Duda Istimewa Ku

Jovan terbangun, dilihatnya sang istri masih tertidur pulas.

Jovan bergegas berdiri memasuki kamar mandi,menghidupkan shower dan membasahi tubuhnya.

Vevey terbangun karena mendengar suara gemericik air dan terduduk di ranjang.

Vevey merasa ngilu dibagian sananya sekujur kakinya berasa lemas,

" rasanya haus sekali tenggorokanku!" ujar Vevey yang ingin beranjak untuk mengambil minum. Vevey membuka selimut, dan tercengang dengan keadaannya yang telanjang bulat dan melihat warna merah di Sepreinya.

" agggggggh,!"

" buuuuk!" Vevey terjatuh karna kakinya terasa lemas.

Jovan yang sudah selesai dan sedang mengenakan handuk kimononya terkejut dengan suara jeritan Vevey. Jovan bergegas keluar dari kamar mandi, didapatinya sang istri sudah terduduk di lantai. Jovan segera menghampiri Vevey dan menggendong kembali ke ranjang.

" sayang ada apa teriak-teriak?,kenapa bisa jatuh?,membuat jantungku mau copot saja!" ujar Jovan khawatir.

Vevey langsung memeluk Jovan, seperti sedang ketakutan melihat sesuatu.

"ada apa? " tanya Jovan keheranan.

Vevey hanya menunjuk seprei yang ternoda merah diranjang.

"kenapa sayang apa kau menyesal kehilangan keperawananmu?" tanya Jovan sambil memeluk tubuh Vevey.

" apa kehilangan keperawanan itu berdarah? aku kira aku datang bulan lagi,padahal kan bulan ini aku sudah datang bulan, aku sungguh terkejut, melihat itu!" ujar Vevey polos.

Jovan terbelalak dengan pertanyaan istrinya,

" kau benar-benar tak mengerti tentang hal seperti ini? paling tidak kau pasti pernah mendengar teman-temanmu bercerita!" ujar Jovan seakan tak percaya.

" aku tidak punya teman dekat sama sekali,hanya punya satu teman saat SMA, tapi dia mengkhianatiku. setelah itu aku tak ingin terlalu dekat dengan siapa pun! " ujar Vevey

" ya sudah, nanti aku jelaskan padamu, sekarang apa kau ingin mandi?" tanya Jovan.

" aku haus!" sambil memanyunkan mulutnya.

" baik, aku akan ambilkan minum!" Jovan keluar kamar mengambil air minum di kulkas dan kembali.

" minumlah sayang,apa masih sakit?" tanya Jovan

Vevey hanya mengangguk kemudian meneguk minumannya.

" mandi ya? aku siapkan air hangat untuk berendam!." ujar Jovan bergegas menyiapkan air untuk istrinya mandi.

Jovan menggendong istrinya masuk ke kamar mandi dan mendudukkannya di bathtub.

kemudian mengguyur rambut Vevey dengan shower perlahan,

" apa ini terlalu panas? atau kurang panas?" tanya Jovan.

Vevey hanya menggeleng, dia masih merasakan ngilu dan nyeri dibagiannya.

Jovan memandikan istrinya dengan penuh kesabaran, mengusap shampo pada rambutnya dan memijat lembut hingga berbusa.dan memperhatikan istrinya yang sedang melamun.

" sayang, jangan melamun, apa aku terlalu kasar padamu semalam?" tanya Jovan.

"tidak sayang!" jawab Vevey singkat.

" Lalu apa yang kau lamunkan?" tanya Jovan

" apa setiap berhubungan,akan merasa sakit dan baru nikmat?" tanya Vevey polos.

"Jika hanya terori aku juga tidak bisa menjelaskannya sayang,bagaimana kalau kita praktikan saja lagi? kau akan tahu jawabannya!" ujar Jovan menggoda istrinya

" apa itu nanti akan mengeluarkan darah lagi?" tanya Vevey lagi

Jovan hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Apa kau mau mencobanya lagi sayang?" tanya Jovan agak kesal dengan pertanyaan-pertanyaan lugu istrinya.

" apa isi meriammu tidak habis?" tanya Vevey lagi

"ahhhahahahaha,Astagah pertanyaanmu membuatku bergairah sayang!, berhentilah bertanya,mari kita lakukan lagi, biar kita sama-sama tahu jawaban dari semua pertanyaanmu itu!" ujar Jovan yang mulai sakit kepala dengan pertanyaan istrinya

Jovan meletakkan shower lalu mengangkat tubuh istrinya yang masih basah kuyup itu kembali ke ranjang .

" sayang , aku masih basah,kau mau apa?" tanya Vevey sedikit takut

" memberikan jawaban padamu sayang.!, sepagi ini kau sudah menggodaku dengan banyak pertanyaan!" jawab Jovan. sambil menjatuhkan tubuh Vevey yang masih basah ke ranjang.

" ah, tapi ak ak-" belum selesai berbicara

Jovan sudah melahap bibir tipisnya, Vevey teriak-teriak meminta ampun.

Namun,Jovan tak menggubris teriakan Vevey, Jovan semakin liar bermain

" apa sakit sayang?" tanya Jovan.

"sesesdikit!"Jawab Vevey

" sayang kau bisa rasakan, peluruku masih banyak, apa kau ingin tambah lagi?" tanya Jovan pada Vevey yang jatuh lemas diranjang.

Vevey hanya menggeleng.

" lihatlah, apakah keluar darahnya?" tanya Jovan lagi.

Vevey menggeleng.

"apakah ada pertanyaan lagi?"tanya Jovan lagi

Vevey menggeleng lagi.

kemudian Jovan menyelimuti istrinya yang kehabisan tenaga itu,dan mencium keningnya.

"apa istriku lapar?" tanya Jovan lembut.

Vevey mengagguk.

"baik tunggulah,aku mandi dulu dan segera memasak untukmu!"

Jovan bergegas mandi dan kemudian mengganti pakaianya dan segera bergegas ke dapur.

sementara

Vevey masih lemas tak berdaya diranjang.

beberapa menit kemudian Jovan kembali membawakan, makanan yang sudah selesai di buatnya.

dilihatnya Vevey masih berada di posisi yang sama.

"sayang,ayoook makan!" ujar Jovan membelai rambut Vevey.

Vevey membuka mata.

"sayang rasanya aku tak sanggup bergerak!"ujar Vevey.

Jovan membangunkan Vevey untuk duduk,kemudian menyendok makanan untuk istrinya.

" makanlah, untuk memulihkan tenagamu sayang!"Jovan menyuapi istrinya.

Vevey membuka mulut dan menerima suapan suaminya. Vevey memandang wajah tampan suaminya itu.

dalam hati vevey, Betapa sabarnya suaminya ini terhadapnya,sabarnya sungguh luar biasa, terimakasih Tuhan sudah menjadikan dia suamiku.

dilihatnya Jovan tersenyum lebar...

("ah lesung pipinya membuat hati meleleh") dalam hati Vevey.

" sayang,apa aku begitu tampan?"tanya Jovan yang merasa malu karena ditatap terus menerus oleh istrinya.

" Iya...!" jawab Vevey tanpa sadar

"apa makanannya enak?" tanya Jovan lagi.

" iya..!" jawab Vevey yang belum tersadar.

"setelah makan apa kau ingin mandi?"tanya Jovan lagi.

" iya...!" jawab Vevey yang juga masih menatap Jovan.

"Sayang, apakah kau ingin melakukanya sekali lagi?" tanya Jovan menggoda,

" iya...!, eh apa? tidak ,aku tidak mau, apa kau tahu rasanya tubuhku ini seperti habis di cabik-cabik serigala yang kelaparan, lihatlah-lihat, leherku bayak gigitan vampir!, lenganku,lenganku juga! inih lihat punggungku,perut dan pahaku ini terlihat seperti orang panuan, "ujar Vevey sambil menunjuk-nunjuk bagian yang iya sebutkan.

"rasanya aku begitu lemas, berbicara pun aku sungguh tak bertenaga!" ujar Vevey menggebu-nggebu.

" hahahaha, aku becanda sayang.,tapi barusan kau sungguh bertenaga saat menjelaskan,semua bagian-bagian tubuhmu itu dengan semangat 45 !" ujar Jovan tertawa.

" ach, iyakah?" tanya Vevey dengan nada kembali melemas.

Jovan meletakkan piring yang di bawanya.

memegang wajah istrinya yang memasang wajah lesu tak berdaya.

" sayang, ini sudah kewajiban seorang istri memenuhi kebutuhan biologis suaminya,ini termasuk dalam hal menyenangkan suami,dalam hal menikah kebutuhan biologis adalah kunci keharmonisan rumah tangga, dan aku juga akan memenuhi kebutuhan lahir batinmu!" ujar Jovan menjelaskan lembut pada istrinya.

"maafkan aku sayang, sudah membuatmu jadi seperti ini, sungguh setelah aku menduda aku menahan semuanya, Karna aku mengira aku tak akan pernah jatuh cinta lagi, sampai akhirnya aku jatuh cinta padamu!" ujar Jovan.

Vevey mengalungkan tangannya ke leher Jovan

" maafkan aku juga sayang ,yang belum paham tentang kewajibanku sebagai seorang istri, aku akan sungguh-sungguh belajar menjadi istri dan ibu yang baik!, terimakasih sudah bersabar mengajariku untuk menjadi istri yang baik!" ujar Vevey sambil mencium pipi suaminya dan menyandarkan kepalanya di dada Jovan.

Jovan membalas mengecup kening istrinya.

" nanti, lambat laun kau akan paham sendiri, pelan-pelan saja!" ujar Jovan.

"sayang aku ingin mandi!" pinta Vevey manja pada suaminya.

"baik, mau berendam?atau pakai shower saja?" tanya Jovan.

" keduanya!" jawab Vevey.

" tunggu sebentar tuan putri , aku siapkan dulu airnya!" ujar Jovan bergegas ke kamar mandi setelah disiapkan, Jovan keluar dan menggendong tubuh istrinya yang sudah seperti macan tutul itu masuk kedalam kamar mandi.

Jovan menemani Vevey berendam , dan memandikannya.

setelah selesai memandikan istrinya, Jovan juga membatu mengeringkan tubuh istrinya .kemudian, menggantikan baju sang istrinya dengan penuh kesabaran,menyisirkan rambut Vevey penuh dengan kelembutan.

" istriku sudah cantik,apa istriku ingin menonton Spongebob?" tanya Jovan.

" mauuuuuuuu!" jawab Vevey penuh dengan semangat.

Jovan langsung menggendong Vevey ke ruang tamu

"Duduklah manis, aku akan mengganti Sepreinya heheheh!" ujar Jovan.

" apa di sini tidak ada pembantu?" tanya Vevey.

" tidak aku tidak memintanya,tidak di ijinkan siapapun memasuki halaman ini,tanpa ijinku , aku hanya ingin berdua saja denganmu tidak ingin ada yang mengganggu!" ujar Jovan

kemudian masuk kamar dan mengganti Seprei dan merapikannya.

setelah selesai Jovan menghampiri istrinya yang sedang tertawa bahagia melihat kartun kesukaannya.

( sungguh sifatnya tak jauh seperti sifat Cindy, astaga aku seperti menikahi anak bau kencur ) batin Jovan...dan Duduk di samping vevey.

Author

jangan lupa like dan komen 😇🤗