NovelToon NovelToon
Si Rubah Licik

Si Rubah Licik

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ws. Glo

Dipandang sebelah mata oleh orang-orang sekitar dan dikhianati suami tercinta. Hanya karena paras dan penampilannya yang tidak menawan.

Hidup ditengah-tengah manusia yang suka menghakimi sesama dan berbuat dusta. Rasa sakit mana lagi yang tidak dapat dia hindarkan?

Itulah mengapa dia memalsukan kematiannya dan menyamarkan identitasnya menjadi sesosok yang lain, demi membalaskan dendamnya!

Saking heroik setiap aksi yang ditunjukkannya lewat identitas barunya, dia sampai dijuluki si rubah licik! Mengapa bisa terjadi? Bagaimana kelanjutan kisahnya? Penasaran?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ws. Glo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3: Setelah Beberapa Hari

Sebuah penthouse besar berdiri kokoh ditengah kota. Siapa lagi kalau bukan milik Hendrik Xavier. Si konglomerat ternama.

Dimana para bodyguard berbadan kekar nan tegak, berdiri sigap di setiap sudut tempat memantau sekitar demi memastikan keamanan. Belasan pelayan pun berlalu-lalang mengerjakan banyak hal.

Segala yang ada didalam penthousenya tampak mahal dan berkilauan. Sehingga membuat siapapun yang datang, pasti takjub dan terpesona.

Sungguh menyenangkannya menjadi orang kaya.

Di salah satu kamar, Adinda nampak terbaring lemah. Terbalut oleh selimut tebal disertai suhu ruangan yang begitu menyejukkan. Hampir sekujur tubuhnya terbalut perban akibat luka-luka berat yang menimpanya.

Di sekitarnya ada Hendrik, Yoga dan seorang dokter yang tampak memeriksa kesehatan Adinda.

"Bagaimana keadaannya, Dok?" Tanya Yoga cemas.

"Dia baik-baik saja. Hanya sedikit shock karena berbagai tekanan yang mungkin dialaminya. Saya rasa sebentar lagi dia akan pulih." Jawab sang dokter, yang tidak berselang lama dibalas alunan suara samar Adinda.

"Ibu...," Dalam keadaan setengah sadar, Adinda perlahan membuka mata.

"Tuan dia siuman!" Yoga terbelalak, secepatnya memberitahukan kepada Hendrik yang langsung beralih memperhatikan Adinda, setelah sedari tadi sibuk mengotak-atik ponsel.

Cepat-cepat dokter menangani dan memeriksa denyut nadi.

"Huuuu, ibu." Adinda berkeluh.

"Nona, tenanglah. Anda sekarang baik-baik saja." Dokter menenangkan.

Adinda tertegun sejenak, berusaha mengumpulkan separuh nyawanya yang hanyut ke alam bawah sadar.

𝗗𝗲𝗴𝗴𝗴. Adinda akhirnya tersadar dari ratapannya yang memilukan dan bertanya, "ak_Aku, dimana?"

Dia menyebarkan penglihatan menatap satu per satu insan yang ada dihadapannya beserta sekelilingnya. Adinda kebingungan, "kalian siapa?"

"Kami lah yang telah menyelamatkan nona, ketika tidak sengaja menemukan tubuh anda tergeletak di jalan raya beberapa hari yang lalu." Timbrung Yoga menjelaskan. Adinda menyerap penjelasannya dan seketika tersadarkan oleh satu kenyataan pahit yang memilukan.

"Begitu rupanya." Lirih Adinda menundukkan kepala dan mengepalkan kedua tangannya penuh amarah.

Auranya yang terpancar begitu menakutkan.

Selang beberapa saat, air matanya jatuh membasahi pipi tembemnya, "Huuuu ibu."

Adinda mangatup wajahnya, melepaskan segala sesak yang berdiam di dada.

Hendrik, Yoga beserta sang dokter cuman bisa menyaksikan, tidak tahu harus berbuat apa.

Yoga melongok ke Hendrik, "tuan kita harus bagaimana?"

"Biarkan saja dia. Kau antarkanlah dokter pulang." Titah Hendrik, dingin.

Yoga memanggut patuh dan setelahnya menuntun sang dokter keluar kamar. Sementara Hendrik masih berdiam diri, menonton kesedihan Adinda seraya mengulurkan tissue, "ambillah."

Adinda menoleh. Ia lantas menggapai tissue tersebut lalu mengelap-elap air mata dan menghemburkan ingusnya. 𝗦𝗻𝗶𝗳𝗳𝗳𝗳𝗳. "Terima kasih," ucapnya tersengung.

"Ngomong-ngomong, kau...." Baru saja Hendrik hendak bertanya, tiba-tiba Adinda kembali meledakkan tangisnya disertai kata-kata, "huuuu pak. Aku tidak tahu mesti bagaimana? Suamiku berkhianat dan mencoba membunuhku. Sepupuku berencana merebut harta warisan orangtuaku. Tolong aku, huuuu."

Adinda melontarkan unek-uneknya yang terdalam.

Ia yang diselubungi rasa bingung dan takut, reflek mengadu ke Hendrik Xavier. Sebab pikirannya benar-benar kacau dan buntu.

Padahal bila ditelaah mereka bukanlah siapa-siapa.

Hendrik yang memiliki tingkat kepekaan yang tinggi, mengarahkan badan terduduk disebelah Adinda, "memang ada apa? Bisa kau ceritakan?"

Adinda tersentak dan memurungkan wajahnya dengan gelagat segan, "aku...,"

"Tidak apa-apa. Mungkin aku tidak bisa membantumu. Tapi para ahli pernah mengatakan jikalau saat kita ditimpa masalah, maka menceritakannya ke seseorang adalah solusi yang tepat untuk meringankan beban tersebut meskipun tidak sepenuhnya." Jelas Hendrik, memandang iba ke sosok Adinda yang gemuk dan malang.

Seolah ia mengerti, betapa besar cobaan yang tengah melanda Adinda.

Adinda menghela nafasnya panjang, dan perlahan-lahan menceritakan seluk-beluk hidupnya.

𝗗𝘂𝗮 𝗷𝗮𝗺 𝗯𝗲𝗿𝘀𝗲𝗹𝗮𝗻𝗴___

"Begitulah ceritanya Tuan, huuuu. Aku amat tidak menyangka. Tega sekali suamiku berbuat demikian. Padahal aku telah memberikannya cinta dan kasih sayang." Seru Adinda menangis sesenggukan, sesudah menguraikan kejadian naas yang menimpanya.

Hendrik merenung sejenak tatkala mendengar betapa tragisnya kisah hidup Adinda, "jadi kau putri tunggal keluarga Alexander yang dinyatakan menghilang beberapa hari lalu itu?"

Adinda mengangguk mengiyakan.

"Katakan tuan, apa yang harus aku lakukan? Tolong jangan laporkan ke polisi kalau aku telah ditemukan. Karena jika pulang ke rumah, aku takut dibunuh. Aku tidak ingin bertemu suamiku. Huuu, bagaimana ini?" Lanjut Adinda histeris yang membuat Hendrik tersiratkan suatu ide.

"Aku rasa, kau cuma perlu membalaskan dendam."

𝗗𝗲𝗴𝗴𝗴𝗴. Adinda terperangah, "maksud tuan?"

"Yoga," Hendrik memanggil asistennya yang langsung muncul dalam beberapa saat.

"Ya tuan?"

"Aku punya pekerjaan penting untukkmu."

𝗚𝗹𝘂𝗸... Yoga meneguk air liur, bersiap-siap menyimak tugas yang akan segera diberikan sang tuan.

Yoga paham betul, ketika Hendrik telah memasang raut wajah yang sangat datar, pasti pekerjaan beratlah yang bakal diserahkannya, "Perihal apa tuan?" Yoga memasrahkan diri dengan keadaan.

...****************...

...****************...

𝗛𝗮𝗿𝗶 𝗯𝗲𝗿𝗴𝗮𝗻𝘁𝗶 𝗱𝗲𝗺𝗶 𝗵𝗮𝗿𝗶____

Mobil yang ditumpangi Adinda ditemani Yoga, menepi di parkiran klinik beauty punya seorang dokter ahli bedah sekaligus spesialis kecantikan.

"Ki__kita ngapain kesini?" Ucap Adinda keluar dari dalam mobil, seketika plonga-plongo kala memperhatikan gedung klinik tersebut.

Yoga menuntun Adinda sembari melebarkan senyuman mematikan, "silahkan ikut saja. Katanya mau balas dendam, hehehe."

𝗧𝗮𝗸... 𝗧𝗮𝗸... 𝗧𝗮𝗸.

Dan sejak itulah, permulaan hidup baru Adinda dimulai!!

Adapun langkah-langkah yang ditempuhnya untuk menjadi individu baru, yakni:

Yang pertama: perubahan tersebut diawali dengan pemeriksaan kesehatan, mental, serta kulit dan wajahnya. Tidak lupa pula berat badannya, yang setelah ditimbang-timbang mencapai 110 kilogram. Sampai-sampai dokter dibuat ternganga.

"Mbak makan apasih ampe segede gaban begini? Kenapa saya ngerasa sepertinya anda tidak tergolong ke dalam manusia lagi ya? Tapi fosil." Ujar sang dokter depresot, yang lantas membuat Adinda terkekeh-kekeh malu, "hehehe. Cuman makan nasi campur daging sama ngemil sepuluh kali sehari Dok."

𝗕𝗿𝘂𝘂𝗸𝗸. Dokter pingsan seketima.

Adinda dan Yoga panik bukan kepayang.

𝗟𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮𝗵 𝘆ang kedua: Adinda dipaksa diet hanya dengan mengonsumsi salad tiga kali sehari selama sebulan. Walaupun tiap kali memakannya Adinda mual-mual, tetapi dia harus tetap melaksanakannya demi tubuh ideal.

"Mas Yoga, aku udah gakuat makan beginian." Adinda berkeluh dan Yoga pun menyembur, "hadeh! Emang masih mau dibilang sapi gemuk?"

Adinda terdiam.

"Nggak kan? Yasudah! Lanjutin makan saladnya. Tampol juga nih lama-lama." Gertak Yoga mengeplak-ngeplak sapu lidi di tangan. Yang bila ditelaah, dia sejujurnya tengah memberikan dukungan keras ke Adinda.

𝗞𝗲𝘁𝗶𝗴𝗮: Sembari diet ketat, Adinda dituntun untuk berolahraga di gym secara teratur. Mengelilingi lapangan penthouse Hendrik sebanyak sepuluh kali tanpa spasi.

"Haaah. Haaah. Haaah. Mas Yoga aku capek. Bisa istirahat sebentar tidak? Hunggm." Pinta Adinda terengah-engah dengan wajah memelas, berjongkok di lapangan.

"Ya allah, segitu doang capek? Woi mbak, saya lebih capek lagi harus mebimbing dirimu sampe sehitam legam begini." Celetuk Yoga memperlihatkan sekujur tubuhnya yang hitam menggosong, akibat seharian berada dibawah teriknya matahari.

Adinda terperanjat dan ia langsung menjadikan perihal tersebut sebagai motivasi buatnya melangkah maju.

Pelan tapi pasti, berat badan Adinda perlahan-lahan berkurang. Semua terjadi karena kerja keras dan usahanya.

Waktu terus berjalan, akhirnya tahap terakhir pun tiba.

Adinda berada dalam satu ruangan operasi. Bersama sang dokter bedah plastik dan asisten-asistennya.

Cekatan dan telaten, sang dokter mengenakan sarung tangannya. Menyuntikkan bius ke Adinda, lalu kemudian menghembus nafasnya panjang. Memulai pengangkatan lemak-lemak tubuh Adinda yang tersisa, menggunakan peralatan yang disediakan.

Singkat cerita, suasana dalam meja bedah terlihat menegangkan. Keringat sang dokter tiada berhenti mengucur, seiras dengan rasa tegangnya yang menggebu-gebu.

Terlebih-lebih disaat tangan sang dokter mulai mengobrak-abrik wajah Adinda, semakin menggelegarnya keadaan.

"Haaaah, akhirnya." Sang dokter melegakan nafasnya.

"Bagaimana dengan hasilnya nanti dok?" Salah seorang suster bertanya.

"Aku yakin, setelah ini dia pasti bakal menjadi idaman serta primadona semua pria, atas wajah cantiknya."

Dokter melebarkan senyuman bangganya yang memunculkan kilat cahaya berbintang, di ujung giginya. 𝗧𝗿𝗶𝗻𝗴𝗴𝗴𝗴✨

1
Fitria Dewi
yeyyyyyy happy ending 🥳👍👍👍👍👍👍
••} 𝒩𝑒𝓃𝑔 𝗪𝗲𝘀°𝐆𝐋𝐎☆: Huuu, makasih loh udah nemenin sampe akhir🤧 Terhuruuu akutu
total 1 replies
Fitria Dewi
Hendrik cpetan Dateng kasihan ayuma 🥺
••} 𝒩𝑒𝓃𝑔 𝗪𝗲𝘀°𝐆𝐋𝐎☆: 🥺🥺🥺🥺🥺😭
total 1 replies
Fitria Dewi
lanjut tor semangat 💪🥳
••} 𝒩𝑒𝓃𝑔 𝗪𝗲𝘀°𝐆𝐋𝐎☆: Maacihhh
total 1 replies
Resi Maulana
Luar biasa
••} 𝒩𝑒𝓃𝑔 𝗪𝗲𝘀°𝐆𝐋𝐎☆: Makasih kak🙂🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!