NovelToon NovelToon
Perjalanan Hidup Venus

Perjalanan Hidup Venus

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Bening Hijau

Perjalanan Hidup Venus Di Beberapa Demensi Kehidupan.

Takdir Seakan Mempermainkan Venus.

Akankah Venus Mendapat Akhir Bahagia ?

Balas Dendam, Persahabatan, Romansa, Balas Budi, Kebohongan, Drama Dan Teka-Teki.

Jangan Tertipu Awal Cerita, Ok

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bening Hijau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DuaPuluhDelapan

Sudah 10 kali, Hana bolak-balik ke toilet.

Perutnya terasa mual sejak tadi pagi, perasaan Hana tak makan aneh-aneh selama ini.

Hana lalu mengambil ponsel nya, ia menelpon manajer tempat nya berkerja guna meminta izin.

Izin untuk libur sehari sudah di dapatkan, Hana memutuskan untuk mengecek kondisi tubuh nya ke rumah sakit.

Keluar dari apartement kecil nya, Hana memasuki taksi yang di pesan nya secara online.

Hana membuka ponsel nya lagi, kali ini dia mengirim pesan singkat kepada Bara.

30 menit perjalanan...

Hana telah tiba di salah satu klinik, gadis itu tadi mengurungan niat nya untuk pergi ke rumah sakit.

Di depan pintu masuk klinik, Bara telah menunggu gadis itu.

"Bara, aku takut." Hana tak berani untuk masuk ke dalam klinik.

Klinik yang di kunjungi oleh Hana dan Bara adalah Klinik Pribadi Dokter Spesialis Kehamilan.

Bara mengusap lembut pipi Hana, mencium pipi nya sekilas. "Mari kita masuk dan hadapi bersama hasil nya nanti," menyakinkan sang kekasih hati untuk tak perlu ragu untuk memeriksa keadaan nya.

Masuk ke dalam klinik bersama, Bara lalu mendaftarkan untuk pemeriksaan.

Kedua nya di beri nomer antrian, di harap untuk menunggu sebentar.

"Nomer antrian 20."

Giliran Hana dan Bara masuk ke dalam ruangan.

Dokter lalu menyuruh Hana untuk berbaring di kasur periksa

Bara yang menunggu berharap kalau kondisi kekasih hati nya hanya sakit perut biasa.

"Selamat istri anda, hamil. Dan usia kehamilan nya sudah 6 minggu."

Bara dan Hana yang mendengar hasil pemeriksaan tersebut, dunia mereka sedikit terguncang.

Kedua nya keluar dari Klinik dengan perasaan campur aduk.

Bara membawa Hana menuju rumah kecil nya.

Hana menatap lekat-lekat kertas hasil pemeriksaan nya. Dia belum siap untuk menjadi seseorang ibu.

Kondisi hidup nya, tidak memungkinkan untuk nya menjalankan sebuah peran baru.

"Minum lah, terlebih dahulu." Bara memberi Hana segelas coklat hangat.

Bara tahu Hana mungkin belum menerima kondisi nya sekarang. Tapi, sebagai lelaki sejati dia harus bisa membantu nya untuk menerima kondisi nya. "Aku akan bertanggung jawab. Kita akan menikah lusa."

"Aku akan menggugurkan kandungan ku. Bukan karena aku tak mau menikah dengan mu. Tugas ku, gagal seharusnya aku..."

Bara membawa Hana ke dalam pelukan nya, "Jangan berkata hal bodoh seperti tadi. Di dalam perut mu itu anak ku. Masalah tugasmu tak usah ku pikirkan."

Tugas terakhir, Hana dari orang yang menyuruh nya selama ini ialah tidur dengan Kevin.

"Tapi, Bara bila aku tak melakukan nya. Dia akan membunuh adik ku." Hana selama ini di ancam oleh orang tersebut.

Orang tersebut akan membunuh adik Hana, bila gadis itu tak menuruti perintah nya.

Bara mengajak Hana untuk bertemu dengan nya. Bara akan memberi tawaran kepada orang itu, agar Hana bisa lepas.

.

.

.

.

"Venus, kenapa kau tak pernah memandangku." Revan membanting bingkai foto Venus.

Revan sekarang berada di ruangan pribadi nya. Di sana terdapat banyak foto Venus.

Ada yang di bingkai, ada yang seperti poster, dan ada yang seperti polaroid

Revan begitu mengilai Venus selama ini, tanpa di ketahui oleh gadis itu.

Drttt...

"Revan, kau ada di mana? Aku sekarang berada di studio mu."

"Aku di rumah ku, datanglah kemari."

"Baik, aku akan ke sana."

Revan lalu meningalkan ruang pribadi nya, ia segera turun ke bawah.

Menganti sedikit penampilan nya, Revan bersiap untuk menemui nya.

Ting Tong..

Bunyi bel Rumah Revan berbunyi, sang pemilik rumah segara membuka kan pintu.

"Masuklah," menyuruh sang tamu untuk masuk ke dalam.

Venus lalu masuk ke dalam rumah Revan, ini pertama kali nya dirinya berkunjung sebagai pemilik tubuh ini.

Sang pemilik jiwa asli dan Revan kedua nya adalah rekan kerja.

Melihat sekitar rumah, ternyata rumah ini sangat rapi.

"Ada perlu apa? Kau menemuiku?" Revan membenarkan kacamata tebal nya.

Venus lalu menujukan hasil desain nya, meminta bantuan untuk mencetak nya menjadi poster.

Venus mendapat perkerjaan untuk membuat poster iklan makanan dari salah satu klien nya.

Revan melihat hasil desain Venus, menelitinya cermat-cermat.

Menurut Revan hasil desain Venus kurang detail untuk menarik minat orang membeli makanan tersebut.

Revan mendekatkan tubuh nya ke arah Venus, memberinya sedikit masukan. "Gambarlah seseorang yang sedang menikmati makanan ini, ekspresi wajah orang itu harus terlihat gembira."

Venus mengeluarkan alat gambar nya, mulai mengambar sesuai saran Revan.

Wajah Venus yang begitu serius sangat cantik, leher putih yang mengoda dan bagian bibir semanis madu.

Hal itu, tak lepas dari pandangan mata Revan.

"Kalau begini, Bagaimana menurut mu?" Venus menujukan hasil gambar desain baru nya kepada Revan.

"Membuat orang tertarik untuk membeli nya." Revan mengusap lembut pucuk kepala Venus.

Revan mengajak Venus ke ruang kerja nya, untuk mencetak desain gambar itu menjadi poster.

Revan begitu serius dengan perkerjaan nya, membuat Venus tertawa kecil.

Ternyata, Revan di demensi ini penampilan nya sama seperti dirinya dulu. Cuma yang membedakan mereka adalah pergaulan.

Walau, Revan berpenampilan culun. Pemuda itu pandai bergaul dan terbuka.

"Selesai." Hasil poster buatan Revan sangat bagus, membuat Venus takjub.

Poster sepajang 1 meter telah jadi beberapa lembar, Venus tak mungkin bisa membawa nya.

Venus lalu menghubungi jasa pengiriman cepat untuk segera mengirim poster itu ke alamat klien nya.

"Aku pamit dulu." Venus berpamitan pergi, karena harus bertemu klien nya.

Revan memeluk tubuh Venus sebentar sebelum gadis itu pergi dari rumah nya.

Sepeninggal kepergian Venus dari rumah nya, Revan membuka kacamata tebal nya.

.

.

.

.

"Tolong, jangan cabut semua alat penopang hidup adik ku." Hana berlutut di kaki Revan.

Revan beranjak dari duduk nya, memandang wajah adik Hana yang di tak sadarkan diri di ranjang pasien.

"Aku tak akan mencabut alat penopang hidup adik mu. Asalkan kau mengkaui ke publik bahwa anak di kandungan mu sebagai anak Kevin."

Bara yang mendengar perkataan Revan sangat marah.

Sayangnya, Bara tak bisa berbuat apa-apa karena badan nya di tahan oleh orang suruhan Revan.

Hana binggung antara menerima atau menolak perintah tersebut.

"Baiklah, aku akan menuruti mu. Tapi, setelah aku mengaku ke publik. Tolong bebas kan, aku dan adik mu." Hana mencoba meminta belas kasihan Revan.

Revan tak menyetujui permintaan Hana, ia ingin gadis itu menikah dengan Kevin.

"Dasar gila!" Bara berteriak keras ke arah Revan, berusaha melepaskan tangan nya dari orang suruhan pemuda tersebut.

Revan menghampiri Bara, menyuruh orang suruhan nya untuk menutup mulut pemuda tersebut.

"Turuti semua keinginan ku, hingga aku mendapatkan Venus di tangan ku. Setelah itu, baru aku akan membebaskan mu."

Hana tak bisa berbuat apa lagi, dia akan menuruti perintah Revan untuk terakhir kali.

1
PRIYN_
kelakuan hana ma Ryan licik bnget dah/Scream/
🅼🆁🅸🆈🅰🅳 🅿🅷🅾🅴🅽🅸🆇
Menarik/Ok/
piyo lika pelicia
1 iklan untuk kakak
piyo lika pelicia
1 iklan untuk kakak ☺️
piyo lika pelicia
iw... jijik kali aku 😒
Bening Hijau
kalau gk kasih label gituch,,
di review lma sama editor
Lei.
pas awal baca sub bab uda kaget bentar nih/Shame/
piyo lika pelicia
1 bunga untuk mu
piyo lika pelicia
biarin venus sampah kek dia pantas di buat gitu
Bening Hijau
denger kata, piyo
piyo lika pelicia
dasar tolol Lo mau nilai ya usaha 😒
Bening Hijau
km juga,,
za
piyo lika pelicia
Kevin jika kau laki laki yang baik maka jagalah venus ☺️
piyo lika pelicia
his dasar duri dalam daging
piyo lika pelicia
1 bunga untuk kakak
piyo lika pelicia
balas mereka semua venus aku bersama mu 😈
piyo lika pelicia
teman yang kita sangka baik belum tentu seperti itu Venus
Tini Timmy
makin seru nih
semangat nulis nya kakak/Smile/
Ahmadferi hariyanto2
memang bg
Ahmadferi hariyanto2
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!