Rei Yamazaki, seorang putra keempat dari pemimpin Yakuza yang sangat terkenal dan disegani.
Akan tetapi, Rei yang lahir dari ibu seorang Hostess dan bukan istri sah membuat Rei dan ibunya pergi meninggalkan Jepang dan tinggal di Indonesia.
Dari kecil, Rei di didik untuk tidak tampil menonjol. Ibunya tidak memberikan pelajaran atau ilmu bela diri sehingga membuat Rei menjadi pemuda bodoh dan pecundang.
Maka dari itu, Rei selalu dibully oleh teman-teman sekolah nya.
Meski ingin menyembunyikan sosok Rei dari pantauan ayahnya namun, sebuah tragedi terjadi.
Ibunya Rei meninggal dunia karena bencana kebakaran di rumah nya.
Hingga suatu waktu, Rei mendapatkan sebuah system yang dimana para penggunanya mampu meningkatkan kekuatan fisik, meningkatkan daya tarik dan sebagainya.
Dengan system itu lah kehidupan Rei berubah dan dia pun ingin mencari kebenaran dari kematian ibunya itu dengan pergi ke Jepang.
Inilah kisah dari seorang pemuda bernama Rei Yamazaki dengan Nano Machine System.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon [ Fx ] Ryz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yakuza System | Bab 17
...Paman Don (2)...
Saat ini Rei sedang berdiri dihadapan Paman Don untuk Duel. Paman Don sendiri terlihat seorang veteran petarung lantaran fisik badan yang besar disertai otot yang kekar demi kepercayaan nya menjaga Reina.
Lalu, Reina melihat pertarungan itu dari samping.
"Paman Don, dia klien yang berharga. Jangan terlalu keras kepada nya!" seru khawatir Reina.
"Tenang, Reina. Aku tidak akan membuat nya mati. Baiklah, Shinichi. Kerahkan semua kemampuan mu," jawab percaya diri paman Don sambil memberikan kode tangan untuk datang.
Disaat yang bersamaan, Nano memberitahu sesuatu.
...(Tuan, apakah anda ingin menyalin pergerakan Paman Don?)...
Rei tersenyum kecil, "Iya. Salin."
Senyuman itu disalahartikan oleh Paman Don, "Seperti nya kamu cukup percaya diri."
"Tentu saja dan Paman Don. Aku harap jangan mengalah kepada ku!" ucap Rei seraya memasang kuda-kuda Karate.
"Karate kah? Datang lah!" tantang Paman Don.
Rei pun memulai serangan nya terlebih dahulu dengan pukulan namun, Paman Don berhasil menghindari nya seraya memasang kuda-kuda tinju dan tidak lama juga paman Don melesatkan serangan balasan.
Meski begitu, Rei masih bisa menahan namun, tenaga nya besar membuat tangan Rei membiru.
"Aku tidak menduga serangan sungguh berat. Mungkin dahulu paman Don seorang Yakuza atau polisi," ucap analisa Rei sambil melihat tangan nya yang membiru.
Disaat yang bersamaan sebuah pemberitahuan datang.
...Kling!...
...(Mode Penyembuhan telah diaktifkan.)...
Serangan tidak berhenti disitu, Paman Don melesatkan serangan kedua nya dengan teknik Jab.
Melihat serangan itu, Rei tidak menangkis nya melainkan menghindari nya dengan teknik tinju juga dan disaat yang bersamaan, Rei memberikan perintah kepada Nano.
"Nano, aktifkan Enchant."
...(Dimengerti.)...
Setelah itu, Rei memukul keras pipi kanan nya dengan mengunakan teknik Jab juga.
Buk!
Gerakan Paman Don pun berhenti dan membuat nya mundur beberapa langkah.
"Apa?! Tinju?" batin kaget Paman Don.
Melihat paman Don yang sudah mundur beberapa langkah, Rei mengunakan kesempatan itu untuk melesatkan sebuah tendangan memutar akan tetapi tendangan itu berhasil ditangkap oleh Paman Don.
"Taekwondo?" batin Paman Don seraya memegang erat kaki Rei.
Lalu, Paman Don melempar jauh Rei hingga terbentur tembok.
Wuakk!
...(Tuan, anda mengalami cedera patah tulang tulang.)...
...Kling!...
...[Mode Penyembuhan telah diaktifkan.]...
...Kling!...
...[Anda telah berhasil menyalin teknik bela diri tinju rank A.]...
Reina yang melihat itu, dia pun semakin cemas dan menghentikan pertandingan mereka.
"Paman Don! Kak Shinichi! Hentikan!" teriak Reina.
Paman Don yang dalam kekesalan sontak tersadar.
"Wuah, gawat! Aku berlebihan," batin Paman Don.
Paman Don langsung berlari dan membantu Rei yang hendak berdiri. Begitu juga Reina yang cemas dengan keadaan Rei.
"Shinichi, kamu baik-baik saja?" tanya Paman Don sambil mengangkat Rei.
"Kak Shinichi, bagaimana keadaan mu?" sambung Reina.
Rei sudah berdiri sontak memberikan senyuman kecil, "Aku baik-baik saja. Terimakasih."
"Syukurlah," ucap Reina dengan senyuman kecil.
Lalu, Rei melihat kearah Paman Don.
"Bagaimana paman Don? Apakah aku sudah bisa dipercaya untuk menjaga Reina?" tanya santai Rei.
Paman Don menoleh kesamping dan menjawab, "Iya. Kamu bisa dipercaya."
Melihat sikap malu paman Don, Rei dan Reina pun saling bertukar senyum.
"Kak Shinichi, lebih baik kakak pulang dahulu. Kita bertemu besok jam 10 pagi di taman square!" seru Reina.
"Iya," jawab Rei.
Setelah itu, Rei kembali ke penginapan nya untuk membasuh diri, makan dan belajar kali ini berbeda seperti sebelumnya lantaran ada sebuah fitur baru dari nanites versi 5.5;
Avatar.
Dengan program Augmented Reality sebagai dasar Rei bisa menciptakan karakter yang pernah di temuinya untuk berlatih tanding.
Rei pun menggeser meja dan kursi makan untuk membuat ruang bebas dan memberikan perintah kepada Nano.
"Nano, buat Avatar Paman Don lengkap dengan kemampuan nya."
Sesaat kemudian, muncul sosok paman Don yang berupa tumpukan data dengan satu warna yakni biru dihadapan Rei.
"Oi, tunjukkan kemampuanmu!" ucap data Paman Don.
Mendengar itu, Rei menghela nafas panjang.
"Nano, bisakah kau membuat nya dalam kondisi silent."
...(Baik, Tuan.)...
Sesuai permintaan Rei, suara Avatar tidak terdengar lagi.
"Baiklah, Aku akan mengunakan teknik boxing juga," ucap Rei seraya memasang kuda-kuda tinju.
Tak lama kemudian, Rei melesatkan tinju nya namun, data biru berhasil menghindari serangan Rei dan melesatkan serangan balasan yang kuat.
Buk!
Serangan telah tepat mengenai perut Rei dan Nano memberikan sensasi nyata dengan memberikan rasa sakit yang nyata.
Rei pun langsung berlutut geram kesakitan, "Jadi inikah kekuatan dari seorang veteran," gumam Rei seraya memegangi perut nya.
Tidak lama kemudian, Nano memberitahu sesuatu.
...(Tuan, proses penyalinan otot tubuh dari Paman Don telah selesai. Apakah anda ingin menempelkan nya ke tubuh anda?)...
Mendengar itu, Rei sontak melihat bayangan Paman Don yang bertubuh besar dan gemuk.
"Tunggu, Nano! Jika aku menyalin nya, apakah tubuh ku akan sama seperti paman Don?"
...(Tuan, anda tidak perlu cemas. Saya bisa mengkonstruksi tubuh anda dengan massa otot yang sama seperti Paman Don.)...
Rei yang mendengar nya langsung bernafas lega dan dia pun berpikir yang hal yang berbeda.
"Nano, apakah sama seperti sebelumnya? Jika tanpa Analgesik, Nano Machine ditubuh ku akan lebih cepat berkembang?"
...(Iya. Tuan. Sama seperti sebelumnya. Peningkatan nano Machine akan lebih cepat bertambah.)...
Memahami itu, Rei sontak bangun dan duduk diatas kasur.
"Kalau begitu, Nano. Lakukan pemindahan teknik dan otot nya!"
...(Baik, Tuan.)...
Setelah itu, Rei merasakan kesakitan yang luar biasa dibandingkan sebelum nya bahkan tidak membutuhkan waktu yang lama. Rei tidak sadarkan diri.
Dalam proses yang tidak disadari itu, otot Rei berkembang dengan cepat.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
