NovelToon NovelToon
Lily: Rahasia Gadis Kampung.

Lily: Rahasia Gadis Kampung.

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:46k
Nilai: 5
Nama Author: Nuhume

Siapakah gadis kampung bernama Lily ini, sehingga Eko Barata memberikan syarat kepada tiga puteranya? Untuk mendapatkan hak waris kekayaan Barata, salah satu dari mereka harus berhasil menikahi Lily.

"Ingat! Papa tidak akan memberikan kalian warisan jika salah satu dari kalian tidak bisa menikahi Lily, camkan itu!" kata Eko Barata tegas.

Syarat yang diberikan Eko Barata terdengar konyol bagi banyak orang. Mereka menganggap Lily tidak pantas menjadi menantu keluarga Barata. Namun, ketika satu per satu kemampuan hebat Lily terungkap, dia berhasil membungkam semua mulut yang menyepelekannya.

Siapa sebenarnya Lily, dan apa rahasia di balik kehebatannya? Temukan jawabannya dalam "Lily: Rahasia Gadis Kampung".


Selamat membaca ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

"Aku tidak akan lama," ucap Lily dengan memberikan beberapa lembar uang kepada pelayan.

"Baik nona."

"Rahasiakan hal ini," timpal Lily kembali.

Lily menuju rumah sakit dengan menginjak pedal gas penuh. Di dalam ruangannya Bagas duduk santai dengan kaki berada di atas meja. Dia terlihat sangat angkuh.

BBRRAAKKK

Pintu terbuka.

"Bagas, apa maksud dari ucapanmu? Memintaku datang sendiri dan kau tidak segera memberi perawatan kepada Nenek Ina, karena sibuk?"

"Iya, aku sangat sibuk menunggu hari ini, ha ha ha..."

Bagas berjalan mendekati Lily, dia menjelaskan bahwa dia jauh-jauh datang ke kampung halaman Lily dan membawa Nenek Ina ke ibu kota hanya untuk membuat Lily patuh kepadanya.

"Apa yang kau inginkan?" tanya Lily.

"Mudah, kau harus menjadi kekasihku selama tiga bulan, bagaimana?"

"Kekasih? Kau gila? Kau tidak menyukaiku, untuk apa aku harus menjadi kekasihmu?"

Bagas tertawa mendengar itu, dia menjelaskan bahwa dalam tiga bulan itu mungkin saja rasa cinta akan tumbuh diantara mereka, dia juga menjelaskan bahwa Lily hanya miliknya dan hanya boleh menikah dengannya, bukan Agam.

"Jadi kau melakukan ini hanya untuk mengalahkan Agam? Kau gila, dia tidak menyukaiku dan ini tidak ada hubungannya dengan dia," jelas Lily.

"Kau salah, aku mengenal Agam sejak kami kecil, dia sering mengalahkanku dan aku tidak menyukainya, kali ini aku akan membuatnya bertekuk lutut meminta maaf, bahkan dia harus mengakui kekalahannya," ucap Bagas dengan sinis.

Bagas mendekat, mengelus rambut Lily dan tersenyum devil.

"Kau akan menyesal, dia tidak mungkin merasa tersaingi karena aku," ucap Lily kembali.

Bagas mendengus, dia kembali kepada pilihannya, menyelematkan Nenek Ina sama halnya mereka akan menjalin hubungan atau saat itu Lily boleh membawanya pergi tapi dalam hitungan menit, nenek Ina tidak bisa di selamatkan lagi.

Lily sangat geram, dia akhirnya menyetujui semua persyaratan Bagas. Setelah itu dia meninggalkan ruangan Bagas.

Beberapa hari berlalu, setiap hari sepulang kantor, Lily akan dijemput oleh Bagas dan mereka berdua pergi bersama, Agam yang melihat itu akhirnya merasa penasaran.

...----------------...

Di kediaman Barata.

Hari libur kantor, Lily sudah bersiap begitu pun dengan Bagas.

"Apa kau sudah siap?" tanya Bagas.

Lily hanya mengangguk.

"Tunggu, kalian mau kemana dan..."

Ucapan Agam terhenti saat melihat jemari Bagas sudah menggenggam erat tangan Lily.

"Ada apa? Kami hanya ingin pergi menghabiskan waktu berdua, sepasang kekasih menghabiskan waktu berdua sangat wajar, bukan?" ucap Bagas merasa menang.

"Lily, apa itu benar?"tanya Agam.

Bagas menatap Lily dan memperingatkan tentang kondisi nenek Ina yang baru saja selesai operasi dan akan ada perawatan selanjutnya yang hanya bisa dilakukan oleh Bagas.

"Iya," timpal Lily.

"Baiklah, kami pergi dulu," ucap Bagas dengan menggenggam jemari Lily.

Mereka berdua berlalu melewati Agam. Wajah Agam benar-benar terlihat kesal, marah dan menajam. Sedangkan di luar, Lily menghempaskan tangannya dan....

PPLAAAK

Sebuah tamparan mendarat ke wajah Bagas.

"Bagas, apakah kau sudah puas melakukan semua ini?!"

"Puas? Tentu saja, apa lagi melihat wajah Agam yang tidak bisa melakukan apapun, HA HA HA. Sudah lama aku tidak merasa senang seperti ini," ucap Bagas.

"Gila!"

Lily meninggalkan Bagas dan dia sendiri menuju rumah sakit menemui Nenek Ina. Lily akan berusaha setelah Nenek Ina sembuh dan bisa bebas dari sandera Bagas, dia akan meminta Ferdi membawanya kesuatu tempat agar dia tidak bisa menjadi kelemahan Lily lagi untuk dimanfaatkan.

Malam hari, Lily pulang. Dia berjalan memasuki rumahnya tapi tidak lama kemudian dia mendengar suara rancauan seseorang di belakangnya.

"Agam?"

Wajahnya memerah karena mabuk terlihat jelas.

Lily melangkah dengan cepat dan membantu Agam menahan tubuhnya yang hampir terjatuh.

"Agam, kenapa kau bisa mabuk seperti ini?"

Agam tersenyum melihat wajah Lily berada di hadapannya, dia berdiri lalu bersender di dinding ruangan tersebut.

"Aku bahagia..."

"Aku bahagia melihatmu dengan Bagas bersama..."

"Aku merasa bahagia," ucap Agam dengan sedikit rancau. Agam bahkan mengguncang tubuh Lily dengan mengucapkan kalimat yang sama berulang kali.

"Jadi, kau bahagia aku berpacaran dengan Bagas?" ucap Lily dengan sedikit lesu.

Lily melepaskan tangan Agam dan ingin melangkah pergi, tapi Agam dengan cepat menarik pinggang Lily dan menempelkan tubuh Lily di dinding, dia menghimpitnya dengan wajah yang menajam menatap dengan dalam mata hitam milik Lily.

"Lily... apa kau tidak mengerti kalimat sindiran?" ucap Agam dengan suara yang mabuk.

"Aku punya alasan," ucap Lily.

"Alasan? Alasan apa sampai kau rela berpacaran dengannya? Hah?!!"

"Aku tidak bisa memberitahumu, tapi saatnya tiba aku akan putus dengannya," jelas Lily.

Bibir Agam semakin dekat, ada amarah, rasa cemburu dan kesal sedang beradu.

"Kapan kalian akan putus?!"

Lily berusaha melepaskan tangan Agam dari pinggangnya dan mengambil jarak dengan Agam, dia menjelaskan bahwa itu bukan urusan Agam untuk mengetahui semuanya.

"Apakah kau diancam? Aku bisa membantumu," ucap Agam.

"Tidak perlu, aku bisa melakukannya sendiri."

"Lily!!"

"Agam, kau ini mabuk atau cuma pura-pura mabuk? Kau kelihatannya jatuh cinta denganku," ucap Lily dengan mulai mengalihkan pembicaraan.

Biasanya jika sudah seperti itu, perbincangan mereka akan berakhir, Lily hanya menganggap kalimat itu adalah kalimat untuk menjaili Agam semata, tapi kali ini wajah Agam benar-benar berbeda, dia menatap serius kepada Lily.

"Kalau iya, bagaimana?" ucap Agam.

"Hemmm, setiap kalimat yang berawalan 'kalau' itu tidak akan mendapatkan jawaban yang jelas," ucap Lily dengan tersenyum dan berbalik ingin melangkah meninggalkan AGam.

Tiba-tiba Agam kembali menarik pinggang Lily dan menatap wajah Lily.

"Kalau aku seperti ini, apakah kau sudah percaya?" ucap Agam.

Agam langsung melumat bibir Lily lembut dan tangannya memeluk tubuh Lily dan tangan lainnya menahan kepala Lily. Dia melumatnya dengan sangat lembut dan sangat lama, dia sangat menikmati rasa manis di bibir tersebut.

Lily hanya diam terpaku dan tidak tahu harus melakukan apa pun, dia tidak menyangka dengan apa yang Agam lakukan dengannya. Beberapa menit kemudian Agam melepaskan pagutannya.

"Ka-ka-u..." ucap Lily dengan kaku.

"Kau benar-benar mencintaiku?" tanya Lily dengan jantung yang berdebar dengan rasa canggung yang tidak bisa dijelaskan.

Agam mendorong tubuh Lily ke dinding dan mengukung Lily dengan kedua tangannya.

"Benar, aku mencintaimu, sangat mencintaimu. Dan aku tidak ingin melihat kau berpacaran dengan pria lain," ucap Agam dengan serius.

"Lily, bagaimana denganmu? Apakah kau menyukaiku?" tanya Agam dengan penuh harap.

"Aku..."

"A--aku...."

Tiba-tiba Daren muncul.

"Kakak, apa yang kalian lakukan?" tanya Daren.

Lily spontan mendorong tubuh Agam hingga dia hampir terjatuh.

"A-gam sedang mabuk dan aku membantunya," ucap Lily spontan dengan wajah merona.

Daren berjalan dan mencium aroma wine di jas yang Agam kenakan.

"Benar, dia mabuk," ucap Daren

Agam sengaja membuat dirinya terhuyung hingga Daren memapahnya.

1
Susanti Susanti
Luar biasa
Gus
semangat thor💪💪💪💪
Nuhume: Thank you kakkk, smngat kembali
total 1 replies
Yuyun Arianti
bgus ceritanya
Yuyun Arianti
aku suka tipe cwek berani❤❤❤👍👍👍👍
Yuyun Arianti
penasaran
Muh Hasim
keren
Nuhume: Thank youu hahahha
total 1 replies
Dina Chamut
Kecewa
Nuhume: Makasih kak, moga karya selanjutnya makin baik ya🙏🌻
total 1 replies
Dina Chamut
Buruk
Abigail😘
Songong banget
ayularasati91
Di tunggu season 2 nya kak🥰 semangaatt
Nuhume: Season dua sudah rilis ya kak
Nuhume: Baik, terimah kasih❤️❤️❤️
total 2 replies
ayularasati91
jahat bgt si ulet keket
Rizky Sandy
Lily doyan minum ya Thor,,,,
Sary Vya: cerita nya bagus
total 1 replies
ayularasati91
wah ada lagi cewek yg gamon sama Agam
Abigail😘
sera ini emang nyebelin sumpah
Sunaryati
Wah langsung bangkrut, Perusahaan NK do bawah pimpinan CE0 Bagas
Abigail😘
hahaha spontan banget
Abigail😘
mulai cemburu kann
Abigail😘
hahahaha mencurigakan
Abigail😘
hahahahha/Sob//Sob//Sob/
Abigail😘
wanita memng kek gitu gam ga ush heran /Sob//Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!