Pengantin Pengganti

Haidar masuk di apartemen tersebut, apartemennya cukup sederhana. Namun, rasanya cukup nyamqn untuknya. Haidar menerima minuman yang baru saja dibawa oleh Joana atau yang dipanggil Raisa oleh wanita paru baya yang duduk di depannya.

"Berikan satu bukti lagi agar aku yakin jika Raisa memanglah Joana."

Mendengar itu Haidar memberikan ponselnya, memperlihatkan banyak foto yang ada di sana juga beberapa video kebersamaan mereka, bukan hanya itu Haidar kembali memberitahu satu tanda lahir di tubuh Joana dan itu menjadi bukti kuat jika apa yang dikatakan Haidar adalah fakta yang benar.

Walau hubungan Haidar dan juga Joana masih sebatas pacaran dan calon istri. Namun, semasa mereka bersama mereka sudah seperti layaknya suami istri, kehidupan bebas yang mereka jalani membuat Haidar banyak tahu tentang tubuh Joana.

"Baiklah, aku yakin jika wanita ini memang bernama Joana. Sebenarnya beberapa bulan yang lalu aku menemukannya berjalan di daerah ini, ia berjalan dengan pakaian pengantin dan terlihat sangat memprihatinkan, ia lupa siapa dirinya sendiri membuatku membawanya ke sini dan memberikan identitas sebagai Raisa," jelas wanita paru baya tersebut membuatnya Haidar terkejut dan sekarang ia yakin jika wanita itu adalah Joana.

"Aku akan cari tau apa yang terjadi sebenarnya. Terima kasih karena Anda telah merawatnya selama ini," ucap Haidar mengambil ponsel dan menelepon seseorang. Tak lama kemudian orang itu datang dengan tas kantor Haidar.

"Untuk saat ini dan kedepannya biar aku yang merawat Joana, aku akan memberikan perawatan terbaik dan mengembalikan ingatannya," ucap Haidar mengeluarkan sebuah cek 500 juta. Mata wanita paru baya tersebut membelalak saat Haidar memberikan cek tersebut padanya.

"Apa ini?" tanyanya masih melihat nominal yang begitu besar pada cek tersebut.

"Anggap saja itu uang rasa terima kasihku karena telah merawat calon istriku, tolong diterima," ucapnya membuat wanita paru baya tersebut pun mengangguk, siapa yang tak akan menerima uang sebanyak, itu terlebih lagi uang itu dianggap sebagai uang terima kasih, ia tak perlu melakukan apa-apa hanya memberikan wanita yang selama ini bersamanya. Selain bebannya berkurang ia mendapatkan uang yang banyak ia juga tak punya tanggungan lagi.

"Karena aku yakin jika kamu memang mengenalnya dan sepertinya memang kamu lebih bisa merawatnya daripada aku, aku terima cek ini, kamu boleh membawanya pergi."

"Bibi, apa aku harus pergi dengannya? Aku tak mengenalnya, bagaimana jika dia bukan orang baik," tolak Joana tak ingin ikut.

"Kamu tenang saja, dia adalah orang yang mengenalmu, kamu sendiri lihat kan dia tahu banyak tentang hal-hal yang tak diketahui oleh orang lain dalam tubuhmu, jadi ikutlah dengannya. Nak, kamu boleh datang ke sini kapanpun jika kamu merasa tak nyaman tinggal dengan pria ini," ucap wanita paru baya tersebut dengan menggenggam cek yang sudah ada di tangannya, uang Rp.500 juta itu. Wanita paru baya itu melepas genggaman Joana dari tangannya. Ia harus meyakinkan Joana untuk ikut pada Haidar, ia tak ingin jika Joana tak ingin ikut dan Haidar kembali mengambil cek tersebut.

Joana melihat ke arah Haidar. "Kamu mau membawaku ke mana?" tanyanya.

"Aku akan membawamu ke apartemenku, akan aku ceritakan apa yang terjadi setelah kamu pergi meninggalkanku di hari pernikahan kita, tapi kamu tenang saja, apapun yang terjadi hari itu aku akan memperbaiki semuanya dan kita akan kembali menikah sesuai dengan janjiku kepadamu," ucap Haidar membuat Joana pun mengangguk dan mereka pun pergi dari apartemen wanita paru baya tersebut dan meninggalkan uang 500 juta yang masih dalam bentuk cek.

Haidar langsung membawa Joana ke apartemennya, begitu masuk ke sana Haidar juga langsung membawa Joana menuju ke kamarnya.

"Apa kamu tak ingat kamar ini? Kita sering menghabiskan malam di sini," ucap Haidar membuat Joana menggeleng.

"Perlahan-lahan kamu pasti ingat, untuk hari ini istirahatlah di sini, kita akan menemui dokter dan akan membantu memulihkan kembali ingatanmu, begitu ingatanmu kembali kita akan menikah dan memulai kehidupan kita."

Joana hanya mengangguk dan pasrah saat Haidar kembali memeluknya, Haidar ingin menciumnya. Namun, Joana menghindar.

"Aku tak tahu seperti apa hubungan kita dulu, tapi sampai ingatanku kembali dan aku mengingatmu tolong jangan sentuh aku," ucap Joana membuat Haidar pun mengangguk, ia mengerti apa yang dimaksud oleh Joana dan dia tentu saja tak akan memaksanya. Melihat Joana masih hidup membuat ia sangat bahagia.

"Ya sudah istirahatlah, aku akan memesan makanan," ucap Haidar kemudian ia mengambil ponsel dan meminta Joana untuk memesan makanan yang disukainya. Haidar tersenyum saat Joana memilih menu-menu yang memang ia sukai, Haidar langsung memesan menu itu, sekarang sudah waktunya mereka makan malam, Haidar tak ingin membuat Joana kelaparan saat kembali padanya. Haidar sangat senang bahkan ia lupa jika saat ini ia sudah menikah dengan Dini, malam itu ia menginap di apartemennya walau ia tak tidur dengan Joana. Namun, ia merasa senang karena di rumahnya kini kembali ada Joana bersamanya.

Banyak pertanyaan yang muncul di kepalanya mengenai kecelakaan Joana. Setelah memeriksakan kondisi Joana ke rumah sakit ia akan menanyakan hal tersebut kepada kedua orang tua Joana, ia akan menyelidiki mereka, apakah mereka tahu semua ini atau tidak atau ada orang lain yang bekerja di belakang mereka.