NovelToon NovelToon
Om Ustadz Dokter Cintaku!

Om Ustadz Dokter Cintaku!

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Beda Usia
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

"Assalamualaikum, boleh nggak Alice masuk ke hati Om dokter?" Alice Rain menyengir.

Penari ice skating menyukai dokter yang juga dipanggil dengan sebutan Ustadz. Fakhri Ramadhan harus selalu menghela napas saat berdiri bersisian dengan gadis tengil itu.

Rupanya, menikahi seorang ustadz, dosen, sekaligus dokter yang sangat tampan tidak sama gambarannya dengan apa yang Alice bayangkan sebelumnya.

Happy reading 💋

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gampang saja!

Cerai?! Kata yang tak pernah Fachry harapkan meski sebelum menikah, Fachry memang selalu berserah atas pernikahannya.

Andai pun suatu saat nanti Alice meminta berpisah, Fachry rela, karena awal sekali, niatnya menikah hanya karena tidak mau repot berurusan dengan Tuan Sky Rain.

Yah, alasan keduanya karena ibunya selalu menuntut pernikahannya, dan jika bicara soal agama dan kerohanian Alice, bisa Fachry cicil pengajarannya sambil berjalan.

Tak mengira sama sekali, Alice akan ungkap sebuah permintaan tak terduga. Selama ini, Alice selalu diam menurut, jarang protes saat dia suruh ini, suruh itu.

Lantas, ada apa ini? Hanya karena dirinya menegur ketika mendorong Cinta, Alice tiba- tiba menyerukan kata cerai.

Jelas, Fachry tersentak mendengarnya, terlebih mahasiswi yang baru mengetahui jika ternyata mereka menikah.

Fachry reflek ingin maju ketika wanita itu membuka pintu bilik. Namun, langkahnya kembali terdorong mundur seketika Alice menyentak dadanya kuat- kuat.

Gadis itu berteriak. "Alice nggak suka jadi istri ustadz, Alice mau pisah!" tangisnya lalu pergi.

"Lice__" Fachry meraih tangan mulus Alice yang lalu menepis. Wanita itu lekas berlari menerobos kerumunan orang, hingga keluar.

Fachry menghela napas, mengusap dahi, ia sedang mencoba untuk bersabar. Entah ada kejadian apa dibalik kata pisah Alice, Fachry belum paham betul karena kemarin Alice masih baik- baik saja.

Alice tanggung jawabnya, ... Fachry mengejar wanita itu dengan keseriusan. Fachry ingin tahu, apa yang membuat Alice berpikir untuk berpisah sementara Fachry tahu jika selama ini Alice sangat menyayanginya.

Di depan sana, Alice sudah memasuki taksi, dan Fachry mengejar mobilnya. Dia lajukan kendaraan itu, mengikuti kepergian istrinya.

Rupanya benar, Alice pulang ke rumah utama keluarga Rain. Fachry lega karena setidaknya wanita itu tak pernah pergi ke tempat aneh.

Namun, saat dirinya ikut memarkir mobil dan ingin masuk ke dalam. Alice sudah keluar lagi dengan menenteng tas berwarna biru muda.

"Sayang...," sebut Fachry. Tangannya mencoba meraih istrinya, bahkan memeluk wanita itu dari belakang.

Setidaknya, Fachry ingin bicara. Semua rumah tangga ada godaan, cobaan, dan mereka harus bicara dari hati ke hati untuk bisa menemukan duduk perkaranya.

"Gimana aku tahu apa mau mu, kalau kau saja selalu seperti ini." Fachry lirih. "Pergi, saat kau marah."

Alice menyingkirkan tangan Fachry. Dia lalu berlari memasuki mobil Neneknya, untuk pergi ke suatu tempat yang biasanya menjadi tempat favoritnya.

Fachry berusaha keras untuk mencegah kepergian istrinya. Namun, gadis mungil itu terlalu keras juga kepalanya.

Alih- alih tenang, Fachry justru dibuat kalut karena lagi dan lagi Alice pergi. Entah akan ke mana gadisnya ini, Fachry masih mencoba untuk mengejarnya.

Cemas selama perjalanan, tangannya terus memukuli setirnya. Sebuah tempat di mana Alice memarkirkan mobil dan berlari masuk ke sebuah lobby, tempat luxury.

Ice skating, yah, ... Fachry baru tahu, ternyata tujuan Alice ke tempat ini. Kemarin, Alice sudah sering izin dan selalu saja dilarang.

Jadi apakah karena ini, Alice marah? Bahkan meminta sebuah perceraian? Ya Tuhan! Yang dia ajarkan itu kebaikan, tidak ada yang rugi dari tindakan yang baik, bukan?

Alice sudah diperbolehkan masuk, mungkin karena sudah memiliki member. Sementara Fachry harus mengikuti prosedur dari regular customers.

Tiba ketika Fachry mendatangi Gelanggang es tempat tersebut, arena seluncur es buatan yang di mana Alice sudah mulai berselancar diiringi musik The Nutcracke.

Fachry terpaku dengan hati yang berucap Masha Allah, jika dipikir ulang, dirinya tak pernah kurang suatu apa pun. Meski miskin, pendidikannya dimudahkan hingga selesai.

Bicara pekerjaan, dia selalu mendapatkan pekerjaan di tempat yang dia inginkan. Dan mengenai istri, Fachry tak pernah menyangka di masa kini dia akan memiliki istri secantik boneka Barbie.

Indah, apa lagi ketika Alice mulai melakukan figure skating. Tak disangkal, gerakan gaya bebas berupa lompatan, putaran, dan gerak kaki Alice begitu anggun.

Fachry tercenung, mungkin ini yang Fachry rampas dari gadisnya. Alice tampak lepas dari beban ketika berputar- putar di sana.

Fachry terenyuh, sesekali Alice berteriak saat melompat tinggi- tinggi. "Alice mau cerai!!!"

Puas Fachry melihat atraksi figure istri kecilnya di atas gelanggang sana. Fachry menyatroni, ketika saja Alice keluar dari tempat tersebut.

Di bangku panjang khusus, Alice melepas sepatu skating miliknya. Sayangnya tak bisa jua sepatu putih dengan garis biru muda itu terbuka.

Mungkin, karena Alice melakukannya dengan tindakan kesal. Otaknya dibuncahi amarah, maka apa pun yang dia lakukan selalu sia- sia.

Melihat Alice semakin kesal, Fachry berjongkok, untuk membantu. Awalnya Alice menepis, tapi setelah berkali kali tak bisa membukanya, Alice membiarkan Fachry.

Tak ada kemarahan, Fachry mampu melepas dan terbuka. Ternyata memang ada sedikit yang tersangkut di dalam, jadi rupanya hal itulah yang membuat Alice mulai tak nyaman bahkan menyudahi kegiatannya meski tidak ingin.

"Sudah siap bicara?" tanya Fachry. Dia sabar menunggu gadisnya tenang, tapi sulit karena Alice tak mau menenangkan diri. "Apa lagi keluhan mu?" tanyanya lembut.

Fachry lalu menggenggam tangan mulus itu, menatap begitu damai. "Bicara lah."

Setelah cukup lama terdiam, Alice mulai menghela napas panjang. Sebenarnya, ini juga sudah dia pikirkan walau belum yakin.

"Alice nggak bisa terus dikekang, Dok! Sementara hidup Alice kosong. Nggak ada yang bisa Alice dapat dari hubungan kita, selain hanya bergelar sebagai istri simpanan."

"Astaghfirullah." Fachry menyela. "Siapa yang simpanan?"

"Dokter nggak mau akui Alice di depan banyak orang, termasuk, Cinta!" tukas Alice.

"Mas tidak sedekat itu sampai harus mengatakan kamu istriku!" sanggah Fachry, lagi pula Cinta tak pernah membahas di luar dari pekerjaannya.

"Buktinya chat-nya selalu Dokter balas!" Alice ketus karena Fachry terlalu anggap jika Cinta itu seseorang yang sepele.

"Kamu paham apa maksud dari sebutan Dokter kan, Yank?" tanya Fachry. "Aku sudah pernah bersumpah secara resmi. Sumpah Dokter atas dasar Deklarasi Jenewa."

Alice terdiam.

"Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan peri kemanusiaan. Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan bersusila, sesuai dengan martabat pekerjaan saya. Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran."

Alice tercenung sedang Fachry menguatkan genggaman tangannya. "Itu yang mengharus- kan aku membalas pesan keluarga pasien!"

"Kalau begitu ceraikan, Alice," sergah Alice dengan entengnya. "Gampang kan?!"

Karena lagi- lagi, tak ada titik temunya. Fachry masih kekeuh jika kewajibannya hanya sebatas seorang Dokter, tidak dengan suami.

"Gampang dari mananya?" Fachry dan Cinta tidak ada hubungan apa pun, selama ini Fachry membalas pesan hanya sekedarnya.

Ibu Cinta sakit keras. Sedang dalam tahap pengobatan. Pun, Fachry tidak sendiri, ia membagi penanganannya bersama dokter lain yang juga membalas chat Cinta.

"Mas sudah terbiasa dengan mu." Fachry melembutkan suaranya. "Kamu lagi emosi, Mas yakin ini hanya sesaat."

"Demi Allah! Sama sekali, Mas nggak berpikir buat selingkuh! Sudah, Mas bilang, ketakutan dunia yang membuat mu berpikir keras."

"Ittaqullah, kata Dokter kan? Athi'ullaha, juga Imzajiru 'anil makhsiat," sela Alice, "Gampang buat hapalin yang ustadz ajarkan! Tapi sulit melewatinya kalau model suami Alice cuma pulang ke rumah buat nidurin istrinya!"

"Astaghfirullah, Lice!"

...📌Jangan protes kalo ada konflik, ini Pasha lagi curhat soalnya, jadi dengerin ya, jihihi🫂...

1
Iceu Ktp
Luar biasa
pipi gemoy
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣👻👻👻👻👻
pipi gemoy
kocak Bu Wid 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣👻
pipi gemoy
emak Fahri kocak 🤣🤣🤣🤣🤣👻
pipi gemoy
lupa ih Almira anak sapa🤔
pipi gemoy
hadir Thor ☝🏼
Safitri Agus
terimakasih Thor 🙏♥️🥰
Safitri Agus
🥰🥰🥰
Safitri Agus
😂🤣😂🤣😂🤣
Safitri Agus
ma shaa Alloh Alice 🥰
Safitri Agus
jgn takut Fachry, semua butuh proses,Alice akhirnya bercadar,jadi istri Sholehah 😊
mama eza
perasaan yg waras cuma si pahri/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Safitri Agus
datang tak diundang tanpa basa-basi tanya kbr kek, langsung nyuruh poligami,kakek kok kurang adabnya 🤦
Safitri Agus
eh kok gitu ngomongnya,,ucap innalilahi wainnailaihi rojiun,lice sayang 😊
Safitri Agus
wes tak baca Thor, anak e lily sampai tiga kali ganti nama🤭😁
Safitri Agus
👍👍👍
Safitri Agus
astaghfirullah,emang ada hadistnya seperti itu? shohih atau palsu kan harus jelas ya sanadnya,kok baru tahu ya,🤔
PASIEN FACHRY💋: aamiin, semoga ada dikit dikit kak lumayan haha
Safitri Agus: hehe baca novel kan buat hiburan Thor,😁 syukur ² ada ilmunya yg bermanfaat, reader senang terhibur othornya dpt pahala 😊👍✌️
total 3 replies
Safitri Agus
calon mama Alice ini,😊
Ari_nurin
sudah pada tua kelakuan masih kayak ABG semua ya sky dan Dominic 🤣🤣🤣🤣🙏
Ari_nurin
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!