NovelToon NovelToon
ISTRIKU BUKAN WANITA MANDUL

ISTRIKU BUKAN WANITA MANDUL

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa
Popularitas:15.2k
Nilai: 5
Nama Author: Lusica Jung 2

"Jordan, sebaiknya kita bercerai saja. Aku bukan wanita yang sempurna untukmu, aku mandul dan tidak bisa memberimu keturunan. Mama, telah mencarikan jodoh yang terbaik untukmu, yang bisa memberimu keturunan, bukan wanita sepertiku yang tidak sempurna." (Celine)

"Bodoh!! Aku tidak peduli dengan opini orang lain tentang dirimu. Memiliki anak dalam rumah tangga memang penting, tapi bagiku tidak ada yang lebih penting daripada dirimu. Jangan menilai sendiri dirimu dengan kalimat-kalimat bodoh seperti itu, kau tidak mandul, hanya saja Tuhan belum mempercayai kita untuk menjaga titipannya. Celine, dengarkan aku, sampai kapanpun aku tidak akan pernah meninggalkanmu!!" (Jordan)

Celine merasakan dunianya runtuh ketika dokter mendiagnosa jika dirinya tidak akan pernah bisa hamil dan melahirkan. Hati wanita mana yang tidak hancur mendengar kabar tersebut. Dengan air mata yang bercucuran, dia meminta Jordan untuk menikah lagi, namun dengan tegas Jordan menolaknya karena dia sangat mencintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11: Tidak Ingin Kau Menyesal

Jordan berdiri di depan cermin kamar mandi, dia menghela napas dalam-dalam saat melihat beberapa luka memar yang menghiasi wajahnya.

Belum sembuh luka lama, sudah tertimpa lagi luka baru. Perban di keningnya juga masih belum beranjak dari keningnya. Wajahnya yang tampan kini penuh dengan bekas-bekas perkelahian. Matanya menatap bayangan dirinya sendiri dengan rasa jengah. Dia merasa seperti tidak mengenali dirinya sendiri akhir-akhir ini. Menjadi lebih mudah emosi dan sulit mengendalikan dirinya sendiri.

Tokk... Tokk... Tokk...

Suara ketukan pada pintu sedikit menyita perhatiannya, tak lama berselang sebuah suara berkaur di telinganya. "Ge, apa kau ada di dalam?" panggilan Celine menggema di dalam kamar mandi yang sepi.

Jordan terdiam sejenak, lalu membuka pintu perlahan. Celine berdiri di ambang pintu, melihat suaminya dengan cemas. Matanya segera terpaku pada luka-luka dan memar di wajah Jordan.

"Kau harus berhenti melakukan ini pada dirimu sendiri, Ge," ujar Celine dengan suara lembut namun tegas. "Luka-lukamu belum sembuh, dan sekarang kau menambah lagi."

Jordan menunduk, menghindari tatapan Celine. "Maafkan aku, Celine. Aku hanya... sulit mengendalikan emosi," katanya pelan.

Celine mendekat, menyentuh pipi Jordan dengan lembut. "Lain kali jangan seperti ini lagi, oke?"

Jordan mengangguk, merasa sedikit lebih tenang dengan kehadiran istrinya. "Terima kasih, Sayang. Maaf sudah membuatmu cemas." Ucapnya penuh sesal.

Celine tersenyum tipis, meski hatinya masih dipenuhi kekhawatiran tapi dia juga merasa lega melihat suaminya baik-baik saja. "Kau harus lebih berhati-hati. Aku tidak ingin melihatmu terluka seperti ini lagi."

Jordan menghela napas panjang. "Aku akan mencoba, demi dirimu." Dia menatap wajah Celine, merasakan kehangatan dan cinta yang selalu dia berikan.

Celine mengusap lembut luka di pipi Jordan, matanya berkaca-kaca. "Jangan lepas kendali lagi, oke, apalagi itu karena diriku. Aku baik-baik saja, dan kita pasti bisa melalui semua ini bersama." Ujarnya dengan senyum perih tersinggung dibibirnya.

Jordan menarik Celine ke dalam pelukannya, merasakan kehangatan tubuh istrinya yang selalu membuatnya merasa tenang. "Aku janji akan lebih menjaga diriku. Aku tidak ingin menyakitimu lagi dengan melihatku seperti ini. Sebisa mungkin aku akan mencoba untuk membuat diriku tidak kehilangan kendali lagi."

Celine mengangguk dalam pelukannya. "Itu yang aku inginkan. Aku mencintaimu, Jordan. Selalu."

"Aku juga mencintaimu, Celine. Lebih dari apapun." Jordan mengecup kening Celine, merasakan kehangatan dari pelukan itu. Celine adalah hidupnya, dan tanpa dia Jordan tidak yakin mampu melalui semua rintangan yang ada.

Mereka berdua berdiri di sana, saling mendukung dan berjanji untuk menghadapi segala rintangan bersama. Di dalam kamar mandi yang hening, hanya ada mereka berdua dan cinta yang terus tumbuh meski di tengah cobaan.

.

.

Jordan mengambil sehelai kemeja hitam tanpa lengan dari lemari dan segera memakainya. Selanjutnya, mereka berdua kemudian berjalan beriringan menuju meja makan untuk makan malam.

"Aku sudah menyiapkan makan kesukaanmu," ucap Celine sambil tersenyum. "Ada steak, salad, dan sedikit anggur merah."

Jordan mengangguk, mencoba tersenyum meskipun kepalanya masih sedikit berdenyut. "Terima kasih, sayang. Kau selalu tahu cara membuatku merasa lebih baik."

Mereka duduk berhadapan di meja makan, suasana hening namun nyaman. Celine menuangkan anggur ke gelas Jordan, sedangkan untuk dirinya sendiri Celine memilih orange jus karena dia memang tidak bisa minum, minuman beralkohol. "Hari ini cukup berat, ya?" Ucapnya lembut, mencoba membuka percakapan.

Jordan menghela napas panjang. "Iya, banyak hal yang harus kuurus. Tapi yang paling membuatku marah adalah komentar tidak sopan dari rekan bisnisku tadi."

Celine mengangguk mengerti. "Aku tahu, Ge. Aku tahu itu pasti membuatmu marah. Tapi kita harus tetap tenang dan fokus pada hal-hal yang lebih penting."

Jordan menatap Celine dengan penuh kasih. "Kau benar, Sayang. Aku akan berusaha lebih baik. Untuk kita."

Mereka melanjutkan makan malam dengan perasaan yang sedikit lebih ringan. Meskipun banyak cobaan yang menghadang, cinta dan pengertian di antara mereka tetap menjadi pengikat yang kuat. Dalam keheningan malam yang dingin itu, mereka berdua tau bahwa selama mereka saling mendukung, mereka bisa menghadapi apapun bersama.

🌺🌺🌺

Rossa menggenggam erat tangan Tamara, matanya penuh dengan harapan. "Bibi, aku butuh bantuanmu untuk bertemu dengan Jordan," pintanya dengan lembut.

Tamara tersenyum licik, menyambut permintaan Rossa dengan senang hati. "Tentu saja, sayang. Aku akan membantumu," jawabnya, senyumnya tersirat penuh intrik.

"Maksudmu, bibi?" tanya Rossa, mencari kepastian.

Tamara menyeringai dingin. "Kita akan membuat Jordan dan Celine berpisah. Aku akan melakukannya dengan cara apa pun," katanya, tanpa ada sedikit pun keraguan.

Rossa tersenyum puas, dengan Tamara berada di pihaknya, itu akan lebih mudah dalam rencananya. "Terima kasih, bibi. Aku tau kau tidak akan pernah mengecewakanku. Jordan, tak lama lagi akan menjadi milikku!!" Ucapnya dengan seringai.

Tamara mengangguk. "Ya, sayang, memang itu yang bibi inginkan. Kau adalah menantu paling sempurna, dan hanya dirimu satu-satunya wanita yang layak dan pantas bersanding dengan Jordan, bukan yang lainnya, termasuk wanita itu."

🌺🌺🌺

Celine duduk di pangkuan Jordan, bersikap manja pada suaminya. Jari-jari halusnya mengusap perban yang melingkari kening Jordan dengan lembut. Kemudian, dia menyentuh luka lain di pipi Jordan yang juga tertutup perban, matanya penuh kekhawatiran.

"Ge, kau terlihat buruk," ucap Celine, menghela napas panjang. "Entah kenapa akhir-akhir ini kau jadi sulit mengontrol emosimu sendiri."

Jordan mengangguk, menyadari apa yang dikatakan istrinya. "Ya, aku menyadarinya. Bahkan terkadang aku seperti tidak mengenali diriku sendiri," jawabnya dengan suara rendah, mengusap tangan Celine yang ada di pipinya.

Celine menatap Jordan dengan penuh kasih sayang. "Aku hanya ingin kau tenang, Ge. Aku tidak suka melihatmu terluka, baik fisik maupun emosional," katanya pelan, menahan air mata yang hampir jatuh.

Jordan merasakan cinta yang tulus dari istrinya dan mencoba menenangkan hatinya. "Aku akan mencoba lebih baik, Celine. Aku tidak ingin membuatmu khawatir," katanya, mencium kening Celine dengan lembut.

Mereka terdiam sejenak, menikmati kehangatan satu sama lain, berharap semua masalah yang ada bisa segera berlalu.

Celine menatap Jordan dengan mata berkaca-kaca. "Ge, apa kau benar-benar tidak menyesal karena memilih untuk bertahan denganku? Aku tidak sempurna, mungkin selamanya aku tidak akan bisa memberimu keturunan. Kau akan menghabiskan masa tuamu dengan kesepian," katanya dengan suara bergetar.

Jordan meraih tangan Celine dengan kuat, menatapnya dalam-dalam. "Omong kosong apa yang kau katakan?! Aku benar-benar tidak suka kau berkata seperti itu. Bukankah aku sudah mengatakannya dengan jelas padamu bahwa aku akan menerimamu apa adanya. Aku tidak peduli kau bisa memberiku anak atau tidak, karena aku sungguh-sungguh mencintaimu!" ujarnya dengan emosi yang tertahan.

Celine terdiam, merasakan getaran emosi dalam kata-kata suaminya. "Tapi Ge, aku hanya tidak ingin kau menyesal di kemudian hari," bisiknya pelan.

Jordan masih menatapnya dengan tatapan tajam. "Menyesal? Satu-satunya yang akan kusesali adalah jika aku tidak mempertahankanmu. Kau adalah segalanya bagiku, Celine. Kita mungkin tidak bisa punya anak, tapi itu tidak mengubah perasaanku padamu sedikit pun," katanya dengan penuh keyakinan, menggenggam tangan Celine lebih erat.

Celine tersentuh dengan ketulusan Jordan. Dia tahu, di balik semua cobaan ini, cinta mereka tetap kuat. "Terima kasih, Ge. Aku juga tidak bisa membayangkan hidup tanpa dirimu," ucapnya lembut, memeluk Jordan dengan penuh kasih.

Jordan membalas pelukan Celine dengan erat, merasa hangat dan nyaman dalam dekapan istrinya. "Kita akan mencari kebahagiaan dengan cara kita sendiri," bisik Jordan, suaranya lembut namun penuh ketegasan. "Ada banyak hal yang bisa membuat hidup kita bermakna."

Celine mengangguk di bahu Jordan, merasakan dukungan dan cinta yang tak tergoyahkan dari suaminya. "Aku tahu, Ge. Aku hanya perlu waktu untuk benar-benar menerima semuanya," jawabnya dengan suara serak.

Jordan mengelus punggung Celine dengan lembut. "Aku akan selalu ada di sisimu, apa pun yang terjadi. Kita bisa menemukan kebahagiaan dengan cara kita sendiri, dan tidak ada yang bisa mengubah itu," ujarnya dengan penuh keyakinan.

Celine menarik diri sedikit, menatap mata Jordan dengan penuh rasa syukur. "Kau benar, Ge. Aku juga tidak ingin kehilanganmu. Bersamamu, aku merasa kuat," katanya dengan senyum kecil yang mulai muncul di bibirnya.

Jordan mengusap pipi Celine dengan lembut. "Dan aku merasa lengkap bersamamu, Celine. Kita bisa menghadapi apapun selama kita saling mendukung," katanya dengan lembut, mengecup kening istrinya dengan penuh kasih.

Mereka duduk berdua dalam keheningan, merasakan kehadiran satu sama lain. Di tengah segala kekhawatiran dan ketakutan, mereka menemukan kekuatan dalam cinta yang tulus dan dalam janji untuk selalu bersama, apa pun yang terjadi.

🌺🌺🌺

BERSAMBUNG

1
aca
sweet bgt
Eva Risdaniati
suka sama alur cerita ny yg ngj bertele-tele, semangat untuk cerita selanjut ny,
🍏A ↪(Jabar)📍
up
sella surya amanda
lanjut
Dartihuti
Ikuti saran Celine Gee...jng hukum lgsg dl,perlu kasih pelajaran,dng teror biar merasakan ketakutan yg gk sanggup mereka hadapi
🍏A ↪(Jabar)📍
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
Dartihuti
Keren balas dendam'y...siksa dl Thour mereka ikut gereget q dng sifat mereka
...biar otak'y gk macet,sgl berbuatsn ads konsekuennya
sri hastuti
wah luar biasa, viona dan celine, balas dendam yg luar biasa 👍👍
Dartihuti
Hati q kok ikut sakit😥😥
sella surya amanda
lanjut
sri hastuti
jangan lama2 Thor bersatunya mereka, kasihan, biar Jordan membantu balas dendam thor, kasihan mereka berdua, cinta mereka begitu kuat 🙏🙏
Ellnara: Baik kakak, segera dipersatukan lagi kok
total 1 replies
Dartihuti
Syukuri lo Rosa...jd gak sabar nih lihat penderitaan 3 org maniak otak geser...
Ellnara: Tunggu ya kak, pembalasan akan segera di mulai
total 1 replies
Dartihuti
Tunggu lo Rosa...skrg x'n ber3 sk" ria tapi ingat sisi mengerikan dr Yordan ĺo trima c4 atau lambat😡
Ellnara: Belum lagi pembalasan kejam Celine kak
total 1 replies
Dartihuti
Aduuuh...ngeri banget sih,musuh'y banyak banget!!ibu mertua,ipar,ulet bulu(Rosa)...angin puyuh (Sarah Dani)hbs'y tiba" bikin rusuh ada Thour ...ikut was" ih...jng matii ya Celine
Ellnara: Tenang kak, Sarah sana Danni cuma numpang lewat bentar doang kok
total 1 replies
sri hastuti
kasihan Jordan Thor, ayo segera pertemukan dngn celine, spy bisa membantu balas dendam,
kurang ajar rossa, juga ibunya kakaknya, biar dirasakan pembalasan dr celine 😡😡
Ellnara: Iya kak, pasti di tunggu aja
total 1 replies
Eva Risdaniati
penasaran sma kelanjutan ny,
Ellnara: Ditunggu ya kakak
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
Dartihuti
Jennie...terlalu angkuh sombong merasa dilindungi sama mama'y gali lubang'y + dalam ...bkn ngoreksi sadar eee...sok,nyalain org atas sgl yg dialami
Dartihuti: Betuull...ngeri kl sifat gitu,trimakasih banyak" up'y panjaaaang x cinta deh sekebon😊🤭😘🥰
Ellnara: namanya juga gak tau diri kak
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!