NovelToon NovelToon
Tidak Pernah Ada Kata Perpisahan Antara Kita

Tidak Pernah Ada Kata Perpisahan Antara Kita

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Poligami / Lari dari Pernikahan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: jnxdoe

Selama 2 tahun menjalin mahligai rumah tangga, tidak sekali pun Meilany mengucapkan kata 'tidak' dan 'tidak mau' pada suaminya. Ia hanya ingin menjadi sosok seorang isteri yang sholehah dan dapat membawanya masuk surga, seperti kata bundanya.

Meski jiwanya berontak, tapi Mei berusaha untuk menahan diri, sampai pada akhirnya ia tidak bisa menahan lagi ketika suaminya meminta izinnya untuk menikah lagi.

Permintaan itu tidak membuat Mei marah. Ia sudah tidak bisa marah lagi ketika sudah kehilangan segalanya. Tapi ia juga tidak bisa tinggal di tempat yang sama dengan suaminya dan memilih pergi.

Selama 7 tahun Mei memendam perasaan marah, sampai pada suatu ketika ia menemukan kebenaran di dalamnya. Kebenaran yang sebenarnya ada di depan matanya selama ini, tapi tidak bisa ia lihat.

Bisakah Mei memperbaiki semuanya?

*Spin off dari "I Love You, Pak! Tapi Aku Takut..."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jnxdoe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 14 -

Berhenti di depan rumah mungil itu, mata Mei menatap ke sekelilingnya penuh rasa rindu. Dalam 7 tahun masa hidupnya di LN ini, tidak sekali pun ia melupakan kenangan mengenai rumah ini. Memori indah saat ia pertama kali menginjakkan kaki di sini. Memori saat ia berhasil membuat halamannya yang tadinya gersang berubah hijau dan cantik. Juga memori ketika dirinya dan Aslan menikmati semuanya di teras kecil itu.

Keluar dari mobilnya, pandangan Mei terarah pada taman di seberang rumah ini yang sekarang cukup sepi.

"Ugh!"

Satu tangan wanita itu memayungi kedua matanya. Terik matahari serasa menusuk kepala dan kulitnya, padahal waktu belum menunjukkan tengah hari.

Membuka pelan pintu pagar berat itu, pandangan Mei tertuju pada mobil yang telah terparkir di sana. Aslan ternyata belum mengganti mobil tuanya. Ia masih setia menggunakan mobil yang pertama kali dibelinya itu saat usia pernikahan mereka baru berjalan 2 bulan.

Ingatannya melayang ke masa-masa itu, saat Aslan pertama kali meminta izin padanya.

Hati Mei perlahan sedih. Mereka sebenarnya dari awal telah mendiskusikan hal-hal seperti masalah keuangan dan juga pengaturan di dalam rumah tangga. Tapi ketika bunda sudah mengatakan sesuatu, sepertinya apa yang tadinya mereka sudah sepakati menjadi buyar semuanya.

Dari mulai pengaturan mencuci piring, membersihkan rumah, mencuci pakaian dan hal-hal sepele lainnya. Tadinya ia dan suaminya sudah ada kesepakatan bersama. Mereka tidak akan menggunakan ART dan akan mengerjakan semua sendiri saat mampu. Keduanya juga sepakat Mei akan tetap kerja sampai mereka punya anak nanti. Tapi sepertinya, tidak ada satu pun yang konsisten sampai mereka berpisah 7 tahun lalu.

Kini saat ia lebih matang, Mei sadar kenapa dulu ia sulit mengandung. Dari pemeriksaan tidak ada satu pun dari keduanya yang bermasalah tapi tanpa diketahui suaminya, dirinya sebenarnya sangat tertekan selama pernikahan mereka. Ia sangat stress saat itu.

Dirinya ingin curhat tapi tidak punya teman yang bisa dipercaya. Semua teman dekatnya adalah orang kantor dan ia hampir tidak pernah bertemu mereka lagi, semenjak memutuskan resign.

Satu-satunya pelarian adalah ke tanaman. Bercocok tanam yang membuatnya masih waras selama menikah.

Melihat tanaman yang dirawatnya dulu penuh kasih sayang masih terawat baik, hati Mei teriris lagi.

Apa mas Aslan sudah menikahi Christine? Apa Christine juga senang tanaman?

"Mei?"

Panggilan terkejut itu membuat Mei menoleh. Suaminya ternyata telah berdiri di depan pintu. Tangan pria itu tampak memangku seekor kucing lucu berwarna putih dan gemuk.

Sejak kapan mas Aslan suka kucing?

Tatapan Mei terarah pada kucing bermata biru itu. "Siapa namanya, mas?"

"Uh!"

Kucing itu melompat dari pangkuan Aslan dan berjalan menghampiri Mei. Tampak kepalanya mendongak penuh rasa ingin tahu. Suaranya terdengar mengeong pelan.

Senyuman Mei melebar. Dari dulu, ia suka binatang tapi saat itu, bunda tidak memperbolehkan peliharaan. Mertuanya itu takut kucing membuat kotor rumah. Pada dasarnya, ibu suaminya memang tidak suka hewan.

Berjongkok, ia mengelus kepala kucing itu penuh kasih sayang. Terdengar dengkuran pelan dari mulutnya.

"Lucu banget kamu, sayang..."

Aslan hanya memandang interaksi keduanya dari depan pintu. Ia berkata pelan, "Namanya si 'cantik'."

Mata Mei naik dan menatap heran suaminya. "Si cantik?"

Lelaki itu hanya mengangguk dan keduanya bertatapan dalam diam.

Jantung Mei mulai berdebar. Cantik adalah nama yang pernah ia berikan pada seekor kucing kampung yang ada di kantornya dulu. Ia cukup sering memberi makan kucing kesayangan para karyawan itu, dan pernah beberapa kali menceritakannya pada Aslan saat mereka masih tahap pendekatan dulu.

Apa mungkin mas Aslan masih mengingat itu?

Pengalamannya di masa lalu, membuat Mei tidak ingin memiliki harapan yang terlalu tinggi lagi.

Ia pernah berharap banyak pada suaminya, tapi ternyata harus kecewa juga. Masalahnya, bukan karena pria itu mengecewakannya. Tapi justru faktor eksternal di luar mereka berdua yang membuatnya harus mundur dan memilih pergi dari hidup lelaki itu. Faktor yang sama sekali di luar prediksinya.

Tersenyum, Mei berdiri dari jongkoknya dan tubuhnya hampir jatuh lagi ke lantai.

"Meichan!"

Kedua mata Mei memejam erat dan nafasnya sedikit berat. Ia cukup pusing karena matahari yang bersinar sangat terik di luar. Ia hanya bisa pasrah saat merasakan gendongan mantap dari suaminya.

"Ayo sayang. Kamu butuh asupan dingin sekarang."

Berada dalam pelukan suaminya, perlahan mata Mei membuka. Ia bisa menatap leher jenjang lelaki itu di depannya. Jakun pria itu yang menonjol membuat matanya terfokus ke sana. Terlihat bulu-bulu halus Aslan berwarna gelap yang mulai tumbuh di sekitar rahang dan juga mulutnya.

Kedua tangan Mei terangkat dan memeluk leher suaminya erat.

"Meichan?"

Suara Mei pecah dan terdengar isakan dari mulut wanita itu, "Mei rindu mas Aslan... Mei sangat rindu, mas."

1
Sri Mulyati
lanjut Thor ceritanya seru
Anis Rohayati
jujur gua malah jiji klu smpe mei balikan lagi sma si smpah aslan ingat laki2 modelan kya gini ga harus di pertahan kan pantes di buang
Sunaryati
Segera urai kesalahpahaman kalian, mulai dari awal jika sudah kembali bangun komunikasi yang baik jangan ada hal yang harus ditutpi
Harun Gayam
hadeuh muter² tetuss
Sunaryati
Itu akibat tak ada komunikasi yang jelas tujuh tahun yang lalu
Sunaryati
Dobell up Thoot makin menarik ceritanya
Sunaryati
Makin ada kejelasan, tapi tetap saja penyebabnya Ashlan telat menjelaskannya pada Mei sehingga Mei menyimpulkan jika Ashlan bersedia menikahi Cristine apalagi dugaan itu dikuatkan dengan kebersamaan Ashlan dan Cristine di kedai kopi dan terlihat Ashlan memegang tangan Cristine
Sunaryati
Itu sepenuhnya bukan salahmu, karena Ashlan tidak menjelaskan setelah kamu kecelakaan yang menyebabkan keguguran, seharusnya waktu itu mengurai kesalahpahamanmu memergoki Ashlan dan Cristine di kedai, karena sebelumnya Ashlan minta izin menikah
Ma Em
Aku kasihan pada Aslan kalau memang Aslan tdk menikah dan tdk pernah tidur dgn Cristine bilang sama Mei dan buktikan agar Mei percaya
Ma Em
Luar biasa
Sunaryati
Selidiki duli Mei, dan kamu Ashlan jika kamu tidal menikahi Cristine buktikan. Kesalahan kamu dulu minta izin menikahi Cristine, dua kamu ketemuan sama Cristine yang dipergoki Mei sehingga Mri kecelakaan dan keguguran
kesalahau besar Ashlan
Sunaryati
Lanjuut donel up Thoor, ceritanya semakin seru dan menarik
Sunaryati
Jelaskan dulu Ashlan Mei dan pembaca juga penasaran, kamu jadi menikahi Cristine? Jika ya kabulkan permintaan Mei untuk menceraikannya, jika tidakk kejar dan perjuangkan cintami, karena Mei sangat setia padamu
Sunaryati
Ceritanya menarik jika berkenan tolong up tiap hari Thoor
Sunaryati
Jika Ashlan tidak jadi menikah dengan Cristin, kembalilah. Namun jika sudah menikah lebih baik mundur dari pada sakit hati
Sunaryati
suka, jika penasaranku terjawab ttg Cristine tak kasi bintang 5
Sunaryati
Lanjuut fobel up, ya
Sunaryati
Bagaimana pernikahan Ashlan dengan Cristine, Thoor, bukankah kepergian Mei karena Ashlan akan menikahi mantannya itu
Sunaryati
Oh ternyata Mei keguguran ketika kecelakaan saat melihat Ashlan dan Cristin di Cafe, kasihan Mei
jnxdoe: Terima kasih kak buat komentarnya... Tetep baca sampai tamat ya... 🥰🙏
total 1 replies
Sunaryati
Sebelum pergi kan mengabarkan kehamilan Mei pada Ashlan, mana anak Mei?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!