Terlahir dari keluarga kaya raya tidak membuat kehidupan Jingga Aozora bahagia. Gadis arogan berparas cantik ini sedari kecil selalu dibanding-bandingkan dengan kedua saudara kembarnya Langit Saskara dan Senja Aurora. Akibat perundungan yang pernah dialaminya, Jingga yang dulunya gadis ceria kini berubah menjadi dingin.
Suatu hari dia dipertemukan kembali dengan cinta masa kecilnya Kaisar Sarfaraz Kawindra. Tanpa mereka ketahui keluarga nya telah menjodohkan Jingga dan Kaisar.
Apakah Jingga akan menerima perjodohan ini setelah dia tau bahwa Kaisar sudah memiliki kekasih?
"Aku akan merebut sesuatu yang dari awal memang milikku, namun jika kamu tetap memilihnya maka itu adalah kebodohan mu. Aku akan iklas merelakanmu untuk nya. Karena orang bodoh bukan tipeku" Jingga Aozora.
Novel ini sequel dari novel My Beloved Queen.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan Dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keluar dari Mansion
Jingga masuk ke ruangan nya dengan pandangan yang sudah berembun, sekuat tenaga dia mencoba menahan air matanya supaya tidak tumpah. Begitu masuk ke ruangannya ,Jingga langsung duduk di kursi kebesaran nya sambil menelungkupkan wajah nya pada meja kerja nya. Kemudian tanpa bisa di cegah lagi tumpah lah air matanya, tangisannya pecah dan begitu menyayat hati membuat siapapun yang mendengar nya ikut merasakan sesak di hatinya.
"Aku juga tidak mau seperti ini"
"Aku tidak mau jadi monster" Racau Jingga dalam tangisnya.
...----------------...
Keesokan harinya
Senja sudah di perbolehkan untuk pulang, mommy Queen dan daddy Arka pun menjemput kepulangan putrinya.
"Kak apa adek ada kesini?" tanya mommy Queen
Pasalnya selama Senja dirawat di rumah sakit belum sekalipun mommy Queen bertemu dengan Jingga. Mendengar nama Jingga membuat Senja tiba-tiba gemetaran, mommy Queen yang melihat nya pun menjadi khawatir.
"Kakak kenapa? mommy panggilkan dokter ya"
"Kakak gak apa-apa mom, hanya saja kakak takut mendengar nama Jingga, apakah boleh mommy tidak menyebut namanya di depan ku?"
Deg
Hati Queen sakit mendengar Senja memohon seperti ini. Setelah kejadian kemarin mommy Queen merasa hubungan Senja dan Jingga merenggang. Kata dokter Angkasa, Senja mengalami trauma yang cukup dalam. Senja yang melihat Jingga menghajar Friska sampai tak sadarkan diri tepat di depan matanya membuat Senja takut melihat sisi lain Jingga ,apalagi dengan bola matanya yang merah menyala membuat Senja berfikir bahwa Jingga adalah orang yang sadis, itu lah yang membuat Senja trauma dan gemetaran mendengar nama Jingga.
Dalam benak Senja ketika seseorang menyebut nama Jingga maka akan terputar lah memori nya tentang kejadian itu. Senja yang lemah lembut dan mempunyai hati selembut kapas, dari dulu memang tidak menyukai tentang perkelahian ataupun pertengkaran. Namun tiba-tiba saja Senja harus dihadapkan dengan kejadian mengerikan seperti ini membuat nya shock dan butuh waktu untuk berfikir rasional lagi.
"Mommy keluar dulu sebentar ya, Bumi mommy titip kakak dulu" Bumi yang memang ada disitu pun mengangguk dan membiarkan mommy Queen pergi, Bumi tau sebenarnya calon mertuanya itu sedang menahan tangisnya supaya Senja tidak melihatnya.
Begitu keluar dari ruangan Senja, tangis mommy Queen pecah. Daddy Arka yang tau perasaan istrinya pun langsung memeluknya.
"Bagaimana kalau kakak tau mommy juga punya bola mata seperti adek? apa dia juga akan takut sama mommy?"
"Jangan bilang seperti itu mom, menurut daddy kita harus menjelaskan semuanya sama kakak sama abang juga yang sebenarnya, supaya mereka mengerti keadaan adek"
Mommy Queen melepaskan pelukan dari suaminya saat dia melihat Jingga berjalan kearah nya bersama dengan dokter Angkasa. Jingga selalu memantau keadaan kakak nya dari dokter Angkasa, dan karena penjelasan dari dokter Angkasa lah Jingga memutuskan untuk tidak menemui kakak nya dulu karena Jingga sadar dia adalah penyebab utama kakak nya itu trauma.
"Adek... " lirih mommy Queen.
Jingga hanya tersenyum tipis melihat mommy dan daddy nya. Mommy Queen menangis sambil memeluk Jingga, dia menumpahkan semua rasa sakit yang dia tahan sejak kemarin.
"Adek baik-baik aja kan?" mommy Queen menatap sendu putrinya. Mommy Queen melihat mata Jingga yang sembab, dan mommy Queen tau putrinya itu tidak baik-baik saja.
"Adek baik-baik aja mom, tidak perlu mengkhawatirkan adek. Mommy fokus saja dengan kesembuhan kakak, dan mulai besok adek akan tinggal di rumah sakit"
"Kenapa harus tinggal di rumah sakit? no, mommy tidak mengijinkan" tegas mommy Queen.
"Mom ini semua demi kesembuhan kakak, mommy tau kan kakak takut sama adek? dan itu tidak baik untuk kesembuhan kakak kedepannya kalau adek tinggal dengan kalian"
Jingga sebenarnya tidak tega harus berbicara seperti itu dengan mommy nya. Namun Jingga harus melakukan nya demi kesembuhan kakak nya.
"Adek pergi dulu ya mom, dad, adek ada operasi setengah jam lagi" Jingga pun berlalu pergi bahkan dia pergi tanpa menatap daddy Arka.
Jingga tidak akan tahan jika bertatapan langsung dengan daddy nya itu, karena Jingga akan langsung ketahuan kalau dia sebenarnya tengah pura-pura kuat saja. Daddy Arka selalu tau apa yang dirasakan putrinya.
...----------------...
Di tempat lain Rigel Austin tengah dipusingkan dengan kehancuran yang sebenarnya dia sendiri lah penyebabnya. Rigel terancam bangkrut karena tidak ada satupun yang tersisa lagi, semua tempat usahanya hangus terbakar. Club, cafe dan Kasino king milik nya harus dia relakan rata dengan tanah.
"Aku harus bertemu dengan Jingga"
Rigel pun mencoba untuk menghubungi Jingga lewat Jin. Dan mereka sepakat akan bertemu besok malam. Rigel sebenarnya adalah salah satu mantan tangan kanan Jingga, dia juga anggota klan mafia lion white yang terkenal dengan julukan pembunuh bayaran berdarah dingin. Namun dia memutuskan untuk hengkang dari dunia mafia dan memilih untuk melanjutkan bisnis ayah nya yakni mengelola club malam dan beberapa tempat judi.
Jingga tidak keberatan dengan hengkangnya Rigel, karena Jingga masih punya Jin yang selalu setia dengan nya, bahkan Jin bersumpah akan mengabdikan seluruh hidupnya pada Jingga sampai akhir hidupnya, karena Jin mempunyai hutang budi pada daddy Arka yang tidak akan pernah bisa dia balas dengan cara apapun.
Rigel sebelumnya pernah bersumpah walaupun sudah bukan bagian dari klan mafia yang di pimpin Jingga lagi, dia akan tutup mulut dan tidak akan mencampuri urusan apapun dengan klan mafia itu. Namun sialnya Rigel tidak tahan dengan godaan Friska dan akhirnya membuat dia harus mengkhianati Jingga.
...----------------...
Keesokan harinya
Keluarga Arka tengah berkumpul di meja makan untuk ritual sarapannya. Seperti biasa keluarga mereka wajib sarapan bersama sebelum melakukan aktivitas masing-masing. Terlihat semuanya sudah berkumpul di meja makan kecuali Jingga.
Jingga terlihat menuruni tangga namun dengan pemandangan yang berbeda. Jingga terlihat membawa satu koper entah isinya apa. Dengan ragu Jingga memutuskan untuk menghampiri keluarga nya sebelum pergi.
"Sayang kenapa kamu bawa koper?" mommy Queen bertanya walaupun dalam hatinya dia sudah tau Jingga nya akan keluar dari mansion dan lebih memilih untuk tinggal di rumah sakit.
"Aku ada seminar mom, untuk beberapa hari kedepan mungkin aku gak akan pulang" kata Jingga.
Jingga sengaja berbohong dengan mengatakan ada seminar.
"𝘈𝘬𝘶?"
"𝘉𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨𝘨𝘪𝘭 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘵𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘦𝘬 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢" 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘚𝘦𝘯𝘫𝘢.
Ada rasa sakit dalam hati Senja ketika Jingga tidak menyebut dirinya adek seolah Jingga sedang menjaga jarak dengan semua keluarga nya. Ingin rasanya Senja menatap Jingga namun dia kalah dengan trauma nya. Sehingga Senja hanya menunduk dengan tangan yang sudah gemetaran.
"𝘉𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘵𝘢𝘱 𝘬𝘶 𝘱𝘶𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘶 𝘬𝘢𝘬"
Next
Jangan lupa tinggalkan jejak 👣
Like dan komen. Jangan lupa bintang 5 nya . Terima kasih.
Follow juga instagram aku ya 'Kikan dwi'
akhir nya bisa nak nik nuk juga.... 🤭🤭😆😆😆😆😆😆
malah ingin di sosor...
ingat paksu wktu awal kenal manggil nya om juga... wkwkwkwk