NovelToon NovelToon
Zenata

Zenata

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: ahza rumaissa

zenata gadis super nakal yang memiliki macam kelakuan yang membuat gurunya geleng geleng kepala, mereka tidak bisa menegur muridnya itu.
karena percuma... setiap mereka tegur zenata akan melakukan kenakalan lainnya... ck..ck... ck.. ayo ikuti kisah zenata yang nantinya akan menemukan pawangnya.... he....he...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ahza rumaissa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 27

Esok hari trio z bersiap untuk pulang, acara liburan mereka telah usai dan semalam juga mereka bubar barbeque tidak begitu malam.

Semalam....

 "Mmm... Bagaimana kita bermain." usul tria.

"Bermain apa, jangan bilang kita bermain jujur atau hukuman seperti yang ada di drama drama itu..." kata zia.

"He.. Kamu memang tahu aja yang aku maksudkan dan benar ayo... Kita main seperti itu." kata tria.

Ara dan ze saling melihat, permainan seperti itu memang mereka tahu ada di drama karena memang pecinta drakor.

"Zia jangan aneh aneh deh." kata ze.

"Tenang ngk akan aneh aneh kita hanya bermain memakai air cola merah ini saja." kata tria sambil mengangkat botol besar cola merah di meja.

"Ayo... Kita main, ardi kita singkirkan piring piring yang di meja dulu." kata rendi.

"Ok, aturan mainnya adalah... Jika botol ini mengarah ke seseorang dia harus berkata jujur atau menerima hukuman dengan meminum minuman cola jika tidak ingin mengatakan." kata tria.

"OK, aku dulu." kata zia.

Zia memutar botol dan mengarah ke rendi.

"Aku sudah pernah ciuman dengan pacarku." kata zia tersipu.

Semua mata mengarah ke zia apalagi ara dan ze mereka tidak menyangka jika ze berani mengatakan hal seperti itu.

"Huhhhhh.... " Teriak yang lain dan sekarang giliran rendi.

Rendi memutar botol dan mengarah ke ara, tapi dia harus mengatakan sebuah kejujuran terlebih dahulu.

"Aku ... pernah suka dengan guru matematika ku." kata rendi.

"What... Kamu pernah suka dengan bu tika." kata tria tidak percaya.

Ara memutar botol dan botol berhenti di yudha.

Sebelumnya ara harus mengatakan sebuah kejujuran dan... "Aku suka dengan kak yudha." kata ara tersipu.

Zia melihat ze dan dia tidak paham ekspresi wajah ze yang terlihat biasa biasa aja.

Yudha harus mengatakan kejujuran tapi sebelumnya dia harus memutar dan botol itu mengarah ke ze.

"Hmmm....aku belum ingin punya pacar sebelum masuk universitas." kata yudha sekaligus menolak ungkapan kejujuran ara.

Kini gantian ze memutar botol dan berhenti di tria, sebelumnya ze harus mengatakan kejujurannya.

Ze tidak mengatakan apa apa dan lebih memilih hukuman.

mereka bermain sampai beberapa putaran dan setelah jam sebelas akhirnya mereka selesai dan yudha bersama teman temannya pamit pulang.

Permainan itu sangat seru karena kejujuran akan terungkap hanya saja ze tidak tahu apa yang harus dia katakan.

Zenata hanya merasa tidak memiliki hal yang dia sembunyikan, dia melewati hari harinya mengalir begitu saja.

Semalam ara menegaskan lagi kepada ze dan zia semalam saat mereka akan tidur, bahwa dia suka kepada yudha, walaupun semua juga dengar perkataan yudha jika dia tidak ingin memiliki kekasih karena konsentrasi untuk pendidikannya saat ini.

Ze apa menurutmu ara bisa menerima jika dia telah di tolak oleh kak yudha.?" tanya zia kepada ze.

"Hmmm.. Entahlah, ara tidak akan sebodoh itu untuk dia tidak tahu maksud perkataan kak yudha, biarkan saja bukan urusan kita." kata ze.

Zia menelisik mata ze, apa ze tidak merasakan apa apa dengan semua hal yang terjadi tadi.

"Ada apa mengapa melihatku seperti itu." kata ze risi karena zia memandangnya begitu serius.

"He...ngk pa..pa." kata zia cengengesan.

Ara yang baru keluar dari kamar mandi bergabung dengan mereka lalu tak terasa mereka sudah tidur pulas sampai pagi.

Esok hari, mereka pulang dan zia mengantar ara pulang lalu ke rumah ze.

Sepanjang jalan zia menelfon andre dia merasa rindu karena beberapa hari tidak bertemu dan nanti malam zia akan bertemu dengan kekasihnya itu dan janjian di tempat biasa mereka berkencan.

Ze masuk ke dalam rumahnya terlihat sepi, "Ma... Ze pulang." teriak ze kencang dan dia naik ke tangga masuk ke kamarnya.

Karena jalanan macet ze jam dua baru sampai di rumah, rasanya lelah dan ze berbaring di kasur empuknya.

"Ah... Lelah nya." kata zenata.

"Tok tok.. Klik membuka pintu," miranda masuk ke kamar putrinya.

"Ze, papa sudah kembali terbang, sabtu besok papa mendarat di bali rencana mama akan kesana kamu ikut.?" tanya miranda.

"Hmmm..lihat nanti ma, kan ze baru selesai libur masak harus libur lagi." kata ze.

Miranda memeluk putrinya, sepertinya dia harus keluar karena ze terlihat lelah.

"Baiklah.. Mama akan hangatkan masakan untuk kamu." kata miranda.

Miranda meninggalkan putrinya dan dia ke dapur menghangatkan masakan kesukaan putrinya yaitu rendang daging yang tadi dia masak.

Ze melihat jendela, dia mengingat ucapan ara semalam jika dia menyukai kak yudha, sebenarnya ada rasa yang aneh di hatinya saat ara mengatakan rasa suka nya kepada yudha.

Ze menutup wajahnya dengan bantal dan dia melupakan apa yang seharusnya bukan urusannya.

Yudha yang baru keluar dari kamar mandi juga melihat ke arah kamar zenata.

Semalam teman ze bernama ara berani dengan terang terangan mengatakan perasaannya dan itu membuatnya kesal.

Memang dia tidak berhak mengatur perasaan suka seseorang terhadap dirinya, tapi di hadapan ze, itu membuat jalan mendekati gadis yang dia suka menjadi berat karena ara adalah sahabat ze.

Yudha yakin ze akan mengalah jika bersangkutan dengan sahabatnya dan perkataannya semalam adalah yang paling tepat untuk menolak ara.

Yudha melihat jendela dan berharap melihat ze, yudha tahu jika ze sering bersembunyi di balik korden untuk melihatnya.

"Mas yudha, kata mama di suruh makan." kata ara berteriak.

Yudha menganggukkan kepala dan yura melihat apa yang membuat mas nya itu berdiri.

"Kak ze sudah pulang.?" tanya yura yang ikutan melihat ke kamar ze.

Yudha berjalan keluar dan... "Ngk tahu." kata yudha dan dia meninggalkan adiknya.

"Iiih... Mas yudha nih...aku di tinggal." kata yura yang berlari menyusul mas nya menuju meja makan.

"Yudha..makan dulu," kata yunita tersenyum.

Yura masuk ke kamarnya karena dia tidak ingin mamanya memintanya makan siang tadi dia sudah makan cilok yang dia beli di taman.

"Bagaimana camping mu yudha dan kamu bertemu dengan om martin ngk di sana.?" tanya yunita.

Marthin adalah adik dari yunita dan dia yang memiliki dan mengelola tempat camping serta vila yang yudha datangi kemarin.

"Om marthin titip salam, kata nya kapan mama datang berlibur ke vila." kata yudha.

"Kapan kapan kita sekeluarga liburan ke vila, sudah lama mama tidak berlibur." kata yunita yang sudah bersiap mencuci piring di westafel dapurnya.

Yudha memakan makanannya dan di rumah ze yang juga ze sudah berada di meja makan dia juga sedang makan siang sama seperti yudha di waktu sama tapi berbeda tempat.

🌺Bersambung....🌺

Jangan lupa untuk like dan vote nya, terimakasih banyak🙏

1
Mumtaz
Lagi makin penasaran aja sma ceritanya
Mumtaz
Nex thor ceritanya..
Talita Maheswari
semangat kak, up ..up lagi.. aku tunggu
Talita Maheswari
bagus... alur ceritanya, tapi kok sepi ya... ayo kak editor bantu di rekomendasikan di halaman.
ardan
Luar biasa
Mumtaz
Lagi..lagi
Mumtaz
Next dong
Mumtaz
Next lagi dong
Los Dol TV
mantabek
Kha
lanjut kakak/Kiss/
Los Dol TV
keren Thor, kutunghu kunjungan baliknya di karyaku ya
Los Dol TV
aku mampir Thor
Mumtaz
Next dong
Talita Maheswari
sama aku juga makan mie mas yudha...
Sari: 🤭🤭 lomba makan mie kak
total 1 replies
Talita Maheswari
haus ze.. aku jadi ikutan haus..
Talita Maheswari
papa nya seorang pilot
Talita Maheswari
semangat thor up ..up setia hari
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor 🥰🥰🥰🥰


aku mampir Thor
Sari: terimakasih kak.. semoga suka.🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!