NovelToon NovelToon
Menjadi Figuran

Menjadi Figuran

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Spiritual / Anak Genius / Romansa / Masuk ke dalam novel
Popularitas:78.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: sayaa aull.

Tidak disangka, aku masuk ke dalam tubuh seorang figuran yang tak lama lagi akan mati tertabrak saat menyelamatkan pemeran utama. Bisakah aku mengubah takdir ini?


cerita tidak terlalu berat, karna kalo berat dilan yang nanggung...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayaa aull., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16

Saat mobil Kairi berhenti di depan rumah besar keluarga Darpa, pintu depan segera terbuka, dan Farah, ibu Ara, muncul dengan senyum hangat yang cepat berubah menjadi ekspresi khawatir ketika dia melihat kedua tangan Ara yang diperban dan wajahnya yang tampak lelah serta bekas air mata.

"Sayang, kamu kenapa?" tanya Farah dengan nada cemas, segera mendekat ke arah Ara yang dibantu berjalan oleh Kairi.

Kairi, yang berdiri di samping Ara, menundukkan kepala dengan sopan. “Maaf, Tante. Tadi di sekolah terjadi sedikit insiden. Kedua tangan Ara terkena pecahan kaca,” jelas Kairi dengan sopan dan penuh perhatian.

Farah mengalihkan pandangannya ke Kairi, sejenak terkejut melihat seorang anak laki-laki yang tidak dikenal, namun segera merasakan rasa syukur. “Terima kasih banyak, sudah mengantar Ara pulang dengan selamat. Saya benar-benar berterima kasih,” ucap Farah tulus, matanya penuh dengan penghargaan.

"Tidak masalah, Tante. Saya senang bisa membantu," balas Kairi dengan sopan. Dia tetap mendampingi Ara sampai dia yakin Ara aman bersama ibunya.

Farah memeluk Ara dengan penuh kasih sayang, merasa sakit hati melihat putrinya terluka. “Sayang, kamu baik-baik saja? Apa yang terjadi?”

Ara mencoba tersenyum untuk menenangkan ibunya meskipun rasa sakit masih terasa di tangannya. “Aku baik-baik saja, Mi. Terima kasih, Kairi, untuk semuanya,” kata Ara, suaranya lembut namun penuh rasa terima kasih.

“Senang bisa membantu. Jaga dirimu, Ara,” jawab Kairi sambil tersenyum sebelum berpamitan dan meninggalkan rumah Darpa.

Setelah Kairi pergi, Farah memeluk Ara erat-erat dan dengan lembut membimbingnya masuk ke dalam rumah. Begitu mereka tiba di ruang TV, Farah duduk bersama Ara di sofa, masih memeluknya erat. Ara mulai bergetar lagi, tanda bahwa tangisannya akan pecah kembali.

“Hiks, hiks, Mami... tanganku sakit sekali,” kata Ara, suara tangisnya menggema di ruangan.

Farah menenangkan putrinya dengan lembut, mengusap punggungnya. “Mami tahu, sayang. Kita akan membuatnya lebih baik. Ceritakan pada Mami apa yang terjadi.”

“Tadi Sepulang sekolah aku sedang berjalan di koridor dengan tenang, tiba-tiba ada yang menabrakku. Kejadiannya begitu cepat sehingga aku tidak bisa menghindar,” Ara menceritakan kejadian di sekolah sambil menangis, air matanya mengalir deras di pipinya.

Farah mendengarkan dengan penuh perhatian, merasakan setiap kata yang diucapkan Ara. “Oh, sayang, mami sangat sedih mendengar itu. Tapi kamu aman sekarang, dan kita akan pastikan kamu pulih secepat mungkin.”

Ara mengangguk pelan, mencoba mengambil kenyamanan dari pelukan ibunya meskipun rasa sakit masih mengganggunya. "Aku... aku merasa sangat sakit."

“Mami di sini, sayang. Kita akan melewati ini bersama,” jawab Farah dengan penuh kasih sayang, mengusap lembut rambut Ara.

Setelah beberapa saat, Farah membantu Ara untuk bangkit dan membawanya ke kamar. Di sana, dia dengan hati-hati membantu Ara mengganti bajunya yang penuh dengan darah dan menyiapkannya untuk tidur. Ara sangat lelah setelah menangis dan rasa sakit yang dialaminya, sehingga dia dengan cepat tertidur di bawah perhatian ibunya.

Farah berdiri di samping tempat tidur, melihat putrinya yang sudah tertidur dengan wajah tenang meskipun masih ada jejak tangis. Dia merasakan kesedihan mendalam melihat Ara harus melalui penderitaan ini. Farah memastikan Ara tertidur dengan nyaman, menutupi tubuhnya dengan selimut lembut.

Dengan lembut, Farah mencium kening Ara sebelum keluar dari kamar, berdoa agar putrinya segera pulih dan kejadian ini tidak akan pernah terulang lagi. Dia tahu bahwa dia harus selalu ada di sana untuk Ara, apapun yang terjadi.

*ilustrasi saat ara menangis dipeluk ibunya

1
Xi Feng Jiu
Apa aku doang yg ngerasa percakapan mereka Terkesan Kaku banget
Xi Feng Jiu
Kok jadi begini bunyinya😭
Grey
Luar biasa
Fauziah Tallya
belum up lagi ka
Tia Saputri
ga lanjut lagi Thor?sayang loo kalo ga di lanjutin lagi, apalagi cerita nya lagi seru bgt
Retno Putri
kasian ibuk kantinnya.... tiap minggu pasti beli piring baru karna banyak yg pecah dujatohin truss sama si ruby... 🙁🙁
devi aryana
Luar biasa
Marlina
bru sampai sini ceritanya kurang.gini2 amat tiak ada yang tanguh2 gitu.itu si rubi di bisrkn aja gitu tetus
Marlina
Luar biasa
Marlina
Lumayan
Tia Saputri
udh 2 hari blm up thor
laili hidayati
ok
Hemalinep Hema
kok gak sama panggilan orang tua nya daddy dan mani seharus nya kan mommy
meMyra
🆗👍👍👍👍
selir Caesars
aku juga mau tauu digituin hihi
Nurwana
cocok sama Hariz...
Nurwana
kenapa bukan mulutnya saja yang kamu tonjok Ara....???
Nurwana
bagus Raina... lepaskan Arya... carilah orang yang mengerti dan menerima kamu dan yang menghargai perasaan mu.
Keisya Dilla
saranin pakai satu nama aja thor,,karna dah ditubuh Ara jadi pakai nama Ara aja thor,,jangan kadang Ara kadang Maura yg baca biar gak bingung Thor
Salsabila Arman
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!