NovelToon NovelToon
Jodoh Dari Situs Online

Jodoh Dari Situs Online

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Wanita Karir / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:5.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Eys Resa

Anisa adalah seorang fashion desainer gaun pengantin yang sangat mandiri. Meski terlahir keluarga kaya, tak membuatnya manja. Karena kesibukannya, Nisa jadi lupa untuk mencari pasangan. Hingga Sahabatnya berinisiatif mendaftarkan Nisa ke sebuah situs perjodohan online. Yang mempertemukan Nisa dengan seorang pria berkebangsaan Turki, pria tampan dengan berbagai kejutan.

Erhan Farhat adalah seorang pengusaha muda, yang sudah lelah diporotin wanita-wanita yang dekat dengannya. Hingga akhirnya dia mencoba peruntungan di situs perjodohan online, dengan menutup segala akses tentang dirinya. Erhan ingin mendapat pasangan yang bisa menerimanya apa adanya. Hingga perkenalannya dengan seorang wanita yang mampu menjungkir balikkan hidupnya.

Apakah Jarak bisa mempertemukan mereka?
Bagaimana akhir dari kisah cinta mereka?

Yuk disimak jalan ceritanya.
Dan mohon dukungan dari kawan-kawan semua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Bisa Tidur

Nisa kembali ke kamarnya dengan langkah gontai. Alima yang melihat sahabatnya yang tidak bersemangat itu hanya membiarkannya saja. Karena biasanya dia akan langsung membersihkan diri terlebih dahulu. Dan benar kebiasaan itu tidak pernah hilang walau seperti apapun keadaan Nisa.

Setelah bersih-bersih diri Nisa langsung merebahkan tubuhnya di sebelah Alima dan memunggunginya. Alima semakin heran dengan tingkah Nisa yang tidak seperti biasanya.

"Sudah makan malam Nis? " tanya Alima mencoba mengajak Nisa ngobrol

Nisa hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Bagaimana hari ini dengan Erhan? " tanyanya lagi memancing.

Lagi-lagi Nisa menggeleng. Dan itu membuat Alima gemas sendiri. Akhirnya Alima menarik tubuh Nisa agar menghadap ke arahnya dengan paksa.

"Kamu ini kenapa? coba cerita sama aku. Mungkin aku bisa bantu. " Kata Alima mencoba mengorek informasi dari Nisa. "Apa karena Erhan? "

"Erhan sudah pergi. Dia pulang ke negaranya. " Kata Nisa dengan suara seraknya.

"Apa karena itu kamu seperti ini? "

"Entahlah, ma. Aku juga tak mengerti dengan perasaanku. Apakah aku sedih dengan kepergiannya atau apa, aku tidak tau. karena baru pertama kali ini aku merasakannya. " Nisa mencoba mencurahkan isi hatinya yang sejak tari terasa sesak.

Alima tersenyum mendengar penuturan Nisa..

"Ternyata temanku ini sudah jatuh cinta ya. " Goda Alima.

"Apaan sih. biasa aja. "

"Nisa kau tak bisa membohongi dirimu sendiri. aku tau, kah memiliki perasaan lain terhadap Erhan. Itu terlihat dari tatapan matamu saat melihatnya. "

"Aku ga ngerti dengan perasaanku karena aku ga pernah merasakan yang namanya jatuh cinta. "

Alima lagi-lagi menggeleng mendengar penuturan Nisa.

"Orang jatuh cinta itu hatinya berdebar saat bertemu dengan lawan jenisnya. Perasaannya jadi tak karuan. Dan merasa kesepian sedih saat di tinggalkan. Merasa rindu saat berjauhan. "

Alima mencoba mendeskripsikan perasaan cinta itu kepada Nisa agar dia bisa mengerti bagaimana perasaannya pada Erhan.

"Apa kau merasakan sesuatu saat bersama Erhan, jujurlah padaku. Agar aku bisa tau seperti apa perasaanmu kepadanya. Jika kau sendiri tak tau perasaanmu. Apa kau merasakan apa yang ku katakan tadi terhadap Erhan?" tanya Alima penasaran.

"Aku hanya berdebar saat melihatnya pertama kali, dan tiap kali bertemu dengannya, sulit rasanya mengontrol debaran jantungku ini. Dan tadi saat kami berpisah, aku merasakan seperti kehilangan." ujar Nisa jujur.

"Nah itu adalah salah satu tanda jika kau memiliki perasaan kepadanya Nisa. Ayolah jangan terlalu lugu jadi orang. " kata Alima sedikit mengejek.

"Aku masih belum tau Alima. Aku masih harus meyakinkan diriku. " kata Nisa.

"Baiklah, terserah padamu. Sekarang apa kau mau makan malam? "

Nisa mengangguk, "aku makan malam di kamar saja. Tolong pesankan makan malam untuk kita berdua. "

Nisa lalu beranjak, mulai membereskan barang bawaannya. Nisa sengaja tidak menceritakan tentang kejutan yang diberikan Erhan kepadanya. Nisa ingin semua ini akan menjadi keputusannya dan keluarga saja, karena yang menjalani ininsemua adalah dirinya. Maka Nisa akan melakukan sesuatu untuk masa depannya mulai malam ini, dia akan menambah dua rakaat sholat malamnya untuk memohon diberi keyakinan dalam melangkah untuk masa depannya.

Alima yang hendak menghubungi servis hotel merasa bingung dengan tingkah Nisa.

"Apa yang kau lakukan Nisa? "

"Aku ingin pulang besok atau lusa. Kita harus segera pulang, aku merindukan ibu. " kilahnya.

Alima memicingkan matanya mendengar ucapan Nisa, tidak seperti Nisa biasanya. Alima merasa curiga Kemarin dialah yang paling semangat untuk liburan di sini selama beberapa hari.

"Apa ada hal lain Nisa? Apa karena kepergian Erhan, kau juga ingin segera pulang? " tanya Alima menyelidik.

Nisa mendongak menatap Alima, dan Menggeleng

"Tidak, memang aku harus segera pulang. Tiba-tiba aku merindukan ibu, itu saja. Mungkin ibu juga merindukan aku, jadi perasaanku terikat dengan ibu. " Nisa masih mencoba berkilah. Dia tidak ingin Alima merasa curiga. Karena sebenarnya Nisa sendiri merasa bingung dengan dirinya saat ini.

"Okey, baiklah terserah padamu. Tapi besok aku minta kau mengantarku ke suatu tempat dulu. karena aku ingin membeli sesuatu untuk adikku. "

"Baiklah."

Setengah jam kemudian, makan malam datang dan mereka menyantap makan malam mereka di kamar, dan enggan untuk keluar malam ini.

***************

Turki

Pesawat jet yang Erhan kendarai mendarat dengan selamat. Kini Erhan dalam perjalanan menuju kediamannya dengan mobil jemputan dari Kemal. Kemal sendiri tidak bisa menjemput Erhan ,karena dia ada urusan. Rasa lelah mendera tubuh Erhan yang seharian ini seolah terforsir. Menemani Nisa untuk lebih mengenalnya dan perjalanan dalam pesawat yang melelahkan.

Akhirnya mobil Erhan sampai di kediaman Khan. Erhan memasuki rumahnya yang terlihat sangat sepi. Tak seperti biasa, biasanya di jam seperti ini sang mama masih nonton televisi. Erhan menuju dapur dan mengambil minuman untuk membasahi tenggorokannya yang kering.

Terlihat seorang pelayan yang berseliweran di dapur dan Erhan menyapanya.

"Bibi, mama kemana kok tidak kelihatan. "

"Oh, tuan muda. Nyonya sudah tidur tuan. "

"Tidur? tumben sekali? " gumam Erhan yang masih didengar pelayan.

"Mungkin nyonya kecapekan, tuan. Karena tadi siang nyonya baru datang dari luar kota katanya. "

"Jadi mama ke luar kota selama aku pergi? "

"Iya, tuan. Mungkin nyonya kesepian kalau tuan tidak ada. Makanya nyonya mencari hiburan. "

"Ah kasihan mamaku. Ya sudah bi, tolong siapkan makan malamku dan antarkan ke kamar. Aku mau membersihkan diri dulu. " kata Erhan beranjak dari sana.

"Baik tuan. "

Erhan membuka kamar mamanya yang tidak terkunci dan melihat mamanya yang sedang tidur pulas. Erhan tak tega membangunkannya, Biarlah besok saja dia akan bicara dengan sang mama. Malam ini dia sendiri butuh istirahat.

Setelah membersihkan dirinya dan makan malam, Erhan melihat ponselnya yang masih anteng tanpa suara apapun. Dia ingat pesan Nisa tadi, kalau sudah sampai harus menghubunginya. Erhan ragu menghubungi Nisa, karena ini sudah hampir larut malam di tempat Nisa. Tapi dia harus menepati janjinya, akhirnya Erhan mengirimkan pesan kepada Nisa.

✉️ "Apa kau sudah tidur? "

Tak menunggu waktu lama, Nisa langsung membalas pesan Erhan.

📩 "Belum, aku tidak bisa tidur. "

Erhan yang mendapat pesan dari Nisa langsung terduduk dari tidurnya dan segera melakukan Video call.

Nisa yang memang tidak bisa tidur segera menjawab panggilan Video dari Erhan. Dan terlihatlah wajah tampan yang sedang Nisa rindukan. Rindu? Apakah benar Nisa merindukan Erhan.?

Begitu pula dengan Erhan yang melihat wajah Nisa di ponselnya, seolah mengobati semua rasa lelahnya. Sesaat mereka saling bertatapan. Kemudian terlihat Nisa menunduk, mungkin karena malu.

"Kenapa belum tidur Nisa? Apa kau merindukanku? Atau menunggu kabar dariku? " kata Erhan oercaya diri.

Nisa langsung menatap Erhan dengan pandangan yang, entahlah.

"Kapan kau sampai? " tanya Nisa mengalihkan pertanyaan Erhan.

"Satu jam lalu, aku mandi dulu lalu makan malam setelah itu menghubungimu, karena ingat janjiku padamu. "

"Oohhh... "

"Apa kau sudah makan malam? " tanya Erhan lagi.

"Sudah." jawabnya singkat.

Mereka berdua terlihat canggung tidak seperti tadi siang. Mungkin karena hanya panggilan Video jadi mereka susah untuk berbicara.

"Ya sudah kalau begitu, kau lekaslah tidur. Aku sudah menepati janjiku dan sudah menghubungi mu. Alhamdulillah aku datang dengan selamat. " Erhan tersenyum mengatakannya.

"Iya Alhamdulillah... "

"Kalau begitu, aku matikan telponnya ya? " kata Erhan yang sebenarnya tidak rela jika panggilan harus terputus. Tapi karena tidak ada pembahasan dia mengatakannya.

"Erhan... " panggil Nisa dengan ragu.

"Ada apa Nisa? "

"Besok siang aku akan kembali ke Indo. "

"Kenapa cepat sekali, katanya kau akan di sana beberapa hari lagi. "

"Entahlah, aku ingin segera pulang saja. Disini aku merasa gelisah. " Nisa mencoba mengatakan apa yang dia rasakan pada pria yang baru saja di kenalnya.

Erhan tersenyum senang mendengar perkataan Nisa.

"Apa yang membuatmu gelisah, Nisa? "

"Entahlah. Aku ingin bertemu ibu. Aku merindukannya. "

Nisa tiba-tiba ingat dan merindukan ibunya, karena selain kepada Rob nya dia selalu berkeluh kesah kepada sang ibu.

"Baiklah, kirimi aku pesan jika kau sudah berangkat dan sampai di tujuan. Okey. "

Nisa membalasanya dengan anggukan kepala.

"Ya sudah, sekarang tidurlah. Istirahatlah, agar esok kau tidak bangun dengan mata panda. "

"Kau juga. Selamat malam Erhan. Assalamu'alaikum "

"Selamat malam Nisa. Wa'alaikum salam. "

Panggilan terputus, betapa senang hati Erhan yang bisa melihat wajah Nisa dan mendengar kan suaranya sebelum tidur.

"Sepertinya, aku akan tidur pulas malan ini. " gumam Erhan sebelum memejamkan matanya.

Begitu pula dengan. Nisa yang merasa bahagia setelah melihat wajah Erhan dan mendengar suaranya. Sebenarnya Nisa tidak bisa tidur, karena menunggu kabar dari Erhan. Ingin dia menghubungi nya lebih dulu, namun dia malu. Tapi setelah Erhan menghubunginya, Nisa merasa tenang dan bahagia. Hingga akhirnya dia pun bisa memejamkan matanya.

✉️Sebuah rasa yang tak pernah di mengerti

Sebuah rindu yang menggerogoti

Sebuah asa yang terpatri

Hanya menunggu ridho Illahi

Bersambung.

1
Siti Ardiyanti
Luar biasa
Bila Tami
Biasa
Bila Tami
Kecewa
alfantimega novita
Luar biasa
Surnia Nia
keren banget ceritanya
kairin
luar binasa Nisa.../Grin//Grin//Grin/
Ryan Jacob
semangat Thor
Jio
Luar biasa
kairin
wDidawwwe......terputus semua urat sarafnya /Drool//Drool//Drool/
kairin
jadi ingat....perjalanan cintaku sungguh di luar dugaan
kairin
wihhhhhh..... seru bgt ceritanya.antara indo dan turki...
kairin
wkwk emng gtu ya.....gokil sih/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
kairin
seru nih.....
kairin
lanjut, kyknya seru deh
🏠⃟ͮͮᴹᵒᵐʀuyzⷦzⷩ🥑⃟🍁❣️𝐀⃝🥀㊍㊍
sedih
Retno Wulandari
Lumayan
Jumiati Yusuf
mantap../Good/
Ran Tea
Luar biasa
Jolanda Lengkey
mantap/Pray/
Jolanda Lengkey
jadi/Cry/ikutan terjaru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!