NovelToon NovelToon
AIRLANGGA 2 Dewaraja Ring Medang

AIRLANGGA 2 Dewaraja Ring Medang

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Fantasi Timur / Raja Tentara/Dewa Perang / Ilmu Kanuragan
Popularitas:55.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ebez

Hancurnya Istana dan Kotaraja Wuwatan Mas oleh serangan Ratu Lodaya membuat Prabu Airlangga harus mengumpulkan kembali keluarga dan para pengikutnya yang tercerai-berai. Satu tekad nya untuk mengembalikan kejayaan Kerajaan Medang, membuatnya harus membuat perjanjian dengan Dewa-dewa dari Kahyangan Suralaya tentang nasib anak keturunannya kelak.



Dukungan dari seluruh rakyat Medang juga keluarga besar nya membuat semangat Prabu Airlangga kembali membara untuk mengembalikan kejayaan Kerajaan Medang seperti para leluhur nya.



Berhasilkah Prabu Airlangga mengembalikan Kerajaan Medang seperti dahulu? Simak selengkapnya dalam kisah AIRLANGGA 2 Dewaraja ring Medang. Di jamin seru dan mendebarkan. Selamat membaca...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ebez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tanpa Pertumpahan Darah

"Maksud mu bagaimana Pacirara? Aku sama sekali tidak mengerti", Rara Anteng mengernyit heran.

" Kau lihat saja nanti.. ", balas Parahita singkat. Rombongan kereta kuda yang mereka tumpangi terus bergerak mengikuti pasukan Medang yang bergerak cepat.

Munculnya puluhan ribu orang prajurit Medang di Kota Pakuwon Babat, langsung menimbulkan kepanikan dan ketakutan di kalangan penduduk kota kecil ini. Para kepala keluarga cepat menarik masuk anggota keluarga dan mengunci pintu dan jendela, takut menjadi korban serangan mereka. Kota yang biasanya ramai dengan lalu lintas kendaraan dan para penduduk yang berlalu-lalang seketika senyap seperti kota mati.

Mpu Danu selaku akuwu Babat yang menerima laporan dari prajurit nya, bergegas memapak pergerakan pasukan besar ini. Di temani oleh Bekel Mandura selaku pimpinan prajurit Pakuwon Babat, Mpu Danu pun segera menemui Tumenggung Sakri yang bertugas sebagai ujung tombak pasukan.

"Gusti Tumenggung, mohon tidak membuat kerusakan di kota kami. Rakyat Babat sudah cukup lelah dengan sikap angkuh para pembesar istana Wuratan. Jadi kami akan sangat menghargai jika kalian lewat tanpa merusak suasana kota kecil ini", ucap Mpu Danu sambil menghormat pada Tumenggung Sakri.

"Jika kalian tunduk pada Kanjeng Sinuwun Prabu Airlangga, maka hal yang tidak perlu juga tidak akan terjadi disini Akuwu..

Bagaimana cara mu menjaga kota ini, itu tergantung pada kebijaksanaan mu sendiri", tegas Tumenggung Sakri segera. Bekel Mandura yang gampang naik darah, merasa di rendahkan oleh jawaban perwira Medang itu.

" Jangan kira karena jumlah kalian lebih banyak, bisa bertindak semaunya disini, Perwira Medang. Aku Bekel Mandura bukan orang yang mudah kalian tindas seenaknya! ", sahut Bekel Mandura sedikit keras.

"Bekel Mandura, apa yang sedang kamu lakukan hah? Kau ingin membumihanguskan Kota Babat ini ya?! Besar sekali nyali mu bicara seperti itu!

Gusti Tumenggung, jangan dengarkan ocehan nya. Kami penduduk Kota Pakuwon Babat tidak ingin ada pertumpahan darah disini", ucap Akuwu Mpu Danu segera.

"Ku hargai niat baik mu, Ki Kuwu..

Tapi bukan aku pimpinan prajurit ini. Kalau kamu punya keinginan, sampaikan saja pada pimpinan kami", Tumenggung Sakri segera mengarahkan tangannya sebagai penunjuk jalan ke tengah pasukan Medang. Tak ingin berlama-lama lagi, Akuwu Mpu Danu beserta para pengikutnya segera melangkah mengikuti Tumenggung Sakri ke arah tengah pasukan Medang dimana sang pimpinan prajurit berada.

Rara Anteng yang melihat Akuwu Mpu Danu datang bersama dengan Bekel Mandura dan beberapa orang prajurit Pakuwon Babat langsung bergegas menghampiri mereka.

"Kanjeng Romo, kau kemari? ", ucap Rara Anteng begitu sampai di dekat ayahnya.

"Rara Anteng putri ku. Syukurlah kau masih hidup. Kau berhasil mengalahkan pimpinan pasukan Medang ini? ", tanya Akuwu Mpu Danu segera. Rara Anteng menggeleng pelan.

" Aku kalah, Kanjeng Romo. Dia bukan tandingan ku. Ilmu kedigdayaan nya sungguh luar biasa", puji Rara Anteng kemudian. Bekel Mandura yang semula sangat yakin akan kemampuan beladiri nya seketika bergidik ngeri.

'Gusti Putri saja bukan tandingan nya. Aku yang pernah hampir mampus di hajar nya, pasti tidak akan hidup setelah ia keluar 3 jurus. Hiiiii... ', batin Bekel Mandura.

"Tapi dia membiarkan mu hidup, apa ada hal yang telah lewat dari perkiraan ku? ", tukas Mpu Danu sembari mengernyit heran.

" Itu aku juga tidak mengerti. Tapi sesuai dengan kesepakatan kita sebelumnya, Babat akan mengakui kedaulatan Kerajaan Medang atas tanah ini jika aku kalah.

Kita harus melakukan nya supaya semua warga Babat tidak perlu ikut menderita dalam perang ini, Romo.. ", Rara Anteng menatap wajah sepuh Akuwu Mpu Danu penuh harap.

" Aku mengerti apa yang mesti aku lakukan, Anteng", jawab Mpu Danu sembari terus melangkah.

Tepat di depan kuda hitam gagah yang menjadi tunggangan Prabu Airlangga, Tumenggung Sakri langsung menghormat pada sang penguasa tertinggi Kerajaan Medang ini.

"Sembah bakti hamba Dhimas Prabu.. ", ucap Tumenggung Sakri dengan penuh hormat. Rara Anteng yang melihat itu langsung kaget setengah mati.

HAAAAAHHHHHHHHHH??!!

" D-dia d-dia a-adalah Gusti Prabu Airlangga?!!! ", ujar Rara Anteng setengah tak percaya dengan apa yang sedang ia lihat sekarang ini.

Akuwu Mpu Danu, Bekel Mandura dan para pengikutnya langsung berlutut dan menyembah pada Prabu Airlangga. Melihat Rara Anteng masih bengong karena masih tidak percaya pada apa yang sudah terjadi, Akuwu Mpu Danu segera menepuk kaki Rara Anteng.

"Apa yang kau lakukan, Anteng? Cepat berlutut! ", teriak Akuwu Mpu Danu segera. Rara Anteng langsung sadar dari bengongnya dan ikut berlutut.

" Berdirilah, ini bukan istana... ", mendengar perintah dari sang penguasa Kerajaan Medang, semua orang langsung bangkit dan berdiri dengan penuh hormat.

" Mohon ampun beribu ampun Dhimas Prabu..

Ini adalah Akuwu Babat. Yang perempuan Dhimas Prabu pasti sudah tahu. Mereka ingin bertemu dengan Dhimas Prabu untuk menyampaikan sesuatu ", ucap Tumenggung Sakri segera.

Hemmmmmmm...

" Katakan apa yang kau inginkan, Akuwu Babat? Kami tidak punya banyak waktu.. ", ucap Prabu Airlangga sembari melompat turun dari kuda tunggangan nya.

" Seperti yang sudah dikatakan oleh putri hamba Rara Anteng sebelumnya, bahwa Pakuwon Babat akan menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Medang jika pimpinan pasukan Medang. Rara Anteng sudah kalah maka tampuk kepemimpinan Pakuwon Babat akan hamba serahkan pada Gusti Prabu Airlangga. Mohon diterima.. ", ujar Akuwu Mpu Danu penuh hormat.

" Karena kau tulus berkata seperti ini, tampuk kekuasaan di Pakuwon Babat tetap dalam tangan mu Akuwu..

Untuk selanjutnya, setiap setengah tahun sekali, kau di wajibkan untuk sowan ke Istana Kahuripan sebagai tanda bakti mu. Upeti dan pajak bumi menjadi separuh dari yang kau berikan pada Kotaraja Kambang Putih. Jika ini kau tepati, dalam 1 tahun, aku akan menghadiahkan pembangunan di wilayah mu ini dengan baik ", titah Prabu Airlangga.

" Terimakasih atas kebaikan hati Gusti Prabu Airlangga. Kami akan setia sepenuhnya pada Kotaraja Kahuripan.

Mengenai Rara Anteng, dia... ", Akuwu Mpu Danu tak jadi meneruskan omongan nya.

" Dia kenapa? ", tanya Prabu Airlangga kemudian.

" Dia punya keinginan bahwa siapapun yang bisa mengalahkan nya, akan dia abdikan hidupnya untuk orang itu. Mengenai ini, mohon Gusti Prabu Airlangga bersedia untuk memenuhi nya", memerah wajah Rara Anteng mendengar omongan ayahnya.

Sedangkan Parahita yang berdiri di belakang Prabu Airlangga hanya bisa memberengut kesal karena tidak berani untuk bicara.

'Sialan, bersaing dengan Gusti Ratu Galuh Sekar dan Gusti Selir saja aku tidak mampu. Sekarang tambah lagi ada perempuan ini. Menyesal aku menyelamatkan nya.. ', batin Parahita.

"Mengenai itu, aku bisa mengijinkan nya untuk mengikuti ku selama perang ini. Perkara nanti akan seperti apa, biar Hyang Tunggal yang menentukan.

Malam ini aku akan bermalam di Pakuwon Babat. Bantu aku untuk mengurus pasukan ku", ucap Prabu Airlangga kemudian.

Akuwu Mpu Danu langsung tersenyum lebar mendengar jawaban itu. Begitu juga dengan Rara Anteng yang langsung berbunga-bunga. Malam itu, pasukan Medang bermalam di Kota Pakuwon Babat. Kota terkuat di wilayah selatan Kerajaan Wuratan ini di taklukkan tanpa pertumpahan darah.

Keesokan paginya, setelah menghabiskan malam yang tenang di Babat, pasukan Medang menyeberangi Sungai Wulayu. Tujuan mereka langsung menuju ke arah Kota Kadipaten Widang.

Di ibukota Kadipaten Widang, Adipati Dharmajati yang ketakutan melihat jumlah pasukan Medang yang mencapai puluhan ribu orang, menyerah tanpa syarat setelah Kota Kadipaten Widang di kepung dari segala penjuru. Widang menjadi wilayah Kerajaan Wuratan pertama yang takluk kepada Prabu Airlangga dalam perang ini.

Sebagai upeti dan tanda takluk Kadipaten Widang, dua orang putri cantik dari Istana Kadipaten di berikan kepada Prabu Airlangga. Namun sang raja justru memberikan mereka pada Tumenggung Renggopati dan Senopati Mapanji Tumanggala. Tentu saja mereka berdua langsung bersukacita atas hadiah yang mereka terima.

"Lumayan, bisa jadi pengganti saat si mbok e thole lagi datang bulan hehehe.. ", kata Tumenggung Renggopati.

Berita penaklukan Kadipaten Widang cepat sampai di telinga Prabu Wisnuprabhawa. Raja Wuratan ini langsung marah besar mendengar bahwa Widang ditaklukkan dengan mudah. Wajah lelaki bertubuh gempal ini merah padam menahan marah.

Dengan penuh murka, dia membanting cawan emas nya ke lantai ruang pribadi raja.

"Dasar tidak berguna! Kenapa Widang mudah sekali dikalahkan oleh Airlangga? Apa saja kerja Adipati Dharmajati hah? Memalukan...!! ", maki Prabu Wisnuprabhawa keras.

" Lantas apa yang harus kita lakukan kemudian, Gusti Prabu? ", tanya Senopati Kanirih sembari menghormat. Prabu Wisnuprabhawa mengepal erat sambil berkata,

" Kita tunggu saja Airlangga dan pasukan nya di sini, Senopati.

Tempat ini akan menjadi kuburan nya! "

1
Riyan Ngalam
semakin seru ceritanya kang ebez... lanjutkan
Esther M
rasakan siluman ompong tambah ompong gigimu haha....
Hermawansyah Wawan
cerita yang sangat bagus 👍👍👍👍👍
Andre Oetomo
mantab thor,,
saniscara patriawuha.
coba dari awal langsung sat set sottt,,, ora sowek klambine....
Kakasefti
di tunggu ya up selanjutnya
Eddy Airborne
lanjutkan
🐼𝒫𝒶𝓃𝒹𝒶𝓃𝒲𝒶𝓃𝑔𝒾
Pedang Naga Api bakal keluar lagi nih kalo begini ceritanya.. kapok koe ajak prabu Airlangga bermain pedang 😂😂
🐼𝒫𝒶𝓃𝒹𝒶𝓃𝒲𝒶𝓃𝑔𝒾
sayangnya malam ini Rara Wuyung akan bertemu Parahita, seorang Paricara yang punya ilmu silat pilih tanding sekaligus seorang Demung Kerajaan Medang yang sekaligus menjadi tangan kanan sinuwun Prabu Airlangga itu sendiri 😎

Ayooo Rara.. kau mau adu mentereng soal gelar atau racun atau ilmu kanuragan, Parahita punya semua /Proud/ /Proud/
aina
semangat
breks nets
Wah belum tahu lawan nya siapa mereka sekali pedang Naga Api di cabut habislah sudah hehe
🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅
Ha ha ha... harusnya yang dijewer hidungnya, biar Bancak gak bisa mendengar lagi 😁
andymartyn
lanjut
andymartyn
jangan main-main sama pedang
AbhiAgam Al Kautsar
main mainnya di tunda setelah pesan pesan berikut
David Hottap Dan Hdd
pertama
LD. RAHMAT IKBAL
mantap
LD. RAHMAT IKBAL
selamat idul adha kang sehat selalu
andymartyn
selamat hari Raya idul Adha
Fahrur Rozi
seperti kisah nabi yusuf a.s
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!