kedua tangan dilipat. tak disangka dia menyiram wajah Dena dengan air minum yang berada di atas meja. Seketika Denada terbangun dari tidurnya, dan dia begitu shock melihat siapa yang berdiri tepat di hadapannya, yang tak lain adalah Mommy nya. Mommy yang begitu Denada cintai dan sayangi, namun sikap wanita itu sudah berubah semenjak kematian Deswita, tidak sehangat seperti dulu, bahkan Mommy nya sendiri sudah mengklaim Denada sebagai pembunuh Deswita.
"Mommy !"
"Untuk apa kau datang kesini lagi, Ha ?! Apa kau masih belum puas sudah membuat Deswita pergi untuk selamanya ?! Dasar kau anak yang tidak tahu di untung !" bentak Mommy Kinara dengan raut wajah yang begitu dingin memancarkan sebuah amarah yang ada di benaknya.
"Mommy.. Aku datang kesini ingin bertemu Daddy, dan selain itu aku juga merindukanmu Mom.." sahut Denada dengan kedua netra yang sudah berkaca-kaca.
"Ckckck.. Sejak kapan kau pintar memainkan drama ini Ha ?! Dan asal kau tahu, mulai saat ini aku sudah tidak menganggapmu sebagai putriku lagi ! Mommy sudah kecewa dengan apa yang telah kau lakukan pada Deswita !" ucap Mommy Kinara ketus.
"Mulai sekarang nikmati saja hidupmu sebagai Nyonya Alex di keluarga Harison, dan itu pun kau hanya sebagai pengganti Deswita dan Mommy yakin kau tidak akan mendapatkan cinta Alex selamanya, karena cinta Alex hanya untuk Deswita seorang !" pungkasnya.
"Dan sedikit pun aku tidak akan pernah mengharap Kak Alex untuk mencintaiku ! apalagi sampai aku mengemis cinta padanya, itu tidak akan pernah terjadi, karena aku sudah memiliki Marcell yang sangat mencintaiku !!" sahut Denada dengan tegas.
"Satu hal lagi, aku tidak akan membiarkan Mommy atau pun Daddy menjadikanku sebagai alat penebus hutang pada Alex ! secepatnya aku akan keluar meninggalkan mansion Alex !!" imbuh Denada dengan dada yang bergemuruh serta sorot tajamnya menatap Mommy Kinara.
Entah keberanian darimana yang bisa membuat Denada melawan Mommy nya, mendengar Mommy nya bicara seperti itu, seakan membuat hatinya meradang.
"Dasar anak kurang ajar !"
PLAKK !!!
"Sudah berani kau melawan Mommy, Ha ?! Asal kau tahu, Daddy mu berhutang pada Alex guna untuk menstabilkan perusahan yang di ambang kebangkrutan, serta mencukupi semua kebutuhanmu, agar kau tidak kehilangan semua fasilitas yang sudah kami berikan padamu ! sekarang tugasmu sebagai anak untuk berbakti pada orang tua, menjadi alat penebus hutang Daddy mu !! awas saja kalau sampai kau berani meninggalkan mansion Alex !!!" Tukas Mommy Kinara.
"Tidak ! Sampai kapan pun aku tidak akan pernah menuruti kemauan Mommy atau pun Daddy, termasuk jadi alat penebus hutang kalian !!" Bentak Denada tegas dengan sorot mata tajamnya.
"Denada cukup !!" teriak Daddy Nicho sudah berdiri di depan pintu.
"Daddy !"
"Dad.. Putri kita sudah berani pada Mommy, dia bilang aku hanya menjadikannya sebagai alat penebus hutang Daddy pada Alex, dan dia juga mengancam untuk pergi meninggalkan mansion Alex, Denada sungguh tidak bisa menghormatiku sebagai Mommy nya Dad, beda dengan sosok Deswita yang selalu menurut padaku," adu Mommy Kinara pada Daddy Nicho dengan raut wajah melasnya.
"Bagaimana mau menghormati kalau Mommy...
"Sudah cukup !!" bentak Daddy Nicho emosinya kembali membuncah.
"Mommy masuklah ke kamar, Biar Daddy yang akan bicara pada Denada," ucap Daddy Nicho lembut, dan Mommy Kinara mengangguk mengiyakan perkataan suaminya.
"Apa yang sebenarnya ingin kau bicarakan pada Daddy ?!" Daddy Nicho membuka suara.
Denada menarik nafas panjang. "Kenapa Daddy membohongiku dengan menyembunyikan fakta jika Daddy terjerat hutang pada Alex ?"
DEG !!
Seketika raut wajah Daddy Nicho
Menegang dan pucat pasi. "Kau tau darimana ?! jangan percaya gosip ! Apa kau lebih percaya dengan gosip seperti itu di banding Daddy mu sendiri yang sudah memebesarkanmu, dan memberikanmu berbagai fasilitas yang layak untukmu !!
"Apa gosip ?! Daddy tidak perlu tahu dari siapa aku tahu kebenarannya."
"Lalu apa maumu ?! Cepat katakan, Daddy tidak punya banyak waktu mendengarkan ocehanmu itu !!"
"Aku mau Daddy membebaskanku dari pernikahan ini, dan aku sudah muak dengan semua ini !!" sahut Denada ketus, menatap sinis pada Daddy Nicho.
"Tidak bisa ! Kau sudah menikah dengan Alex, dan itu artinya hidupmu sepenuhnya untuk Alex, dan kau berusahalah merebut hati Alex agar dia bisa menerimamu sebagai istrinya !!" tolak Daddy Nicho tegas menatap tajam ke arah Denada.
"Tidak ! Aku tidak akan mengemis cinta pada Kak Alex, aku hanya mencintai Marcell seorang !!" terang Denada dengan suara yang agak meninggi, lalu pergi meninggalkan mansion Daddy Nicho.
"Denada kau mau kemana ?! Denada...!!"
"Aaarggh..." teriak Daddy Nicho frustasi.
🌷🌷🌷
Malam semakin larut, angin malam bertiup sangat kencang, langit pun tak berbintangan, biasanya menandakan akan turun hujan.
Denada terus berjalan meninggalkan kediaman Daddy Nicho, Denada tidak menyangka jika Mommy dan Daddy nya bisa berbuat kejam padanya, rela menjadikannya sebagai alat penebus hutang pada seorang pria arogan yang kini sudah menjadi suaminya. padahal tujuan Denada bertemu Daddy Nicho ingin bicara empat mata dari hati ke hati, curhat antara seorang anak dan ayah, berharap Daddy Nicho mengerti dirinya, akan tetapi Mommy yang begitu di cintainya sudah menggagalkan semua itu. Denada berharap kalau Daddy nya tahu, jika Denada tidak di hargai di rumah suaminya, karena suaminya yang masih belum bisa menerima fakta tentang kematian Deswita. Ternyata Daddy Nicho lebih peduli Mommy nya di banding Denada yang selalu tersiksa berada di mansion Alex. Denada bahkan sudah rela berkorban demi kakaknya dan juga Daddy Nicho demi nama baik keluarga Jovanka.
Denada berjalan tak tentu arah, dengan buliran kristal yang terus meluruh membasahi kedua pipi mulusnya, dia sudah tidak ingin kembali lagi ke rumah keluarga Harison, empat bulan sudah dia tinggal di mansion Alex, hanya cacian dan hinaan yang dia dapat dari Alex, sedikit pun Alex tidak pernah berubah baik dan peduli padanya, padahal Denada sudah mengorbankan kebahagiaannya, kuliahnya, serta perasaanya terhadap Marcell, pria yang sangat dia cintai. Tapi apa ? Hanya derita yang Denada dapatkan selama ini.
Tekadnya sudah bulat saat ini, kesempatan dia ingin lari dari pernikahan yang menyakitkan ini. terlintas di benaknya, Denada ingin pergi kerumah sahabatnya yang berada di kota Y, karena setelah pertemuannya kemarin Mayang mengatakan pada Denada kalau Mayang sudah pindah ke kota lain. Tapi melihat jam yang ada di ponselnya menunjukkan pukul 21.00, Denada memutuskan mencari hotel untuk tempat menginapnya, dan besok pagi Denada akan berangkat ke kota Y tempat dimana sahabatnya berada.
🌷🌷🌷
Sementara mobil Alex sudah berada di depan lobby Mansion, saat Alex turun dari mobil, Pak Heru berlari menghadap Tuan nya dengan tubuh gemetar.
"Tu-tuan Muda, Nona Dena, sampai sekarang belum kembali !!"
"Apa ! pergi kemana wanita itu ?! Bukankah tadi pagi dia masih sakit ?"
"Tadi siang Nona Denada sudah turun demamnya, dan dia minta ijin pada saya untuk pergi menemui Daddy nya," terang Pak Heru dengan menundukkan kepalanya.
"Siapa yang mengantar dia pergi ?!" tanya Alex dengan sorot mata yang tajam menatap Pak Heru.
"S-saya Tuan muda," sahut Pak Yanto gemetar, yang berada di belakang Pak Heru.
"Kenapa kau tidak menjemput dia !!" teriak Alex, terlihat jelas amarah di raut wajahnya.
"Nona Dena bilang tidak usah di jemput, katanya ingin menginap di rumah Tuan Nicho Tuan Muda," terang Pak Yanto.
"Carlos hubungi Nicho !" titah Alex dengan dada yang bergemuruh, seakan ada yang ingin meledak di dalamnya.
"Baik Tuan," Carlos segera menghubungi Nicho dan menekan tombol speaker di ponsel, telepon pun tersambung.
"Selamat malam Tuan Nicho ! Apa Nona Denada menginap disana !!"
"Denada sudah pulang sejak sore tadi, sekitar jam empat Tuan Carlos, ada apa ?!"
Alex yang sudah geram dan tidak sabar, langsung mengambil alih ponsel dari genggaman tangan Carlos.
"Kau mau bermain-main denganku Hah !" bentak Alex dengan rahang yang mengeras.
"A-apa maksud Tuan Muda ?" tanya Nicho gugup.
"Anak mu tidak pulang kerumah !!"
"Apa !! Nicho terkejut.
"Ku peringatkan padamu ! Bila malam ini anakmu tidak kembali, ku pastikan besok saham mu akan turun hingga 0% !" kecam Alex, belum sempat Nicho menjawab, tiba-tiba sambungan telpon terputus.
.
.
.
🌷Bersambung🌷
maaf, aq baru sempat mampir lagi, kak... aq habis Hiatus cukup lama dari NT. 🙏