Maryam zulaikha Pranata gadis cantik usia 19thn yang masih kuliah ini harus mencoba ikhlas menerima lamaran seorang penguasaha tampan duda 1 anak yang kehilangan istrinya saat melahirkan putranya... Dari awal menikah sang pengusaha yang bernama Saddam Wijaya (28thn) itu tidak pernah tertarik menjadikannya istri seutuhnya.. Maryam hanya disibukkan dengan mengurus putra tirinya yang bernama Bayu putra Wijaya yang berusia 1tahun ... Namun maryam menjalani harinya dengan bahagia walaupun tanpa cinta dari sang suami.. Saddam yang dingin berbeda dengan Maryam gadis bercadar itu sudah jatuh cinta saat akad nikah diikrarkan.. Hingga suatu hari tanpa disengaja Saddam melihatnya tanpa cadar,dan tanpa sadar Saddam perlahan mendekati dan meminta haknya sebagai suami.... Banyak rintangan suka dan duka yang dilalui Maryam utk mendapatkan sedikit cinta dari Saddam.. Berhasilkah Maryam melalui badai dalam hidupnya tanpa orang tercinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sari Nurma ningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEHILANGAN
Hal paling menyakitkan dalam hidup ini adalah ketika kita kehilangan hal yang paling berharga. Kita akan menyadari betapa berartinya hidup saat kita kehilangan.
Semua orang bergerak menuju lokasi yang didapat. Ditempat maryam disekap seorang wanita masuk dengan sombongnya.
"Kau bangun" ucap nya keras.
Maryam membuka matanya
"Kau" ucapnya
"Yaa aku kenapa kau takut?" Sinisnya
"Tidak buat apa takut pada wanita sepertimu" tegas maryam
"Hey kalian" panggil angel
"Berikan obat tadi pada wanita ini" perintahnya. Mereka mendekati maryam dan memaksa maryam meminum obat. Maryam berontak namun angel memukul perut maryam hingga mulut maryam terbuka dan obat obat tersebut masuk.
Maryam meringis menahan sakit perutnya akibat pukulan angel. Tak lama tiba tiba perut maryam seperti diremas. Dia merasakan sakit luar biasa.
"Aaaawww perutku" pekiknya
"Itu balasan dariku karena kau tidak mau menjuahi saddam. Sekarang aku akan melenyapkan cinta yang ada dalam perutmu itu" angel tertawa menang.
Sementara maryam merasakan sakit luar biasa. Wajahnya pucat. Tak lama dia pingsan dan darah mengalir dari kakinya.
Angel memerintahkan orang orang nya membuka ikatan maryam dan menuruhnya mereka meletakkan maryam ditempat tidur. Seorang wanita paruh baya masuk dia adalah orang yang biasa membantu menggugurkan kandungan.
Diluar semua orang tiba bersamaan. Sebelum masuk boy menyuruh anak buahnya dan anak buah Morgan masuk. Diluar ada dua penjaga. Anak buah morgan menghabisi nya dengan mudah. Perlahan Boy Saddam Beni Bram dan Abimana masuk. Mereka mencari maryam.
Disebuah ruangan dukun itu bersiap mengangkat gamis maryam. Namun
Brakkkkk
Pintu terbuka lebar. Tiga orang yang berjaga menghadang anak buah morgan dan boy. Namun hanya dalam hitungan menit mereka berhasil dilumpuhkan. Saddam masuk dan melihat istrinya yang sudah berdarah. Dia menatap angel tajam.
"Bangsat apa yang kau lakukan pada istriku" teriaknya sambil mencekik leher angel. Sementara abimana dan bram menghampiri maryam. Abimana menggendong maryam dan membawa nya pergi bersama bram.
"Cepatlah bram kua harus menyelamatkan maryam" cecar abimana. Bram membawa mobilnya dengan gila gilaan tanpa peduli apapun. Dia khawatir tidak mau terjadi apa apa pada calon cucunya dan menantunya.
Saddam benar benar murka. Dia menampar angel berulang kali hingga darah mengalir dari ujung bibir angel.
"Kau benar benar wanita iblis" teriak saddam
"Aku melakukan ini agar kita bisa bersama" teriak angel. Saddam menggeram marah. Namun boy menahannya
"Kau temani maryam biar aku urus sisanya" ucap boy. Saddam kembali tersadar dia tidak mendapati maryam disana.
"Om bram membawa maryam ke tempat Lukas. Aku sudah menghubungi Lukas" jelas beni
Lalu beni dan saddam pergi meninggalkan boy. "Cepatlah ben" saddam kalut. Beni memakai keahliannya sebagai mantan pembalap. Dan mobil meluncur bagaikan angin.
"Bawa wanita itu" tegas boy pada anak buahnya. "Dan wanita dukun itu berikan hukuman setimpal hilangkan kedua tangannya agar tidak ada lagi wanita kehilangan bayinya" lanjut boy
Angel berteriak "boy lepaskan aku. Kau mau bawa kemana aku"
Boy mendekat "kita akan bersenang senang. Kau telah mengganggu orang yang salah manis" desis boy
Boy membawa angel ke mansionnya. Membawa angel ke ruang bawah tanah. Lau melemparnya dengan kasar.
"Tunggulah disini. Ada orang lain yang akan menemuimu" boy berlalu meninggalkan angel diruangan itu.
Abimana tiba dirumah sakit disambut lukas.
"Om bram" panggil lukas
"Lukas lakukan semua yang terbaik. Kerahkan dokter handal selamatkan maryam" tegas bram. Lukas mengangguk cepat.
Maryam dibawa keruang UGD dan diperiksa.
"Om kita harus mengoperasi maryam. Bayinya tidak bisa diselamatkan. Pendarahannya begitu hebat. Jika tidak cepat dioperasi maryam bisa kehilangan nyawanya" jelas lukas
Disaat yang bersamaan saddam yang baru sampai mendengar itu terkulai lemas dilantai. "Lakukan saja selamatkan istriku" pintanya pelan.
Lukas masuk dan meminta dokter dokter handal melakukan yang terbaik untuk maryam. Dia keluar dan menemui saddam.
"Tenanglah bro. Berdoa semoga semua baik baik saja" ucap lukas
"Ini semua salahku. Andai saja aku bisa menahan diri" tangisnya pun pecah. Kini dia kehilangan calon anaknya dan istrinya berjuang didalam sana.
Bram dan abimana duduk lemas dibangku berdoa agar maryam bisa selamat. Abimana lupa memberitahu mariana. Dia pamit kepada bram untuk menghubungi mariana.
Dimansionnya Boy menghubungi Morgan. Dia sudah mendapat kabar tentang kondisi maryam.
Tut
Tut
Tut
"Hallo. Untuk apa kau menghubungiku sialan" ucap morgan kasar
"Woowww tenang dulu bos" jawab boy "aku tidak tahu harus apa. Aku baru tau ternyata maryam itu adikmu. Dunia begitu sempit yaa bos" tawa boy menggema.
"Apa yang kau lakukan pada adikku hah" hardik morgan "jangan macam macam kau pada adikku. Kau tahu bagaimana gilanya aku" tegas morgan.
"Auuu tenang bos. Aku teman saddam suami maryam. Aku menghubungimu hanya ingin memberitahu semuanya. Kau dimana saat ini?" Tanya boy
"Aku dalam perjalanan pulang ke Indo. Aku harus memastikan kondisi keluargaku" jawab morgan.
"Hmm baiklah" lalu boy menceritakan semuanya pada morgan.
"Bangsat tunggu aku. Aku akan sampai besok" tegas morgan sambil menahan amarahnya.
"Siap bos. Dengan senang hati" jawab boy.
Morgan menahan amarahnya "bajingan beraninya wanita itu menyakiti ratu ku" teriaknya "jack katakan pada hektor kita harus bisa sampai dengan lebih cepat" perintah morgan yang pergi dengan jet pribadinya.
Dirumah sakit keadaan sangat tegang. Saddam tidak hentinya mengacak acak rambutnya dan menggelengkan kepalanya. Dia sangat frustasi.
Tap
Tap
Tap
Mariana datang dia menangis menghampiri suaminya.
"Kenapa seperti ini abi. Ada apa sebenarnya?" Tanyanya
"Tenanglah sayang. Nanti kita tanya saddam setelah maryam dioperasi. Kita berdoa semoga maryam baik baik saja" abimana berkata dengan lembut.
Dokter keluar "permisi semuanya kami kehabisan stok darah saat ini sementara pasien kehilangan banyak darah dan membutuhkannya. apakah ada yang memiliki golongan darah yang sama dengan pasien B+ ?" Tanya dokter.
"Saya dok. Saya ayahnya" abimana maju.
"Baiklah ayo tuan ikut saya" kata suster
"Saya juga dok memiliki golongan darah B+" ucap boy yang baru tiba.
Boy dan abimana melakukan pemeriksaan dan pengambilan darah.
Dua jam operasi berlangsung dokter keluar.
"Bagaimana dok?" Tanya saddam
"Operasinya berjalan lancar. Tapi saat ini pasien belum sadarkan diri. Kita tunggu saat pasien sadar untuk tahu lebih lanjut. Karena ada infeksi akibat obat yang diminum jadi untuk enam bulan kedepan pasien kalau bisa jangan hamil dulu yaa. "jelas dokter
Saddam kembali terpukul dengan kenyataan. Dia harus kehilangan tiga calon anaknya dan kondisi istrinya yang tidak baik baik saja.
Maryam ditempatkan diruangan VVIP. Semua orang masih menemani maryam.
"Abi" saddam mendekati abimana
"Abi pulanglah dulu baju abi banyak darahnya" ucap saddam
"Hah iya abi tidak sadar" jawabnya
"Abi titip maryam yaa. Nanti abi kembali lagi" ucap abimana yang mengajak mariana untuk menemaninya pulang. Saddam mengangguk.
"Baby maafkan aku. Semua ini salahku" lirihnya sambil menggenggam tangan maryam.
Yaa Allah cobaan MU begitu berat,kuatkan istriku saat sadar nanti yaa Allah batin saddam. Dia terus menggenggam tangan maryam hingga tanpa sadar tertidur disisi ranjang maryam.
