NovelToon NovelToon
Jodohku

Jodohku

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Ahza

Kisah Seorang gadis yang bernama Rere yang berkali kali harus mengalami kegagalan dalam percintaan. Namun takdir berkata lain. Secaratak sengaja ia bertemu cowok yang akhirnya akan menjadi kekasihnya walaupun harus mengalami banyak rintangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Ahza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 29

Masih di apartemen Gilang. Di dalam kamar mandi dengan rasa antara kaget dan terkesima, Rere perlahan membuka ikatan sweater yang masih menempel di tubuh bagian perut ke bawah.

"Waduh, sweater Gilang kena noda banyak, gimana ini, malu dan nggak enak banget...." gumam Rere dengan wajah paniknya. Ia melihat bagian celana belakangnya melalui cermin besar yang ada di toilet tersebut. Sungguh sangat membuatnya semakin minder. Banyak noda darah yang sudah mewarnai celananya. Yang tadinya berwarna krem kini berubah menjadi warna merah agak kehitaman.

"Lah aku kan gak ada celana buat ganti, nggak ada pembalut juga, haduuhhh gimana ini...." pekiknya dengan panik sambil garuk garuk kepala nya yang tidak merasakan gatal. Sejenak ia mondar mandir di dalam toilet.

Sementara itu, sebuah ketukan pintu terdengar di apartemen Gilang. Dengan langkah santai Gilang membukanya. Terlihat seorang lelaki dengan jas berwarna hitam membawa tas besar yang berisi sesuatu. Lelaki itu menganggukan kepala dengan hormat kepada Gilang, lalu menyerahkan tas itu kepadanya.

"Terima kasih..." ucap Gilang. Si pria itu menganggukan kepala sekali lagi, lalu segera berlalu dari hadapan Gilang. Setelah kepergian Si pria itu, Gilang kembali menutup pintu dan membawa tas besar itu untuk kemudian menaruhnya di atas meja.

Gilang mengambil handuk dari dalam almari. Karena mengerti dan tahu apa yang Rere butuhkan saat ini. Walaupun umurnya masih muda, namun ia tidak manja dan sedikit mengerti tentang hal hal mengenai cewek.

Tok tok tok

Di tengah kepanikannya, Rere terkejut karena mendengar ketukan pintu.

"Gilang....?" sahut Rere dari dalam.

"Iya mbak, ini Gilang. Tolong buka pintu sebentar mbak..." ucap Gilang.

"Tapi Lang, mbak malu..." jawabnya.

"Mbak nggak usah menampakan diri, cukup tangan aja yang mengulur ke luar, Gilang nggak akan liat mbak kok..." jelas Gilang. Setelah mendengar ucapan Gilang, Rere perlahan berjalan mendekati pintu. Tanganya dengan ragu memegang gagang pintu dan membukanya pelan pelan. Seperti perintah Gilang, Rere mengulurkan tangannya tanpa bertanya maksut dan tujuan Gilang.

"Ini handuk dan ini yang mbak butuhkan...." ucap Gilang dengan nada sangat lembut sekali. Membuat siapa saja yang mendengarnya seperti menjadi wanita paling bahagia seutuhnya.

"Eh anu, tas ini apa Lang....?" tanya Rere yang bingung di beri tas besar tersebut.

"Udah, mbak buka di dalam saja, buruan gih..." ucap Gilang.

"Baiklah..."

Setelah menerima barang barang tersebut, Rere kembali menutup pintu toilet yang berukuran besar itu. Hampir sama dengan tinggi dinding apartemen. Menggantungkan handuk di cantolan yang ada di dinding. Rere meletakan tas tersebut di atas meja di depan toilet dan mengeluarkan isinya satu persatu.

"Hah, pembalut, celana dalam dan juga celana panjang, semuanya baru.?" gumam Rere yang mengangkat barang itu satu persatu. Bibirnya membentuk huruf o karena sangat di luar pikiranya. Gilang sampai begitunya sama dia.

Apa mungkin sih Gilang suka sama aku, atau mungkin ini hanya rasa peduli kepada sesama teman, ah mungkin ini termasuk pendapat yang kedua. Aku nggak boleh kepedean apa lagi berfikir yang macam macam. Soalnya berharap tinggi itu nanti ujung ujungnya akan sakit hati sendiri.

Rere buru buru membersihkan diri. Mencuci celananya yang kena noda darah dan tidak ketinggalan sweater Gilang yang kena noda juga ia cuci. Lalu menggantinya dengan yang baru, yang baru saja di berikan oleh Gilang. Sekali lagi Rere terhenyak. Celana yang berikan oleh Gilang, semuanya pas saat di pakai. Untuk celana panjangnya agak longgar sih, tapi sangat enak di pakai. Nyaman.

"Kenapa bisa pas begini, dari mana dia bisa tau ukuran celanaku. Sampai celana dalam saja sangat pas aku kenakan. Terus pembalut juga, ah tau ah, makin aku pikirin makin membuat aku bingung..." Rere terus bergumam ini dan itu. Berbagai macam pertanyaan memenuhi pikiranya. Setelah benar benar selesai, Rere segera keluar dari kamar mandi.

Di lihatnya Gilang tengah duduk dengan santai sambil melipat kakinya di sofa.

"Gilang...." panggil Rere yang tidak beranjak dan masih berdiri di depan kamar mandi. Sepertisedang berjaga jaga. Gilang menoleh ke arah Rere. Melihat Rere memakai celana yang ia beli, Gilang tersenyum tipis.

Pas sekali di pakai kamu mbak, cantik

Gumam Gilang

"Iya mbak, kenapa....?" jawab Gilang seraya berdiri dan akan mendekat di mana Rere berada.

"Boleh minta kantong plastik....?" ucapnya lagi.

"Buat....?" Gilang bertanya.

"Itu........buat tempat celana mbak yang kotor." Rere dengan malu malu bercampur canggung menjawabnya.

"Oh bentar....."

Setelah menjawab Gilang mengambil kantong plastik sesuai permintaan Rere. Berwarna hitam. Lalu di berikanya kepada Rere. Setelah menerimanya, Rere kembali masuk ke toilet dan memasukan celana kotornya beserta sweater Gilang yang juga kena noda darah tadi, lalu membawanya keluar.

"Sudah selesai....?" tanya Gilang saat Rere sudah berdiri di hadapanya. Sambil menenteng kantong plastik berisi celana kotor.

"Sudah, balik sekarang aja yuk Lang...." ajak Rere.

"Bentar, mbak duduk dulu, oke...?" perintah Gilang.

"Mau ngapain Gilang....?" pertanyaan Rere hanya di jawab senyuman oleh Gilang. Dan akhirnya Rere pun duduk dengan manis seperti perintah Gilang. Tak lama bel pintu berbunyi. Gilang segera berjalan ke arah pintu untuk membukanya.

"Siang mas, ini pesanan atas nama mas Gilang..." ucap lelaki yang memakai jaket berwarna hijau itu.

"Oh saya sendiri pak..." jawab Gilang dan si kurir segera menyerahkan nota beserta barangnya. Tak lupa setelah membayar Gilang memberikan tips juga. Kurir pun pergi. Gilang kembali menutup pintu. Masuk dan membawa sesuatu yang ada di dalam kantong kresek yang ia pegang.

"Kita makan dulu mbak, tentunya mbak lapar kan...?" Rere menoleh dan melihat kantong yang di bawa Gilang.

"Apa itu lang...?" tanya Rere penasaran dengan isinya.

"Pizza mbak...." ucap Gilang lalu membukanya. Sebuah Pizza ukuran jumbo dan masih hangat sudah tersaji di atas meja. Gilang mengambil air putih untuknya dan juga Rere.

"Maaf mb, cuma ada air putih...."

"Ah ini sudah lebih dari cukup Lang, dan mbak berterima kasih sekali sama kamu. Mbak sudah banyak merepotkan kamu. Ini juga, celana yang mbak pakai kamu dapat dari mana, mbak sampai heran, kamu siapin ini semua untuk mbak, sekali lagi maafin mbak Gilang, sudah merepotkan hari ini." ucap Rere. Gilang hanya memandang Rere dengan tatapan yang teduh. Menunggunya sampai selesai bicara.

"Saya merasa tidak di repotkan oleh mbak, bahkan saya sangat senang bisa membantu mbak saat mbak dalam kesusahan dan butuh bantuan. Mungkin ini tidak seberapa mbak, tapi saya tulus kok...?" jelas Gilang.

"Ini celana juga, berapa saya harus gantinya Lang, pasti mahal kan....?" tanya Rere. Gelang berfikir sejenak, pura pura serius lalu menjawabnya.

"Saya tidak minta di ganti dengan uang, sebagai gantinya, malam minggu temenin Gilang jalan jalan, gimana..?" ujar Gilang dan membuat Rere bengong.

"A..... Apa, jalan jalan....?" ucap Rere agak ragu. Gilang mengangguk. Rere berfikir sejenak.

"Baiklah, saya akan nemenin kamu jalan jalan...." jawab Rere.

"Terima kasih mbak Rere, sekarang di makan dulu pizzanya, keburu dingin..." ujar Gilang yang mengambilkan sepotong pizza untuk Rere. Lalu keduanya makan sambil di selingi obrolan ringan.

Waktu yang singkat itu di gunakan Gilang dengan sebaik baiknya. Bertanya ini dan itu. Sesekali terdengar tawa kecil mewarnai obrolan mereka.

"Gilang, sekali lagi terima kasih ya..." ucap Rere mengulangi.

"Iya mbak Rere, sama sama..." jawab Gilang.

Bersambung

1
Elicha
up lgi thor
nona ahza: Jangan lupa like nya ka😘sukur2 di vote
total 1 replies
Elicha
up ny yg bnyx thor....jgn cm 1bab
nona ahza: In syaa allah ka, soalnya pulang kerja malem terus, akan saya usahain, 🥰
total 1 replies
☠ᵏᵋᶜᶟ𝕸y💞Putri𖣤​᭄𒈒⃟ʟʙ⏤͟͟͞͞R
di bab awal dijelaskan Kevin satu tahun di atas Rere, sekarang malah 28. ata juga awalnya dijelaskan umur 23 disini malah 26...
nona ahza: iya kk makasi saran dan krtiknya, sangat berharga sekali, sebagai motifasi buat aku😍🙏
☠ᵏᵋᶜᶟ𝕸y💞Putri𖣤​᭄𒈒⃟ʟʙ⏤͟͟͞͞R: semangat, ceritanya seru...
diperhatikan lagi, jangan sampai ada typo 🤗
total 3 replies
☠ᵏᵋᶜᶟ𝕸y💞Putri𖣤​᭄𒈒⃟ʟʙ⏤͟͟͞͞R
sepertinya seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!