NovelToon NovelToon
Light Of The Mandogarian

Light Of The Mandogarian

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Action / Balas Dendam / Konflik etika
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nicholaus Gabriel Raka W

500 tahun setelah kedatangan Ras Manusia Naga yang di sebut Khodshuga ke Bumi, kini Ras KhodShuga sudah tiada lagi, kini hanya ada Ras Mandogarian yang terlahir dari campuran ras Manusia murni dan Ras KhodShuga hidup berdampingan dengan Manusia itu sendiri dengan damai, namun masalah - masalah kesenjangan sosial masih saja melekat di dalam kehidupan Bumi ini dan di sisi lain masa lalu yang pernah menghantui para KhodShuga kini mulai mengintai kehidupan di bumi ini. Satyra anak muda yang memiliki kekuatan luar biasa selalu menjunjung tinggi kedamaian dalam hidupnya selalu berusaha melindungi sesama manusia di sekitarnya namun apakah dia mampu menjadi pembawa kedamaian itu sendiri? lalu siapa Hantu di Masa lalu yang pernah membuat para KhodShuga ini sampai mengungsi ke Bumi 500 tahun yang lalu? apakah Satyra mampu menghentikannya? bagaiamana perjalanan Satyra dengan teman-temannya menghentikan kegelapan?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nicholaus Gabriel Raka W, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 "Ada apa dengan Rein?"

Sesaat setelah nama Martin dan nama Rein keluar sebagai perserta babak kedua, Rein dengan ekspresi tersenyum getir menatap Aran berkata.

" Cih, hanya pria besar ingusan itu? sepertinya aku beruntung sekali ya Aran."

" Huh, jangan terlalu percaya diri, jika kau kalah kau akan malu sendiri idiot." Jawab Aran dengan kesal.

" hahaha, bukankah yang kalah nanti dirimu?, apalagi dikalahkan oleh seorang perempuan." Jawab Martin yang mengetahui jika Aran nanti akan melawan Leya.

" Cih, jika aku bertemu denganmu dibabak selanjutnya aku akan menghajarmu." Jawab Aran yang semakin kesal.

Martin yang hanya tersenyum getir tidak membalas perkataan Aran dan segera turun ke Arena. Ketika turun Arena dia tampak sangat percaya diri dan melambaikan tangannya kepada para penonton. tak lama tampak Rein lompat dari ruangan peserta memecahkan jendela dan turun ke Arena pertandingan.

Hal itu sontak membuat seluruh peserta, penonton, serta Martin kaget, Rein walau memiliki tubuh yang besar dia hanyal seorang ras manusia murni dan lagi dia juga seorang ahli petarung tingkat tinggi.

Martin yang tak percaya jika Rein mampu turun dari tempat peserta ke Arena hanya dengan melompat berkata.

" Hei monster aneh sialan, apa-apaan kau ini?  apa kau kira dengan melompat seperti itu kau mampu membuatku ketakutan?."

Rein tampak hanya meringis dan terengah-engah seolah ingin marah. Martin yang melihat kondisi Rein juga mulai merasa aneh dan bergidik ngeri.

lalu pembawa acara yang juga tampak ketakutan segera mengingatkan Rein.

" Emm, Rein apakah kau tidak apa-apa lompat seperti itu?, pertandingan juga segera dimulai mana perlengkapan bertarungmu, segera kenakan karena waktu akan segera dimulai."

Rein dengan ekspresi yang sama masih acuh tak acuh dan melihat kearah Martin seolah-olah ia ingin membunuhnya. Lalu seketika ia berteriak.

"AARRGHHHHH."

Teriakan Rein sontak meningkatkan Hikari miliknya dan segera membuat seisi gedung bergetar, tekanan Hikari miliki Rein tiba-tiba membuat semua orang bergidik ngeri dan terheran-heran karena Rein sebelumnya adalah sosok mahasiswa yang ceria dan penuh canda tawa.

Pembawa acara yang melihat dan merasakan hal itu sempat terdorong mundur karena tekanan Hikari milik Rein, lalu sang pembawa acara segera memulai pertandingan antara Rein dan Martin.

" Baiklah, sepertinya Rein tampak telah siap tanpa menggunakan perlengkapan bertarugnya, mari kita mulai saja pertandingan ini." Ucap sang Pembawa Acara.

" Baik, Mari kita hitung mundur, Tiga..., dua..., Satu...., Mulaii." Ucap Pembawa Acara yang memulai pertandingan.

Setelah pertandingan dimulai Rein tampak sangat marah dan segera melesat kearah Martin. Rein segera memberikan pukulan kearah Martin, Martin yang melihat itu langsung melompat kebelakang menghindari pukulan dari Rein, pukulan Rein yang meleset terhantam ketanah langsung menghancurkan tanah itu, Rein tampak semakin kesal kemudian segera ia memberikan pukulan bertubi-tubi ke arah Martin.

Martin merasa panik tapi masih mampu menghindari serangan dari Rein.

" Sialan, orang ini sebenarnya makhluk macam apa dia? serangannya sangat kuat dan semakin cepat setiap waktunya."

Lalu Martin segera melompart kearah belakang Rein, saat ia menapakkan kaki di belakang Rein dia segera Menendang leher Rein dengan kuat, Alhasil Rein terhenti sejenak dan membuat Martin mengira tendangannya efektif. Nyatanya Rein segera menengok kebelakang dengan tersenyum mengerikan lalu memegangi kaki Martin yang berada di lehernya.

Rein segera menarik kaki Martin lalu membanting Martin dengan sangat keras yang sampai membuat lantai Arena hancur. Martin merasa kesakitan karena hal itu langsung menendang wajah Rein dan membuat ia mampu melepaskan kakinya dari genggaman Rein.

" Apa-apaan ini?, ini terlalu gila. bahkan tendanganku sama sekali tak memberinya luka." Ucap Martin yang tampak kaget melihat Rein tidak terluka sama sekali setelah menerima Kedua tendangannya di bagian vitalnya.

Lalu disebrang tampak Rein yang masih terengah-engah dan marah, Martin yang semakin terpojok pun juga mulai marah dan memfokuskan Hikarinya.

Arga yang melihat pertandingan Martin hanya diam dan fokus, sementara Aran tampak panik karena kekuatan Rein sungguh terlalu gila.

Kenny, Gerdy, dan Leya juga terkejut melihat pertandingan kali ini, Kekuatan sungguh terlalu kuat untuk seorang manusia murni, namun Satyra tampak terdiam dan fokus menonton pertandingan.

Martin yang sedang memfokuskan Hikarinya tampak membuat getaran di sekitar Arena, penonton mulai bersorak untuk Martin namun tak kalah juga sorakan dari penonton yang mendukung Rein, pertandingan yang keren ini pun juga di saksikan oleh peserta-peserta dari kampus lain.

Seusai Martin memfokuskan Hikarinya raut wajahnya tampak serius ia mulai bersiap-siap untuk bertarung dengan Rein. Sesaat dia melesat kearah Rein dan memberi pukulan bertubi-tubi, Rein yang terkena serangannya hanya terdiam membatu dan perlahan ia mulai terdorong mundur, namun Rein segera marah lagi dan memegangi tangan Martin.

Tangan Martin telah di pegang oleh Rein membuat pergerakan Martin terhenti, lalu Martin segera membalikkan tubuhnya dan menendang wajah Rein dengan kuat, tendangan itupun berhasil membuat Rein terpental dan melepaskan pegangan tangannya.

" Huh Hanya segini kekuatan mengerikanmu itu?." Ucap Rein dengan tersenyum sinis.

Namun hal itu ternyata masih tak berarti apa-apa bagi Rein, Rein segera bangkit kembali dengan ekspresi marah yang sama tanpa terluka. Lalu Rein juga melesat dengan sangat cepat kearah Martin. Rein memberikan tinjuan kearah Martin sampai terpental dan tubuhnya terpontang-panting dilantai Arena.

Martin yang masih berusaha berdiri seketika melihat Kaki Rein yang besar seperti raksasa menendang dadanya, hal itu sontak membuat Rein berhenti bernafas sejenak, rasa sakit luar biasa yang belum pernah ia rasakan sebelumnya seketika menusuk ulu hatinya, Martin menangis kesakitan dan tanpa sadar Martin berkata.

"A.. akuu, sudah tidak kuat aku menyerah."

Karena Martin tampak sudah tidak berdaya dan babak belur, Juri yang melihat itu pun akhirnya memutuskan untuk mengumumkan pemenang yaitu Rein. Namun Rein yang mengetahui itu bertingkah semakin aneh, ia tampak semakin marah dan langsung saja menghajar Martin dengan cara menginjak-injak tubuh Martin.

Martin yang merasa tersiksa berteriak kesakitan dan itu membuat orang-orang yang sedang menonton bergidik ngeri, Arga yang panik melihat hal itu seketika pergi kearah Martin yang sekarat, dan disusul oleh Aran dan Satyra.

Arga segera mengangkat tubuh Martin bersama Aran sedangkan Satyra tampak masih di belakangnya.

" Hei bajingan, apa kau tidak tahu kalau pertandingan sudah berakhir? Atau kau punya dendam pribadi terhadap Martin?." Kata Arga yang melihat kearah Rein.

Rein yang mendengar itu tiba-tiba terdiam sejenak, kemudian ia tertawa dengan kencang dan perlahan-lahan semakin kencang.

"Haha, Hahaha,HAHAHAHAHAH."

Lalu tampak Rein memfokuskan Hikarinya, tampak ia segera mengeluarkan Hikari Ball storm seperti yang pernah di gunakan Leya dari kedua tangannya namun ukurannya begitu besar. Sontak hal itu membuat Aran dan Arga melotot panik. Arga memang bisa menahan kekuatan itu dengan Hikari Death Ball tapi Arga tidak  akan sempat, sedangkan Aran tak akan mampu menahannya Namun jika mereka berdua menghindarinya, jelas Martin akan langsung mari seketika terkena serangan itu.

Rein yang telah siap segera menembakkan jurusnya kearah mereka bertiga. Namun dengan cepat Satyra berpindah kedepan mereka dan menendang bola kumpulan Hikari tersebut keluar area gedung dan terpental jauh.

"Duuarrrr." Suara ledakan dari luar.

" Hei Rein, kau ini kenapa? Apa kau ingin membunuh orang?." Tanya Satyra dengan ekspresi serius.

1
S. M yanie
katanya sih habis tanda petik huruf kapital hhheeee,
S. M yanie: sama ko, aku juga awal nulis bgitu gk tau,, hhheee itu aku ksih tau siapa tau km mau ngajuin kontrak jadi biar km gk revisi lgi kya q/Grin/
Nicholaus Gabriel Raka W: makasih kakk sarannya, maaf saya penulis pemula yang mau mencoba membuat cerita menarik
total 2 replies
Nicholaus Gabriel Raka W
Tolong bantu kritik dan bagi ide nantinya kalian ingin jalan ceritanya seperti apa, aku udah ada plot sendiri tapi juga tetep butuh ide - ide dari kalian semua, btw kalo ada yang suka gambar manga dan pengen punya manga sendiri boleh ajuin kerjasama sama aku kira bikin manga bareng2 dan bakal aku bagi plot cerita untuk tiap season yang akan di gambar
Jazzy Bold
mantap Thor 👍👍
Kay's
semangat ka, jgn lupa mampir yaa
Rajab Serge: okee kak Cemana biar banyak koin di dapat kan kak
total 1 replies
Mamimi Samejima
Alur cerita ini mengejutkan dan memikat hatiku.
Faaabb
Saya suka banget dengan gaya penulisanmu, thor! Ayo terus mengasah kemampuan menulis.
Giuliana Antonella Gonzalez Abad
Bikin galau.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!