NovelToon NovelToon
Tetaplah Disini Sayang

Tetaplah Disini Sayang

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / CEO / Selingkuh / Cerai / Angst / Romansa
Popularitas:44.2k
Nilai: 5
Nama Author: VivianaRV

"Tapi mas..."

"Udah diam, kamu itu cuma bisa malu-maluin aku ya! nyesel aku nikah sama kamu!" Arzan berdiri dari sofa akan meninggalkan ruang televisi tapi di cegah oleh Ruby.

"Mas aku mau izin kerja sama Luli."

"Ya udah sana kerja! malah bagus kalau kamu kerja jadi kamu enggak numpang gratis dan jadi beban di sini!"

Ruby mulai meneteskan air matanya yang sudah dia tahan sedari tadi. Hatinya sakit mendengar semua perkataan yang di lontarkan oleh Arzan.

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN YA MAN TEMAN! 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VivianaRV, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17

"Karena nanti takutnya ayah dan ibu tahu dari orang lain terlebih dahulu dan nanti di takutkan akan terjadi hal buruk dengan ibu."

"Memang ada apa dengan ibumu?"

"Ibuku itu memiliki lemah jantung apabila mendengar berita besar secara mendadak dia akan terkena serangan jantung mendadak, aku tidak ingin sampai itu terjadi nanti saat waktunya tiba aku akan mengenalkanmu secara pribadi ke keluargaku bagaimana kamu setuju kan?"

"Astaga bagaimana bisa ibumu memiliki penyakit jantung, kalau begitu nanti saat kamu akan mengenalkan aku ke keluargamu bilang langsung kepadaku."

"Iya, pasti aku langsung memberitahumu" 'tapi itu tidak akan terjadi' batin Arzan sambil tersenyum ke arah Ruby.

"Ada yang mau kamu tanyakan lagi?" tanya Arzan.

"Untuk saat itu sudah tidak ada lagi, maaf ya membuat kamu tambah capek habis pulang kerja karena menjawab semu pertanyaan aku" Arzan akhirnya bisa bernafas lega.

"Iya tidak apa kalau sudah tidak ada yang di tanyakan lagi aku akan tidur" Ruby mengangguk mengizinkan Arzan pergi.

"Akhirnya aku lega bisa menanyakan itu semua ke mas Arzan" Ruby tersenyum bahagia lalu beranjak ke kamar dan tidur dengan nyenyak.

Ruby terlalu mudah dibohongi oleh Arzan begitu saja, mungkin dia bisa tenang untuk sementara waktu. "Huft...untung saja dia percaya begitu saja dan tidak menanyakan pertanyaan lagi" ucap Arzan dengan lega.

bulan sudah mulai berganti dengan matahari yang menyinarkan sinarnya dengan terang. Pagi ini Ruby kelabakan karena bangun terlalu siang, akhirnya setelah selesai bersiap-siap Ruby langsung ke kantor tanpa memasak dan membersihkan rumah.

Sampai di kantor Luli sudah menunggunya di lobby, "maaf aku telat" ucap Ruby tidak enak.

"Sudah tidak papa, ayo kita segera masuk katanya model cowok yang akan berpose bersama kamu sudah datang dan sedang menunggu saat ini" Luli dan Ruby berjalan dengan cepat menuju ke lift, di dalam lift Luli menjelaskan beberapa hal ke Ruby.

"Saat bersama model itu kamu harus menjaga kata-kata kamu yang aku dengar model itu begitu sensitif dan gampang tersinggung oleh kata-kata orang yang tidak dikenalnya lalu jangan menyentuhnya tanpa seizinnya dan jangan melihatnya terlalu lama atau nanti mata kamu akan dia colok!"

"Kenapa banyak sekali peraturannya emang dia siapa?" mendengar banyak peraturan sebanyak itu membuat Ruby malas menjalani pemotretan hari ini.

"Dia itu seorang model papan atas dan juga model internasional" Ruby manggut-manggut mengerti, pantas banyak peraturan yang harus dia patuhi.

Sampai di ruangan divisi pemasaran orang-orang langsung melihat ke arah mereka. "Wow ternyata itu model pendatang barunya? pendatang baru saja sudah telat apalagi nanti kalau sudah terkenal" ucap seorang pria yang sedang duduk di salah satu sofa khusus, melihat Ruby dengan tatapan mencemoh.

Atensi Ruby pun langsung menuju pria itu, dia memandang pria itu dengan tatapan tidak suka. Saat akan menjawab perkataan pria itu Luli terlebih dulu menghentikannya. "Tahan Luli jangan emosi dan buat keributan dengan dia" bisik Luli pelan.

Di peringatkan seperti itu membuat Ruby menahan diri, lalu tiba-tiba pria itu berdiri dan berjalan menuju ke arah Ruby lalu memperhatikan penampilan Ruby dari atas sampai bawah berulang-ulang.

"Tampang kamu lumayan untuk sekelas model pendatang baru, hmm...bisa aku terima untuk menjadi teman berpose di depan kamera. Cepat sana ganti baju kamu dan dandan secantik mungkin agar tidak jomplang saat di depan kamera nanti" ucap pria itu congak dan memberikan tatapan merendahkan ke arah Ruby.

Buru-buru Luli menggeret Ruby menuju ruang makeup sebelum Ruby mengeluarkan tanduknya. "Gaya banget sih itu orang bikin kesel aja, siapa sih dia Li?"

"Dia itu Reynand model papan atas yang memiliki bayaran paling mahal dan dia itu model yang sangat susah untuk di ajak bekerja sama karena dia orangnya sangat selektif makanya dia banyak yang menghormati."

"Enggak perduli mau model papan atas atau apapun yang kamu bilang tadi seharusnya dia bisa dong menghormati sesama manusia. Aku kesel banget mana tatapannya tadi loh serasa direndahkan aku tadi" ucap Ruby dengan kekesalan tinggi mukanya pun sudah memerah.

Luli mengelus punggung Ruby untuk menenangkan emosinya, "yang sabar By memang seperti itu di dunia ini tidak ada yang adil, udah sekarang kamu cepat di dandani agar Reynand tidak tambah marah" Luli pun mengkode makeup artis yang ada di sana untuk segera mendandani Ruby.

Sekitar lima belas menit akhirnya Ruby selesai bersiap-siap, dia segera keluar dan segera di arahkan untuk segera berpose di depan kamera dengan Reynand. Di pose pertama Ruby agak canggung untung saja di pose berikutnya Ruby mulai bisa mengimbangi Reynand.

"Oke sip bagus, nah perfect" ucap fotografer puas melihat hasil jepretannya.

"Baik kita istirahat sebentar" ucap Arizal menginterupsi.

Saat Ruby akan berjalan dia menghentikan sejenak langkahnya saat mendengar gumaman dari Reynand. "Bagus aku suka cara kerja kamu, sangat profesional" puji Reynand, Ruby yang mendengar pujian itu pun hanya tersenyum dan melanjutkan jalannya menuju kursi lipat yang selalu dia duduki.

Sekitar lima belas menit waktu istirahat pun selesai, semua kru mulai mengambil bagiannya masing-masing. Ruby pun mulai di touch up kembali, setelah itu Ruby berpose kembali di depan kamera dengan Reynand. Di set kedua posenya di depan kamera lebih intim dari yang pertama.

Di set kedua ini Ruby duduk menyamping di pangkuan Reynand lalu tangan kirinya berada di pundak Reynand, sedangkan Reynand duduk tegak lalu tangan kanannya berada di pinggang Ruby dan tangan kirinya berada di atas paha Ruby.

"Nah pertahankan seperti itu, nice!" ucap fotografer keras memecah fokus Ruby.

"Kamu jangan terlalu tegang rileks aja" bisikan Reynand tepat di telinganya.

Bukannya malah rileks Ruby malah tambah tegang mendengar bisikan Reynand itu. Karena terdengar sangat sensual di telinganya. "Ekhm... iya" ucap Ruby dengan canggung.

"Oke selesai, sekarang berganti pose" ucap fotografer lagi membuat dua orang itu langsung melihat ke depan.

Ruby buru-buru turun dari pangkuan Reynand, setelah pose itu Ruby sedikit canggung dengan Reynand. Yang mana membuat chemistry mereka hilang seketika. Di pose kedua tidak seintim pose sebelumnya.

Kali ini pose mereka dengan menggunakan produk, Reynand membawa produknya seolah-olah mengaplikasikannya ke bibir Ruby, Ruby pun mendongakkan kepalanya dan memegang tangan Reynand. Saat itu tatapan mata mereka bertemu.

"Reynand tolong lebih dekatkan lagi produknya ke bibir Ruby" Reynand pun melaksanakan, sekarang fokus matanya kearah bibir Ruby.

Di saat asyik-asyiknya berpose tiba-tiba lampu spotlight yang ada di atas mereka berdua akan jatuh.

1
Hasrinawati Rina
novel ini terlalu bodoh perempuan nya nggak ada harga diri nya
vivi: sabar readers jangan marah 🤗
total 1 replies
nurzia aeni
akhirnya trimksh thor ruby sm aslan bersatu dan bahagia dan untuk arzan dr awal mnikah niat nya jg jlek krna hsil taruhan
🖤⃝ Revo
hmm 🚶
vivi
Terima kasih untuk semua para readers yang membaca cerita ini dari awal hingga akhir. Berkat para readers author mampu menamatkan cerita ini hingga selesai 🥺

Jangan lupa ya baca cerita author ya lain 🤗 see you next story 😉
Uthie: Wahhh.. sdh tamat aja yaa 🤗

congratulation atas selesai ceritanya.. semoga sukses selalu dalam setiap karya2nya 👍👍🤗❤️❤️❤️
total 1 replies
Uthie
Wadduuhhhh... tegang dehhh
Uthie
sinting tuhhh si Arzan 😡😡
Uthie
Emang dasar gila tuhh si Arzhan 😡
nurzia aeni
betul thor tlong dong alur nya aslan sm ruby ajh,,aslan tulus baik sm ruby dan anknya,,lagian arzan jg kn dpt ruby krna hsil taruhan
vivi: Tunggu kelanjutan ceritanya saja ya 🤗 stay tune 😘
total 1 replies
nurzia aeni
jngn ketemuin ruby sm arzan thor msh sebel sy sm arzan
vivi: sayangnya udah ketemu😊, coba kakak lihat di chapter berikutnya 😉
total 1 replies
Uthie
Aku sihh mending Ruby tetep sama Aslan aja 😤👍
Uthie
Ada baiknya Aslan benar2 bisa menerima dan tulus menyayangi Ano.. walau bukan darah dagingnya sendiri sihh 👍
Uthie
Wadduuhhhh.. 😁
Holipah
ruby nnti ketemu arzan mlhn ingat omongan arzan sama selingkuh an nya
nurzia aeni
jngn satuin arzan sm ruby thor suami jht mau gugurin kndungan ruby drh dagingnya sndri udh gtu selingkuh smpe brhubungan bdn jg lg,,,geli sm laki2 model gtu sy gk dukung ruby sm arzan balik lg thor,,biar arzan hdp dlm penyesalan di tolak ruby
Uthie
Berani berbuat berani bertanggung jawab 👍😏
Holipah
eleh udah nikah aja sama nnek lampir 😏😏
Uthie
Duhhhh... harmonis sekali mereka /Drool/
Walau Aslan salah, tapi Aslan bersikap orang yg mencintai 👍👍
memberikan sepenuhnya rasa nyaman, kasih sayang, dan pengertian dengan membantu Ruby dan menyayangi Ano seperti keluarga nya sendiri 👍👍👍

Semoga nantinya Ruby tetap Jadinya sama Aslan yaa Thor ...
Jangan dipisahkan mereka 👍🙏🙏🙏
Muji Lestari
semoga selamanya Ruby dengan Aslan karena salan setia tak seperti suamin Ruby yg dulu
Aty
visualnya thor, Biar semangat bacanya 😄😄😄
Uthie
Kalau Aslan memang baik dan bisa menerima Ruby dengan menjaga Ruby baik, ya udah lahh.. memang lebih baik Ruby jangan ingat lagi 😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!