"Kita tidak akan pernah berpisah," janji Damian.
Tapi janji tak semudah itu untuk ditepati, saat masih anak-anak dan sama-sama ditawan oleh penculik mereka saling memeluk erat.
Tapi beberapa tahun kemudian mereka kembali dipertemukan dan seperti orang asing.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
WSTM Bab 17 - Wanita Sang Tuan Muda
"Aku sedang sakit dan hanya kamu lah obatnya," jawab Damian.
Jawaban ambigu namun berhasil mengalirkan perasaan tulus pada Ainsley. Bahwa Tuan Ford bukan hanya sedang membahas tentang uang dan kepuasan semata. Tapi dalam diri pria itu benar-benar ada sesuatu yang ingin disembuhkan, tapi entah apa?
"Apa wajahku mengingatkan Tuan pada seseorang?" tanya Ainsley, hanya inilah alasan yang paling masuk akal baginya, hingga tuan Ford begitu menginginkan dia.
"Hanya mata kalian yang mirip, selebihnya tidak," jujur Damian.
Ainsley terdiam sesaat, sebelum akhirnya dia kembali bicara. "Ayo ke ruang VIP, kita bicarakan di sana saja," ajak Ainsley kemudian, dia juga memeluk lengan Damian meminta pria itu untuk segera pergi dari sini.
Di sini terlalu banyak mata yang akan mengawasi, sementara mereka butuh privasi.
Damian mengangguk kecil, akhirnya mereka kembali mendatangi ruang VIP lagi, ruangan yang benar-benar jadi saksi terjalinnya hubungan mereka berdua.
"Aku butuh kepastian pendapatan Tuan, karena itulah aku tidak bisa dengan mudah meninggalkan pekerjaan ini," jujur Ainsley, kini mereka berdua sudah sama-sama duduk di sofa ruang VIP tersebut.
"Aku tau, karena itulah ayo buat surat kontrak. Terserah apa yang akan kamu minta dalam surat kontrak tersebut, aku hanya ingin kamu jadi wanitaku," kata Damian.
"Tuan sekarang punya kekasih?"
"Tidak, hanya kamu wanitaku."
Bibir Ainsley mendengus kecil, malu untuk mempertanyakan hal yang lebih serius.
"Ini bukan tawaran Ains, aku benar-benar menginginkanmu," kata Damian lagi. Dia bahkan langsung memanggil Leo untuk hadir di tengah-tengah mereka berdua.
Membuat surat kontrak yang disetujui oleh Ains.
Bahkan saat penandatanganan, pak Juan pun datang jadi saksi. Surat kontrak yang menjadikan Ains sebagai Wanita Sang Tuan Muda.
Tidak tanggung-tanggung, Ainsley menulis jangka waktu 10 tahun dalam surat perjanjian tersebut. Seolah mengamankan posisinya sendiri dalam hubungan ini.
Setelah semuanya beres, Ainsley menelan ludahnya sendiri dengan kasar. Tidak menyangka jika hidupnya akan berubah alur jadi seperti ini.
Pak Juan dan Leo akhirnya keluar dari ruangan tersebut, ini akan jadi malam terakhir mereka menghabiskan malam di sini. Minggu depan entah tuan Ford akan mengajaknya bertemu dimana.
"Malam ini kita menginap di sini kan?" tanya Damian dan Ainsley hanya bisa mengangguk.
Sebelumnya Damian sudah kembali berbohong pada sang mommy, mengatakan bahwa malam ini dia akan menginap di apartemen Aldian. Padahal sungguh, temannya itu tidak tahu apapun yang sedang dikerjakannya.
"Kok aku jadi canggung ya," tanya Ainsley dengan kikuk.
Damian tersenyum lebar dan menarik Ains untuk segera naik ke atas ranjang.
"Jangan canggung, tidur saja di sampingku. Aku senang melihatmu tidur," kata Damian. Dia memasang lengannya untuk jadi bantalan sang wanita dan Ainsley pun memeluk mencari posisi yang nyaman.
"Harusnya Tuan cari kekasih, bukan mencari karyawan wanita seperti ku," kata Ainsley yang merasa kini dia sedang bekerja untuk Tuan Ford.
"Apa? Karyawan?" tanya Damian dengan terkekeh pelan.
Sementara Ainsley justru menyembunyikan wajahnya di dalam pelukan sang Tuan. Seolah siap untuk tidur.
"Ains, cium dulu," pinta Damian, dia harus selalu bertanya karena apa-apa harus ada persetujuan Ains.
Gadis itu pun sontak mendongak dan mendekatkan wajah mereka, dan disambut ciuman hangat oleh Damian.
Ciuman itu mesra sekali, apalagi mereka sambil berbaring seperti ini.
"Tuan."
"Hem?"
"Inimu sudah besar."
"Abaikan saja."
"Awas kalau macam-macam."
"Makanya jangan dibahas," jawab Damian.
"Awas ya!"
"Ains."
Ainsley lantas terdiam dan kembali memeluk erat.
jgn ganguuuu ihhh