Seorang istri yang luar biasa kuat dengan berbagai macam masalah yang dihadapi nya akibat ulah suami nya,istri yang dulu selalu disayang oleh suaminya kini dia harus berjuang mempertahankan keutuhan keluarga..
Yang dulu dia selalu banyak disanjung oleh orang banyak, kini sebaliknya hinaan cacian bahkan dipandang sebelah mata oleh banyak orang.impian bisa membangun keluarga yang bahagia kini sirna sudah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dava hanafisha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 Membagi Waktu
"Iya dek".jawab gizca diujung telfon. "Ka,gavin sakit?,apa kaka yang sakit?".tanya gizca.
"Gavin semalem badan nya demam,tapi Alhamdulillah pagi ini panas nya sudah turun,aku izin gak kerja dua hari untuk temenin gavin,kamu mau kerumah sama mama?".pungkas sang kaka. "Aku tanya mama dulu ya,nanti aku kabarin kamu lagi".
Sepulangnya dari sekolah siska langsung kerumah kakanya. "Assalamualaikum ka".sapa siska.
"Waalaikum salam de,sini masuk aj".
Siska langsung menuju kamar dan melihat kondisi gavin. "Kamu langsung dari sekolah de?".tanya gizca.
"Iya ka,nanti mama agak sore kesininya,jadi aku duluan".
"Kamu sudah makan?aku sudah selesai masaknya,makan dulu yu".ajak sang kaka.
Selesai makan gizca dan siska mengobrol bersama diruang tv sambil bermain bersama gavin yang sudah mulai ceria kembali.
"Anak ganteng udah sehat ya,semalem kamu kenapa,kecapean ya abis jalan-jalan,aku gak diajak sih".ucap siska sambil menggendongnya.
"Mas nanti kamu pulang sore atau lembur?".tanya gizca diujung telfon. "Kayanya pulang sore,kenapa emangnya".
"Kalau kamu pulang sore pulangnya mampir dulu ya beli cemilan apa gitu,dirumah ada siska dan mama".
"Yasudah nanti aku mampir beli dulu sepulang kerja".
"Mas haidar sudah gak seperti yang kemarin kamu bilang ka?".tanya sang adik. "Aku belum tau dia kenapa memang akhir-akhir ini dia mulai balik lagi kaya dulu gak seperti kemarin-kemarin,apa aku yang salah menilai atau memang... Gak tau lah aku".jawab gizca.
Sore harinya mama hety tiba dirumah gizca.
"Assalamualaikum cucu nenek yang pinter,sudah sehat belum".ucap mama hety yang baru saja tiba dirumah anaknya itu. "Alhamdulillah ma sudah mendingan".jawab gizca.
"Haidar belum pulang nak?".
"Belum ma,tadi pulang kerja aku suruh mampir dulu beli cemilan".ucap gizca sambil tertawa.
Haidar pun tiba dirumah,dengan membawa beberapa kantong cemilan pesanan istrinya. "Mas gak salah itu bawaan nya".ucap gizca sambil tertawa. "Tuh tadi kan kamu yang bilang minta dibeliin ini semua,emang aj kamu ngerjain aku".balas haidar.
"Makasi ya mas oleh-olehnya untuk hari ini".ucap gizca sambil tersenyum.
Setelah gavin tidur, haidar, gizca, mama hety dan siska mengobrol diruang tv sambil menikmati cemilan yang dibawa haidar sepulangnya kerja tadi.
"Gimana nak kerjaan kamu ditempat baru".tanya mama hety. "Alhamdulillah lancar ma,masih sambil belajar pelan-pelan".jawab haidar.
"Nginap disini aj ya malam ini".ucap gizca kepada mama hety dan siska. "Ihh enggalah ka besok aku sekolah gimana,belum bawa seragam sekolah dan buku untuk pelajaran besok".jawab siska yang kini masih duduk dibangku kelas 3 SMA.
"Kamu tadi gak titip mama sih untuk bawain perlengkapan sekolah kamu besok.jadikan rame rumah aku,kalau kalian disini".ucap gizca.
"Yasudah lain waktu saja nanti".jawab mama gizca tersenyum.
Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.mama hety dan siska baru saja pulang. "Sepi lagi deh rumahnya".gumam gizca sambil merapikan sisa makanan diruang tv tersebut.
"Gavin kasih adik aj biar rumah kita jadi ramai gimana".ledek haidar kepada istrinya. "Ahh kamu mas anak satu aj kamu masih sibuk dengan kerjaan kamu,belum bisa membagi waktu untuk keluarga,gimana mau punya anak banyak".
Mendengar ucapan istrinya haidar hanya terdiam,karna memang beberapa waktu lalu dirinya disibukkan dengan teman-teman barunya,membiarkan anak dan istri nya selalu menghabiskan waktu liburnya dirumah dan pulang larut malam.
"Suami macam apa aku ini sudah membuat anak dan istriku kecewa".gumam nya dalam hati.
Pagi harinya gizca yang masih disibukkan didapur,tiba-tiba saja terkaget karna mendapati suaminya memeluk tubuhnya dari belakang. "Kamu masih izin kerja hari ini?". "Iya mas aku izin 2 hari untuk menemani gavin".ucap gizca sambil melepas pelukan suaminya.
"Hari ini aku pulang agak cepat ya dari kantor".ucap haidar. "Tumben ada apa emangnya mas?".tanya gizca kembali. "Gak ada apa-apa sih cuma mau pulang cepat aj sampai rumah,mau bareng-bareng sama kamu dan gavin".jawab haidar sambil tersenyum.
Tak ada sahutan dari gizca,justru iya dibuat bingung lagi dengan sikap suaminya saat ini. "Apa mas haidar sedang menebus kesalahan nya yang kemarin-kemarin".ucap gizca dalam hati.
Waktu menunjukkan pukul lima sore,
"Assalamualaikum".sapa haidar. "Waalaikum salam".jawab gizca yang sedang memberi makan gavin diruang tv. "Sesuai janji aku tadi,aku mau pulang cepat,gak bohongkan aku".ucap haidar kembali sambil mencium kening istri dan anaknya.
"Ya Allah semoga suamiku selalu seperti ini,jangan berubah lagi kaya kemarin-kemarin".guman gizca dalam hati.
Keesokan harinya gizca sudah kembali bekerja,seperti biasa ada mama hety yang akan menjaga gavin. "Kapan ya aku bisa mengganti perhiasan anakku yang sudah aku jual,aku selalu dihantui rasa bersalah seperti ini".gumam mama hety dalam hatinya.
"Ca gavin sudah sehat".tanya salah satu teman kantor gizca. "Alhamdulillah sudah lebih baik,makasi ya dua hari kemarin kerjaanku sudah kamu handle".ucap gizca tersenyum.
"Bro pulang kantor lanjut gak nih seperti biasa".ajak salah satu teman haidar. "Engga dulu deh,harus cepat sampai rumah,anakku lagi sakit".jawab haidar sambil melanjutkan pekerjaan nya.
"Sudah gak boleh pulang malem mungkin dia sama istrinya".sahut salah satu teman nya sambil tertawa.
Haidar hanya terdiam mendengar ledekan teman-teman nya.karna istri dan anaknya kini lebih penting dibanding teman-temannya itu. "Biar sajalah mereka mau berkata apa".ucap haidar dalam hatinya.
Setibanya dirumah gizca langsung mempersiapkan untuk makan malam, sedangkan haidar masih bermain dengan gavin.
Setelah gavin tidur,haidar dan mama hety langsung menikmati makan malam yang sudah disiapkan oleh gizca.
Tiba-tiba saja handphone haidar berbunyi. "Iya gas ada apa?".sahut haidar diujung telfon. "Dar, kamu lagi dimana?ini anak-anak lagi pada kumpul ditempat kafe biasa,pada nanyain kamu nih".ucap teman kantornya itu.
"Wah maaf banget gas,udah dirumah nih,gak bisa ikut dulu ya,salam aj buat yang lain".pungkasnya kembali.
"Siapa mas yang telfon?".tanya gizca penasaran.
"Itu teman-teman kantor biasa pada ngajak kumpul dikafe xtrada".jawab haidar. "Oh tumben kamu gak ikut biasanya juga ikut kan pulang kantor sampai larut malam".ucap gizca sinis.
Haidar hanya terdiam mendengar ucapan istrinya dan meneruskan makan nya. Sedangkan mama hety hanya diam saja mendengarkan ucapan anaknya itu.
Tiba-tiba saja gizca teringat dengan ucapan nya tadi,seharusnya iya tidak bicara seperti itu didepan mama nya,karna hanya akan menjadi fikiran buat mamanya, "Aku harus jawab apa ya kalau mama nanya nanti".gumam gizca dalam hati.
kalau ada waktu singgah juga di karyaku cinta di ujung batas usia
kami d sini belajar bersama dengan Kak senior.
jika bersedia bergabung mari follow dan saya akan undang kalian. Terima kasih