NovelToon NovelToon
My Billionaire Hubby

My Billionaire Hubby

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / Janda / Cinta pada Pandangan Pertama / Identitas Tersembunyi / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:5.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: IAS

Sekuel dari Anak Jenius Mom Sita. Disarankan untuk membaca novel tersebut dulu agar mengetahui tokoh tokohnya.

Kai Bhumi Abinawa memiliki identitas ganda. Ia dijuluki sebagai Mr Sun di dunia hacker yang ditakuti dunia internasional. Sedangkan di dunia nyata Kai dikenal sebagai pemilik sekaligus CEO dari A-DIS ( Abinawa Defense of Internet System) Company yang sukses. Namun kesuksesan yang dimiliki membawa ia dalam banyak masalah. Banyak wanita yang mengejarnya serta musuh yang ingin menjatuhkannya.
Merasa lelah dengan rutinitasnya, Kai memutuskan untuk menepi dan melakukan sebuah perjalanan. Ia meninggalkan semua kemewahannya dan berkelana layaknya pemuda biasa.
Di tengah perjalanannya Kai bertemu penjual jamu gendong yang cantik. Kirana Adzakia nama wanita berhijab tersebut. Kai jatuh hati terhadap Kiran dan Ia memutuskan untuk menetap di daerah tempat tinggal Kiran sebagai penjaga warnet. Namun siapa sangka Kiran adalah seorang janda muda di usianya yang baru 21 tahun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MBH 17. Apakah Jodohku Sudah Dekat?

Entah apa yang ada dalam pikiran Kai saat mengucapkan kalimat itu. Tapi yang dia pikirkan saat ini hanya membantu Kiran lepas dari pria tak tahu diri di depannya. 

Kai menarik tangan Kiran lalu sedikit menundukkan kepalanya dan menatap mata gadis itu. Kai berbisik kepada Kiran.

" Maafkan aku harus berkata demikian."

Kiran tak mampu berkata apapun. Sejenak ia terhipnotis dengan mata hazel milik pria bule di depannya. Kiran hanya menurut saja saat tubuhnya disembunyikan di balik punggung Kai.

" Hahahah… jangan bercanda kamu bule kampung. Sejak kapan kamu kenal dengan Kiran. Aku tahu kamu baru datang kemari, jadi jangan ngaku ngaku jadi calon suami Kiran."

" Huft… calon suami atau istri itu tidak harus yang sudah kenal lama. Bukan begitu Kiran? Lha nyatanya kamu. Sudah lama pacaran dengan Kiran ternyata nikah baru 10 menit sudah pisah. So … tidak ada jaminan lama atau sebentar dalam sebuah hubungan."

" Sialan….!!!"

Jaya hendak melayangkan sebuah bogem ke wajah Kai. Namun tangan Jaya berhasil ditangkap oleh Kai.

" Woaah. Mas Jaya stop… jangan buat kerusuhan di tempatku. Bang bule ini karyawan ku juga lho. Kalau mas Jaya rusuh di sini saya akan laporkan ke polisi karena mengganggu kenyamanan."

Jaya menarik tangannya kembali. Kai hanya tersenyum simpul. Sungguh pria di depannya ini hanya tong kosong.

" Oooh bagus ya… anak sedang rewel malah enak enakan di sini godain mantan. Hey kamu jangan sok keganjenan deh godain laki orang."

Suara seorang wanita melengking dari arah pintu. Jaya hanya menghembuskan nafasnya kasar mendengar suara wanita yang tak lain adalah Rosma istrinya.

" Maaf ya Rosma, saya tidak pernah menggoda suamimu. Di saja yang tidak tahu diri dan tidak sadar posisinya. Di sini ada Arman dan abang Kai yang jadi bukti saya tidak melakukan apa yang kamu tuduhkan."

Lancar dan tenang, Kiran menjawab setiap perkataan Rosma. Meskipun hanya lulusan sekolah menengah atas namun pembawaan Kiran dalam menghadapi setiap masalah sungguh terlihat cerdas. Kai dan Arman pun mengangguk dengan semua yang dikatakan Kiran.

Dengan muka memerah entah malu atau marah, Rosma langsung menarik tangan Jaya keluar dari warnet milik Arman.

" Dasar kamu Jaya, suami tidak jelas."

Jaya hanya pasrah mengikuti istri yang sudah memberinya satu putri itu.

Sepanjang jalan menuju rumah banyak orang melihat apa yang Rosma lakukan terhadap Jaya. Mereka pun berbisik bisik. Pasalnya tidak hanya sekali ini saja kejadian Rosma menarik tangan Jaya dengan paksa mereka lihat.

Sesampainya di rumah Rosma langsung melepaskan tangan Jaya.

" Kamu ini ya Jay, apa tidak puas hanya dengan ku saja. Mengapa kau selalu mencari mantanmu itu hah!!"

" Tck… berisik. Kau bilang anak kita sedang rewel. Tutup mulutmu itu, nanti dia akan semakin menangis mendengar suara mu itu."

"Jaya… kita sudah menikah. Apa kau tidak bisa mencintaiku. Kita juga sudah memiliki anak."

" Jangan berbicara tentang cinta Ros. Kau tahu siapa yang kucintai. Kau meminta pernikahan, sudah ku berikan. Jadi jangan pernah berharap cinta dariku. Dan soal anak, aku sendiri tidak yakin itu anakku atau bukan karena saat pertama kali aku melakukannya kau juga sudah tidak perawan."

Brak…

Jaya keluar dari rumah mereka dan membanting pintu dengan begitu keras. Rosma jatuh lunglai di sebuah kursi. Ia menangis di sana. Harapannya menikah dengan Jaya dapat membuat sebuah keluarga yang harmonis tampaknya tidak akan terjadi.

" Sialan… brengsek… Semua gara gara wanita itu. Aku harus menyingkirkan dia… ya… jika dia tidak lagi berada disini maka Jaya pastilah akan mencintaiku."

Rosma mengepalkan tangannya dengan erat. Ia sudah bertekad apa yang jadi miliknya tidak akan pernah ia lepaskan.

Rosma kembali bangkit, ia menghapus air mata yang sudah terlanjur luruh. Ia akan mulai menyusun rencana untuk menyingkirkan Kiran dari kehidupannya.

🍀🍀🍀

Di warnet, suasana antara Kiran dan Kai menjadi canggung. Setelah kata kata Kai tadi yang digunakan untuk membungkam perlakuan Jaya keduanya hanya saling diam.

Arman menatap geli dengan tingkah bule ganteng dan gadis berhijab yang cantik itu.

" Ekhem… calon suami. Kok calon istrinya di diemin aja."

" Arman…!!!"

Kai dan Kiran berteriak bersamaan menyebut nama Arman. Arman tak kuasa menahan tawa melihat wajah keduanya yang tersipu itu.

" Hahahah… lho kan… kalian ki jodoh wes.. Aku yakin iki. … piye jal, ngomong wae isoh kompakan. Hahah."

Kai mendengus mendengar ledekan dari Arman. Sedangkan Kirana beranjak dari duduknya dan segera pergi dar warnet.

" Ya wes Ar, aku bali disik ( aku pulang dulu) assalamualaikum."

" Waalaikumsalam."

Kai menghela nafasnya penuh dengan kelegaan saat Kiran keluar dari warnet itu. 

" Kenapa bang bule. Kayaknya berat sekali buang nafas nya."

" Kau ini man, sedang mengerjaiku ya. Bisa bisanya ngomong gitu di depan Kiran."

" Hahahha… yang tadi? Hanya guyonan bang. Jangan baper. Kalau abang baper berarti abang emang suka sama kIran."

Kai berpikir sejenak, apa iya dirinya sudah jatuh hati dengan gadis penjual jamu itu. Kai lalu menggelengkan kepalanya perlahan mengusir pikiran pikirannya.

Masa iya, perjalananku kali ini adalah perjalanan mencari istri. Tapi setelah dipikir pikir ngapain ya aku ngikutin Kiran sampai ke sini, ngontrak rumah, dan kerja jadi penjaga warnet. Sepertinya omongan Arman benar. Ya Allaah apa memang jodohku sudah dekat? Kai bermonolog dalam hati.

Sedangkan Kiran yang sudah sampai di rumah langsung menutup pintu dan bersandar di sana. Ia memegang dadanya dengan tangannya. Debaran jantung itu sungguh terasa. Apalagi saat mengingat mata hazel Kai yang menatap matanya.

" Ya Allaah, kenapa jantungku berdetak hebat saat Abang Kai menatapku tadi. Dengan hanya mengingatnya pun jantungku kembali berdebar. Ono opo iki."

Kiran mengatur nafasnya. Ia mencoba mengambil nafasnya dalam dalam dan membuangnya perlahan.

" Ngopo nduk ( ngapain nak)?"

" Eh ibu…."

Kiran terkejut saat mendengar suara sang ibu menyapanya.

" Kamu ngapain disitu."

" Oh ndak apa apa, Kiran habis dari warnet Arman mau nyari resep untuk obat tradisional ibu. Astagfirullaah…. Lupa di print."

Kiran baru ingat dia belum sempat mencetak apa yang sedang dicari di warnet gara gara kejadian Jaya tadi.

" Ya sudah sana di ambil dulu."

" Eh… besok saja bu. Sekarang sudah sore juga heheh."

Sari merasa ada yang sedikit aneh dengan kelakuan putrinya. Namun ia tidak mau menanyakan itu. Sari memilih diam dan hanya mengamati perubahan putrinya beberapa waktu ini.

Haish… kalau balik lagi ke warnet aku agak malu jika harus ketemu dia dan malu juga kalau diledekin Arman lagi. Kiran membatin sambil berjalan menuju ke dapur untuk memasak makan malam.

TBC

1
Rositea
saksi mungkin thor bukan bukti...
Doike Sia
Luar biasa
Rusmini Rusmini
pasti setiap novel selalu ada sambung menyambungnya membuat pemirsah gak bisa lepas /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
Rusmini Rusmini
/Kiss//Kiss//Kiss//Pray//Pray//Good//Good/
Rusmini Rusmini
hmm nuansa jawa di magelang sangat kental.../Heart//Heart/
Rusmini Rusmini
alhmdllh mas Tejo benar benar berubah /Kiss//Kiss/
Rusmini Rusmini
hayuk mudik .../Sneer//Sneer/
Rusmini Rusmini
/Hammer//Hammer//Hammer//Hammer/
Rusmini Rusmini
wong ketembak muni kesrempet montor hadeehhh mbk Silpi /Hammer//Hammer//Hammer/
Rusmini Rusmini
nyemplung kali /Gosh//Gosh/
Rusmini Rusmini
ketakutan Kai begitu nyata.../Toasted//Toasted/
Rusmini Rusmini
piye to iki blm eksyen kok wes ambruk /Joyful//Joyful/
Rusmini Rusmini
aq kok jd ikutan kawatir dgn org di sekitar abang Kai /Smug//Smug/
Rusmini Rusmini
walaupun anak sambung tp rasa anak kandung /Kiss//Kiss//Kiss/
Rusmini Rusmini
jgn tamat dululah /Smug//Smug/
Rusmini Rusmini
santai aja borrr /Smirk//Smirk/
Rusmini Rusmini
perempuan apaan tuh modelan spt Soraya /Smug//Smug/
Rusmini Rusmini
apa tetangga gak kaget dengar suara letusan senjata api tanpa peredam entar dikiranya ada perampokan dan pembunuhan thor.../Panic//Panic/
Rusmini Rusmini
itu musuh apa kang paket Q /Grin//Grin/
Rusmini Rusmini
Salut om Ben yg tdk mudah goyah dgn kelakuan bruang Grizzle bravo om Ben /Good//Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!