Seorang wanita masuk ke dalam novel yang ia sebut sampah, dirinya sangat tidak menyangka jika ia akan memerankan karakter utama yang sangat bodoh dan naif karena cinta.
oleh karena itu, dia bertekad untuk mengubah takdir dari tuan putri yang tubuhnya tengah ia tempati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
Setelah pembicaraan itu, Baginda raja meminta Lady Irish dan ayahnya untuk tetap menginap di istana sampai hari pernikahan tiba.
Dan saat ini lady Irish tengah bersama Lyra dan juga Hestia.
" Selamat atas pernikahan mu Lady " ucap Lyra.
" Terimakasih, putri " sahut Lady Irish.
" Kamu pasti akan sangat aman di sana." Ucap Hestia.
" Tapi,rasanya berat meninggalkan tempat dimana saya di besarkan yang mulia putri mahkota."
" Saya mengerti, karena saya juga mengalaminya sendiri. " Ucap Hestia yang paham dengan perasaan Lady Irish saat ini.
" Jangan bersedih Lady, bukankah dimana pun tempat kita berada jika kita bersama orang-orang tersayang maka tempat itu juga akan menjadi indah dan nyaman." Ucap Lyra yang mencoba menghibur.
" Anda benar putri."
" Hihi, jangan lupakan kami ya." Pesan Lyra.
" Tentu saja , anda berdua adalah teman saya. Bagaimana bisa saya melupakan nya." Ucap Irish.
Pertemanan meraka semakin dekat sejak mereka sering mengadakan pesta teh bersama.
Dan walaupun ada Kesibukan yang mereka miliki, tidak lantas menghalangi mereka untuk saling berkomunikasi meskipun harus lewat sepucuk surat.
Di karenakan pernikahan Lady Irish akan berlangsung Satu Minggu lagi, Lyra pun mengusulkan sesuatu.
" Bagaimana jika malam ini kita bertiga tidur di kamar ini sama-sama, sampai pernikahan Lady Irish tiba." Usul Lyra yang langsung di setujui oleh lady Irish.
Sedangkan Hestia kebingungan, karena bagaimana caranya dia meminta izin kepada suaminya untuk tidur bersama dengan adik ipar dan teman nya itu.
" Kakak ipar?, mengapa anda diam?." Tanya Lyra.
Kenapa Pake bertanya sih Lyra, kakak ipar mu kan punya suami toh. mana bisa, suaminya mengizinkan Istrinya untuk tidak tidur bersama dengan nya.
" Kakak bingung, bagaimana caranya meminta izin kepada kakak mu." Ujar Hestia.
" Astaga kukira apa. Tenang saja, biar aku yang meminta izin padanya." Ucap Lyra.
Melihat Hestia yang seperti tidak yakin padanya, membuat Lyra segera berdiri dari duduknya.
" Adik ipar,mau kemana?" .
" Putri.."
Ucap Hestia dan Irish secara bersamaan.
" Aku akan mencari kakak ku.....Ekhem!. Maksud saya, saya akan menemui yang mulia putra mahkota untuk meminta izin darinya, agar beliau mengizinkan saya untuk meminjam yang mulia putri mahkota selama satu Minggu."ujar Lyra.
Lyra bergegas pergi dari kamar untuk mencari kakak nya, sedangkan Hestia dan Irish kembali duduk.
" Aku tidak yakin dia akan berhasil." Ujar Hestia.
" Tenanglah yang mulia, kita tunggu dan percaya saja kepada putri." Ucap Irish.
Di ruangan kerja yang mulia putra mahkota.
Lyra telah sampai di depan ruangan itu dan mengetuk pintu terlebih dulu sebelum di persilahkan masuk.
Saat membuka pintu dia melihat kakaknya tengah sibuk di meja kerja.
" Ada apa putri, tumben sekali kau datang mencari ku." Ucap Putra mahkota.
Lyra mendekat dan berdiri tepat di depan meja kakaknya.
" Bolehkah saya meminta sesuatu dari anda yang mulia." Ujar Lyra.
Putra mahkota mengalihkan pandangan nya dari berkas-berkas, dan melihat ke arah Lyra. Putra mahkota sangat tidak menyangka jika Lyra saat ini meminta sesuatu kepadanya.
Karena dalam keadaan sulit sekalipun Lyra tidak pernah meminta sesuatu dalam hal apapun.
Hal tersebut lah yang membuat putra mahkota merasa bersalah karena tidak memperdulikan adiknya. apalagi,Kalau mengingat kejadian dimana Lyra yang di siksa oleh para pelayan,semakin besar lagi rasa bersalah yang ia rasakan.
" Katakanlah. Apa yang kau inginkan?, aku akan memberikan nya." Ujar putra mahkota.