NovelToon NovelToon
Happiness

Happiness

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Fajarina

Aruna Gabriella, gadis sederhana yang mampu mengobati rasa sakit Fahri terhadap ibunya yang telah meninggalkan Fahri demi pria lain.

Mereka berdua sudah bersama sejak masih anak-anak, bahkan tanpa Fahri sadari Aruna diam-diam memiliki perasaan terhadapnya.

Akankah Fahri menyadari perasaan Aruna terhadapnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajarina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Andrian

Hari minggu ini ibunya bilang ingin mengajaknya bertemu dengan seseorang. Aruna bertanya siapa orang itu dan ibunya menjawab rahasia. Tumben sekali ibunya pakai rahasian segala seperti ini.

Jadi Aruna hanya menurut saja. Setelah pekerjaan di rumah ini selesai. Pagi-pagi sekali mereka segera siap-siap. Aruna mengerutkan dahinya heran melihat ibunya yang berdandan memakai make up.

Ini benar-benar membuat Aruna penasaran siapa sebenarnya orang yang akan mereka temui. Jarang-jarang dia melihat ibunya berdandan.

Ketika mereka sudah hendak ingin pergi. Aruna baru ingat dia belum memberi makan ikan hiasnya. Jadi dia meminta ijin ke ibunya untuk kembali ke kamar sebentar.

Selangkah lagi dia akan masuk kamarnya. Dari celah pintu itu dia melihat seseorang di dalam sana. Orang itu tidak lain adalah Fahri.

Dia perhatikan gerak-gerik cowok itu ternyata sedang memberi makan ikan hias di dalam sana. Fahri dengan senyum kecilnya menabur makanan ikan itu ke dalam aquarium.

“Sama kamu aja dia lupa apalagi sama aku ‘kan?” celetuk Fahri berbicara pada ikan hias itu.

Samar-samar Aruna dapat mendengar ucapan cowok itu. Apa maksud Fahri dengan Aruna yang melupakan cowok itu dan ikan hiasnya?

Aruna tidak merasa kalau dia melupakan cowok itu. Dia masih sama seperti biasanya. Bukannya Fahri semalam yang lebih memilih telponan dengan Tiara ketimbang belajar bersama dengannya?

“Sepertinya bukan Cuma saat makan saja kita terlihat mirip. Tapi perlakuan Aruna ke kita berdua juga sama.”

Mendengar itu membuat dada Aruna sesak. Bagaimana bisa Fahri berpikir dia melupakan cowok itu? Dia akan selalu ada untuk Fahri.

Karena lama menunggu putrinya Tyas memutuskan untuk mengecek ke dalam. Dia melihat Aruna mengintip ke dalam kamar mereka sendiri.

Apa gerangan yang di lihat olehnya. Saat dia menepuk pundak Aruna, putrinya itu kaget bukan main. Tyas jadi ikutan terkejut juga.

Belum juga bertanya alasan kenapa Aruna mengintip ke kamar mereka. Putrinya buru-buru mengajaknya agar segera pergi dari sana. Seolah takut akan ada yang datang.

Kali ini mereka memutuskan berangkat memakai taksi karena tempat yang akan mereka tuju cukup jauh. Dalam perjalanan Tyas memperhatikan Aruna terlihat murung sekali. Seperti ada yang dia pikirkan.

Setelah cukup lama perjalanan mereka berdua akhirnya sampai di tempat itu. Sebuah taman di mana lokasinya dekat dengan rumah Tyas dan mantan

suaminya dulu.

“Ini di mana Bu?” tanya Aruna memperhatikan sekitar. Tempat ini asing baginya. Baru pertama kalinya dia ke sini.

“Ini daerah tempat kita tinggal dulu. Mungkin kamu

gak tahu ‘kan.”

“Terus kenapa ibu ajak aku kemari?”

Sebelum menjawab pertanyaan putrinya Tyas duduk pada sebuah kursi taman yang berada di dekat mereka berdua.

Tyas mengambil napas pelan. Sejujurnya dia agak gugup mengatakan hal ini pada Aruna. “Kita akan bertemu dengan ayahmu di sini.”

Sontak saja Aruna tertegun. Dia menatap pada ibunya tidak percaya. Kalau tahu akan begini dia tidak akan mau ikut dengan ibunya.

Pantas saja ibunya merahasiakan akan bertemu dengan siapa. Ternyata mereka akan berjumpa dengan pria brengsek itu.

“Maaf apa kalian sudah lama menunggu?” terdengar seruan seorang pria oleh Aruna.

Aruna berbalik badan menatap pada pria itu.

Pria itu melangkahkan kakinya cepat mendekati Tyas dan Aruna yang berada di dekat bangku taman. Senyum khasnya tergambar jelas diwajahnya kala melihat sosok putrinya di sana.

Putri yang dulu pernah dia sia-siakan bahkan dia tinggalkan begitu saja saat itu. Kini sudah menjadi gadis yang cantik seperti ibunya.

Setelah perpisahan dan penantian yang sangat lama akhirnya dia dapat melihat putrinya yang belum pernah dia temui seumur hidupnya sejak anak itu lahir.

Ketika jarak di antara mereka berdua semakin menipis. Andrian melebarkan tangannya bersiap untuk merangkul Aruna yang berada di hadapannya.

Tapi bukan pelukan hangat yang dia dapatkan justru tamparan yang sangat kencang di wajahnya yang Andrian terima. Membuatnya spontan memegangi pipinya yang tadi habis tertampar. Sembari mengaduh kesakitan.

Tyas yang menyaksikan kejadian itu terlihat sangat terkejut lalu sontak berdiri dari duduknya. Dia tidak menyangka Aruna akan melakukan hal semacam itu pada ayahnya.

Andrian memandang wajah putrinya itu. Mata gadis itu terlihat berkaca-kaca melihat padanya dangan tatapan benci.

Ketika bertemu dengan ibunya di cafe waktu itu dia juga mendapat tamparan dari wanita itu. Sekarang dia harus menerima tamparan juga dari putrinya.

Tapi kali ini tamparan yang diberikan oleh putrinya jauh lebih bertenaga dan tentu sakitnya juga lebih lagi. Sepertinya tenaga brutal yang dimiliki oleh gadis itu menurun darinya.

“Pria brengsek!” hardik Aruna kembali memukul sembarang pada pria itu.

Andrian melindungi wajahnya dengan kedua lengannya. Sekarang punggungnya yang justru menjadi sasaran dari kemarahan gadis itu.

“Aruna berhenti memukuli ayahmu!” lerai Tyas mencoba menarik tubuh putrinya agar menjauh dari

Ayahnya.

Akhirnya gadis itu menghentikan aksinya setelah Tyas bersusah payah meleraikan mereka berdua. Kedua tangan Aruna terkepal kuat menatap emosi pada pria itu.

“Ini semua tidak seberapa dengan apa yang telah kamu lakukan pada ibuku!”

Andrian menegakkan tubuhnya seraya memegangi bahunya yang terasa nyeri akibat pukulan dari gadis itu. Dia tidak menyangka akan mendapat serangan dari putrinya sendiri di waktu pertama mereka bertemu.

“Kamu harusnya pergi saja selamanya dan jangan pernah kembali. Aku dan ibu sudah bahagia tanpa dirimu!” maki Aruna yang membuat pria itu kini tertunduk diam.

“Ayo ibu, kita pergi saja dari sini. Aku tidak sudi harus bertemu dengan pria seperti dia.”

Aruna menarik tangan ibunya agar segera beranjak pergi dari sana. Tyas dapat merasakan tangan putrinya yang gemetaran di genggaman tangannya.

“Tapi Aruna ayahmu sudah lama ingin bertemu denganmu. Setidaknya berikan ayahmu kesempatan untuk berbicara,” bujuk Tyas mencoba menahan putrinya agar tidak pergi begitu saja.

“Sejak lahir aku tidak pernah berjumpa dengannya. Akan lebih baik jika kami tidak pernah bertemu sama sekali.”

“Aruna...” panggil Andrian dengan suara yang berat dan

bergetar.

Ini pertama kalinya dia memanggil nama putrinya itu. Sebelumnya dia bahkan tidak pernah tahu siapa nama

anaknya.

Dia tidak sedih karena tindakan yang gadis itu lakukan padanya. Andrian memang pantas menerima umpatan dan pukulan dari Aruna yang emosinya memuncak saat ini.

Tapi mendengar ucapan gadis itu tadi benar-benar membuat hatinya ngilu. Sebegitu besarnya kah rasa benci putrinya pada Andrian.

“Ayah minta maaf sama kamu. Aku memang tidak bisa menjadi seorang ayah yang baik buat kamu selama ini. Tapi ijinkan ayah untuk memperbaiki semuanya sekarang.”

Akhirnya buliran air mata yang sedari tadi ditahan oleh gadis itu mengalir juga. Karena Aruna membelakangi Andrian, pria itu tidak dapat melihatnya yang sedang menangis.

“Ayo kita pergi Bu," ajak Aruna yang kali ini ibunya turuti.

Tyas rasa sekarang bukanlah saat yang tepat bagi ayah dan anak itu untuk bertemu. Mungkin lain

kali ketika mereka berdua sama-sama sudah siap.

Terutama Aruna, dia perlu beradaptasi dengan keadaan ini dulu.

1
Jihat Purnamasari
Biasa
Jihat Purnamasari
Buruk
Anonymous
.
Yuri Lowell
Bersemangat membaca lagi! 💪
🦩NEYRA 🐚
Thor, kamu membuatku tak sabar untuk membaca seri selanjutnya
Valito.C
Dahsyat!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!