NovelToon NovelToon
Master Theine

Master Theine

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Pernikahan Kilat / Enemy to Lovers / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: aydiary

Sebuah obsesi gila menghampiri gadis bernama LA KAYYA MADELINE yang di incar oleh seorang pria bernama THEINE JAZZ DA VENNA seorang yang di bicarakan memiliki penyimpanan sexual karena tidak pernah terlihat berkencan dengan wanita manapun.

Theine yang datang dan memaksa nya untuk tinggal bersama membuat nya memberontak dan membenci pria itu.

Hingga pada sebuah kesempatan ia mengetahui pria itu lebih jauh dan memberikannya fakta yang memporak-porandakan hatinya.

"Aku menunggu mu selama 10 tahun Kayya."

"Jika ada manusia yang ku puja, maka hanya dirimu. Kayya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aydiary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

017. kebahagiaan Theine

Keesokan harinya Sekertaris Zilian dan Sekertaris Sia datang sembari membawa desain wedding organizer yang sesuai permintaan mamah Sonna dan beberapa rekomendasi jika nona Kayya meminta yang lain.

Disana sudah ada nyonya besar beserta tuannya, ia menghampiri keduanya dan membungkuk hormat.

"Permisi nyonya dan tuan kami sudah membawa beberapa desain yang nyonya minta." Ucap sekertaris Sia sembari membeberkan beberapa desain pernikahan.

Theine juga ikut melihat lihat, membuat Sekertaris Zilian mengulum bibirnya. Ah sejak kapan tuannya mau di repot kan seperti ini? Hanya nona Kayya saja yang bisa membuat Theine seperti ini.

Theine membuka buku diary milik Kayya yang ia curi lalu menunjukkan nya kepada mamahnya.

"Darimana kamu dapet ini?" Tanya mamahnya heran.

"Pinjam." Jawab Theine.

"Pinjam apa menyusup? Anak ini benar benar..." Mamah Sonna menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anak satu satunya itu.

Sekertaris Zilian dan Sia hanya bisa tersenyum tipis melihat kelakuan tuan Theine.

"Jadi desain impian menantuku itu yang simpel berwarna biru dan putih dan ada tiara tiaranya?" Gumam mamah Sonna.

Ia memilih dan menggabungkan beberapa desain pilihan menantunya menjadi sebuah desain yang mewah namun simpel.

"Karena urusan gedung sudah selesai sekarang tinggal gaun kalian, ingin desain baru apa desain yang sudah di rancang oleh keluarga mamah?" Tanya mamahnya.

Theine menyerahkan file berupa desain gaun yang ia rancang sendiri untuk Kayya, gaun off shoulder berwarna gradasi putih dan merah yang cantik dan sexy.

Mamah Sonna yang melihatnya tidak percaya sejak kapan anaknya yang biasa memegang tab dan pulpen itu pandai menggambar gaun sebagus ini?

"Cincin?" Tanya mamahnya.

"Theine sudah menyiapkan semuanya." Jelasnya membuat mamah nya tersenyum bangga.

"Baiklah karena semuanya sudah siap, tolong kalian katakan pada pihak wedding organizer ya?" Ucap mamah Sonna.

Kedua sekertaris itu mengangguk lalu undur diri meninggalkan kedua ibu dan anak itu.

"Darimana dapat desain cincin cantik itu, Theine?" Tanya mamahnya yang melihat anaknya tengah melihat lihat desain cincinnya.

"Theine pernah bertanya kepada ibu Kayya, mah." Jawab Theine yang di angguki oleh mamahnya.

"Jangan membuat Kayya takut Theine. Dan jangan melakukan hal yang belum seharusnya kalian lakukan dulu."

"Hm." Jawab Theine.

"Ck anak ini! Awas saja ya kalo mamah melihat tanda baru lagi. Mamah akan laporkan pada ayahmu!" Sungut mamah nya.

"Terserah mamah." Akhir Theine.

Tentu Theine tidak bisa berjanji, Kayya dan segala yang ada pada gadis itu sungguh menggodanya. Lagipula jika mamahnya melaporkan kepada ayahnya ia hanya mendapat teguran. Theine tidak suka di batasi.

Ngomong ngomong Kayya belum bangun saat ini, setelah sarapan tadi ia tidur kembali karena suhu tubuhnya juga hangat. Di luar juga hujan dan kenapa mamahnya tidak pulang saja?

"Ayahmu sudah sampai, mamah jemput ayahmu dulu ya? Malam nanti mamah akan kemari bersama ayahmu." Ucap mamahnya.

Theine mengecup kening mamahnya, "Jaga menantu mamah, awas saja lecet!" Ancam mamahnya.

Theine mengantar mamahnya ke depan dan kembali ke dalam saat mamahnya sudah di jemput oleh supir keluarganya. Ia naik ke lantai atas berniat untuk memeriksa keadaan gadis nya itu.

Ceklek

Pintu kamar terbuka dan Theine masih mendapati Kayya nya bergelung dengan selimut. Ia membuka kaosnya dan mulai mendekati Kayya.

Ditariknya selimut itu berniat agar Kayya tidak kesulitan bernafas namun sebuah tarikan balik di dapatnya membuat Theine menarik sudut bibirnya.

Dan terjadi aksi tarik menarik tersebut yang tentu saja di menangkan oleh Theine. Kayya mendecak dan menatap tajam yang malah jatuhnya menggemaskan bagi Theine.

"Mau apa sih!" Sungut Kayya.

Theine bersidekap dada ia memandang gadis di depannya seduktif, "Aku calon suami mu Kayya."

Kayya mendecak sebal, "Ya baru calon, pergi sana Kayya mau tidur!" Usirnya mencoba mendorong bahu yang malah kini mengukungnya.

Di tahannya tangan itu di masing masing sisi kepalanya membuat Kayya meneguk salivanya.

"Mau ap-hmm"

Bibir itu di raup Theine dengan ciuman yang perlahan lahan mulai panas. Kayya mencoba memutus ciuman itu namun mata Theine terbuka dan menatapnya membuatnya menciut.

Theine meletakan tangan Kayya agar melingkar di lehernya dan menahan tengkuk Kayya, memperdalam ciumannya dan melesakan lidahnya menjelajah rongga mulut Kayya.

"Th-uhmm mpphh"

Lidahnya membelit lidah Kayya dan menggigit kecil bibir atas dan bawah Kayya. Ciumannya turun ke leher gadis itu dan membuat tanda kembali.

"Nghhh" Kayya mendesah kecil ketika Theine menjilati telinganya.

"Call my name, babe." Bisik Theine.

Kayya menggeleng ia menutup bibirnya rapat rapat ketika ciuman Theine berpindah ke belahan dadanya.

Theine menjilat dan membasahi area dadanya membuat Kayya menggigit bibirnya menahan desahan yang akan keluar.

Theine menurunkan tali pakaian Kayya dan mendorongnya hingga ke perut. Terlihat payudara Kayya yang berisi masih tertutupi oleh bra yang menyangganya.

Ia menidurkan diri disana membuat Kayya bernafas lega, Theine memintanya mengelus rambutnya membuat Kayya ragu ragu. Namun akhirnya ia melakukannya, awal terasa kaku dan lama lama ia terbiasa dengan hal itu. Kayya mengelus rambut Theine dan memberinya pijatan yang membuat Theine nyaman.

"Maaf, untuk semua sikap ku Kayya. Tapi aku benar benar mencintaimu, tolong terima aku dan bergantung lah kepadaku." Usapan itu terhenti, nada yang terdengar lirih hingga Kayya mengira bahwa Theine mengigau namun nyatanya nyata. Mata segelap malam itu menatap nya. Memberikan tatapan yang begitu dalam yang membuat Kayya tidak sanggup menatapnya.

"Tidur, kak." Hanya itu suara yang Kayya katakan, membuat Theine tidak bisa memaksa gadis itu.

"Aku bakal mencobanya..." Ucapan lirih itu membuat Theine mendongak kembali dan menatap Kayya, memastikan apakah Kayya yang mengucapkannya atau pendengarannya yang salah.

"Ajari aku... Ya?" Ucap Kayya, mengecup bibir Theine pelan lalu mengelus rambut itu kembali.

Theine bangkit dan memeluk Kayya, memberikan kecupan kupu kupu dan mengucapkan kata terimakasih. Theine senang akhirnya Kayya mau menerimanya. Ia akan menjaga gadis itu sepenuh hatinya dan tidak akan membiarkan gadis itu menangis lagi nantinya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!