NovelToon NovelToon
Mencintai Dosen Beristri

Mencintai Dosen Beristri

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Duda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Slice of Life
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Harumi Akari

Sekar mengalami dilema karena didekati oleh Pak Faisal, yang merupakan dosennya sendiri. Hal itu membuat Sekar ketakutan, namun lama-kelamaan Sekar makin menyukai Pak Faisal karena beliau sering membantu Sekar saat ia sedang dibully di kampus.

Saat cinta mulai tumbuh di antara mereka, keseriusan mereka terhalang oleh Pak Faisal yang sudah memiliki istri dan tidak mudah untuk menceraikannya karena istrinya yang merupakan selebgram.

Akankah Sekar mendapatkan cintanya? Atau justru cinta mereka berdua akan kandas dan Sekar dicap sebagai pelakor?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harumi Akari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Diambang Perceraian

Sekar cukup menyayangkan adanya perpisahan di dalam keluarganya itu, namun, mau bagaimanapun juga ia tidak boleh egois. Ini menyangkut kebahagiaan ayahnya yang sudah tidak lagi memiliki rasa terhadap istrinya. Terlihat raut wajah papanya Sekar begitu serius dan terlihat marah sekali.

"Pa, sebenarnya apa tidak lebih baik papa diam saja dan tutup mulut akan hal ini?" tanya Sekar.

"Nggak! Mana bisa papa tutup mulut soa hal seperti ini. Pokoknya bersiaplah Sekar, sepertinya perceraian papa dan mama akan lebih cepat dari dugaan kamu. Kamu habis ini berkemas terus pergi sama papa ya!" pinta pria itu.

Sekar yang mendengar hal itu tentu saja sangat bahagia, setidaknya hidupnya akan jauh lebih baik lagi jika bersama dengan papanya. Mamanya Sekar sama sekali tidak menyayanginya.

Sesampainya di rumah, papanya Sekar langsung membuka pintu rumah dengan sangat keras hingga terdengar suara banting.

BRAK!

"MA! MAMA!" teriak papanya Sekar yang langsung berteriak kencang hingga menggema di seluruh rumah.

Bu Lidia langsung keluar dari kamar bersama dengan Rena yang ikut di belakang sang ibu.

"Kenapa sih, Pa? Pulang-pulang kok marah-marah gitu?!" tanya Lidia yang berusaha untuk menenangkan istrinya itu. Sedangkan Lidia sempat melirik Sekar masuk ke dalam kamar seakan kabur dari masalah tersebut.

"Kamu ini keterlaluan!! Selama ini kamu kerja apa?! Berani banget kamu nipu orang! Nggak halal tau!" hardik papanya Sekar. Hal itu langsung membuat Lidia dan Rena terdiam seketika. Tak berani bicara apapun dan hanya bisa diam saja menanggapi ucapan pria itu.

"Pa ... Mama bisa jelasin, ini nggak seperti yang papa pikirkan," ujar Lidia yang ketakutan, namun bola matanya seperti mencari-cari seseorang.

"Pasti Papa tahu dari Sekar, kan? Itu fitnah, Pa. Itu nggak benar!" dusta Lidia.

"Sekarang kamu mau menyalahkan Sekar? Aku lebih percaya Sekar ketimbang kamu, Ma! Kamu yang membuat hidup dan masa depan Sekar hancur!" gertak papanya Sekar.

"Kok jadi mama? Papa kenapa nggak mau dengerin mama sih? Itu cuma akal-akalannya Sekar aja! Biar kita bisa cerai! Sekar kan nggak suka sama mama," ujar wanita itu.

"CUKUP!" bentak papanya Sekar, hal itu membuat Rena dan Linda terkejut bukan main mendengar bentakan itu. "Sudah cukup saya dengar bualan kalian ya! Pokoknya saya nggak mau tau, saya mau cerai! Saya talak kamu, Linda!" geram papanya Sekar sembari pergi ke kamar.

Rena terkejut mendengar ucapan itu, ia terdiam dan mematung sejenak. Sedangkan Linda menyusul suaminya ke kamar.

"Pa! Tolong jangan gini, dengerin mama dulu. Mama bisa jelasin. Ini semua mama lakuin biar ekonomi kita kembali membaik."

"Gajiku itu cukup banget buat ngidupin kalian semua! Aku bahkan bisa sewa pembantu buat kalian! Kamu aja yang nggak pernah bersyukur!" gertak Papanya Sekar.

"Biaya sekolah mereka itu banyak, Pa! Terutama Sekar! Dia boros banget, tiap hari bisa habis banyak!" Linda masih saja menuduh Sekar.

"Kamu masih berani menuduh Sekar? Padahal selama ini dia bener-bener nabung loh! Anakmu Rena yang selalu boros! Pengeluarannya banyak banget! Kalian nggak pernah bersyukur makannya nggak pernah merasa cukup!" geram Papanya Sekar sembari mengemas baju-bajunya.

"Aku ngelakuin semua ini buat kita, Pa! Sumpah! Tolong jangan gini ya? Plis!" Wanita itu menghentikan tangan suaminya agar tidak lagi mengemas pakaian ke dalam koper dan meninggalkan Linda sendirian.

"Salah satu korban penipuanmu itu adalah temennya Sekar! Sekarang Sekar dibully karena mempunyai mama penipu kaya kamu!"

DEG!

Jantung Linda seperti berhenti berdetak dalam satu detik. Ia cukup terkejut karena mendengar hal itu. Artinya selama ini Sekar diam saja dan membantu Linda? Meskipun Sekar sudah tahu apa yang Linda dan Rena lakukan?

"Mulai sadar? Sebegitu sayangnya Sekar sama kamu, bahkan sampai dia diem aja waktu tahu kamu menipu banyak orang terutama temennya sendiri. Dia sampai dibully demi bisa tutup mulut! Sesayang itu dia sama kamu! Tapi kamu menyia-nyiakan Sekar begitu saja." Papanya Sekar menunjuk ke arah Linda dengan sangat marah.

Hal itu membuat Linda tak bisa berkata apa-apa lagi. Namun, tetap saja semua ini salah Sekar. Karena Sekar bicara soal bisnis kotor Linda, suaminya jadi minta cerai.

"Pa, tolong kasih kesempatan mama sekali lagi. Mama janji bakal ninggalin bisnis mama ini dan berusaha buat ke jalan yang benar. Mama janji bakal hidup berkecukupan dan bersyukur! Tolong, Pa." Linda memohon dengan sangat kepada suaminya.

"Nggak! Pokoknya aku mau cerai dari kamu. Aku bakal gugat kamu sampai surat cerai kita turun. Aku nggak mau punya istri penipu dan perusak masa depan anak seperti kamu!" ucap Papanya Sekar.

"Pasti ada yang lain kan?" imbuh Linda.

Saat Papanya Sekar akan keluar dari kamar, ia terdiam sejenak dan melihat ke arah Linda perlahan.

"Iya kan? Kamu pasti punya selingkuhan." Linda nampak menuduh pria itu.

"Huh ... Bukan urusanmu, aku sudah tidak cinta lagi sama kamu!"

Papanya Sekar langsung keluar dari kamar dan menuju ke kamarnya Sekar. Terlihat Sekar juga sudah siap untuk pergi dari rumah itu dan ikut papanya dengan membawa koper yang besar.

"Ayo, Sekar! Kita keluar dari sini, papa akan kasih kamu hidup yang lebih layak." Papanya Sekar menarik Sekar pergi.

Namun, sampai di depan pintu luar, Linda menarik baju Sekar sampai terjatuh.

"Sekar!" panggil sang papa. Namun, betapa terkejutnya papanya Sekar saat Linda sudah menodongkan pisau ke arah leher Sekar.

"Kalau kamu mau pergi, pergilah! Tapi Sekar akan tinggal di sini!" ancam Linda dengan rambut yang sudah acak-acakkan dan sebilah pisau di leher Sekar.

"Papa ...," rintih Sekar ketakutan melihat ancaman itu.

"Gila kamu, Linda! Lepasin Sekar!!"

"Kalau Sekar aku bawa, nanti kamu pasti bakal pilih kasih kan? Kamu bakal nafkahin Sekar doang? Rena? Aku? Gimana? Pokoknya Sekar bakal ada di sini sampai kamu bisa kasih aku 100juta!!!" ancam wanita gila itu.

Pak Hendra langsung mengeluarkan keringat dingin dan menatap bingung ke arah Sekar. Ia merasa kasihan kepada Sekar, namun, anaknya bisa dalam bahaya jika ia bertindak sesuka hati.

"Pa ... Pergi saja, Sekar akan baik-baik saja di sini," ujar Sekar yang berusaha tersenyum meskipun wajahnya sudah pucat karena ketakutan.

Pria berusia 45 tahun itu nampak kebingungan dan seperti tidak punya pilihan lagi.

"Tunggu ya, Sekar. Papa janji akan kembali dan bawa kamu pergi dari sini," ujar Hendra.

Sekar tersenyum lega dan sengaja membiarkan papanya pergi, asal beliau bahagia saha itu sudah cukup.

Pria itu pergi dari rumah tempat ia membangun keluarga yang harmonis. Kini, semua hanya tinggal kenangan saja, yang ada di pikirannya saat ini adalah bagaimana cara mengeluarkan Sekar dari sana.

"Maafin papa, Sekar." Pria itu nampak bersedih saat sudah berada di dalam mobil dan menatap rumah mewah itu dari kejauhan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!