NovelToon NovelToon
Saudara Tiri

Saudara Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Keluarga / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Menjadi Pengusaha
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: ATAKOTA_

menceritakan seorang anak bernama Alfin dirinya selalu di benci bahkan menjadi bahan olok-olokan keluarganya karena dirinya tidak terlalu pintar akhirnya dirinya berjuang mengungkapkan potensinya hingga dirinya menjadi seorang pengusaha kaya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ATAKOTA_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ketegangan 1

"Bagaimana ini gan? mereka hampir mendekati mobil kita gan!" panik rekanya seraya menoleh ke belakang.

"Agh...Diam kau botak! kau tidak lihat, aku sedang fokus," gertak bang Rian seraya menghantamkan sikunya ke wajah rekanya.

Dari belakang, terlihat mobil Jeep hitam yang dikendarai oleh 2 orang misterius itu hampir saja mendekati mobil yang di kendarai oleh bang Rian. Bahkan sering kali, mobil mereka dibayang-bayangi dengan ujung pistol desert eagle, yang selalu saja berusaha membidik mobil mereka dari belakang.

"Tembak bos," teriak anak buahnya, seraya bosnya hendak membidik ban mobil penculik itu.

Tapi apalah daya, disaat bosnya hendak menembaki pistolnya kearah ban mobil Toyota hitam, di hadapannya. seketika itu juga mobil yang dikendarai oleh penculik itu, melakukan berbagai manuver ekstrim. Salah satunya, dengan melakukan gerak tipu. Saat menyalip mobil Avanza, yang ada di hadapannya. Sehingga menyebabkan mobil Jeep hitam, terpaksa membanting setir ke sisi lain jalan, demi menghindari tabrakan dengan kendaraan sipil.

"Agh... Tinggal Sedikit lagi," Geram bosnya, seraya memasukkan lengannya kembali kedalam mobil.

"Hahaha luar biasa, kau tidak akan pernah biasa mengancam ku," tawa jahat bang Rian seraya membulatkan kedua matanya menginjak pedal gas sejadi-jadinya, yang membuatnya semakin berada puncak adrenalin.

Bahkan saking gilanya, di saat mobilnya melaju dengan kecepatan tinggi. Ia itu tidak segan-segan menyenggol kendaran, apa saja yang ada dihadapannya, bahkan dirinya dengan sengaja menabrak sekumpulan siswa SMA, yang tengah melewati zebra cross.

Menyikapi hal itu, pihak kepolisian terpaksa mengeluarkan beberapa kali tembakan, demi mengehentikan laju kedua mobil itu. Yang salah satunya telah menimbulkan banyak korban jiwa.

Bang!.. bang!.. bang!.. bang!..

5 kali suara tembakan yang dikeluarkan oleh pihak kepolisian, demi menghambat pergerakan salah satu mobil Jeep hitam yang kehilangan kendali di depannya.

"Agh... Mobil Kita di tembaki bos," panik anak buahnya seraya menundukkan kepala.

Hingga menyebabkan mobil Jeep hitam, yang mereka kendarai menjadi semakin tidak stabil. terdengar dari decitan ban, Akibat kencangnya, laju mobil. Hingga berakhir dengan tergulingnya, mobil mereka setelah menyenggol bahu jalan.

Rrzzztt brak!....

Bunyi dentuman keras hingga menyebabkan bagian depan mobil Jeep Wrangler Rubicon hitam mengalami kerusakan hebat, terlihat dari mobilnya yang terbalik, diikuti dengan asap hitam mengepul dari mesinnya.

"Astaga bos, bos tidak papa kan?" tanya anak buahnya.

"Agh.. Bangsat kau," geram Bosnya.

Wiu!...Wiu!...Wiu!...Wiu!...Wiu!...

Seine Dari mobil pihak kepolisian yang terdengar mengepungi mobil mereka dari segala sisi dikuti dengan todongan senjata api dari pihak kepolisian.

Kejadian itu terjadi sangat, cepat dengan waktu yang sangat singkat. Bahkan banyak menimbulkan korban jiwa, dari kalangan pelajar. Hingga kejadian itu menjadi buah bibir masyarakat setempat dan menjadi berita Vira di media sosial.

...****************...

Terdengar rintihan, dan tangisan. Perempuan dan anak-anak, yang di sekap pada suatu satu sell dalam sebuah rumah besar di tengah hutan. dikuti dengan kebisingan kumbang yang menggema-gema memekakkan telinga menandai mereka saat ini berada pada suatu tempat jauh dari pusat kota.

Kak Doni yang pada saat itu Baru sadarkan diri merasa sangat terkejut, setelah mengetahui bahwa mereka berdua telah di bawa pada satu tempat yang sangat jauh dari pusat kota Medan. Terdengar dari kebisingan kumbang malam yang berderik sejadi-jadinya di ikuti dengan rintihan dan tangisan yang terdengar dari sisi lain ruangan.

"Astaga dimanakah ini? Mengapa kaki tanganku di ikat," panik kak Doni seraya menoleh ke kiri dan kanan menyaksikan belasan anak-anak dan remaja seusianya dikurung pada satu tempat, dengan kaki tangan yang terikat ke belakang. "Alfin dimana kau Fin," panik Doni memanggil adiknya seraya tertatih-tatih mengisut mencari keberadaan Alfin diantara jajaran tubuh remaja seusianya.

Hingga disudut sel, kakaknya Doni baru saja menyadari bahwa adiknya Alfin masih ada di sana dengan keadaan pingsan. Terlihat dari kaki tangannya, yang juga terikat kebelakang tergeletak menyamping diatas lantai.

"Fin bangun Fin," panggil kak Doni seraya menyundul-nyundul kan dahinya ke kening Alfin, berusaha membangunkan adiknya dari pingsan.

Alfin yang tertidur pulas, mulai sadarkan diri setelah mendengarkan suara kakaknya, Doni berusaha memanggil-manggil namanya.

"Hmm.. i-ya kak," balas Alfin sempoyongan berusaha bangun dari tidurnya. "Hah kenapa tangan dan kaki Fin terikat kak? dan kenapa kakak juga ikut terikat? apa yang telah terjadi kak?" Tanya Alfin panik berusaha membuka ikatan yang melilit kuat kaki dan tangannya.

"Huh syukurlah Fin, kakak kawatir banget sama kamu Fin, kakak kira kamu kenapa-napa gitu," Panik kak Doni lirih seraya memejamkan matanya menyatukan kedua kening mereka satu sama lain supaya mereka tenang.

"I-ya kak, Alhamdulillah Alfin tidak apa-apa kak cuma Sekarang kita sedang berada dimana ya kak?" tanya Alfin seraya melihat kiri dan kanan yang dipenuhi oleh anak-anak dan remaja seusianya yang masih tergeletak pingsan diatas lantai dengan kaki tangan yang juga terikat kebelakang.

"Kita sekarang pasti diculik oleh bang Rian Fin, dan juga, mereka semua ini pasti bernasib sama dengan kita," Geram Doni seraya menundukkan kepalanya karena merasa sangat cemas. "Takut kakak Fin! kakak takut kita kenapa-napa," rintih Doni menangis tersedu-sedu sangat menghawatirkan nasib mereka berdua nantinya.

Mendengar tangisan kak Doni anak-anak dan remaja seusianya juga ikut terbangun dari pingsannya.

" Haah, Dimanakah ini?"

"Papa mama! kalian dimana?" teriak mereka sejadi-jadinya mereka saking histeris dengan kenyataan itu.

Ting!... Ting!... Ting!... Ting!...

Bunyi ketukan besi yang ternyata berasal dari sebuah kapak, yang dipegang oleh seorang pria dewasa berwajah sangar. Dengan celemek hitam terikat pada bertubuh kekarnya seraya tangan kirinya yang masih menenteng gergaji yang berlumuran oleh darah.

"Oi siapa yang menyuruh kalian berisik," gertak pria itu sengaja membulatkan matanya yang terlihat sangat menyeramkan menyebabkan salah satu gadis kecil menjerit histeris saat menatap mata pria itu.

Argh.. berisik kau kau anjing.. Geram peria itu yang hendak membuka sel mereka.

"Akh.. ampun Bang," panik mereka semua terdengar dari dalam sel itu berusaha memohon belas kasihan dari pria itu.

Alfin dan Doni, merasa sangat ketakutan dengan kemarahan pria itu. Terlihat dari raut wajahnya, yang pucat. Disertai keringat dingin yang mulai membasahi pipi, saking cemasnya mereka. Hingga tanpa disengaja mereka berdua mengompol di dalam celananya saking takutnya saat menatap kapak dan gergaji ditangan pria itu.

"Hahaha, tenang bro! tenang. Sebelum kau masuk ke dalam sana, dimana bagian ku?" Tanya bang Rian tersenyum lepas seraya mengulurkan tangannya kepada pria itu.

"Agh.. Ganggu aja kau Rian, tunggu sebentar. Akan ku ambil jatah mu itu," gertak pria itu seraya meninggalkannya.

Dengan melangkah pelan, bang Rian. Mendekati sel itu seraya membulatkan matanya, untuk mencari keberadaan mereka berdua dengan raut wajah sumringah seperti orang gila.

"Dimana kau bersembunyi domba-domba ku yang kecil," ucap bang Rian tersenyum lepas menatap sekumpulan anak-anak itu untuk mencari keberadaan Alfin dan Doni.

Terdengar suara jeritan histeris gadis kecil itu lagi, saking takutnya menatap mata bang Rian yang terlihat sangat menyeramkan.

"Dek, jangan nangis dek. Kakak ada disini dek," lirih kakaknya berusaha menenangkan saudarinya yang menangis histeris terdengar kakaknya tepat berada di belakang punggung Alfin.

"Hahaha,'

Tawa bang Rian terdengar terbahak-bahak saking senangnya mendengar jeritan gadis kecil itu.

"Oi Rian berisik jangan kau usik lagi mereka! ini uang mu, soalnya bentar lagi aku baru saja mau bermain dengan mereka," senyum jahat pria bertubuh kekar itu.

"Tenang bro, sebelum Lo menggila kepada mereka semua. Gua mau melihat kedua wajah imut yang menyebabkan muka dan Gigi gua menjadi seperti ini," ucap bang Rian.

"Waduh pantesan wajah Lo rusak banget bro kalau mau Balas dendam bawa juga ini,", ucap pria berotot itu seraya mengulurkan kapak ditangannya.

"Hahaha tidak usah bro, gua orangnya bukan pisikokopat," Balas Rian tertawa kecil seraya membulatkan matanya mencari keberadaan Alfin dan Doni.

"Kak Fin takut kak," rintih Alfin berbisik pada kakaknya.

"Diam Fin jangan berisik!" balas Doni berusaha menenangkan adiknya.

"Ketemu juga kalian," ucap bang Rian seraya mencengkram pipi Alfin dengan senyuman jahatnya.

"Bang Jangan kau sentuh lagi adikku ini Bang," gertak Doni dengan nada tinggi.

"Hahaha luar, biasa setiap kali aku melihat wajah kalian berdua, tubuhku bergetar hebat. Entah kenapa? rasanya aku ingin sekali mencabik-cabik kalian menjadi beberapa bagian," ucap Rian seraya tertawa terbahak-bahak menikmati suasana itu.

Mendengar hal itu, gadis kecil di dalam sell itu dengan sekuat tenaga menjerit sejadi-jadinya hingga memekakkan telinga siap saja yang mendengarnya.

"Agh.. berisik sekali yang satu ini," gertak pria itu seraya menyeret kaki gadis kecil itu ke sisi lain ruangan.

"Om, lepaskan Adek saya Om!" teriak kakaknya seraya menangis histeris saat adik perempuannya diseret peria itu.

Dan tak berselang lama, suara tangisan gadis kecil itu tak terdengar lagi, digantikan dengan kebisingan kumbang malam yang semakin memekakkan telinga malam itu.

"Adeek dimana kau dek," tangis Histeris Kakak dari gadis kecil itu, setelah adik kecilnya tak kunjung kembali saat dibawa pria bertubuh kekar itu.

"Hahaha.. Sepertinya semakin asik saja di sini, terutama untuk kalian berdua. Malam ini akan aku lepaskan kalian dalam kandang ini, luar biasa kan," ucap bang Rian sangat bersemangat seraya menepuk kecil pipi Alfin. " Dan kau Doni, lihat baik-baik adik mu ini bagaimana nasibnya nanti,"

1
Protocetus
Mampir ya ke novelku Bola Kok dalam Saku
ATAKOTA_: ok kak😊
total 1 replies
Ita Xiaomi
Ceritanya bagus, ngeri jg. Bs jd pembelajaran utk kita klo di luaran sana ada org2x kejam dan keji yg begitu tega terhadap anak2x. Anak2x butuh perlindungan dr org2x dewasa. Kita hrs selalu berdoa dan memohon perlindungan ALLAH.
Ita Xiaomi: Sama2x kk.
ATAKOTA_: terimakasih untuk dukungannya ya 😊
total 2 replies
Ita Xiaomi
Cepat bantu anak-anak tersebut jgn sampai jatuh korban. Gunakan semua peralatan lengkap dan canggih utk penyelamatan. Jgn sampai terlambat. Kasihan anak2x. Keji sekali mereka. Baru ini aku baca org yg begitu keji dan kejam terhadap anak2x. Ngeri.
Aulia Rahmatul Hasanah
Ya Allah lindungi alfin dan doni🥺🥺
Ita Xiaomi
Pak polisi penjahatnya malah lepas. Ndak punya helikopter ya pak utk ngejar? Aku jd mengharap ada hero lain yg bs nangkap tuh Rian. Kasihan anak2x yg jd korban.
Ita Xiaomi
Ndak kuat bacanya. Moga Doni dan Alfin selamat. Kasihan mereka dah banyak menderita. Segera lah mereka berdua bahagia.
piyo lika pelicia
wah cerita yang bagus
NoComent🇮🇩🇮🇩
/Facepalm/salah ternyata Kat Ibu.. ralat , komenku yg di atas. kalau nama boleh pake kapital
NoComent🇮🇩🇮🇩
setelah tanda koma harusnya huruf kecil tapi kalo pake titik pake kapital.
ATAKOTA_: terimakasih banyak atas sarannya 🙏 maklum pemula 😊
total 1 replies
Ita Xiaomi
Sedihnya. Moga hingga dewasa mereka berdua tetap bersama. Mereka sukses, sehat dan bahagia.
Ita Xiaomi
Jahat sekali.
Alhamdulillah di tempat tinggal ku org2x nya ndak spt ini.
Ita Xiaomi
Ditunggu kelanjutannya kk. Semangat berkarya. Berkah&Sukses selalu.
Ita Xiaomi: Sama kk.
Insyaa ALLAH.
ATAKOTA_: terimakasih banyak mohon terus dukungannya ya😊
total 2 replies
Ita Xiaomi
Sedihnya. Aku klo dah baca tentang anak2x yg teraniaya ndak kuat rasanya😭😭😭
Ita Xiaomi
Lah si emak sibuk mengutuk. Gmn hidup anak jd berkah klo disumpahi melulu.
Ryohei Sasagawa
Gak kuat nahan tawa
ATAKOTA_: terimakasih atas dukungannya 😊
total 1 replies
Kaede Fuyou
Pulang kerja langsung baca cerita, seru banget!
ATAKOTA_: terimakasih atas dukungannya 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!