NovelToon NovelToon
NIGHT LIGHT

NIGHT LIGHT

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Balas Dendam / Cinta Terlarang
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Chichi

Ketika Pagi datang, Lucian Beasley akan pergi. Tetapi Malam hari, adalah miliknya. Lucian akan memelukmu karena Andralia Raelys miliknya. Akan tetapi hari itu, muncul dinding besar menjadi pembatas di antara mereka. Lucian sadar, tapi Dia tidak ingin Andralias melupakannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chichi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketemu

Kerajaan Erundil, dahulunya adalah kerajaan milik seorang Iblis yang biasanya disebut Blake oleh orang-orang. Blake disiluetkan sebagai Pria berambut hitam legam dengan iris yang merah pekat. Blake memiliki tinggi 203 cm.

Kematian Blake membawa kejayaan bagi Manusia dan kemusnahan bagi Iblis. Iblis selalu bersembunyi dibalik bayang-bayang Manusia. Mereka menunggu. Mereka Bangsa Iblis menunggu kelahiran Raja mereka.

...♧♧♧...

Kedua mata merah Lucian itu berbinar, melihat folmulir pendaftaran akademi di tangan Kyle, setelah Alvart memberi izin Lucian untuk tetap menjadi teman bermain Andralia. Sebenarnya, Lucian saat ini sedang tengelam di dunia kebahagiaannya. Dia membuntuti Kyle untuk melihat namanya di tulis pada folmulir pendaftaran itu.Namun, Kyle malah mengusir Lucian untuk segera menemui Putri Andralia untuk meminta maaf.

"Huuuf" Lucian mendengus.

Dia menarik lengan Kyle hingga tubuh Kyle terlihat seperti terguncang. "Ayo ya Ayah...., tulis dulu folmulirnya. Aku mau lihat" Ucap Lucian dengan mata memelasnya.

Kyle mengalihkan pandangannya setelah mendapatkan tatapan memelas itu. "Urrg, nanti saja ditulis di rumah. Sekarang, lakukan pekerjaanmu" Ucap Kyle.

"Tapi, bermain dengan Putri bukan pekerjaan" Jawab Lucian memanjat tubuh Kyle.

"Astaga, kau ini sudah seperti monyet! Turun dulu. Ayah tulis sekarang" Kyle sampai melebarkan kuda-kudanya untuk menahan keseimbangan dari Lucian yang memanjat tubuh sisi kirinya.

"Yehehe" Lucian langsung turun dan bersenandung.

Kyle mencari tempat duduk dan mulai mengisikan data diri Lucian. "Berapa tanggal lahirmu?" Tanya Kyle.

"Tanggal 6, bulan 6, 1776" Jawab Lucian.

Kyle langsung melihat ke arah Lucian "Ha? 1776? Bukan 1777?"

"Lah? Siapa yang bilang 1777?" Tanya Lucian kepada Kyle.

"Umurmukan 12 tahun?" Tanya Lucian.

"Oh, iya. Terserah sudah yang mana saja bisa" Jawab Lucian sambil tersenyum lebar.

Kyle memikirkan keanehan lainnya. "Hei, 1777 atau 1776?" Tanya Kyle sekali lagi.

Kyle menatap wajah Lucian yang bingung. Dia terlihat seperti sedang berfikir. "Ibu terkadang bilang aku lahir tahun 1777 tapi juga bilang 1776. Terserah Ayah sudah. Sesuain data yang Ayah temukan saja" Jawab Lucian.

Sulitnya, Kyle tidak menemukan data apapun tentang Lucian. Dia juga, sudah terlanjur menulis tahun kelahiran 1777 di data adopsi Lucian.

"Baiklah, mulai sekarang kalau di tanya lagi, bilang 1777. Lagi pula, kenapa tanggal lahirmu 666 gitu? Di sini, angka itu dianggap angka sial" Ucap Kyle yang semakin yakin apabila Lucian bukan manusia.

"Ya, mana ku tahu. Salahin Ibuku yang ngelahirin aku di tanggal itu" Jawab Lucian dengan nada bercanda.

...♧♧♧...

Andralia sangat senang setelah mendengar kabar dari pelayannya apabila Lucian akan datang untuk bermain dengannya. Wajah senangnya, tertampak sekali dari senyuman Andralia yang lebar.

"Siapkan kue kecil untukku dan Lucian. Jangan lupa dengan jusnya" Perintah Andralia kepada Pelayannya.

"Baik Putri" Jawab salah satu dari Pelayan itu dan meninggalkan kamar Lucian.

Tak lama berselang, Lucian datang. Dia menarik napas sebelum mengetuk pintu. Jantungnya berdebar. Lucian merasakan banyak bunga di dadanya.

TOK! TOK!

"Putri, Aku Lucian" Ucap Lucian dibalik pintu"

Pelayan di sana membukakan pintu untuk Lucian. Lucian melihat ke arah depan. Di sana, Andralia sedang membaca buku. Lucian segera masuk tanpa banyak menunggu. Dia memberi bungkukkan kepada Andralia.

"Putri, maafkan aku karena gagal membawakan bunga" Ucap Lucian menatap wajah Andralia yang tidak melihatnya sedikit pun.

"Tidak masalah, duduklah dulu. Kita makan kue ringan setelah ini" Ucap Andralia sambil membaca bukunya.

Lucian merasa canggung dan tak nyaman. Dia melihat Pelayan di dekat pintu. Tatapan Lucian memberi arti butuh bantuan untuk membujuk Andralia. Tapi, pelayan itu tidak paham dan hanya tersenyum.

Lucian tidak duduk, dia masih berdiri di sana. Itu menganggu konsentrasi Andralia yang tengah membaca buku. Andralia melihat Lucian yang menatapnya dengan tatapan tajam.

"Kenapa melihatku seperti itu?" Andralia merasa, tatapan itu seperti tatapan ancaman. Padahal yang sebenarnya, Lucian sedang berfikir keras cara agar dimaafkan Andralia.

Lucian tidak pernah menundukkan padangannya kepada siapapun kecuali kepada Kyle dan Alvart. Lucian sangat berhati-hati kepada dua orang itu.

"Putri marah kepadaku. Apa yang harus ku lakukan agar Putri maafkanku?" Tanya Lucian kepada Andralia.

Andralia merasa bersalah mendengarnya. Dia langsung berdiri dan Grep,

"EH! PUTRI!" Dua Pelayan di sana kaget melihat Andralia yang memeluk Lucian.

Saat ini, tinggi Lucian sedikit lebih tinggi dari Andralia. Mata Lucian terbelalak saat hidungnya terkena anak rambut Andralia di dekat telinga Andralia. Aroma parfum yang manis dan wangi tercium mengiurkan. Lucian segera mendonggakan kepalanya begitu tersadar di peluk oleh Andralia.

Tubuh Lucian menjadi kaku dan pandangannya buyar.

"Kamu tidak perlu meminta maaf padaku, Lucian. Aku yang salah di sini" Andralia mendonggakkan padangannya. Lucian ternyata masih mendongak.

"Kenapa kamu begitu?" Tanya Andralia yang mendengar suara degupan jantung Lucian yang kencang.

"Putri me...melukku. A...aku ini kotor" Ucap Lucian dengan suara gemetar.

Andralia tersenyum dengan lebar dan memeluk Lucian dengan erat. "Kamu lucu sekali. Ayo kita bermain yang lain. Aku lelah di kamar terus" Ucap Andralia melepas pelukannya dan menarik tangan Lucian keluar kamar.

Pelayan di sana saling bertukar pandang. "Bagaimana dengan kue putri yang masih diambilkan?" Tanya salah satu dari mereka.

"Aku akan ke dapur. Kau lanjut jaga Putri Andralia" Ucap yang lain.

Kyle melihat Lucian dan Andralia yang bermain petak umpet berdua. Lucian menjadi pihak yang berjaga dan Andralia menjadi pihak yang bersembunyi. Lucian menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mencari Andralia. Dan dia beberapa kali melewati semak-semak sambil membuat suara untuk mengejutkan.

Kekehan kecil Andralia terdengar. Kyle menoleh ke sisi kanannya. Di sana, Andralia bersembunyi sambil mengintip Lucian yang mengaruk-garuk tengkuknya.

Lucian berlari ke arah semak-semak dan dia menghilang begitu saja. Kyle memperhatikannya. Dia merasa curiga karena Lucian tak kunjung terlihat.

"BWAAAAA!!!" Lucian tiba-tiba membuat suara mengejutkan di dekat Kyle dan "Huaaa/KYAAAAAA!!" Kyle terkejut dengan nada kalem bersamaan dengan Andralia yang berteriak kaget dengan keras.

Jantung Kyle berdentum dengan kencang. Dia sungguh terkejut karena tidak mendengar suara langkah kaki Lucian yang mendekat.

Lucian dan Andralia saling melihat setelah melihat Kyle. Mereka berdua tertawa bersama setelah mengetahui cara terkejut Kyle yang sesantai itu.

Kyle meninggalkan mereka berdua. Sebenarnya, Kyle ingin ikut bermain dengan mereka karena terlihat seru. Sayangnya, dia tidak bisa bersantai untuk saat ini. Kyle perlu mengusut Lucian lebih dalam sebelum detektif milik Alvart yang menemukannya.

"Lucian! Sekarang gantian. Aku yang jaga, kamu sembunyi!" Ucap Andralia dengan nada senang.

Lucian memberi tatapan mengejek. "Memangnya, Putri bisa menemukanku, kalau aku yang sembunyi?" Tanya Lucian dengan khawatir.

Andralia mengosok ujung hidung mancungnya. "Tentu saja, Aku akan menemukanmu, meski harus mengalih Gunung dari berlian!" Tegas Andralia dengan senang.

Lucian terkekeh melihat Andralia berjongkok di depannya, menutup matanya dan mulai berhitung.

"Baiklah, yang semangat menemukanku~" Ucap senang Lucian berlari dan memanjat pohon di atas Andralia berhitung.

Dari kejauhan, masih di dalam Istana Erundil terlihat sepasang mata tengah memperhatikan mereka berdua. Seringaian kecil tampak di bibir pria berpakaian Prajurit itu.

..."Saya menemukan Anda"...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!