Sequel MENIKAH MUDA cerita hanya Fiktif belaka,jika ada kesamaan tempat ,nama,itu hanya kebetulan semata.Karena cerita ini cuma halu si Othor yang labil.Kalau nggak suka mending SKIP saja nggak usah koment yang nggak ada manfaat..🙏
Abia Kiradzki Mahardika gadis 20th yang terlihat berbeda dengan penampilan yang tertutup dan misterius.
Di pertemukan dengan seorang dosen muda bernama Harraz Al'Gifari dengan wajah tampan namun punya sifat terkesan dingin.
Kehidupan keduanya berubah kala sebuah insident yang merubah hidup mereka.
Apa yang terjadi antara mereka berdua,ikuti kisahnya..
Luv u sekobon..💜💛
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#SAH
"Daddy...!!" seru Bia langsung berlari menuju Daddy nya yang baru menginjak pendopo itu dan memeluk tubuh kekar sang Daddy.
"Sweety.." ucap Abi menyambut pelukan putri sulungnya.Mendekapnya dengan erat tak terasa air mata mengalir dari mata Bia dan pelukan hangat sang daddy yang dia rindukann.Pemandangan yang cukup mengharukan .Melihat kejadian tersebut membuat orang yang paham interaksi antara ayah dan anak itu ikut terhanyut dalam suasana haru.
"Apa dia ayah si bar-bar,muda sekali.."batin Harraz saat melihat sosok yang di panggil Daddy oleh Bia
"It's oke sweety..." ucap Abi mengusap punggung putrinya yang bergetar karena menangis.
"Malu kali di liatin orang banyak,udah gede masih cengeng aja." celetukan Gema sontak membuat mendapatkan tatapan tajam dari Abi.
"Sudahlah sweety,kita ada disini."ucap Dewa ikut menenangkan ponakannya itu.
"Bilang pada kami jangan cuma nangis,kita bingung."ucap Vian
Kelakuan empat sekawan itu memang masih sama seperti dulu.Buat mereka Bia adalah anak sulung mereka.
"Bawa Bia kabur dari sini,Bia nggak mau nikah ." ucap Bia dengan masih memeluk daddynya.
"Jiah ,dia bilang bawa kabur..kamu kan ahli kabur kaburan Bi..." sahut Gema.
"Kalian ini gimana ,kelakuan masih sama saja..nggak sopan bukannya permisi dulu sama yang punya tempat."protes papa Beni pada keempat sekawan itu.
Akhirnya mau nggak mau Bia pun mengurai pelukannya dari tubuh Daddynya .
Terlihat Abi dan para sahabatnya menjabat tangan Kyai Said sekeluarga.Memberikan salam dengan menangkupkan kedua tangannya pada keluarga Kyai Said yang berjenis kelamin perempuan.
"Maaf Kyai kalau kedatangan kami buat tak berkenan,karena putri saya yang manja itu memang kelakuannya Masyaallah.."ucap Abi dengan tak enak hati.
"Tidak apa-apa,apa benar mas nya ayah dari Bia?" tanya Kyai Said pada Abi.
"Benar kyai ,Bia putri sulung saya bersama istri saya Kiran."ucap Abi dan menatap Kiran yang sudah ada di sampingnya.
"Pasti heran yah kyai,bapaknya masih muda..?" tanya papa Beni.
"I_iya,saya tidak menyangka kalau ternyata orang tua neng Bia masih seumuran dengan anak sulung saya mungkin ."ucap Kyai Said dengan tersenyum mengingat apa yang dia pikirkan.
"Iya ,memang begitu adanya Kyai,saya Opanya Bia saya Beni,ini omanya Fitri,kalau eyang Leha juga bagian keluarga kami beliau ibu angkat dari mamanya Bia,dan mereka ini adalah sahabat-sahabatnya Daddy nya Bia yang mereka sudah anggap Bia sebagai anak sulung mereka.
"Masyaallah,saya tidak menyangka jika neng Bia mempunyai keluarga yang sangat solid." ucap Kyai Said mendengar penuturan Papa Beni.
"Yah ,memang pernikahan saya dengan mama Bia tergolong menikah muda,kami menikah dari kami berumur 18 tahun,kami tak menyangka kalau anak kami juga mau mengikuti jejak menikah muda seperti kami, terlepas dari kejadian yang menimpa anak kami, sepenuhnya kami percaya Bia tidak bersalah.Tapi, mengingat kembali kejadian dimana Bia ditemukan cuma berdua dalam satu mobil dengan orang yang bukan muhrimnya dan untuk menjaga kehormatan satu sama lain jika pernikahan harus di laksanakan Insyaallah saya dan istri tidak keberatan." ucap Abi
Harraz yang sedari tadi hanya diam tanpa kata dia menatap Abi dengan gaya yang terlihat sangat gagah dan juga terlihat wibawa tentu saja membuat Harraz menebak jika calon mertuanya bukan orang sembarangan.
"Baiklah jika kedua belah pihak sudah bersepakat maka dari itu saya menyarankan nanti malam akan kita adakan pernikahan mereka."ucap Kyai Said
"Abah,kenapa harus nanti malam ,kami...
"Ayaz itu akan menjadi penyelamat buat kamu Yaz,percaya sama abah." ucap Kyai Said.
"Pernikahan mereka akan diadakan dengan pernikahan agama lebih dulu dan setelah itu nanti akan ada pengesahan nya secara negara.Untuk keluarga pasti ada keinginan untuk mengadakan walimatul'Ursy untuk mereka.Maka dari itu,nantinya mereka akan sering bertemu dan jika sudah halal tak akan ada fitnah lagi untuk mereka berdua."ujar Kyai Said menjelaskan tentang tujuannya menikahkan anaknya dengan Bia malam itu juga.
.
.
Pembahasan mengenai pernikahan Bia dan Harraz masih berlanjut papa Beni menjadi sambung lidah buat Abi, sementara Abi ingin di berikan kesempatan untuk berbicara pada calon menantunya.
..
Sekarang mereka ada di sisi lain pondok ada Abi ,dan Harraz duduk berdua membicarakan tentang pernikahan dan ingin mengenal satu sama lain.
" Nama kamu Harraz Al'Gifari,hemm..saya tahu kamu pemuda yang baik.Di balik sikap kamu yang dingin dan cenderung tidak bersahabat kamu punya pribadi yang lembut,saya yakin itu.Karena sifat saya dengan kamu tak jauh beda. Kamu mungkin masih bisa menjaga pergaulan beda dengan masa muda saya dulu. Harraz,anak sulung saya terlihat sangat bar-bar ,itu mungkin yang terlihat di mata orang banyak tapi, asal kamu tahu dia adalah pribadi yang kesepian,rapuh,manja tapi...dia bisa menjadi macan betina yang menyeramkan."ucap Abi menatap calon menantunya dengan datar.
"I_iya om,maafkan saya mungkin kejadian ini sudah mengaibkan Keluarga om,tapi..saya berani bersumpah ,saya tidak melakukan apa-apa pada Bia."ucap Harraz
"Saya percaya Harraz,karena saya juga kenal anak saya.Harraz,saya hanya ingin kamu membimbing Bia, walaupun dia berpakaian yang sudah menutup aurat tapi, pastinya dia bukan gadis yang banyak tahu tentang ilmu agama,apalagi nanti akan menjadi istri kamu yang notabene nya keturunan seorang Kyai.Saya sebagai Daddy nya tak bisa melihat dia sedari kecil di umur Bia yang ke 15th kami baru di pertemukan lagi.Untuk alasannya nanti pasti kamu akan tahu,saya hanya minta kamu bersabar menghadapi Bia,dia terlihat bar-bar tapi, dia gadis yang begitu rapuh dia akan butuh kasih sayang mu nantinya,apalagi jauh dari kami orang tuanya."ucap Abi dengan suara yang terdengar bergetar.
"Baik,Om Insyaallah akan berusaha yang terbaik istri saya."ucap Harraz.
.
.
Setelah magrib di salah satu kamar Bia sedang menjadi bahan bully para tantenya juga mamanya.
"Duhai senangnya pengantin baru..duduk bersanding bersenda gurau...asyeek..." Fara tiba-tiba menyanyi dengan suara pas pasannya meledek Bia yang sedang di rias.
"Belah duren di malam hari paling enak dengan kekasih di belah bang di belah enak banget silahkan di belah...hobah.." Asti menimpali dengan suara sembernya dan dengan gaya goyang dumangnya dengan perut membesar karena sedang hamil delapan bulan
Aksi mereka sontak membuat anak manja Abi dan Kiran menatap dengan wajah yang seakan teraniaya.
"Mamaaaa...aunty Asti sama aunty Dara ter_la_lu..!!" ucap Bia mengadu pada sang mama.
"Jangan manja gitu dong,malu sama mbak Aisyah sama mbak Husna."ucap Kiran dengan menggenggam tangan istrinya.
"Maafin Bia ya mah,Bia sudah buat mama sama Daddy susah hati kan." ucap Bia memandang wajah sang mama dengan tatapan bersalah.
"Sudahlah ,kamu sudah besar..malah lebih dewasa umurnya dari pada mama dulu saat menikah dengan Daddy ..Jadilah istri yang baik, belajar untuk mencintai suamimu, menurutlah dengan nya karena dia imam mu nanti,daddy sama mama yakin kakak pasti bisa kok,sedari kecil kamu anak yang kuat.Saat di kandungan pun sudah terlihat kuat."ucap Kiran tanpa sadar bulir bening menetes di pipinya.
"Don't cry mom, I'm so sorry ."ucap Bia memeluk sang mama.
"Jangan nangis,nanti make up nya ilang..senyum dong,kamu lebih cantik dari pada mama dulu,nikah dengan daddy..nanti kamu bisa tanya nini sama aki.."ucap Kiran teringat saat dia menikah dengan Abi dulu yang tanpa persiapan sama sekali.
.
.
Pakaian sederhana untuk acara ijab qobul malam ini.
Saat ini di ruang tamu rumah ndalem kyai Said dengan di saksikan oleh ke dua keluarga ada juga Ustadz Zainal menjadi saksi pihak Harraz serta Papa Beni menjadi saksi pihak Bia.
Abi saat ini ada di depan Harraz.Kedua pria itu jantung mereka berdebar sangat kencang namun, kegugupan dan perasaan mereka berbeda Abi harus rela melepas putrinya untuk menjadi seorang istri sementara Harraz ada getaran yang menjalar dan berbeda karena sebentarnya lagi dia bergelar sebagai suami.
"Bismillahirrahmanirrahim..Ananda Harraz Al'Gifari bin Sa'id Maulana saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan anak kandung saya Abia Kiradzki Mahardika binti Abian Malik Mahardika dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan 500ribu dollar di bayar tunai...
"Saya terima nikah dan kawinnya Abia Kiradzki Mahardika binti Abian Malik Mahardika dengan mas kawinnya tersebut dibayar tunai.."
"Bagaimana Saksi Sah?"
"SAH".
"SAH".
Bersambung..