Citra lerasati wanita cantik, yang di nikahi oleh Dimas putra 3 tahun silam, citra membantu Dimas berjuang dari nol dengan bekerja keras tanpa lelah dan akhirnya mereka pun sukses membangun sebuah perusahaan tapi disaat bersamaan citra pun hamil, bukan kebahagian yang di terima ternyata penghianat suaminya dengan sahabat baiknya dan itu semua di dukung oleh mertuanya, saat akan melahirkan tidak ada seorang pun yang mau menolong citra dan akhirnya bayi citra meninggal saat dilahirkan karena benturan yang dialami citra terjatuh saat akan pergi ke rumah sakit , karena ketidak Adilan ini citra memiliki dendam sangat besar pada suaminya, ibu mertuanya dan juga sahabat nya, yang malah tertawa bahagia disaat dia kehilangan anaknya, "Dimas putra, aku citra Larasati bersumpah akan membalas rasa sakitku dan aku juga menyumpahimu kau tidak akan pernah jadih ayah karena kau tidak pantas dan untuk mu sahabat penghianat aku menyumpahi mu tidak akan pernah merasakan menjadi ibu seumur hidup mu karena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ANATA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
rumah di jual
Hari telah berlalu, setelah kejadian itu Citra memutuskan pergi dari rumah itu. Karena rumah itu atas nama Citra, jadi Citra memutuskan untuk menjual rumah itu.
Dan dia saat ini tinggal di sebuah apartemen yang berada ditengah kota. Citra dan dimas telah resmi bercerai.
"Loh pak dimas, anda kenapa kemari." Tanya security yang berjaga di pos dekat pagar rumah.
"Ya jelas kami kesini untuk pulang, karena ini rumah kami sekarang, sudah cepat buka pintunya. Atau saya pecat kamu" Ucap anita angkuh dan sombong.
"Sudah kamu jangan marah terus. Pak tolong iya buka pintunya saya masuk kedalam." Ucap dimas.
"Maaf pak saya tidak bisa membukakan pintu ini, sepertinya bapak belum mengetahui nya jika rumah ini telah dijual dan sekarang ini bukan milik bapak lagi." Ucap security.
"Apa... bagaimana mungkin pak, saya tidak pernah menjual rumah ini. Bahkan saya akan menempati rumah ini dengan Anita. Jadi mana mungkin saya menjual rumah ini." Ucap Dimas kesal.
"Mas, kenapa bisa kamu gak tau kalau rumah ini dijual. Ini kan rumah kamu sendiri." Ucap anita dengan amarah.
"Iya aku memang tidak tau, kamu tau sendiri aku sudah lama tidak pulang kerumah ini. Citra." Ucap Dimas.
"Kenapa kamu malah menyebut nama wanita itu mas." Tanya Anita penuh amarah saat mendengar nama Citra.
"Kamu itu jangan marah marah terus kenapa sih!" Sentak dimas. Membuat Anita terdiam.
"Aku baru ingat, rumah ini sudah atas nama Citra. Waktu itu aku ubah atas nama dia karena ini sebagai hadiah atas kehamilannya." Ucap dimas.
"Sial, kok bisa sih mas kamu berikan kedia begitu saja. Terus kita sekarang kita akan kemana mas! Tanya Anita. Karena sudah terlalu lelah. Karena dia barusaja pulang dari honeymoon keluar negeri. Namun siapa sangka baru tiba justru terjadi seperti ini.
" Sebaiknya kita kerumah mama saja dulu ya. Untuk beristirahat sementara nanti kita cari tempat tinggal baru yang kamu suka ya." Ucap dimas.
"Beneran ya mas, nanti tempat tinggalnya sesuai yang aku inginkan." Ucap anita tersenyum.
"Iya sayang ayo kita pergi dari sini." Ucap Dimas. Lalu mereka memasuki mobil. Namun sebelum menjalankan mobilnya dimas menatap kembali kerumah itu dengan tatapan yang sulit diartikan.setelah perjalanan beberapa waktu kini mereka memasuki rumah mamah ratna.
"Eh kalian uda pulang, ayo masuk sayang." Ajak mama ratna kepada Anita.
"Iya mah kami baru aja sampai." Ucap Anita.
"Gimana honeymoonnya!" Tanya mama ratna yang duduk bersama Anita.
"Loh Dimas kenapa koper kalian dibawa masuk semua. Bukannya kalian bilang mau langsung tinggal dirumah itu." Ucap mama ratna bingung. Lalu dimas dan anita menceritakan semua yang terjadi.
"Keterlaluan wanita pembawa sial itu. Berani beraninya dia menjual rumah itu tanpa sepengetahuan kamu dimas. Ini lah akibatnya kamu tidak mempercayai mama sejak awal. Sekarang lihatkan seperti apa dia. " Ucap mama penuh amarah.
"Sudahlah mah tidak usah bahas itu lagi nanti biar kamu cari rumah baru saja." Ucap dimas
Setelah berbincang bincang anita dan dimas memasuki kamar. Rumah mama ratna besar namun tidak sebesar rumah milik dimas saat bersama citra. Rumah itu pun mama Ratna meminta paksa ke dimas. Dimas mau membelikan rumah mamanya saat itu namun rencananya mau yang besar namu minimalis saja lagian jika rumah terlalu besar mama ratna akan merasa kesepian. Namun mama ratna justru meminta rumah berlantai dua ini dan harus memiliki pelayan. Itu semua karena mama mau pemer ke teman sosialitanya jika dia kaya.
Kini saat pagi tiba, rencananya dimas dan anita ingin mendatangi rumah yang ingin iya beli. Untuk tempat tinggal mereka. Saat sedang sarapan tiba tiba ponsel Dimas berdering. Ternyata itu panggilan dari assistennya dikantor yaitu Rendi. Mengabarkan bahwa ada hal penting. Lalu dimas pergi kekantor bersama Anita.
"Pak orangnya sedang menunggu diruang meeting." Ucap Rendi.
"Baiklah ayo." Lalu dimas dan anita memasuki ruang meeting disana ada beberapa orang menunggu.
Bersambung
yg bener yg mana KK?