NovelToon NovelToon
Takdir Di Balik Dosa

Takdir Di Balik Dosa

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Anak Yatim Piatu / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:26.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nana 17 Oktober

Ziel, seorang CEO muda yang tegas dan dingin, memutuskan pertunangannya setelah menemukan bukti perselingkuhan Nika. Namun, Nika menolak menerima kenyataan dan dengan cara licik, ia menjerat Ziel dalam perangkapnya. Ziel berhasil melarikan diri, tetapi dalam perjalanan, efek obat yang diberikan Nika mulai bekerja, membuatnya kehilangan fokus dan menabrak pohon.

Di tengah malam yang kelam, Mandara, seorang gadis sederhana, menemukan Ziel dalam kondisi setengah sadar. Namun, momen yang seharusnya menjadi pertolongan berubah menjadi tragedi yang mengubah hidup Dara selamanya. Beberapa bulan kemudian, mereka bertemu kembali di kota, tetapi Ziel tidak mengenalinya.

Terikat oleh rahasia masa lalu, Dara yang kini mengandung anak Ziel terjebak dalam dilema. Haruskah ia menuntut tanggung jawab, atau tetap menyembunyikan kebenaran dari pria yang tak lagi mengingatnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Sesuatu yang Berbeda

Tanpa berkata apa-apa, Ziel buru-buru menuju kamar mandi di dekat ruang tamu.

Elin memandang putranya dengan alis berkerut, khawatir melihat Ziel yang terus-menerus terlihat tidak sehat. Saat mendengar suara muntah dari kamar mandi, ia merasa ingin mengetuk pintu untuk memastikan keadaan Ziel. Tapi ia menahan diri, tidak ingin membuat anaknya merasa tertekan.

Beberapa menit kemudian, Ziel keluar dari kamar mandi dengan wajah lebih pucat. Ia menyeka sudut mulutnya dengan tisu, berusaha terlihat biasa saja. “Aku beneran berangkat sekarang, Ma. Nanti telat,” katanya pelan sebelum berjalan keluar rumah tanpa menunggu jawaban Elin.

Elin menatap pintu yang baru saja ditutup Ziel, rasa khawatir semakin besar. "Apa benar, cuma asam lambung?" gumamnya. Dalam hati, ia berjanji akan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan anaknya.

***

Di Depan Pintu Masuk Kantor

Ziel keluar dari mobilnya dengan langkah mantap, meski wajahnya masih terlihat sedikit lesu. Di depan pintu masuk, Pak Jojo, security tua yang sudah bertahun-tahun bekerja di perusahaan itu, langsung berdiri tegak memberi hormat.

"Selamat pagi, Tuan Ziel," sapa Pak Jojo dengan ramah.

Ziel mengangguk kecil sambil membuka tas kerjanya, mengeluarkan kotak makan yang tadi diberikan oleh mamanya. Ia menyerahkannya pada Pak Jojo. Karena sebenarnya Ziel sengaja meminta dibuatkan bekal hanya untuk menghindari dipaksa sarapan oleh orang tuanya, sebab ia merasa mual setiap kali melihat makanan.

"Pak Jojo, ini buat Bapak. Makan siang nanti, ya. Jangan lupa kotaknya dikembalikan sore nanti saat saya pulang," katanya singkat.

Pak Jojo menerima kotak makan itu dengan ragu. "Wah, terima kasih banyak, Tuan Ziel. Tapi... apa Tuan nggak makan siang?" tanyanya hati-hati.

Ziel hanya menggeleng. "Saya nggak terlalu lapar. Oh iya, tolong belikan saya biskuit nanti di kantin, ya," tambahnya sambil menyerahkan uang kepada Pak Jojo.

Pak Jojo menerima uang itu dengan senyuman, tapi ekspresinya sedikit bingung. "Tuan Ziel, akhir-akhir ini kok selalu begini, ya? Tiap pagi saya dikasih makanan, tapi Tuan malah minta dibelikan biskuit. Apa Tuan Ziel nggak suka masakan di rumah?"

Ziel mendesah kecil, tidak ingin membahas terlalu banyak karena tubuhnya mulai bereaksi terhadap aroma tubuh Pak Jojo. "Pak Jojo, makan aja. Jangan banyak tanya. Nanti sore saya mau kotaknya sudah bersih, ya," jawabnya sambil melangkah masuk ke dalam kantor. Ingin segera berada di dalam ruangannya agar tak mencium bau tubuh siapapun.

Pak Jojo memandangi kotak makan itu sejenak, lalu tersenyum lebar. "Alhamdulillah, rezeki anak soleh," gumamnya pelan sambil membayangkan isi kotak yang selalu lezat dan bergizi.

Meski begitu, di balik rasa senangnya, ia tetap bingung. Sudah seminggu ini Ziel memberinya makanan setiap pagi, tapi hanya minta biskuit sebagai gantinya. Pak Jojo menggeleng pelan sambil menyimpan kotak itu di ruangannya. "Yah, mungkin ini memang caranya berbagi rezeki," pikirnya sebelum pergi membeli biscuit.

Beberapa menit kemudian....

Di depan pos security, Pak Jojo tiba-tiba perutnya mulas, wajahnya meringis menahan sakit. Tepat saat itu, Dara lewat dengan langkah santai, mengunyah permen karet sambil membawa tumpukan berkas.

"Neng Dara, Neng Dara!" panggil Pak Jojo sambil mendekat.

Dara menghentikan langkahnya, mengernyit bingung melihat ekspresi Pak Jojo yang terlihat panik. "Ada apa, Pak Jojo? Kenapa kayak dikejar debt collector gitu?" tanyanya iseng.

Pak Jojo memegang perutnya dengan satu tangan, sementara tangan lainnya menyodorkan sebungkus biskuit ke arah Dara. "Tolong, Neng. Ini biskuit buat Tuan Ziel. Saya mau nganter, tapi... aduh, perut saya nggak kuat. Ini darurat, Neng! Saya harus ke toilet sekarang," katanya dengan nada putus asa.

Melihat wajah Pak Jojo yang sudah seperti mau menangis, Dara akhirnya mengalah. "Ya ampun, Pak Jojo. Darurat banget, sih. Ya udah, saya bantuin. Sana, buru-buru ke toilet!" katanya sambil menerima biskuit itu.

"Makasih, Neng! Moga dapat suami berduit," ujar Pak Jojo sambil ngiprit menuju toilet tanpa menoleh lagi.

"BROOTT"

Suara kentut Pak Jojo terdengar nyaring. Ia berlari sambil memegang bokongnya.

Dara yang melihat tingkahnya hanya bisa menahan tawa seraya menutup mulutnya. "Kasian, tapi lucu juga. Jangan-jangan gara-gara makan nasi kotak dari bos. Kebanyakan serat, jadi lancar atas bawah," gumamnya sambil terkekeh.

Dara menatap biskuit di tangannya, lalu melangkah menuju lift. Sepanjang jalan, ia terus bergumam dengan gaya khasnya. "Ini bos kenapa suka banget biskuit, ya? Tiap hari biskuit lagi, biskuit lagi. Apa biskuit itu rahasia jadi orang sukses?"

Ia berhenti sejenak, menatap biskuit itu dengan ekspresi main-main. "Hmm, apa kalau aku kasih biskuit ke gebetan, bakal langsung ditembak? Aduh, bisa jadi strategi, nih. Tapi tunggu, aku nggak punya gebetan. Apa aku tembak aja si bos pakai biskuit ini? Hahaha, bercanda!"

Sambil tertawa kecil dengan pikirannya sendiri, Dara akhirnya sampai di depan pintu ruangan Ziel. Ia menatap meja sekretaris yang kosong, lalu menarik napas dalam-dalam, menenangkan diri sebelum mengetuk pintu dengan sopan. "Ayo, Dara. Jangan sampai bos mikir kamu habis makan biskuitnya di jalan. Walaupun sebenarnya biscuit ini emang pengen tak makan," gumamnya sambil tersenyum jail. Ia mengetuk pintu dengan hati-hati.

“Masuk,” terdengar suara Ziel dari dalam.

Dara membuka pintu, melangkah masuk dengan penuh percaya diri. Namun baru satu langkah, Ziel mengangkat tangan dengan isyarat tegas. "Tunggu!" katanya, suaranya datar tapi penuh otoritas.

Dara langsung berhenti di tempat, satu kakinya masih menggantung di udara. Ia menatap Ziel dengan bingung, lalu menurunkan kaki dengan perlahan seperti robot. “Eh, ada apa, Tuan? Saya cuma mau...”

“Saya nggak merasa memanggil kamu,” potong Ziel sambil menyipitkan mata, menatap Dara penuh tanda tanya.

“Oh, itu! Jadi gini, Tuan...” Dara memulai dengan gestur dramatis, mengangkat biskuit di tangannya seperti memamerkan harta karun. “Pak Jojo tadi minta tolong saya nganterin ini. Katanya darurat, harus memenuhi panggilan alam. Kayaknya sih lambungnya protes karena nasi kotak gratis Tuan Ziel yang enak banget,” tambahnya sambil tertawa kecil.

Ziel memijit pelipisnya, mengangguk perlahan. "Letakkan di meja sofa sana," ujarnya, menunjuk sudut ruangan.

Dara mengangguk dan mulai berjalan ke arah yang ditunjuk, tapi Ziel tiba-tiba menyipitkan mata, menyadari sesuatu yang aneh. Biasanya, setiap orang yang mendekat membuatnya pusing karena aroma tubuh mereka terasa begitu menusuk. Tapi kali ini... tidak.

“Sebentar,” kata Ziel lagi, suaranya lebih tegas.

Dara berhenti di tengah langkah, berbalik dengan bingung. “Eh, kenapa, Tuan? Mau ambil foto saya sambil pegang biscuit, terus dijadiin iklan?” tanyanya setengah bercanda.

“Bawa biskuit itu ke meja saya,” Ziel memerintahkan, menunjuk meja kerjanya.

“Ke meja Tuan? Oke, kalau gitu,” jawab Dara, melangkah dengan santai sambil bersenandung kecil, biskuit di tangannya melambai-lambai seperti sedang pawai.

Ziel menajamkan penciumannya saat Dara semakin mendekat. Tidak ada aroma menyengat yang biasanya membuatnya mual. Sebaliknya, ada sesuatu yang berbeda. Aroma tubuh Dara terasa... menenangkan? Bahkan menyenangkan.

Dara meletakkan biskuit di meja Ziel dengan senyum lebar. “Tugas selesai! Apa ada lagi yang perlu saya antarkan, Tuan? Mungkin secangkir kopi, atau mungkin... diri saya sendiri?” Dara terkekeh, jelas bercanda.

Ziel hanya mengangguk perlahan, masih memproses apa yang baru saja ia rasakan. “Tidak. Lanjutkan pekerjaanmu.”

“Siap laksanakan, Tuan!” Dara berdiri tegap, memberi hormat ala militer, membuat Ziel menahan senyum.

Dara berjalan keluar sambil bergumam, “Kenapa dari tadi Tuan Ziel kayak robot yang baru install update, ya? Apa gara-gara biskuit? Apa itu biskuit ajaib?”

Ziel mendengar gumaman itu, tapi hanya menghela napas sambil menatap pintu yang menutup di belakang Dara. Untuk pertama kalinya dalam dua minggu, ia merasa lega... dan heran. "Apa yang berbeda dari Dara?" gumamnya.

Ziel duduk di belakang mejanya, mencoba menenangkan pikirannya. Ia masih memikirkan aroma tubuh Dara yang anehnya, tidak mengganggu. Tapi sebelum ia bisa menemukan jawabannya, suara ketukan di pintu membuyarkan lamunannya.

“Masuk,” jawabnya datar.

Pintu terbuka, dan asistennya muncul dengan senyum lebar. Namun, begitu orang itu melangkah masuk, tubuh Ziel langsung bereaksi.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
Dwi Winarni Wina
pak boss dara itu lagi bingung gmn klo ketahuan hamidun pasti akan dipecat gmn mau kasih makan adiknya dan calon debay tidak bekerja nanti...

Semangat2 dara jgn punya pikiran mau menggugurkan kandunganmu itu
bayi itu tidak berdosa....

Seandainya suatu terbongkar dara hamidun sebaiknya jujur aja sm pak boss korban memperkosaan dara....

kasian jg jd dara hamil tidak tahu siapa pelakunya dan mau minta tanggungjawan sm siapa jg....

blm nanti omongan tmn2 Kantornya pd juling pasti dara hamil diluar nikah...

lanjut thor.....
Dwi Winarni Wina
Minta tanggungjawab sm pak bos aja itu yg sangat dingin dan datar itu....
Sabar dara anak itu titipan jaga dan rawat dia dan sayangi hrs menerima dgn ikhlas....

Pak bos seandainya tahu daralah perempuan yg dinodainya so pasti akan bertanggungjawab menikahinya...

Debay pgn dekat2 sm papanya dan papanya mengalami sindrom coudave....
phity
dara lgi bingung ziel...
Dwi Winarni Wina
Dara tidak fokus kerja ketakutan dirinya hamidun...
Dara testpack dulu membuktikan lg hamil gak....
Sabar ya dara hasil garis dua hrs terima dgn ikhlas dan pasti dara bingung mau minta tanggungjawab sm siapa pria yg menghamilinya wajahnya samar2 dan tidak jelas....
Heri Wibowo
beban Mandara ya gara-gara kamu Ziel.
Mrs.Riozelino Fernandez
noh orang nya serumah sama kamu Dara...tinggal jalan berapa langkah sampe deh...
Septya Tya
bingung jg ya jd dara mau curhat sama siapa mau cerita ke pak bos malah nnti di kira wanita gk bener apa lg di status data diri blm menikah tp kok hamil apa lg sblm tinggl bersama udh hamil,,, gmna gk frustasi lm2 si dara tp hny 1 yg bs nolong dara bukti anting yg ada di pak bos.
Anitha Ramto
Dara cerita yang sebenarnya sama Ziel...berani ga?kali Zie kasih solusi untuk nikahin kamu wkwkwkwkwk🤣
Mrs.Riozelino Fernandez
kk Othor Nana,cover nya ganti ya??
sama dengan cover novel sebelah??
sama2 update juga,kirain novelnya error gak tau nya liat judul beda...
maaf ya kk Thor🙏🏻
Mrs.Riozelino Fernandez: iya kk sama persis,
ikatan diatas kertas,karya kk othor Fajar Riyanti...kk Nana bisa cek...
🌠Naπa Kiarra🍁: Eh, sama kayak cover novel sebelah? Aku gtw, Kak.
Soalnya i yang ganti NT. Coba aku tanya dulu deh besok sama adminnya.
Btw kalau boleh tahu, novel yang judulnya apa yang sama covernya kayak ini, Kak? Bia aku nanti bilang sama adminnua.
total 2 replies
Hanima
👍👍
Sugiharti Rusli
lebih baik kamu coba cek sekarang kehamilan kamu sudah berapa Minggu ke dokter Dara,,,
abimasta
dara jujur aja sama ziel.siapa tau ziel.jadi ingat kejadian malam itu
Sri Hendrayani
jujur aja dara
Sry C'cipit Tea
dag... Dig..dug.... gmn ya selanjutnya.... smoga ziel peka n sadar...
Wiwi
makasih kak bs baca lg karya kakak yg sangat bagus ini ... trus berkarya yah Kak... sukses dan sehat....
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Syavira Vira
💪💪👍🏻👍🙏
Hanima
lanjut Kak
Sri Hendrayani
kok jdi lucu dara ini
phity
aduuuu...kasian dara kan klo bgini thor,...fan pasti ini bakal berpengruh pd hari nya gk konsen gk semangat dan gk ceria, dmna mo cari laki2 yg sdh menanam benih itu
kaylla salsabella
semangat ya dara .....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!