Suamiku Ternyata Seorang Bos

Kamar hotel yang bernuansa putih itu menjadi saksi bisu atas kekejaman yang di lakukan oleh kedua teman Maura yang sedari dulu selalu berpihak padanya.

Kamera yang sudah disiapkan oleh Rita sudah berlangsung sejak tadi, sebelum Rita dan sang kekasih melakukan permainan yang menguras energi. rita meletakkan kamera itu di meja yang berada di seberang ranjang, sangat pas menurutnya, memang Rita banyak sekali mengoleksi video-video asusila tentang dirinya dan kekasihnya, begitupun dengan para wanita yang digagahi oleh kekasihnya itu,

"BRENGSEK KALIAN , LEPASKAN AKU, AKU TIDAK AKAN PERNAH MEMAAFKAN KALIAN, KALIAN GILA, KALIAN IBLIS." teriak Maura sampai urat-urat di lehernya terlihat, tangan sebelah kanannya di pegang oleh Cindi, dan tangan sebelah kirinya di pegang oleh Rita.

"sreeet".

" awwww" teriak Maura saat rambutnya di tarik oleh Rita,

"SAKIT BRENGSEK...." teriak Maura lagi, air matanya sudah mengalir, saking sakitnya yang ia rasakan, rambutnya seperti akan lepas dari kepalanya, belum lagi bekas tamparan Cindi dan juga Rita yang sangat terasa panas di pipinya, membuat bibir sebelah kanan dan kirinya robek, bukan hanya itu. bagian tubuhnya juga tidak lepas dari cakaran-cakaran cindi yang merobek pakaiannya secara acak.

" jangan munafik kamu, tinggal nikmati saja" ucap Rita tersenyum.

" hahaha " cindi tertawa. entah mengapa melihat Maura memberontak seperti itu membuat hatinya senang, karena sudah beberapa hari mereka semua tidak pernah melihat Maura membully para mahasiswi lainnya dan itu membuat mereka seperti ada yang kosong, karena Maura memang melakukan pembullyan karena usulan dari teman-temannya itu,

"ternyata sungguh sangat menyenangkan, melihat orang tidak berdaya dengan tangan kita sendiri" kata Rita tertawa senang... dia juga sangat menikmati pertunjukan ini,

"KALIAN BUKAN MANUSIA, KALIAN IBLIS...., LEPASKAN AKU, AKU SUDAH MEMPUNYAI SUAMI " teriak Maura lagi yang membuat Aldo lebih menekan pegangan kaki Maura.

" tenaganya lumayan juga, pasti sangat menyenangkan, apalagi wajahnya sangat cantik" gumam Aldo yang sudah tidak sabar untuk menggagahi Maura. melihat wajah Naura yang mengenaskan membuat semangat untuk semakin membara, merasa sangat tertantang, karena biasanya dia melakukannya dengan seorang wanita yang sukarela, Baru kali ini dia akan melakukan sesuatu kepada seorang wanita yang menolaknya mentah-mentah. dan membuatnya sangat senang.

"hahaha, pantas saja penampilan mu sudah berubah, ternyata sudah mempunyai suami, ini akan lebih menyenangkan lagi," ucap Rita penuh makna,

"pasti suamimu akan berterima kasih kepada kami, karena kami akan mengajarimu Bagaimana caranya untuk menyenangkan suami di atas ranjang" lanjutnya.kembali tertawa.

Plakkkk.

Lagi-lagi Rita menampar Maura, karena semakin dekat wajah Maura semakin terlihat cantik, dia tidak suka kalau kekasihnya nanti mengagumi Maura, tetapi sudah terlambat, karena saat baru melihat Maura kekasihnya itu sudah sangat terpesona, dan tidak sabar untuk memakannya.

melihat keadaan Maura yang sangat berantakan, dengan pakaian yang sudah penuh robekan, sehingga menampakkan kulit putih mulusnya di beberapa bagian yang terbuka akibat ulah cindi yang merobeknya. membuat Aldo semakin bersemangat, dia akan mencoba mencium bibir Maura yang saat ini ada darah di sudut kanan kirinya, terlihat lebih tebal ,sangat menggoda dan menantang di mata Aldo.

Cuih...

Maura meludahi Aldo yang akan menciumnya.

"sialan kau... suamiku saja belum pernah menciumku, Lebih baik ku serahkan tubuhku untuk suamiku daripada untuk b******* sepertimu"ucapan Maura penuh emosi.

aldo tersenyum dan mengelap air liur Maura yang berada di wajahnya menggunakan tangannya...

" air liur mu saja sangat wangi, Bagaimana dengan bibirmu...." ucap Aldo yang membuat Rita tidak suka dan menarik rambut Maura lebih keras lagi sampai ada beberapa helai rambutnya yang terlepas....

" ahhhhhh, toloooong sakit sekali, hiks hiks hiks" teriak Maura yang merasa seperti akan di cabut nyawanya.

"Dave maafkan aku.... Aku belum bisa menjadi istri mu yang baik, berbahagialah bersama wanita mu itu, mungkin ini adalah karma ku karena telah menyakiti banyak orang." ucap Maura dalam hati yang akhirnya tidak sadarkan diri karena terlalu sakit dan lelah.

" sepertinya dia pingsan rit," ucap cindi yang melihat Maura memejamkan matanya, juga tubuhnya yang tiba-tiba lemas.

" biarkan saja, justru ini lebih baik" ucap Aldo tersenyum senang, karena sebentar lagi dia akan menikmati wanita di depannya ini.

Rita yang melihat kekasihnya itu begitu bersemangat saat melihat Maura pingsan membuat dirinya tidak suka.

"Kamu terlihat senang sekali Aldo...?" sindir Rita menatap tidak suka kekasihnya itu.

"bukan begitu baby, Kamu kan tahu sendiri... aku tidak puas Kalau hanya bermain dengan dua wanita, sejak tadi aku sudah menahannya" kata Aldo berkilah. bohong kalau dia tidak terpesona dengan kecantikan Maura. melihat Body Maura yang aduhai tidak ada apa-apanya dengan dua wanita yang berada di samping maura itu.

Rita menatap iri pada temannya itu. menurutnya.... sosok maura itu sudah sangat sempurna.

***

sedangkan di tempat lain, saat ini Dave sudah berada di rumah Maura, tetapi rumah itu terlihat sangat sepi, karena tuan yoga dan nyonya Sherly sedang berada di kantor polisi untuk memberikan keterangan dan kesaksian kembali, sedangkan Nina, saat ini sedang berada di butik untuk mencoba gaunnya kembali. karena mertuanya sudah menunggunya dari tadi.

"maura.... kamu di mana...?"teriak Dave menggelegar di dalam rumah itu Karena dia sudah mencari istrinya di dalam kamar tetapi tidak ada, dia baru ingat kalau mobil sang istri juga tidak ada di parkiran, Dave kembali lagi keluar rumah dan bertanya kepada penjaga keamanan...

"apakah Maura sudah pulang...?" tanya Dave dingin kepada para penjaga.

"tidak tuan... sejak meninggalkan rumah tadi, nona Maura belum pulang...!"jawab sang penjaga itu takut karena melihat tatapan tajam suami dari nona nya itu.

Dave mencoba menghubungi Maura kembali, tetapi nomornya tidak aktif, " sial ... di mana dia sekarang, perasaanku tidak enak...".

drrrrrttt...

ponsel Dove bergetar dan dia melihat ternyata itu adalah keponakannya.

" halo, assalamualaikum..." ucap Dave

,"ada apa Nabila...? tanya dave.

".waalaikumsalam ...?, "jawab Nabila di seberang sana.

" om, ... apakah mauranya sudah ketemu, tadi kata suami Nabila, Maura keluar dalam keadaan seperti orang sedang marah" kata Nabila di seberang sana cemas.

Deg....

"benarkah... aku juga sudah menyusul di rumah tapi dia tidak ada, ponselnya juga tidak aktif"kata Dave menjelaskan kepada keponakannya itu.

"jangan seperti orang bodoh om... kan Om bisa melacaknya lewat GPS ponselnya..."usul Nabila di sana... benar saja Dave baru kepikiran.

"baiklah... terima kasih atas usulnya, sudah dulu ya... assalamualaikum". ucapnya lalu mematikan sambungan teleponnya setelah Nabila membalas ucapan salamnya.

Kemudian Dave mengotak-atik ponselnya... matanya membelalak setelah melihat keberadaan sang istri, yang saat ini ternyata berada di dalam hotel milik Adam.

kemudian dia berlari untuk mengambil motornya, setelah menancapkan kunci motornya, Dave langsung melajukan motornya dengan sangat kencang, setelah para penjaga membuka pintu gerbangnya lebar-lebar, karena melihat gerak-gerik Tuannya itu yang sepertinya sedang mengambil motor.

"suami nona Maura begitu sangat menyeramkan" ucap penjaga rumah itu yang diangguki oleh temannya.

" benar..."kata temannya menimpali...