Love You More

Calvin meletakan sendoknya dengan keras di atas meja , dia sangat kecewa dengan Chris , dari awa sebenarnya dia sudah menduga jika kemungkinan ini akan terjadi tapi dia berpikir jika Chris dapat menahan dirinya , rupanya salah , Chris tidak bisa menahan perasanya.

“Cal… Calvin”

Teriak Chris memanggil Calvin hingga mengikutinya keluar tapi Calvin tetap pergi, bagaimana bisa dia bersaing dengan kakaknya sendiri ?

Calvin mengendarai mobilnya dengan cukup kencang menuju kantor , sekarang dirinyalah yang stres akibat terlalu peduli dengan Avril dan nasib keluarganya , dia mengabaikan kebahagianya sendiri agar orang yang di cintainya itu bahagia.

Calvin memasuki ruang kerjanya di sana dia melihat Avril sudah berada di meja kerjanya namun tak menyadari kehadiran dirinya , Calvin menatap tajam Avril.

“aku harus mengakhiri semua ini “

Calvin menghubungi Ed dan Jessica mengenai rencana liburan mereka , tadinya dia menolak setiap kali akan pergi tapi kali ini dia akan pergi ,dia akan menenangkan pikirannya sejenak . setelah berbicara persiapan dengan keduanya Calvin pun menghampiri Avril dengan membawa surat cuti .

“ada apa ?”

Tidak seperti biasanya , pagi ini wajah Avril nampak muram tak bersemangat . Calvin menyerahkan surat cutinya .

“kau akan ke luar negeri ? kenapa mendadak sekali ?”

“aku sudah merencanakan ini jauh-jauh hari “

“dengan siapa?”

“Ed akan pergi bersamaku juga “

“baiklah kau boleh pergi “

Setelah mendapatkan ijin dari Avril ,Calvin segera menemui Martin di kantornya. Sebelumnya dia sudah memberitahukan Martin bahwa dialah pewaris Kingdom yang sesungguhnya , sejak saat itu Martin dalam kendalinya .

“Calvin , ada apa ?”

“paman aku akan pergi ke luar negri beberapa hari , selama aku pergi tolong paman bantu Avril menangani perusahaan “

“paman rasa Avril tidak akan senang dengan hal itu “

“paman bisa bantu dia dari belakang , support dia tanpa dia tahu , paman masih ingat kan janjiku , aku bukan orang yang akan ingkar dengan janji yang sudah aku  buat “

“paman ingat . tapi kenapa kau tiba-tiba ingin ke luar negeri ?”

“aku hanya ingin menenangkan pikiranku saja “

“kalau begitu pergilah “

Bertemu dengan Martin sudah di lakukannya , tinggal menemui Oma , sayangnya Oma sedang berada di kuil , terpaksa Cal hanya mengirim pesan pada Jhon untuk di sampaikan pada Oma.

“Jessica “

Ed dan Jessica bertemu di hotel , Ed akan membantu Jessica membereskan barang-barang di kamar hotelnya .

“kau tahu kenapa Cal tiba-tiba mau pergi dengan kita ?” tanya Jessica

“entahlah mungkin karena dia sedang banyak pikiran saja , dia butuh liburan “

“aku lihat dia seperti sedang menanggung beban berat di pundaknya “

Ed memahami apa yang di katakan Jessica , Ed tidak tahu persis nya namun Ed rasa semua ini ada hubunganya dengan Avril .

Malam ini sudah di putuskan mereka bertiga berangkat , mereka bertemu di bandara untuk tujuan pertama mereka ke islandia .

“Cal..”

Ed memanggil Calvin yang baru saja tiba, Cal berlari kecil dengan menarik kopernya , di sana juga sudah ada Jessica yang memberikan segelas minuman dingin. Obrolan terus mengalir begitu mereka bertiga berkumpul , seolah tiada habisnya selalu saja ada hal baru yang bisa mereka bicarakan .

Avril menatap meja kerja Calvin , entah kenapa di dalam hati kecilnya seolah mengisyaratkan sakit yang menusuk , tiba-tiba muncul perasaan bersalah dan merindukanya, Avril menepuk dadanya yang semakin sesak, perasaanya sangat kacau, tanpa sadar Avril meneteskan air matanya.

Apa yang terjadi padaku , kenapa aku menangis ? Calvin…

Avril terduduk lemas dengan tangisanya yang juga terasa begitu dalam ,

Apa yang sudah aku perbuat padanya sehingga aku merasakan sedih dan kehilangan seperti ini.

Avril meraih ponselnya dia mencoba menghubungi Calvin tepat saat itu Calvin mematikan ponselnya , mereka sudah berada di dalam pesawat . Avril masih terus menghubungi Calvin sekalipun tahu nomor Calvin di luar jangkauan .

Tak berbeda jauh dengan keadaan Chris , malam ini dia tiba tanpa menemukan Calvin yang biasa menyambutnya , dia berpikir jika Calvin belum pulang dari kantor atau main ke tempat Ed tapi saat dia menatap kulkas di dapur dia menemukan selembar ketas di tempel disana.

-- aku pergi ke luar negeri untuk menenangkan diriku , jangan hubungi aku, kakak jaga kesehatan--

Chris duduk di meja makan sambil menatap kertas itu , perasaan bersalah tiba-tiba menyerangnya , dia teringat pagi tadi apa yang mereka bicarakan , tak ada ucapan apapun sebelum Cal pergi, dia hanya meninggalkan note di kulkas dapur .

Chris menghubungi ayahnya menanyakan keberadaan Calvin , ternyata William pun tidak tahu kemana Calvin pergi , setidaknya Chris lega karena Cal pergi bersama Ed.

Dia pasti kembali , ya , ,, dia hanya butuh waktu untuk tenang , setelah itu dia pasti kembali . tenang saja Chris , Calvin tidak akan pergi jauh darimu . sekarang bagaiamana aku harus bertindak? Pertama mari kita akhirnya perasaan suka ini terlebih dahulu, apa karena ini Calvin pergi ? ahhh tidak … kakak macam apa diriku , tidak berguna. Mulai sekarang jauhi Avril , jika perlu putuskan hubungan denganya.

Benar saja setelah Calvin pergi dalam beberapa minggu hubungan Chris dan Avril menjauh , Chris menghindari Avril tanpa alasan , selalu menolak untuk bertemu bahkan jika Avril mendatanginya ke rumah sakit Chris tetap menolaknya , sudah cukup dia menyakiti perasaan adiknya. Dia sudah bertekad untuk mengubur dalam -dalam perasaanya pada Avril .

Berbeda dengan Avril yang semakin kesini semakin menyukai Chris , tujuan awal Avril dekat dengan Chris hanya karena Chri ahli waris Kingdom , perusahaan besar yang bisa menolong dirinya jika suatu saat ayahnya mulai nekad mengambil alih FortuneX secara kasar Avril hanya memanfaatkan Chris untuk jadi perisai ketika dia berperang dengan ayahnya , namun Avril terbawa perasaan , dia mulai menyukai Chris , tipe pria idamannya ada pada Chris. Sikap Chris yang lembut dan penuh perhatian lah yang meluluhkan hati Avril hingga dia keluar jalur tujuan awalnya.

Sekarang Avril nampak seperti orang bodoh yang mengejar Chris namun tetap menangisi ketidak hadiran Calvin di sisinya. Dengan semua perasaanya yang sangat kacau dia kembali lari ke minuman , Avril memiliki kecanduan alkohol yang parah namun berhenti sejak bertemu dengan Chris sebab itulah Cal memutuskan untuk tidak meneruskan perjodohannya , kondisi Avril kembali memburuk begitu jauh dari Chris , dia sudah mencoba melakukan banyak cara untuk mengatasi kecanduannya itu dia juga sudah memiliki dokter khusus namun tidak bisa membuatnya sembuh , dia hanya menahan diri karena ingin bersikap baik .

“Calvin …. Cal !”

Avril setiap harinya terus menghubungi Calvin begitupun hari ini ketika dia mabuk parah tak bisa menggerakan badanya berpindah dari sofa , botol alkohol begitu banyak berserakan di lantai dan meja , anehnya seseorang yang di carinya adalah Calvin bukan Chris .

Di hotel Calvin membuka ponselnya , ini sudah sebulan sejak dia pergi , dia menerima begitu banyak pesan dari Avril ,satu persatu di bukanya lalu pesan suara yang masuk pun di dengarnya , sampai akhirnya dia memutuskan kembali setelah mendegar Avril terus memanggil -manggil namanya namun dalam keadaan mabuk .