NovelToon NovelToon
Kevin Dan Ade

Kevin Dan Ade

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Diam-Diam Cinta
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: ade ramadhani

Kevin nama pemuda berusia 19 tahun itu,ia tinggal sendiri di dalam rumah sewa yang kecil,hal itu tidak masalah baginya.selagi tempat itu bisa melindungi nya dari panas matahari dan tetesan air hujan,itu sudah cukup.harga sewa per bulan juga terbilang murah banget.

Mengandalkan gaji tak seberapa sebagai pelayan di kedai kopi,setidaknya dengan begitu,dia masih bisa membayar biaya sewa per bulan dan kebutuhan sehari-hari.kendati dia kerap kali merasa perutnya mendadak parik karena terlalu sering mengonsumsi mi instan

Kevin berniat berjalan di sekitar taman.daripada hanya diam - diam rumah tanpa melakukan apa-apa.itu sungguh membosankan.hari ini,jadwal kerjanya masuk pagi,pulang siang.setelah istirahat sejenak,ia pun jalan - jalan.ia pria yang tidak banyak bicara.ya,bisa dibilangin pria yang dingin banget.terkadang dia bisa menjadi pria yang hangat dengan sekitar

Entahlah,dia memang sulit ditebak.

Tumbuh dia tengah-tengah keluarga yang berantakan

membuatnya merasakan jika hidup t

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ade ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kecelakaan

Siang itu suasana di SMA Angkasa Jaya salah satu SMA favorit di kota J sangat ramai. Teriakan yel-yel penyemangat di teriakan di tengah lapangan basket. Pertandingan basket antara kelas 12 IPA 5 melawan 11 IPA 3 dalam acara pekan olahraga membuat banyak siswa bersemangat untuk mendukungnya, apalagi ini adalah pertandingan yang seru antara kapten basket lama melawan kapten basket baru.Rafka Harzan Adiyaksa kapten basket lama yang mendapat julukan 'Sang Kapten' karena dia menyandang gelar kapten tim sepakbola dan tim bola basket secara bersamaan sejak kelas 10, harusHaikal sama-sama membela kelas 12 IPA 5. Hal ini yang menyebabkan siswi-siswi SMA Angkasa Jaya berteriak kencang untuk menyemangati mereka berdua meskipun dari kelas dan angkatan yang berbeda.

Banyak siswi yang ingin berdekatan dengan 'Duo Idol' tersebut tapi mereka sadar, bahwa mereka tidak bisa bersaing dengan Kayla Putri Pradipta 'Sang Putri' SMA Angkasa Jaya. Seluruh sekolah tahu bahwa kedua idola SMA mereka saling memperebutkan menyerahkan kedudukan kaptennya kepada adik kelasnya karena dia akan fokus ujian akhir.

Selain itu, dalam pertandingan ini juga ada Haikal Rifqi Pradana mantan ketua OSIS, yang bersama dengan Rafka dijuluki 'Duo Idol' SMA Angkasa Jaya. Rafka danKayla. Tapi selama ini Kayla tidak menunjukan berpihak pada salah satu, dia tetap bersikap biasa pada keduanya. Banyak siswi yang merasa sebal dengan sikap Kayla tersebut, tapi karena sikap Kayla yang baik hati mereka tidak bisa untuk membencinya malah mengaguminya. Kayla dan teman-temannya juga meneriakkan yel-yel penyemangat untuk kedua idola yang membela kelas mereka.

Suasana di lapangan basket sungguh meriah karena hampirsetiap siswa sedang menonton pertandingan basket yang sangat menarik itu. Berbeda dengan suasana kantin yang saat ini sedang sepi, hanya ada beberapa siswa yang sedang makan atau sekedar istirahat untuk melepas lelah setelah bertanding. Salah satunya adalah Khanza, saudara kembar dari Kayla, dia sedang menikmati bakso dengan kuah pedas kesukaannya.

Berbeda dengan Kayla yang terkenal baik hati, Khanza Putri Pradipta terkenal dengan sikapdinginnya yang terkesan angkuh. Banyak yang merasa takut dan segan untuk mendekatinya karena sifat dinginnya, tapi untuk yang sudah mengenal Khanza maka mereka tahu bahwa Khanza sebenarnya adalah seseorang yang suka membantu sesama. Sifat Khanza itu hanya sedikit yang mengetahuinya, salah satunya adalah Pak Ucup penjual bakso di kantin SMA Angkasa Jaya.

"Neng Khanza kok nggak ikut lihat pertandingan basketdaripada kesana, enak banget ini Pak Serius!" kata Khanza sambil mengajungkan dua ibu jarinya.

"Neng bisa aja, padahal siswi yang lain mendengar mereka akan bermain langsung lari ke lapangan, itu baksonya sampe di tinggal!"

"Wah...! Sayang sekali Pak baksonya, harusnya bungkus aja kalo nggak habis." kata Khanza sambil melanjutkan makan baksonya.

Sebenarnya Pak Ucup tahu mengapa Khanza lebih sukamenyendiri, kejadian saat awal Khanza masuk kelas 11 masih tergambar jelas diingatan Pak Ucup. Ketika sedang beristirahat selesai pelajaran olahraga, tiba-tiba teman Khanza yang sangat dia percaya sejak kelas 10 datang sambil menyiramkan es jeruk ke kepala Khanza sambil teriak-teriak bahwa Khanza selama ini hanya memanfaatkan dirinya untuk mendapatkan laki-laki yang selama ini disukainya. Sejak saat itu Khanza tidak lagi memiliki teman dekat dan lebih"Pengumuman untuk Khanza Putri Pradipta dan Kayla Putri Pradipta dari kelas XII IPA 5 harap ke ruang guru sekarang juga!"

Pengumuman tersebut mengagetkan Khanza yang sedang menikmati bakso pedas miliknya.

"Sepertinya hari ini gue belum bikin masalah, kenapa udah ada panggilan!" pikir Khanza sambil meminum es jeruk kesukaannya, kemudian dia berdiri dan segera menuju ruang guru. Dilihatnya Kaylajuga sedang berjalan menuju ke ruang guru.

"Za, kamu bikin masalah lagi ya?" tanya Kayla setelah berada di hadapan Khanza.

"Kalo makan bakso pedas artinya bikin masalah, berarti iya." jawab Khanza cuek sambil tetap berjalan ke ruang guru.dengan wajah yang pucat pasi.

"Kok Pak Seta disini, Bukannya tadi saya bilang akan pulang bareng teman saya Pak," kata Kayla saat tiba di ruang guru.

"Saya disuruh untuk menjemput Mbak Kayla dan Mbak Khanza sekarang juga Mbak," jawab Pak Seta singkat.

"Kenapa Pak? Sekarang kan sedang pekan olahraga Pak, jadi saya pulangnya nanti sore, bareng teman saya kalo Pak Seta tidak bisa menjemput,"

lanjut Kayla.Kata Bapak ada urusan keluarga yang sangat penting, oleh karena itu Mbak Kayla dan Mbak Khanza disuruh segera pulang," kata Pak Seta seperti sedang menyembunyikan sesuatu.

"Kenapa Pak?" tanya Khanza merasa ada sesuatu yang salah.

Tetapi Pak Seta tidak menjawabnya, dia malah berdiri dan berpamitan kepada wali kelas mereka, kemudian meminta mereka berdua untuk segera mengikuti dibelakangnya. Pak Seta segera menjalankan mobilnya saat mereka berdua sudah naik. Khanza menyadari bahwa arah yang dituju bukanlah arah menuju rumah mereka.

"Pak ini bukan arah menuju rumah, mau kemana kita?" tanya Khanza penasaran.

"Kita akan menuju rumah sakit Bunga Anggrek Mbak, Mbak Khanza dan Mbak Kayla akan mengetahuinya setelah sampai disana," jawab Pak Seta yang membuat mereka berdua semakin penasaran.Mereka berdua terdiam mendengar jawaban dari Pak Seta, penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Sesampainya di rumah sakit Pak Seta segera memimpin mereka berdua menuju sebuah ruangan VVIP. Dilihatnya papa mereka sedang terbaring menggunakan alat bantu pernapasan.

"Papa kenapa?" jerit Kayla melihat papanya terbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit sambil berlari menghampiri papanya.Khanza yang juga kaget melihat papa kesayangan terbaring, berjalan pelan tak berdaya. Dia merasakan seluruh tulang di tubuhnya telah hilang.

"Mohon Nona berdua bersabar, kami sudah melakukan yang terbaik." kata seorang dokter yang telah memeriksa Hilman Pradipta yang sedang terbaring lemah.

"Dokter, papa kenapa?" tanya Khanza berusaha untuk kuat setelah melihat papanya, sedangkan Kayla sudah

Menangis terisak-isak sambil memegang tangan papanya.

"Pak Hilman mengalami kecelakaan mobil saat perjalanan menuju kota Z bersama dengan Bu Lia."

"Mama juga kecelakaan Dok, sekarang mama dimana? bagaimana keadaannya?"

"Maaf, saya turut berduka atas meninggalnya Bu Lia, Bu Lia meninggal saat perjalanan menuju rumah sakit karena pendarahan berat pada kepalanya."Mendengar hal tersebut Kayla menangis semakin keras, sambil teriak tidak percaya bahwa mama kesayangannya telah meninggal. Sedangkan Khanza langsung terduduk di lantai, kakinya seketika lemas mendengar mamanya meninggal, tak terasa air mata yang dari tadi ditahannya pun mulai terjatuh membasahi pipinya.

Tiba-tiba terdengar suara papa mereka memanggil nama mereka berdua.

"Kayla, Khanza!" kataHilman lirih.

"Kami disini Pa." jawab Kayla dan digenggamnya lagi tangan kiri papanya. Sedangkan Khanza segera menggenggam tangan kanan papanya.

"Papa mohon dengarkanlah permintaan terakhir papa sebelum papa pergi mendampingi mama kalian," lanjut Hilman.

"Papa jangan ngomong seperti itu, jangan tinggalkan kami Pa!" mohon Kayla dengan terisak.

"Berjanjilah bahwa kalian akan mengabulkannya, Papa mohon!"

Setelah terdiam beberapa saat. Khanza berkata, "Baik Pa, kami akan mencoba menuruti perintah Papa."

"Papa ingin menjadi wali nikah kalian sebelum Papa meninggal!"

1
Ade rama Dani
bagus
minsook123
Alur yang cemerlang, penuh kejutan. 🤩
Inari
Amat menghibur, tarik napas setelah baca 😍
Ade rama Dani: makasih
total 1 replies
Piccolo
Wahhh!!
Ade rama Dani: makasih ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!