NovelToon NovelToon
Taruhan Cinta Bad Boy Tampan

Taruhan Cinta Bad Boy Tampan

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / cintapertama / cintamanis / Bad Boy / Cinta Karena Taruhan
Popularitas:47.9k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

"Gue menang taruhan! Gue berhasil dapatkan Wulan!"
Wulan tak mengira dia hanyalah korban taruhan cinta dari Alvero.
Hidupnya yang serba kekurangan, membuat dia bertekad menjadi atletik renang. Tapi semua tak semudah itu saat dia tidak terpilih menjadi kandidat di sebuah event besar Internasional.
Hingga akhirnya seluruh hidupnya terbalik saat sebuah kenyataan besar terungkap.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17

"Arrggghh!!!" Antares memukul tembok di depan toilet dengan tangannya karena dia sangat kesal dengan dirinya sendiri.

"Sekarang Papa akan mulai memberi perhatian lebih pada Wulan, terus gimana dengan Ara?" Antares mengacak rambutnya sendiri. Kemudian dia duduk di lantai sambil menatap layar ponselnya.

"Ara ...." Antares terus membayangkan senyuman Adara. "Ara, bukan adik kandungku kan itu berarti kita tidak memiliki ikatan darah apapun bahkan Mama pernah bercerita kalau sejak bayi kita tidak pernah minum ASI, itu tandanya kita juga bukan saudara sepersusuan. Kenapa aku baru menyadarinya."

Antares berdiri dan berlari menuju ruangan Adara. Dia berpapasan dengan Alvero dan juga Wulan. "Kalian mau pulang?"

"Iya, Ara masih marah sama Wulan. Gue duluan ya," kata Alvero. Dia kembali berjalan bersama Wulan menuju lift.

"Iya." Kemudian Antares masuk ke dalam ruangan Adara. Dia melihat papanya yang masih duduk di dekat Adara sambil mengusap lengannya.

"Ara, kamu kenapa?" tanya Antares. Dia duduk di sisi lain brankar Adara. Dia menatap papanya sesaat yang memberinya kode agar tidak menceritakan yang sebenarnya terjadi.

"Seharian gak dimanja sama Papa, jadi ngambek," sahut Shena.

"Ara, kamu masih marah sama Wulan?" tanya Antares.

"Nggak terlalu sih, Kak. Tapi aku kesel sama Papa, tiap bertemu Wulan kayak excited banget."

Antares tersenyum dan mengusap pipi Adara. "Kamu cemburu sama Papa? Ara, kamu jadi cewek posesif sekali. Wulan itu juga anak didik di klub Papa, sama kayak Om Vicky yang melatih kamu."

Sky tak menyangka perasaan Adara berubah begitu cepat setelah mendengar perkataan Antares.

"Maaf ya, Pa." Adara kini menatap papanya yang masih duduk di dekatnya.

"Iya, tidak apa-apa. Papa mengerti kamu lagi sakit dan pasti sensitif. Papa juga salah seharian ini terlalu sibuk. Sekarang kamu tidur ya."

Adara menganggukkan kepalanya lalu dia memejamkan kedua matanya.

"Ares, kalau kamu dan Papa pulang tidak apa-apa. Biar Mama aja yang jaga Ara. Tidak ada tempat buat kalian tidur, sofa yang besar cuma satu," kata Shena. Dia kini merebahkan dirinya di sofa.

"Iya, Mama tidur saja. Nanti Papa pulang sama Ares." Sky saling tatap dengan Antares. Sebenarnya dia bingung, mengapa sikap Antares tiba-tiba berubah drastis?

...***...

"Wulan, sudah jangan sedih," kata Alvero. Dia kini duduk di taman bersama Wulan.

Wulan menggelengkan kepalanya. Dia menatap langit malam hari itu yang dipenuhi bintang. "Aku gak sedih. Ya, aku merasa bersalah saja karena Ara menyalahkan Papanya. Aku gak bermaksud membuat mereka bertengkar. Aku tahu, Ara pasti kecewa karena gagal mengikuti event itu."

Alvero tersenyum lalu menggenggam tangan Wulan. "Jangan menyalahkan diri kamu sendiri. Ini saatnya kamu menunjukkan kehebatan kamu pada dunia. Nanti kita berjuang bersama-sama."

Wulan semakin menatap Alvero. Semua kalimat Alvero untuknya semakin menambah penyemangat dalam dirinya. "Makasih support kamu."

"Iya."

Kemudian tidak ada pembicaraan di antara mereka. Hanya sepasang tangan yang saling menggenggam dan terasa hangat.

Apa aku batalkan saja ya taruhan ini. Aku gak bisa putuskan Wulan begitu saja. Aku udah terlanjur nyaman sama Wulan.

"Ares kenapa marah sama aku juga ya? Padahal aku gak pernah bicara sama Ares. Apa karena Ara juga?"

Alvero membuyarkan pemikirannya tentang taruhan itu. Dia kini menatap Wulan yang sedang mengajaknya berbicara. "Ares marah sama kamu?"

Wulan menganggukkan kepalanya. "Iya, tatapannya menakutkan."

"Ares memang kayak gitu. Dia itu lembut cuma sama adiknya aja. Udah gak usah dipikirin, yang buat aku bingung itu Om Sky. Kenapa Om Sky kelihatan sayang banget sama kamu?"

Wulan menggelengkan kepalanya. "Aku juga tidak tahu. Mungkin Pak Sky kasihan sama aku." Wulan tersenyum kecil lalu menundukkan pandangannya.

"Iya, kamu benar. Om Sky memang sangat baik." Alvero menatap Wulan yang sedang menundukkan pandangannya sambil tersenyum. Angin yang berhembus membuat rambut Wulan tergerai. Cantik!

Satu tangannya meraih pipi Wulan agar Wulan menatapnya. Perlahan wajah itu mendekat dan mencium bibir Wulan.

Wulan terkejut dengan perlakuan Alvero yang tiba-tiba itu. Awalnya dia menahan dada Alvero tapi beberapa detik kemudian dia luluh dan merasakan ciuman manis yang baru pertama kali dia rasakan.

Tidak terlalu lama, Alvero melepas ciumannya. Dia mengalihkan pandangannya sambil menggaruk tengkuk lehernya. Dia berpacaran dengan Wulan atas dasar taruhan mengapa dia mencium Wulan?

Dada gue kenapa ini? Ser-ser an banget. Aduh, sepertinya gue memang harus batalkan taruhan itu. Gue gak mau putusin Wulan. Biar besok gue bilang sama Ares. Gue gak butuh helm itu, gue maunya Wulan.

"Hmm, sorry ...." kata Alvero.

Wulan menggelengkan kepalanya. "Gak papa. Antar aku pulang ya, ini sudah malam."

"Iya, ayo." Alvero menggandeng tangan Wulan berjalan ke tempat parkir. Setelah menaiki motor, Alvero segera melajukan motornya menuju rumah Wulan. Sepanjang perjalanan Alvero tersenyum kecil. Dia belum pernah merasa sebahagia ini sebelumnya.

Setelah sampai di depan rumah Wulan, Alvero menghentikan motornya. Wulan turun dari motor dan menghampiri ibunya yang menunggunya di depan rumah.

"Ibu, tumben belum tidur?"

Wati menatap Wulan yang terlihat cantik dengan baju mahal itu kemudian dia melihat Alvero yang kini turun dari motornya lalu bersalaman dengannya.

"Maaf Tante, kita habis menjenguk teman di rumah sakit."

"Iya, tidak apa-apa."

"Saya pulang dulu, Tante." Kemudian Alvero kembali menaiki motornya dan melambaikan tangannya pada Wulan

Wulan membalas lambaian tangan itu sambil tersenyum.

Wulan, memang seharusnya kehidupan kamu sempurna seperti ini. Seharusnya kamu juga tinggal di rumah mewah bukan di rumah reyot seperti ini.

"Wulan, itu pacar kamu?" tanya Wati.

Wulan hanya tersenyum. Dia menggandeng lengan ibunya agar masuk ke dalam rumah.

"Dia baik?" tanya Wati lagi.

"Baik sekali Ibu. Dia bisa menerima aku apa adanya. Awalnya aku minder karena kondisiku yang kayak gini. Tapi ternyata dia tulus."

Wati hanya bisa tersenyum. Setelah ini, kehidupan Wulan pasti akan jauh lebih baik setelah terbukti bahwa dia anak Sky.

1
Anonymous
Kayanya adik kembarnya anteres itu wulan deh bkan ara,kayanya mereka di tukar
Arcila Putri
sifat Ara ni egois nampaknya
Risma Waty
BTW, tetap ditunggu extra partnya... thanks so much for your writings. Ada nilai2 moral yang dapat dipelajari dari novel2 mbak. Sehat selalu... GBU ❤️
Risma Waty
Mbak, ibunya Ara kok nggak ada? kan dia yg sdh rawat Wulan sejak bayi.. kasihan nggak diikutkan dalam momen bahagia ini.
fb/Ig: Author Puput: iya. 🤭 lupa gak dijelasin ya. 😭 ibunya Ara gak ikut mabuk kendaraan. 🤭
total 1 replies
Salim S
laaah beneran udah nih...masa wulan ga di kenlin sma oma2,opa2,dan para spupunya.....padahal di tungu bangt momen itu nya.next Arnav ya thor......semangat,padahal tiap hari nunggu up nya,sekarang ga ada lagi dong yg di tunggu/Sob//Sob//Sob/makasih thor udah memberikan karya yg epik dan keren...semangat,ku tunggu karya2 mu selanjutnya...
Salim S: bener..
Eva Maulia: arnav yg kakaknya shena ya
total 2 replies
hansen
Keren thor/Smile/
dyah EkaPratiwi
Yah kog sampe sini aja kak,, uup lg dong
jaran goyang
𝐤𝐨𝐤 𝐜𝐩𝐭 𝐱 𝐚𝐧𝐝 𝐧𝐲 𝐤𝐤
jaran goyang
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭𝐦𝐞𝐰𝐞𝐤 𝐚𝐪
jaran goyang
𝐠𝐚𝐤 𝐬𝐛𝐫 𝐲𝐚.... 𝐦𝐤 𝐧𝐲 𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡
Azizah az
udh end ajah 🥺
Azizah az: sabar ya kk, itung² sedekah buat menghibur pembaca, semangat berkarya 👍👍
total 1 replies
jaran goyang
𝐬𝐞𝐫𝐮 𝐛𝐠𝐭𝐬.....
Salim S
seru kayanya kalau ares bisa ngalahin vero di kolam renang,dulu Sky ngaalah ga ikut kejuaraan di jepang dan akhirnya vicky yg ikut sekarang nasib ares sama kaya papa nya....ayo lah thor buat ares balik ke renang dan kalahin vero....
Risma Waty
Papa Sky kan tidak larang kamu bermusik, Ares.. namun prioritas di bisnis krn kamu yg akan lanjutin perusahaan. Ayo, tetap semangat
Risma Waty
Vero berhasil maraih kembali hatinya Wulan..
Ares pasti bisa meraih hatinya Ara
Salim S
bìkin ares balik lagi ke renang dong....masa sama kaya papanya yg harus pensiun dini dari renang...
jaran goyang
𝐨𝐤.... 𝐥𝐠𝐬𝐠 𝐭𝐞𝐦𝐛𝐤 𝐚𝐫𝐚 𝐫𝐢𝐞𝐬
jaran goyang
𝐛𝐫 𝐭𝐚𝐮 𝐤𝐚𝐮 𝐛𝐝𝐨𝐡
jaran goyang
𝐨𝐨 𝐠𝐭... 𝐰𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐤𝐞 𝐮𝐣𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐥𝐡𝐨... 𝐧𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐢𝐧 𝐤𝐚𝐮
Salim S
mending ama dipta aja wulan vero nya cemen ga mau berjuang baru segitu ydah mundur....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!