NovelToon NovelToon
Jodohku Babang Preman

Jodohku Babang Preman

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:696.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: bundew

Menikah dengan ketua preman bagaimana bisa?

Ayunda Putri hanya berniat berteduh saat hujan disebuah pos ronda sepi sepulang kerja.
Tapi diwaktu bersamaan seorang pria berpenampilan preman tiba tiba datang ketempat itu dengan mengaku sedang dikejar oleh seseorang padanya dan memintanya untuk diam agar si pengejar tidak bisa menemukan sipria.

Awalnya semua baik baik saja sampai kejadian tidak terduga terjadi dengan mereka berdua yang membuat mereka harus dinikahkan paksa malam itu juga oleh penduduk kampung setempat..

Nasib sial atau malah keberuntungan bagi Ayunda karena harus menjadi istri dadakan Sulaiman Yazid seorang ketua preman yang sangat ditakuti oleh banyak orang?

Penasaran cus silahkan baca ya reader🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17.Ngambek

Ayunda tetap diam tidak mengatakan apapun meski Iman sudah berusaha menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi ditoko nyonya Liem tadi.

Sampai taksi yang membawa mereka berhenti didepan gang dekat kost Ayunda masih saja tetap diam.

Dia sebenarnya bukan gadis perajuk malah bisa dibilang gadis yang sangat pengertian selama ini dan tidak pernah membesar besarkan masalah dengan orang sekitarnya, tapi saat berkaitan dengan Iman entah kenapa dia bisa merajuk seperti sekarang.

Meski sebenarnya bukan karena nyonya Liem saja yang membuatnya kesal tapi juga karena ingat bagaimana tadi Widia menggambarkan sosok Iman padanya membuatnya semakin kesal pada pria itu karena membuat banyak perempuan terpesona.

Iman mungkin tidak sangat tampan kulitnya juga tidak putih bersih seperti oppa oppa Korea yang sering dilihatnya didrakor tapi dia penuh pesona seperti gambaran Widia tentang pria itu padanya tadi wajah khas Indonesia dengan campuran timur tengah yang membuat wajahnya benar benar sangat enak dilihat mata dan pikiran.

"Lo masih marah",celetuk Iman saat mereka sudah sampai didepan pintu kost Ayunda karena dari tadi Ayunda tidak juga bicara meski dia sudah menjelaskannya.

"Nggak",jawab Ayunda dengan menundukan wajahnya tidak ingi Iman tau kalau dia berbohong.

"Gue udah bilang yang sebenarnya apa yang terjadi tadi antara gue dan nyonya Liem.Terserah Lo mau percaya atau nggak",tegasnya dengan ekspresi pasrah yang membuat dada Ayunda tiba tiba sesak karena Iman tidak terus membujuknya yang tanpa diketahui Ayunda Iman tidak bisa melakukan itu karena memang tidak punya pengalaman menangani gadis yang sedang merajuk karena cemburu.

Hidupnya selama lebih 10 tahun ini keras karena memang selalu berkumpul dengan orang yang selalu menyelesaikan masalah dengan cara kekerasan dan kehadiran sosok Ayunda benar benar sesuatu yang baru baginya, meski dia mulai sedikit belajar tapi waktu kebersamaan mereka masih terlalu singkat dan perbedaan usia diantara mereka juga sepertinya sedikit mempengaruhi sikap mereka.

"Kalau gitu Lo masuk ini sudah malam.Gue mau langsung pulang setelah Lo masuk",perintah Iman yang tidak dijawab oleh Ayunda tapi memilih menuruti apa yang dikatakan Iman.

Lalu setelah Ayunda masuk kedalam dengan airmata mengalir dipipinya karena kesal Iman tidak mengerti kenapa dia merajuk.

Iman pergi meninggalkan depan pintu kost Ayunda yang membuat Ayunda langsung terisak keras saat mendengar langkah kaki pria itu semakin menjauh.

Entah kenapa kepergian Iman membuat dadanya sangat sakit seperti ditimpa berkilo kilo beban berat.

Meski sudah pergi dari depan pintu kamar Ayunda sebenarnya Iman belum benar benar beranjak dari tempat itu hingga lamat lamat dia bisa mendengar suara tangis gadis itu didalam kamar yang membuat perasaan Iman semakin merasa bersalah karena sudah membuat gadis itu sedih setelah tadi mereka sempat mesra.

"Huffft",dengusnya dengan memilih pergi meninggalkan tempat kost Ayunda dari pada berbalik untuk mengetuk pintunya untuk membujuk gadis itu.

Iman berjalan kaki disepanjang trotoar yang sudah terlihat sepi karena hari sudah hampir tengah malam dan yang terlihat berlalu lalang hanya orang orang yang memang tinggal ditempat itu.

Tidak tau sudah berapa jauh dia berjalan saat melihat sebuah Halte kosong dia mendekat lalu memutuskan duduk disana dengan menatap kosong kejalan raya yang menyuguhkan pemandangan lalu lalang mobil dengan kecepatan cukup tinggi karena jalanan sepi.

Iman menyulut sebatang rokok untuk menemaninya yang sedang kalut karena memikirkan apa yang terjadi pada Ayunda tadi karenanya.

Berbatang batang rokok sudah disulutnya tapi perasaannya tidak juga membaik dan dia sengaja mengabaikan bunyi berisik dari ponselnya meski tau mungkin itu penting. tapi dia tidak peduli karena saat ini dia sedang tidak ingin diganggu siapapun.

Dari yang semula duduk Iman merubah posisinya menjadi rebahan diHalte dengan tangannya sebagai bantalan kepalanya.

Iman tidak ingat kapan dia tertidur disana tapi dia terkejut waktu mendengar ada yang menepuk bahunya pelan dengan maksud membangunkannya.

"Mas...mas bangun sudah pagi nanti kena razia kalau nggak bangun sekarang",panggil orang itu yang reflek membuat Iman meloncat dari posisinya dan hampir saja dia menghantamkan kepalannya keorang yang berani membangunkannya tapi bisa ditahannya didetik terakhir karena ternyata yang sudah membangunkannya seorang ibu ibu yang bekerja sebagai petugas kebersihan jalan.

"Oh...maaf",celetuknya dengan berusaha mengumpulkan kesadarannya.

"Mas mabuk ya?", tanya siIbu pada Iman yang langsung dijawab Iman dengan gelengan.

"Nggak kok cuma kecapean",terang Iman dengan berdiri dari duduknya lalu menggerakkan tubuhnya yang terasa kaku agar lentur lagi.

Mendengar jawaban Iman si Ibu tidak percaya begitu saja lalu mendekat kearah Iman dengan mengendus bau pria itu yang masih berusaha melenturkan ototnya yang terasa kaku karena tidur begitu saja dikursi Halte yang sangat tidak nyaman.

"Masih nggak percaya ya?", tanya Iman dengan merapikan pakaiannya dan rambutnya dihadapan si Ibu.

"Hanya memastikan soalnya masnya tidur kaya orang mati tadi",balas siIbu.

"Kan tadi udah gue bilang kalau gue kecapean".

"Emang habis ngapain kecapean?",selidik siIbu yang membuat Iman mengerutkan keningnya tidak suka.

"Kerja emang ngapain",balas Iman mulai kesal.

"Masnya cakep gagah ngapain kerja capek capek.Mau kerja yang nggak perlu capek tapi dapat duit banyak nggak?",tawar Ibu itu dengan menyeringai.

"Apa! Emang ada?!".

"Ada.Mas mau?",tanyanya dengan tatapan penuh semangat.

"Apa itu?!", tanya Iman dengan mulai kehilangan kesabarannya.

"Jadi simpanan Tante Tante.Nanti aku kenalkan,dijamin masnya bisa hidup makmur nggak perlu capek kerja ".

"Ada yang lain nggak?",tanya Iman dengan geram menatap kearah perempuan yang sudah membangunkannya barusan.

"Maksudnya tantenya?".

"Bukan.Ada nggak kerjaan buat mencukil mata para Tante juga perempuan tua kayak situ.Kalau ada katakan sama gue pasti langsung gue lakukan dengan senang hati",jawab Iman dengan mendekatkan wajahnya kearah si Ibu yang langsung terhenyak mendengar perkataan Iman.

"Bilang sama Tante gila kenalan Lo itu. Tobat sebelum matanya dicolok malaikat maut diNeraka nanti!",hardik Iman dengan pergi meninggal siIbu yang terpaku dengan wajah pucat.

"Dasar tua Bangka bre*sek!",maki Iman dengan mengambil ponsel disakunya berniat memeriksa pesan yang masuk keponselnya tapi matanya langsung membulat begitu melihat sebuah pesan yang dikirim oleh nomor baru.

"Abang maaf tadi sudah egois",tulis pesan itu yang Iman tau itu dari siapa. Tapi saat dia bermaksud menghubungi nomor Ayunda tiba tiba ponselnya berdering dan nama Sukron tertera dilayar.

Dengan kesal Iman mengangkat panggilan pria itu.

"Apa!".

"Bo..bos ada polisi didaerah kita mereka ngamuk mencari nama bos karena katanya bos udah nganiaya orang sampai sekarat".,terang Sukron yang membuat Iman langsung memaki keras.

"Brengsek!Mau mati beneran tu cecun*uk!",makinya dengan langsung menyetop ojek yang lewat untuk membawanya ketempat Sukron.

1
then_must_nanang
justru ini yg buat memori balik.
kekuatan juga balik
then_must_nanang
gas, polll....
S P Lani
lah sok soan jadi kepala preman main atur pajak seenak jidatnya.makanyanpemberontakan pasti ada di cerita ini aku yakin nih
then_must_nanang
Bayu, dosen bocor alus....
then_must_nanang
pokoknya kudu happy ending Thor....
tq
then_must_nanang
konflik di mulai......
Hafiz yg sudah merebut Aisyah.
akan merebut juga Ayunda....
Hajar aja Man......
Kaneti Neng
Luar biasa
Kaneti Neng
sosok Aisah peranya egois ya harusnya dia kasih tau istrinya iman kan dia tau udah nikah
then_must_nanang
Hahahahahahahaha.......
pala pucing ya..... kacian....
Siti Khodija
Luar biasa
Siti Khodija
Lumayan
Sri Utami
Luar biasa
Wandi Fajar Ekoprasetyo
tak ingatkah iman PD Ayunda....?
Wandi Fajar Ekoprasetyo
kira² iman inget ga ya sama ayunda
Samsul Rijal
Luar biasa
Wandi Fajar Ekoprasetyo
kalah ngaku aja dooooong ga usah ngambek gitu lah
Wandi Fajar Ekoprasetyo
nih uminya hafiz kepalanya kepentok tembok x ya.....enak banget sih ngomongnya,ga mikir perasaan menantunya bagaimana,jgn d samain dong umi sama Aisyah
Enny Na70
Luar biasa
Rhmad Flash
asyiiik toor ceritanya aku suka
Wandi Fajar Ekoprasetyo
tuh kan bener mw d mandiiin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!