Janda Perawan

"hey bocah bangun!" niko menggerak gerakan kepala adel dengan telunjuknya

"saya tinggal nih ya!" ancam niko tapi adel masih tak terbangun dari tidurnya

niko bingung bagaimana cara membangunkan adel. jika dibawanya dengan digendong maka akan banyak menarik perhatian orang

jika ditinggal niko merasa tak tega"tuh iler kemana mana!" bisik niko yang akhirnya membangunkan adel dengan cepat

"mana! mana ngga basah kok!" adel mengelap dan mengusap usap sekitar mulutnya

merasa dibohongi adel tak terima dan memukul lengan niko dengan keras

"rasakan! dasar om tukang tipu!"adel mendengus kesal lalu melangkah meninggalkan niko dalam ruang bioskop yang sudah mulai sepi pengunjung

film yang ditonton keduanya telah selesai. kini niko mengejar adel yang berjalan cukup cepat

"tunggu dulu!" niko menqrik tangan adel dan menahannnya

"kita makan sambil ngobrol dulu!" ajak niko menarik tangan adel membawanya kerestoran paling atas yang ada digedung itu

"mau kemana pak! disini saja!" adel menahan tangan niko tapi tak kuat oleh tarikan tangan niko yang lebih besar

"makan lah emang kamu maunya ngapain?" entah sedang menggoda atau memang niko suka becanda tapi perasaan adel makin gelisah dan khawatir

"kita makan disekitar sini saja pak!" adel menolak diajak ketempat lain p

pikirannya entah kemana ketakutan dari pada film horor yang ditontonnya

"sudah ikut saja, makan enak gratis dan tinggal duduk manis!" niko melepaskan tangan adel setelah tiba disalah satu restoran yang menyediakan makanan berbahan ikan mentah

"ayo masuk! tenang saja kamu akan puoang aman dan utuh!" ucap nikonyang melihat mimik wajah adel seperti sedang takut

"iya!" adel menurut saja karena masih penasaran dengan apa yang akan dibicarakan niko padanya

niko duduk dan memesankan makanan untuk berdua. agar waktu tak lama

"boleh tannya sesuatu yang agak privasi!" tanya niko ragu tapi waktunya tak banyak

sebentar lagi waktu yang diberikan keli agar niko mau bertanggung jawab atas apa yang tidak pernah ia lakukan telah habis

mau tak mau ia harus segera membongkar semua niat buruk keli

"boleh ngga ya?" adel menggoda niko

"saya serius!" ucap niko memperlihatkan wajahnya sedang tak ingin bercanda

"selow pak, kalem aja! bapak mau tanya apa tentang saya" adel sudah terlanjur jujur pada niko jadi tak ada masalah lagi baginya untuk memberitahukan sesuatu jika bisa membantu orang lain

"benarkah rafa itu suamimu?" ucap niko tak enak hati

"betul... betul... betul.. lalu?" adel menyeruput minuman yang baru saja tiba dimejanya

"apakah, maaf apa keli yang ada divideo itu ada hubungannya dengan suamimu?" lanjut niko

"hmmm iya!" jawaban adel.mulai berat matanya mengisyaratkan kesedihan yang tak dapat diungkapkan

niko tak tega tapi dia juga tak punya waktu banyak lagi.

"kamu masih mencintai suamimu?" pertanyaan yang sebelumnya tak pernah terfikirkan oleh niko tapi lidahnya sepontan mengeluarkan kata yang akan menjadi bumerang untungnya sendiri

"kepo deh!" adel tak kuasa menahan air matanya "saya ketoilet dulu pak!" adel ditahan niko

"tetaplah duduk dan menangislah sepuasmu, tapi saya butuh bantuanmu dan waktunya tak lama lagi! saya akan menunggu sampai kamu tenang" niko mengusap kepala adel bak yang ia lakukan pada niken

adel yang hatinya menghangat dapat mengontrol emosinya hingga dapat menahan lagi air matanya agar tak jatuh

"lanjutkan pak!" adel merasa tenang saat melihat tatapan mata tajam yang membuatnya tenang

"apa wanita yang jadi orang ketiga dirumah tanggamu adalah wanita yang ada pada video itu?" niko tak mau sebut nama selain menjaga perasaan adel niko juga tak suka dengan nama orang yang membuatnya tertuduh

"iya pak, dia wanita yang masuk dalam hubungan saya! suami saya berselingkuh dan keduanya mengaku jika anak dalam perut itu adalah anak dari suami saya dan wanita itu!" adel terbata bata mengucapkan kata demi kata

niko mengusap tangan adel agar semakin tenang atau jika mau menangis maka niko siap menunggy

"apa kamu masih mau kembali pada suamimu?" lagi lagi pertanyaan niko bagaikan pisau bermata dua

"saya bingung pak! kadang masih ingin karena waktu yang kami jalanu berdua tak semudah dan secepat itu untuk begitu saja dilupakan" adel menarik nafasnya dalam

"saya sangat mencintai suami saya bahkan setelah dia tinggalkan saya satu jam setelah kami resmi jadi pasngm dimata agama dan negara, saya masih menanti dan berharap bahwa yang terjadi semua adalah mimpi buruk yang akan segera berakhir!" adel menundukan wajahnya dimeja tak sanggup lagi menahan sesak didadanya yang lama ia simpan sendiri