NovelToon NovelToon
Mengukir Cakrawala

Mengukir Cakrawala

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Kehidupan Tentara / Romansa
Popularitas:93.9k
Nilai: 5
Nama Author: NaraY

Pernahkah sempat kau tanyakan pada Tuhanmu, mengapa Dia mengirim seseorang yang akhirnya selalu bersemayam di pikiran dan hatimu??
//
Siapa sangka ulah adiknya yang kabur di hari pernikahan membuatnya harus menggantikan sang adik untuk menikahi gadis pilihan Papa tercinta.

Perbedaan tabiat dan usia membuat pernikahan mereka di warnai huru hara di setiap harinya hingga akhirnya sang adik kembali di tengah mereka dan menginginkan sang gadis di saat cinta mereka perlahan mulai berbunga tanpa di sadari.

Apakah nantinya sang kakak akan melepaskan pujaan hati ataukah mempertahankan kisah mereka demi menjalani rumah tangga yang tentram setelah tahu kenyataan dari masa lalu mereka.

Mampukah gadis itu menjalani hari sebagai istri seorang prajurit padahal dirinya sangat membenci profesi tersebut karena suatu hal.

Skip untuk yang tidak tahan KONFLIK

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Benang kusut.

"Bang Rig, kuminta Abang segera kemo..!! Penyakit Abang itu serius. Mungkin kita sebagai laki-laki masih kuat mikir, tapi sekarang Shiby dan Rila sedang hamil. Apa Abang tega membuat kedua bumil jadi stress hanya karena memikirkan keadaan Abang??" Kata Bang Dhofir.

"Dhofir benar, Rig. Aku tak mau para bumil kena mental karena kerasnya hatimu, aku tau kau takut Rila jadi sedih. Tapi kau lihat, Shiby pun sudah stress di awal memikirkanmu. Apapun yang terjadi nanti, kita jalani dan kita tanggung bersama..!!" Imbuh Bang Atmaja.

"Baiklah, tunggu Shiby keluar dari rumah sakit dulu. Baru kita bicara..!!" Jawab Bang Atmaja.

//

Rila usai mandi dan melihat bungkus plastik di atap kamar mandi. Hari ini dirinya semakin curiga karena posisi penutup atap terkadang berubah posisi dan tidak pada tempatnya.

Berbekal kursi di ruang tamu, Rila mengambil bungkusan plastik tersebut.

"Obat?? Ini obat apa?" Untuk beberapa saat Rila terus memperhatikannya kemudian mencari informasi melalui layar laptopnya.

~

Rila terhenyak, debaran jantungnya begitu kencang. Ia kembali membaca keterangan yang ada. Masih belum percaya dengan apa yang di bacanya, Rila pun membuka aplikasi yang lain dan hasilnya tetap sama.

"Kanker darah???" Gumamnya seakan mati rasa. "Abang.. kanker darah???"

...

Bang Rigo kembali pulang bersama Bang Dhofir karena mereka berdua harus apel pagi.

"Aku pinjam pangkat lama Abang untuk baju PDU, entah punyaku terselip dimana. Aku kena plot tabur bunga." Kata Bang Dhofir.

"Sebentar."

Bang Rigo membuka pintu dan disana Bang Rigo dan Bang Dhofir melihat Rila terpaku dengan wajah pucat bagai mayat hidup.

"Rilaaa???" Bang Rigo berjalan cepat, Bang Rigo semakin kaget melihat obat-obatan yang di simpannya di atas atap kini sudah berada di tangan Rila.

"Ini apa Bang?" Tanya Rila lirih nyaris tak bersuara.

"Nanti Abang jelaskan..!!"

"Abang anggap Rila ini apa????? Apa Rila yang paling terakhir tau keadaan Abang????Apa Rila tidak berhak tau keadaan Abang????" Rila menjerit-jerit saat tau kondisi Bang Rigo.

Bang Dhofir segera mematikan laptop dan membereskannya.

"Rila minta maaf. Rila sudah salah sangka dan jahat sama Abang." Ucapnya terisak.

Bang Rigo segera memeluknya.

"Rila harus bagaimana supaya Abang sembuh?? Abang harus sembuh, Rila janji akan jadi istri yang baik, tidak akan merepotkan Abang lagi. Cepat katakan, Rila harus bagaimana??" Rila membalas pelukan Bang Rigo. Jelas sekali Rila begitu syok mengetahui penyakit Bang Rigo.

Mendengar ucap sang istri, hati Bang Rigo seperti tertusuk, membuatnya tak sampai hati melihatnya. "Maafkan Abang yang tidak sempurna. Inilah yang Abang takutkan, kamu akan menangisi laki-laki penyakitan ini."

Rila histeris, hatinya masih belum sanggup menerima kenyataannya. Tangis Rigo pun tumpah ruah, ia mengeratkan pelukannya dan mengecup keningnya.

Bang Dhofir pun tak tahan dengan apa yang ada di hadapannya. "Abang lihat sendiri, masih tega untuk tidak berjuang?"

"Baiklah. Abang janji sekuatnya Abang akan berusaha sembuh. Demo Rila, demi anak dan demi kalian semua." Janji Bang Rigo.

//

Bang Atmaja menunduk dan menggenggam tangan Shiby, sebelah tangannya lagi mengusap perutnya yang masih datar. Kepalanya masih terasa pening efek minuman keras, tubuhnya masih terasa lelah, lututnya terasa gemetar.

"Shiby nggak mau hamil dulu." Kata Shiby kemudian beralih mengambil posisi duduk.

"Mau bagaimana lagi, sudah jadi begini." Jawab Bang Atmaja kemudian menatap wajah Shiby.

"Bagaimana dengan pengobatan Bang Rigo??" Akhirnya Shiby kembali menangis karena teringat Abangnya.

"Dhofir yang akan menggantikanmu.."

"Apakah pendonor sumsum akan selalu sesuai dengan penerimanya? Bagaimana kalau sumsum tulang belakang dari Bang Dhofir tidak cocok??" Tanya Shiby.

"Pertanyaan yang sama untukmu. Apakah sumsum darimu sudah di pastikan cocok untuk Rigo??" Jawab Bang Atmaja. "Sampai kapan kau mau terus berdebat dengan Abang. Tolong hargai Abang sebagai suamimu, dek..!!"

"Shi tidak pernah meminta Abang untuk menikahi Shi, Abang yang membuat segalanya menjadi rumit. Andaikan saat ini kita belum menikah, pasti Shi bisa bantu Bang Rigo. Shi nggak mau anak ini, Bang..!! Shi nggak mau..!!!" Tangis Shiby semakin menjadi. "Kenapa anak ini tidak mati saja saat Abang melakukannya tadi????"

"Ya Allah, istighfar kau dek. Jangan bicara macam-macam. Anak itu berkah, rejeki..!!" Hati Bang Atmaja menjadi tertekan oleh keadaan.

"Sampai kapanpun, Shi nggak sudi melahirkan anak ini..!!" Ancam Shi dengan mata memerah.

Emosi Bang Atmaja merangkak naik tapi ia berusaha menahan diri, perasaan bumilnya sedang sensitif saat ini dan tidak mungkin dirinya untuk meladeni ucapan Shiby yang tidak berarah.

Bang Atmaja terus mengusap perut Shiby, ia berharap usapan lembut dari tangannya bisa membuat Shiby merasa tenang dan nyaman. Benar saja, tak berapa lama sang istri tertidur. Kini tinggal dirinya sendiri, berteman detak arlojinya yang menemani. Ia kembali menunduk dan terisak pedih.

"Salahkan Abang, sayang. Dia tidak pernah minta ada di rahim mu. Abang yang tidak sabar, Abang yang tidak bisa menahan diri." Tangan Bang Atmaja menggenggam kuat. "Abang pengen punya anak, dek."

...

Malam ini Shiby sudah di ijinkan pulang, pendarahannya pun sudah berhenti total.

Bang Dhofir merasakan ada sesuatu yang tidak beres dari Bang Atmaja dan Shiby namun dirinya hanya menyimpan rasa penasaran. Tidak mungkin baginya masuk lebih dalam menyelidiki rumah tangga adik dan seniornya.

Terlihat dari mata Bang Dhofir, seniornya itu begitu sayang dengan Shiby tanpa di buat-buat.

Setelah Bang Atmaja dan Shiby naik ke dalam mobil, secara perlahan Bang Dhofir menginjak gas mobilnya.

...

Setelah sampai di rumah dan Shiby aman di dalam kamar, Bang Atmaja segera mencari segala obat dan barang berbahaya di rumahnya dan Bang Dhofir hanya mengikuti langkah Abangnya kesana kemari tanpa tau arah dan tujuannya.

"Cari apa sih Bang?" Tanya Bang Dhofir akhirnya penasaran juga.

"Bantu Abang cari obat, benda tajam dan segala apapun yang berbahaya di rumah ini." Perintahnya.

"Memangnya kenapa Bang??"

"Shiby tidak mau hamil anak Abang. Abang takut dia nekat dan melakukan segala cara untuk membuang anak Abang." Kata Bang Atmaja, nafasnya pun nampak panik.

Bang Dhofir memegang kedua lengan seniornya itu dan mencoba meyakinkan. "Sabar Bang.. sabaar.. slow..!! Shiby nggak mungkin melakukan hal itu..!!"

Melihat Bang Atmaja begitu tertekan, Bang Dhofir pun mendekapnya.

"Sebelum Abang berhadapan dengan Shiby, lebih baik Abang tenangkan dulu diri Abang. Bang Rigo sudah bisa menguasai keadaan, tinggal Abang saja yang masih kalut. Bagaimana Abang bisa menyelesaikan masalah kalau hati dan pikiran Abang masih seperti benang ruwet." Kata Bang Dhofir.

.

.

.

.

1
Kanza Zahira
banyak novel g diselesaikan dan digantung kenapa sih thor
NaraY_Kamanatha: Selama Nara tidak terganggu, pasti novel itu selesai 🙏
total 1 replies
Setyaningsih
mb Nara yg mengukir cakrawala 2 kok tidak ada ya, kemana ini
NaraY_Kamanatha: Belum ada bab terbaru tapi pindah di akun 'Bojone Batman' 🙏
total 1 replies
Denis blora
oh ini toh asal muasal meluncurnya bang Ricki ,,😁😁
lanjut kak Nara 💪💪💪
Queen Sha
istrinya minta di edukasi pelan2 itu banggg. Yang sabar Bang😂
Queen Sha
Asalll jawab kau Rilaaa🤣, blm tau aja rasanya melewati masa2nya
Setyaningsih
kayak temanku SMA, selesai nifas langsung tancap, bulan depannya langsung telat, jd selisihnya anaknya cuma 11 an bulan
Nining Dwi Astuti
ini penyebab bang Ricky ada pantes aj br selesai lahiran lgsg gaspol gimana g kesundulan g tuch🤣🤣🤣🤣🤣
Yayuk Bunda Idza
memang semangat2nya anak ke dua itu
Mika Saja
owalah ini to asal mulanya bang Yudho punya adek bang Ricky, pantes....ko begrnya sama yg diseblh🤭🤭🤭
Murni Zain
Ngidam pasti 👍
Mustofa Adkha
fix, adeknya yudho otewe ni mah. /Smile/ rasain
Abd Kadir Taha
siapa wanita yg ingin punya suami seperti reno
Nabil abshor
ndakek i',,,,,, Ya Allah,,,, 😅😅😅
Nabil abshor
😧😧😧😧 Ya Allah,,,,,😅😅😅😅
mudahlia
wkwkwkwkwkkwk
mudahlia
astaga raja drama
mudahlia
hooh musuh bumil gk bkalan ada kelar nya
Mika Saja
sabar dl ya bang Rigo,ya begitulah iparmu,klo sdh SM shi pasti ky anak tk,,🤭🤭
cipa
sing waras ngalah ae bang Rigo 😂😂😂
Wullan Cahyo
diri landak cuyy🦔 di jdiin keripik
ga jd keripik aj udh gitu apa lagi dii jdiin keripik 😂😂😂 ngakak doang aku bisa ny 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!