NovelToon NovelToon
Menjadi Ayah Untuk Keponakanku

Menjadi Ayah Untuk Keponakanku

Status: tamat
Genre:Tamat / Playboy / Hamil di luar nikah / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Santi Suki

Arga, menyandang gelar casanova dingin yang tidak suka terikat hubungan, apalagi pernikahan. Maka diusianya yang sudah matang belum juga menikah.
Namun, kematian Sakti membuat dia harus menikahi Marsha. Wanita yang sedang mengandung benih milik sang adik.
Menikahi wanita yang tidak dia cintai, tidak mengubah kelakuan Arga yang seorang casanova suka bersenang-senang dengan para wanita.
Kebaikan, perhatian, dan keceriaan Marsha mengubah Arga secara perlahan sampai dia merasa tidak tertarik dengan para wanita diluar sana.
Namun, semua berakhir saat Valerie bangun dari koma panjang. Arga lebih mementingkan sang kekasih dari pada Marsha yang sedang hamil besar.
Arga merasakan penyesalan saat Marsha mengalami koma setelah melahirkan. Ketika sadar sang istri pun berubah menjadi sosok yang lain. Tanpa Arga duga Marsha kabur membawa Alva, bayi yang selama ini dia besarkan.
Akankah Arga bisa mendapatkan Marsha dan Alva kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17. Bukan Anakmu

Bab 17

Arga yang baru saja pulang dari rumah sakit satu jam yang lalu, kini sudah rapi dan tentunya wangi juga tampan memesona. Dia akan kembali ke rumah sakit karena hari ini Valerie sudah bisa di bawa pulang ada bisa melakukan rawat jalan. Wanita itu nanti harus rutin melakukan cek up dan terapi agar bisa jalan kembali.

"Kak, mau ke mana lagi?" tanya Marsha begitu selesai membersihkan dapur.

Wanita itu menatap heran suaminya. Hari ini adalah hari libur dan tidak masuk ke kantor. Namun, Arga terlihat sangat rapi seakan mau ketemu klien penting.

"Mau ke rumah sakit," jawab Arga.

Raut wajah laki-laki itu terlihat sangat bahagia. Binar dari pancaran matanya begitu jelas.

"Bisakah hari ini Kakak tetap tinggal di sini!" pinta Marsha dengan tatapan memohon.

Belakangan dia merasa takut akan menghadapi waktu kelahiran. Padahal beberapa minggu sebelumnya dia sangat menantikan waktu pertemuan dengan bayinya ini.

"Tidak bisa Marsha. Hari ini Valerie akan pulang ke rumahnya," ucap Arga menolak keinginan sang istri.

Sakit, itu yang dirasakan oleh Marsha. Setidaknya dia meminta satu hari ini. Entah kenapa sekarang dia ingin ditemani, tidak mau sendirian.

"Aku rasa hari ini ingin sekali ditemani oleh Kakak," kata Marsha.

"Kamu jangan manja. Aku tidak suka," balas Arga dengan nada kesal.

"Kak, aku ini sekarang sedang hamil besar dan sewaktu-waktu bisa saja bayi ini lahir. Bisakah kamu perhatian akan keadaan bayi dan istrimu ini!" pinta Marsha dengan sedikit memaksa.

Rahang Arga mengeras dan kerutan di kening tercipta. Dengan nada membentak laki-laki itu memarahi Marsha.

"Marsha, kamu jangan manja. Apa sekarang kamu sedang merasa mulas akan melahirkan? Tidak, 'kan?"

Marsha terdiam, dia juga sedang dalam kondisi tidak stabil emosinya karena akan menghadapi hari kelahiran. Padahal dia hanya meminta sedikit perhatian dari suaminya.

"Valerie! Valerie! Terus yang Kakak pikirkan dan urus. Dia bukan tanggung jawab kamu!" teriak Marsha dengan penuh emosi.

"Bayi itu juga bukan dari benih aku! Kenapa kamu menuntut tanggung jawab aku?" Arga berteriak tidak kalah keras sambil menunjuk perut Marsha.

Wanita itu langsung terdiam. Air matanya jatuh tanpa bisa dia tahan. Bibir berwarna pink itu bergetar seakan kesulitan untuk bicara. Marsha pun mengangguk sambil berjalan mundur.

"Ya. Ini bukan anak kamu."

Arga baru sadar dengan ucapannya barusan. Itu akan melukai perasaan Marsha.

"Marsha … maaf. Bukan maksud aku …." Suara Arga melunak saat sadar akan kesalahannya.

"Tidak. Apa yang tadi kamu ucapkan itu benar. Aku ini tidak tahu diri meminta kamu untuk tetap di sini, padahal ini bukan anak kamu. Pergilah!" 

Arga melangkah mendekat, tetapi Marsha terus menjauh. Perempuan itu pun masuk ke kamar lalu menguncinya.

"Marsha, buka!" Arga mengetuk pintu sambil berteriak memanggil.

Handphone milik Arga berbunyi dan terlihat nama kekasihnya di layar. Lalu, dia pun segera menggeser tombol bersama hijau. Dia takut terjadi sesuatu kepada wanita itu.

"Arga, kamu di sekarang di mana? Aku bosan menunggu kamu, ingin cepat pulang. Kenapa lama sekali?" Terdengar suara rengekan Valerie.

"Iya, aku akan ke sana sekarang," ucap Arga langsung meninggalkan Marsha.

Mendengar pembicaraan Arga dengan kekasihnya membuat Marsha membulatkan tekadnya. Dia tidak akan bergantung apa pun lagi kepada laki-laki itu lagi.

"Ayo, Marshanda! Kamu jangan lemah. Kalau kamu lemah begini kasihan bayi ini. Dia itu tanggung jawab kamu bukan tanggung jawab orang lain. Kuat … kuat!" Marsha menyemangati dirinya.

Lalu, Marsha mengambil gawai untuk menghubungi ayah dan ibu di kampung. Hanya mereka yang tidak akan pernah membuang dirinya meski dalam keadaan apa pun. Setidaknya sang ibu akan selalu ada untuk dia.

"Assalamualaikum, Bu. Apa ayah ada?" tanya Marsha.

"Wa'alaikumsalam, ada. Kenapa?" Indah berbicara di seberang sana.

"Sepertinya aku ingin lahiran di kampung, Bu. Bisa tidak ayah menjemput aku sekarang?" 

"Tentu saja boleh, Sayang. Kita pasti akan senang kalau kamu mau lahiran di sini. Padahal rencananya kita sama kedua mertuamu akan ke ibu kota besok lusa. Ini semua perbekalan sudah selesai di pak," sahut wanita setengah paruh baya itu.

Marsha merasa senang dan tidak senang mendengarnya. Entah apa yang akan orang tua dan mertua lakukan kepada dirinya juga Arga jika tahu kehidupan rumah tangga seperti ini.

"Kalau begitu ayah jemput aku sekarang juga. Aku sangat rindu kepada kalian. Dede bayinya juga kayaknya ingin dekat lebih lama sama kakek neneknya," kata Marsha merayu.

Bagas pun mengatakan akan pergi ke ibu kota setelah sholat Zuhur. Maka Marsha menyiapkan keperluan bayinya. Dia memasukkan semua yang dibutuhkan calon anaknya. Kalau untuk dirinya tidak akan membawa apa-apa karena semua milik dia masih ada di rumah orang tuanya.

Marsha merasa perutnya sakit sekali. Dia merasa sesuatu yang meletup lalu melihat ada cairan yang merembes di sela kaki. 

"Apa ini air ketuban?" gumam Marsha sambil menyentuh cairan itu.

"Ya Allah, aku berserah diri kepada-Mu. Semoga Engkau memberikan kemudahan kepada hamba saat melahirkan," lanjut Marsha.

Dalam keadaan seperti ini tidak ada orang yang bisa dia hubungi kecuali Arga. Maka dia pun mencoba menghubungi dirinya.

"Halo." 

Jantung Marsha terasa mencelos saat mendengar suara perempuan yang menjawab panggilannya. Untuk memastikan tidak salah sambung, perempuan itu melihat ke layar dan itu memang benar nomer suaminya.

"Halo, apa Arga ada?" tanya Marsha.

"Ada, tapi dia sedang tidur. Sepertinya dia kelelahan," jawab wanita itu.

Tubuh Marsha langsung terasa lemas. Dia tahu Arga itu laki-laki seperti apa. Apalagi Valerie adalah kekasihnya.

"Maaf sudah mengganggu," ucap Marsha.

"Tunggu. Aku ingin kamu pergi dari kehidupan Arga. Asal kamu tahu Arga itu dari dahulu adalah milikku dan kamu tiba-tiba saja merebutnya. Dasar murahan!" Valerie mengumpat.

Marsha pun langsung mematikan panggilannya. Tubuh dia gemetar antara menahan sakit di perut dan marah akan perlakuan Arga juga Valerie.

"Breng_sek kamu, Arga! Aku sangat benci kamu! Kalian memang pasang serasi sama-sama tukang zina!" teriak Marsha.

Marsha menghubungi Bu Djoko yang tinggal di sampingnya. Wanita setengah paruh baya itu sangat terkejut saat mendengar rintihan Marsha yang sedang ke saluran.

"Ya Allah, Marsha!" Wanita tua itu mendapatkan keadaan Marsha yang tergeletak di sofa dalam keadaan tidak sadarkan diri dengan pakaian bawah sudah basah oleh cairan. Padahal beberapa saat yang lalu memberi tahu nomer pin pintu apartemen Arga.

Tas perlengkapan bayi dan tas kecil yang kadang dipakai oleh Marsha sudah ada di samping tubuhnya. Lalu Bu Djoko menghubungi ambulans agar membantu membawa ibu hamil ini ke rumah sakit.

***

Apakah Marsha bisa lahiran dengan lancar? Ikuti terus kisah mereka, ya!

1
Aneke Laoh
Luar biasa
Rahmat Karim
mampir.....
an
baagguusss
🤒: Terima kasih, Kak
total 1 replies
Octa Neyland
Luar biasa
🤒: Terima kasih, Kak 🥰
total 1 replies
Ninik Hartariningsih
itu ngitungnya agak keliru masa 30 wanita dikali 80 juta 3,2 M kan harisnya 2,4 M no, 3x8 kan24.kalau 32 kan 8x4 maaaf./Smile//Proud/
🤒: 😱😱😱 benar, kayaknya aku salah ngetik. Maklum sering ketiduran 😭😭 kadang tidak ingat apa saja yang sudah diketik
total 1 replies
Fi Fin
sakit jiwa tuh si dewi
Fi Fin
semoga setelah melahirkan Marsya cerai dr Arga
Fi Fin
kok ga ada cerita tentang sakti ya .terus kyak nya Marsya begitu aja melupakan sakti
🤒: Ada Kak. Nanti pelaku juga ketahuan
total 1 replies
Sairah 123
jgan mau msrsah. enak amat udh zina SM byak wanital. udh bikin sakit hati
Sairah 123
jgan mau
aca
harusnya arsya dan arsy jd pas
😘Mrs. Hen😘
alhamdulillah...HAPPY ending..
Lilik Juhariah
makasih thor
Lilik Juhariah
pak pandu dari pada zina
Lilik Juhariah
queen ada ada saja putusnya pertunangan itu tdk sah wkwkw
Diah Elmawati
Mba Sakti dimana aku kirimkn nomerku... terima kasih sdh kasih... Maaf aku madih lum paham ...
🤒: masuk ke grup markas, Kak. nanti aku verivikasi
total 1 replies
Diah Elmawati
Syukurlah perjuangan yang dilakukan oleh Azka dan Quensha berbuah manis dan sudah menelurkan generasi baru.
🌷💚SITI.R💚🌷
sukses ya di tunggu karya baruy.
🤒: Aamiin. Chat pribadi, ya, untuk kirim nomor jangan di grup nanti ada yang salah gunakan 🙏🏻
total 1 replies
Sugiharti Rusli
akhirnya doa si Queen kesampaian yah memiliki sepasang bayi kembar seperti Azka,,,
Sugiharti Rusli
dasar si Pandu, uda tua tetao aja ga mau ngalah sama cucu😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!