Akibat mengintai sang ayah yang dicurigai selingkuh, Freya justru berakhir di kamar hotel bersama seorang Pria. Namun, siapa sangka jika semua ini hanya jebakan agar Freya menerima perjodohan bisnis dari keluarganya. Lantas, bagaimanakah Freya menjalani pernikahannya, sedangkan Freya sedang memperjuangkan teman satu kampusnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tie tik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berada Di Rumah Mertua
"Selamat datang, Menantuku," sambut Bertha saat membukakan pintu rumah untuk Freya.
Senyum manis mengembang begitu saja dari kedua sudut bibir Freya. Sikap hangat yang ditunjukkan Bertha membuatnya nyaman dan tidak merasa asing. Hari ini adalah hari ketiga Freya menyandang status sebagai seorang istri. Dia dan Alexander baru kembali dari hotel dan langsung pulang ke kediaman mewah Adiwijaya.
"Kalian pasti lelah. Silahkan istirahat dulu. Nanti kita makan malam bersama," gumam Bertha saat mendampingi Freya berjalan memasuki ruang tamu, "Al, ajak istrimu ke kamar. Mama sendiri yang menyiapkan kamar kalian loh." Bertha mengalihkan pandangan kepada putranya.
Freya berjalan beriringan dengan Alexander menuju lantai dua. Kakinya terus melangkah hingga sampai di salah satu kamar yang sangat luas. Freya dipersilahkan masuk oleh Alexander. Gadis bermata sipit itu menatap ke sekeliling kamar.
"Kenapa kamu ikut masuk ke sini?" tanya Freya setelah membalikkan badan.
"Ini kamarku," jawab Alexander seraya menatap Freya.
"Jadi kita tidur satu kamar?" Freya mengernyitkan keningnya.
"Kalau kita tidur di kamar yang berbeda, orang tua ku pasti tidak tinggal diam. Jadi, jangan banyak protes," jelas Alexander seraya menatap Freya lekat.
Freya menggigit bibirnya setelah mendengar penjelasan Alexander. Dia belum siap menjadi istri yang sesungguhnya karena butuh proses untuk menumbuhkan perasaan. "Emm ... sebaiknya kamu duduk dulu. Kita harus bicara sebentar. Kalau kamu berdiri begini, aku lelah karena tubuhmu terlalu tinggi," ucap Freya seraya menunjuk sofa yang berada tak jauh dari tempat tidur.
"Ck. Gini nih kalau nikahnya sama bocah kecil yang masih ingusan," cibir Alexander sambil berjalan menuju tempat yang dimaksud.
Freya mendengus kesal setelah mendengar cibiran suaminya. Gadis cantik itu duduk tak jauh dari tempat Alexander berada saat ini. "Apa kita wajib jadi suami istri yang sesungguhnya?" tanya Freya.
"Pertanyaan konyol," jawab Alexander seraya menatap Freya sekilas. "Aku tidak melarangmu tidur di ranjangku, tetapi jika kamu tidak mau tidur di sana, terserah saja. Kamu bisa tidur di sofa, lantai, walk in closet atau toilet," jelas Alexander.
"Oh ya satu lagi. Jangan cerewet ataupun melarang apapun yang aku lakukan. Aku pun akan melakukan hal yang sama. Asal kamu tidak berlebihan dan bertindak sewajarnya. Tetap jaga harga dirimu, harga diriku, keluarga dan perusahaan."
Freya hanya bisa menelan ludah setelah mendengar penjelasan panjang Alexander. Dia bisa memahami kemana arah pembicaraan suaminya itu. "Aku bebas memakai fasilitas di sini 'kan? Pergi tanpa sopir atau pengawalan?"
"Kamu bebas memakai fasilitas apapun asal jangan pernah masuk ke ruang kerja tanpa seizinku. Ingat satu hal, Aku tidak suka melihat orang tidak disiplin!" Alexander mempertegas penjelasannya.
"Oke. Tidak terlalu sulit!" jawab Freya dengan entengnya. "Kalau begitu aku mau mandi dulu! Awas jangan ngintip apalagi sampai berani masuk kamar mandi!" ujar Freya setelah beranjak dari tempat duduknya.
"Percaya diri sekali!" Alexander menatap sinis Freya.
****
Suara dentingan sendok dan garpu menguasai suasana di ruang makan. Keempat orang yang ada di sana sibuk dengan makanan masing-masing. Hingga beberapa menit lamanya, mereka semua selesai menikmati makan malam.
"Freya Sayang, Kenapa makan cuma sedikit? Masih banyak loh makanannya," ucap Bertha seraya menatap menantunya.
"Sudah, Ma. Saya sudah kenyang," jawab Freya dengan diiringi senyum tipis.
"Makan yang banyak tuh! Biar bisa tumbuh ke atas," sahut Alexander tanpa menatap Freya.
"Alex!" ucap Bertha dan Wiratama secara bersamaan. Mereka berdua menatap tajam ke arah putranya.
"Dia selalu begitu, Ma. Aku selalu dikatain bocil, bocil ingusan, pendek." Freya mengadukan Alexander kepada Bertha.
Sementara Bertha dan Wiratama hanya mengembangkan senyum tipis setelah mendengar suara manja Freya. Mereka seperti memiliki anak kedua. Pembawaan menyenangkan Freya pun semakin membuat Bertha menyayangi menantunya itu.
"Alex memang begitu, Sayang. Jangan heran," ucap Bertha dengan diiringi senyum tipis, "sebaiknya sekarang kalian istirahat saja di kamar. Mama dan Papa harus pergi ke Jogja setelah ini." Bertha pun beranjak dari tempat duduknya setelah menjelaskan rencananya.
Freya pun beranjak dari tempatnya tatkala Alexander meninggalkan ruang makan. Dia tidak tahu harus berbuat apa di rumah megah ini. Berada di dalam kamar sambil melihat drama Korea jauh lebih baik bila dibandingkan berduaan dengan Alexander.
"Aku harus menyelesaikan pekerjaan di ruang kerja. Tidurlah dulu," pamit Alexander setelah mereka berdua sampai di lantai dua.
"Dasar gila harta! Udah malam masih aja kerja," gerutu Freya seraya menatap punggung Alexander.
Setelah sampai di kamar, Freya bergegas masuk walk in closet untuk mengganti pakaiannya. Kali ini dia memilih piyama merah muda motif hello kitty. Dia tersenyum tipis tatkala melihat penampilannya dari pantulan cermin.
"Si Alex pasti semakin kesal melihat pakaian ini. Biar muntah sekalian, mampus!" ujar Freya sambil melepas ikatan rambutnya.
Drama percintaan romantis telah dimulai setelah Freya menghidupkan televisi. Dia duduk bersandar di headboard ranjang dengan tatapan mata tak lepas dari pemain drama yang menjadi favoritnya itu. Akan tetapi, tak lama setelah itu, Freya terkejut saat Alexander tiba-tiba masuk ke dalam kamar. Suara baritonnya menggema di dalam kamar bernuansa putih itu.
"Astaga! Lagi lagi pakai piyama! Kenapa motif piyamamu selalu membuat mataku silau!" ujar Alexander setelah mengamati Freya yang ada di atas tempat tidur.
Takut Freya terus barengan sama Rama dan g bisa mengawasi jarak dekat
Pasti berkesan dan g bisa di lupakan
Freya tetap jaga hati ya,,si Alex masih punya kekasih lain
tumben