Sang Ratu Antagonis

Pembalasan Ratu Yang di Asingkan

...****************...

"Apa? Orang yang kau perintahkan ke wilayah bagian barat di bunuh oleh orang dari keluarga menteri Hua Ling?" seru Kaisar Yan dengan tidak percaya.

"Be.... Benar Yang Mulia! Mereka tertangkap saat mereka akan keluar dari dalam ruangan dimana menteri Hua Ling menyembunyikan buku keuangan miliknya,"

"Mereka pasti sudah mengira jika kita akan bertindak!"

"Tetapi Yang Mulia, hamba mendengar jika buku itu hilang dan tidak di temukan di dalam kediaman menteri Hua Ling,"

"Buku itu hilang?"

"Benar, Yang Mulia!"

"Mungkinkah ada orang lain yang mengambil buku itu?"

"Ampuni hamba, Yang Mulia. Hamba tidak mengetahuinya, karena yang hamba tahu hanya mereka berdua saja yang terus mengintai kediaman menteri Hua Ling!"

Kaisar Yan diam, dia berpikir bagaimana bisa buku keuangan milik menteri Hua Ling bisa hilang, sementara kedua orang yang di perintahkan sudah mati di bunuh oleh para penjaga mereka.

"Kau keluarlah dulu, aku akan memikirkan hal ini!" ucap Kaisar Yan.

"Baik Yang Mulia!"

Kasim memberi hormat pada Kaisar Yan sebelum dia keluar dari ruang kerja itu.

"Apakah ada orang lain yang juga menginginkan buku keuangan itu? Tetapi siapa, dan bagaimana caranya dia mengambil buku itu?" gumam Kaisar Yan.

Kaisar memegangi pinggiran kursi dengan erat, tidak ada sedikit pun bayangan siapa yang sudah mengambil buku yang sangat berharga yang dia inginkan itu.

...****************...

Di istana Ratu Yu, kedua orang keluarga Yu sudah duduk bersama dengan Liu An di dalam aula istana Ratu.

"Yang.... Yang Mulia Ratu," ucap salah satu orang itu.

"Katakan saja, aku akan mendengarkannya!"

"Ampuni kami berdua Yang Mulia, kami.... Kami tidak bisa mendapatkan buku keuangan itu!" ucap salah satu keluarga Yu seraya berlutut di depan Liu An, begitu pun satu orang lainnya.

"Bangunlah, kalian sudah melakukan tugas kalian dengan baik. Tidak ketahuan oleh orang-orang dari keluarga menteri Hua Ling, itu merupakan hal yang bagus!"

"Tetapi Yang Mulia, kami...."

"Sudah, saat ini kediaman menteri pasti sedang ramai. Dan ini merupakan kesempatan kalian pergi ke kediaman menteri dari keluarga Hua yang lainnya, kita juga harus mengambil buku keuangan mereka!"

"Tapi apakah tidak akan di perketat penjagaan disana, Yang Mulia?"

"Saat ini pasti berita itu belum sampai di telinga keluarga Hua yang lain, jadi kemungkinan penjagaan pun masih sama,"

Kedua orang dari keluarga Yu itu saling menatap dan mengangguk dengan pasti.

"Baik Yang Mulia, kali ini kami akan melakukannya dengan cepat dan hati-hati!"

Liu An mengangguk, setelah memberi hormat kedua orang dari keluarga Yu pun keluar dari aula istana Ratu Yu.

Liu An menatap lurus ke depan, semua rencana sudah berjalan dengan baik sebagian.

"Nona, kenapa kau meminta dua orang itu mengambil buku keuangan milik keluarga Hua yang lainnya?" ucap Xin Xin.

"Jika hanya satu bukti saja itu tidak cukup, kita harus memiliki beberapa bukti yang lainnya. Sementara keluarga Hua masih meributkan hal ini, nanti malam aku juga akan pergi ke tempat perdana menteri Hua Yang!"

"Apa nona juga akan mengambil buku keuangan miliknya?"

"Benar, dengan begitu jika kedua menteri itu di hukum. Perdana menteri tidak akan bisa membantu mereka, dan juga dia akan menyusul kedua saudaranya nanti,"

"Lalu bagaimana dengan selir Hua?"

"Dia? Dia sudah membuat Ratu Yu mendapat hukuman di istana dingin selama 2 tahun. Aku juga akan melakukan hal yang dia lakukan pada Ratu Yu, tetapi masa hukumannya mungkin akan lebih lama,"

"Kenapa anda tidak langsung melenyapkan selir Hua saja, nona?"

"Xin Xin, kematian bagi orang yang sudah banyak melakukan kejahatan itu terlalu ringan. Dia juga harus merasakan apa yang di rasakan oleh orang yang pernah dia sakiti sebelum dia mati!"

Xin Xin mendadak gemetar melihat perubahan aura yang keluar dari Liu An, "Nona menjadi wanita yang kejam lagi!"

Liu An hanya diam menanggapi ucapan Xin Xin, karena baginya sudah terbiasa mendengar Xin Xin mengatakan itu sebelum dia menjalankan langkah akhir tugas di dunia misi saat ini.