"Saya tidak akan pernah memaksa kamu untuk mencintai saya. Tapi yang harus kamu ketahui, cinta datang karena terbiasa bersama. Saya harap semoga kamu bisa merasakan cinta yang telah saya rasakan sejak tiga tahun yang lalu sampai saat ini Dik"
Satu kejadian yang tak pernah terduga yang saat ini sedang dialami oleh seorang gadis yang tidak percaya yang namanya cinta, gadis itu ialah Green Abreena.
Suatu hari, Abreena dinikahkan dengan seorang ustadz yang sama sekali tidak pernah ia kenal sebelumnya. Sebuah pernikahan yang terpaksa tanpa adanya cinta yang tak bisa dihindari oleh seorang gadis cantik.
Apakah kehidupan pernikahan yang dijalani oleh Abreena dan seorang Ustadz akan berjalan dengan mulus tanpa adanya ujian dipernikahan mereka?
Dan bagaimana cara mereka melalui ujian yang datang menerpa rumah tangga mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MamaRizky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17. Mulai Cemburu
Tepat pukul 19:00 WIB. Pasangan yang baru halal ini sudah selesai bersiap.
Saat ini mereka sudah berada dimobil.
"Sayang. Kamu mau makan apa?" tanya Dayyan smabil menghadap kearah istrinya.
"Emmm apa iya Mas?" tanya Breena menjeda ucapannya karena ia tampak sedang berpikir.
"Emmm gimana kalau kita makan pecel lele di tenda kaki lima Mas?" lanjut Breena memberi saran.
"Disana apa cuma ada pecel lele yang?"
"Nggak sih Mas. Ada juga ayam geprek, sama olahan seafood. Kenapa Mas? Mas nggak suka iya sama lele?" tanya Breena memastikan.
"Hehehehe iya sayang. Kamu kok tau Mas nggak suka lele?" ucap Dayyan cengengesan.
"Breena nebak aja Mas. Iya uda kalau gitu kita langsung makan di Mall aja Mas. Biar nanti kita tinggal belanja kalau uda selesai makannya" putus Breena, yang tidak ingin suaminya jadi tidak makan karena ia ajak ke pecel lele.
"Tapi kan kamu lagi pengen makan itu sayang"
"Nggak apa kok Mas. Breena bisa makan yang lain kok"
"Kita ke restauran Jepang aja iya yank. Atau kamu mau ke restauran Korea?" tanya Dayyan menawari.
"Kalau ke restauran Korea boleh Mas,?"
"Boleh sayang, Mas jadi pengen makan ramen"
"Iya uda ayo jalan Mas, Breena uda nggak sabar ini"
"Iya sayang. Duuuhhh semangat banget" ucap Dayyan yang hanya dibalas Breena dengan cengiran kuda.
Dayyan pun melajukan mobilnya menuju mall yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah mereka.
Empat puluh lima menit kemudian, mobil yang dikendarai Dayyan telah sampai diparkira mall besar itu.
Breena dan Dayyan segera turun dari mobil dan masuk kedalam mall. Tujuan utama mereka adalah lantai empat, dimana restauran korea itu berada.
Dayyan memilih tempat duduk yang berada sedikit kepojok.
"Silahkan mbak mas mau pesan apa?" tanya seorang pelayan yang menghampiri meja mereka sambil memberikan buku menu.
"Saya mau pesan sundubu jjigae nya satu, haemul pajeon nya satu, japchae nya satu, terus minumnya jus strawberry satu ia mbak" ucap Breena pada sang pelayan.
"Kamu mau pesan apa Mas?" lanjut Breena bertanya pada Dayyan.
"Kalau saya pesan ramen level tiga nya satu, bulgogi nya satu sama minumnya lemon tea satu iya mbak" ucap Dayyan.
"Mbak disini boleh take away nggak iya?"
"Boleh mbak" jawab sang pelayan ramah.
"Mas, bolehkan pesan untuk makan dirumah?" tanya Breena pada Dayyan dengan wajah memohonnya.
"Boleh kok sayang. Kamu pesan aja apa yang kamu mau"
"Makasih Mas" jawab Breena memberikan senyuman manisnya untuk Dayyan.
"Kalau gitu untuk yang take away saya mau kimbab, oden, hotteok, chapssal semua nya satu porsi iya mbak" ucap Breena.
"Saya ulangi iya mbak pesanannya. Untuk yang makan disini sundubu jjigae 1, haemul pajeon 1, japchae 1, ramen level tiga 1, bulgogi 1, minumnya jus strawberry sama lemon tea" jedanya.
"Untuk yang take away, kimbab, oden, hotteok dan chapssal semuanya porsi satu iya mbak. Ada yang mau ditambah lagi mbak?" tanya si pelayan dengan ramah.
"Itu saja mbak"
"silahkan ditunggu pesanannya mbak mas" ucap sipelayan lalu ia pun pergi menuju ketempat pemesanan menu.
"Sayang nanti selesai makan kita nonton dulu yuk" ajak Dayyan.
"Emang waktunya keburu Mas?" tanya Breena sambil melihat jam ditangannya.
"Mas rasa masih keburu sayang. Tadi Mas lihat ada film baru gitu yank"
"Kita lihat nanti iya Mas. Kalau waktunya cukup iya kita nonton, tapi kalau nggak cukup kita langsung belanja aja gimana Mas?"
"Iya sayang yang penting kita nanti nggak sampai malam kali pulangnya. Karena kan kamh besok harus kekampus juga"
Setelah menunggu dua puluh menit akhirnya makanan yanh dipesan Breena dan Dayyan pun sudah terhidang dihadapan mereka. Dan mereka berdua pun segera menikmati makanannya.
"Coba ini sayang pasti enak" ucap Dayyan sambil menyuapkan makanan pesanannya.
"Emmm iya enak Mas. Mas juga harus ngerasain yang ini sundubu jjigae nya enak banget Mas" ucap Breena yang tak mau kalah melakukan hal yang dilakukan sama seperti Dayyan.
"Iya sayang enak banget. Nanti kalau waktu kita senggang kita kesini lagi iya" ucap Dayyan.
Ditengah tengah mereka menikmati makan malamnya sambil bertukar menu. Tiba tiba...
"Pak Dayyan" terdengar suara lembut seorang wanita yang kini sudah berdiri disamping meja mereka.
"Iya. Siapa iya?" tanya Dayyan bingung.
"Saya Dania Pak. Karyawan bagian marketing diperusahaan Bapak" jawab Dania dengan menampilkan senyum manisnya berniat menggoda Dayyan.
"Ohh maaf saya nggak tau" jawab Dayyan singkat.
"Iya Pak nggak papa" ucapnya.
"Boleh saya duduk disini Pak?" lanjut Dania yang masih ingin menggoda atasannya.
Dayyan melihat kearah istrinya yang sudah menunjukkan wajah yang tak bersahabat. Dayyan yakin kalau istrinya cemburu dengan karyawannya itu.
"Kalau begitu saya duluan Pak" ucap Dania karena tak juga mendapatkan jawaban dari Dayyan.
"Dan maaf kalau saya sudah mengganggu waktu Bapak". Lanjutnya sambil menatap Breena tak suka.
"Siapa wanita ini? Saya baru melihatnya. Selama ini Pak Dayyan tidak pernah mau bersentuhan dengan wanita. Bahkan ia selalu menjaga jaraknya dari wanita. Apa dia kekasih Pak Dayyan? Atau dia adiknya?" ucap Dania dalam hati.
"Siapa dia Mas?" tanya Breena ketus setelah wanita yang bernama Daina tadi pergi dari hadapan mereka.
"Mas juga nggak tau. Tadi katanya dia karyawan marketing dikantor Mas" jawab Dayyan sambil mengelus kepala Breena.
Kali ini dapat Dayyan pastikan, dari wajah Breena yang sedikit berubah saat mereka dihampiri wanita tadi. Terlihat jelas Breena menahan rasa cemburunya.
Itu membuat Dayyan bahagia, karena ia yakin seyakin yakinnya kalau Breena sedang cemburu.
maaf 🙏 Thor aku kritik tulisanmu banyak salah, nulisnya ngantuk ta gmn thor