Penyesalan seorang Alex Wijaya yang kehilangan wanita yang selama ini disiksa secara fisik dan mentalnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ini senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sedikit Titik Terang
Brakk
Prankk..
"BRENGSEK.." umpat alex begitu sampai di kamarnya, Emosi memuncak melihat Dio begitu perhatian pada Ameera.
"Lihat saja apa yang bisa aku perbuat untuk wanita sepertimu." lirih Dio dengan emosi.
Alex dengan sengaja mengobrak abrik semua benda di kamarnya bahkan seluruh pakaian di lemari yang awalnya tersusun rapi kini sudah kemana - mana tidak berbentuk lagi tujuanya adalah memberi hukuman Ameera.
"mbok.. mbok sumi." Alex memanggil mbok Sumi untuk datang ke kamarnya.
"iya tuan, anda butuh sesuatu?". tanya mbok sumi begitu sampai di kamar alex.
"suruh wanita penggoda sialan itu kesini kalau Dio sudah pulang mbok."perintah alex pada mbok sumi.
"maksudnya neng Ameera tuan?" tanya mbok sumi memastikan.
"jangan sebut nama wanita itu di hadapanku mbok, lakukan saja apa yang aku perintahkan." tegas alex pada mbok sumi.
"Ba.. baik tuan." jawab mbok sumi sebelum akhirnya pamit undur diri.
Sesampainya di bawah mbok sumi mendapati Ameera masih makan dengan lahapnya.
"pelan - pelan neng, tidak ada yang meminta makananmu" ucap mbok Sumi dengan senyum.
"he..he..he iya mbok ini makanan terenak yang Ameera makan mbok, apa mbok sumi mau?" tawar Ameera Kemudian.
"tidak untuk kamu saja, mbok sudah kenyang. Tapi ngomong - ngomong mas Dio mana neng?" kata mbok Sumi kemudian.
"oh kak Dio sudah pulang mbok katanya ada pekerjaan yang harus di urus." ucap Ameera sambil membereskan bekas makananya.
"oh iya tadi tuan Alex bilang Neng meera suruh menemuinya, kalau kamu sudah selesai segera temui tuan alex ya sebelum dia marah." pesan mbok Sumi pada Ameera.
Ameera hanya mengiyakan saja dan segera membereskan semuanya walaupun sebenarnya dia bingung alasan alex memanggil dirinya.
.
.
.
***
tok..tok..tok..
"Permisi tuan ini saya Ameera." panggil ameera dari luar kamar alex.
"masuk" ucap alex dari dalam.
CEKLEK..
Ameera dibuat melongo melihat keadaan kamar alex yang sangat berantakan, bahkan bisa disebut ini bukan lagi kamar .
"tu..tuan memanggil saya?" tanya Ameera ragu - ragu.
"hem" jawab alex cuek.
Hening hingga beberapa saat karena keduanya sama - sama diam tidak ada yang memulai pembicaraan. Ameera menunduk wanita itu diam karena takut salah bicara, sedangkan Alex diam karena menikmati pemandangan didepannya yakni seorang wanita yang menunduk takut dengan badan gemetar.
"ck.. Dasar tidak berguna. Sekarang juga kamu bersihkan seluruh ruangan saya ini jangan harap bisa keluar ataupun istirahat sebelum kamar ini kembali seperti semula." ucap alex kemudian setelah beberapa saat tadi.
"Dan satu lagi, rapikan seluruh pakaian di lemari - lemari itu, sesuaikan urutan baju santai, kantor dan yang lainnya jangan lupa pisahkan sesuai warnanya." perintah alex lagi.
"Ba..baik tuan." jawab Ameera dengan mengangguk, meskipun dirinya ragu apakah dia bisa menyelesaikan semuanya.
.
.
.
***
"Sudah sampai mana penyelidikanmu." tanya Dio pada Arsen, keduanya sedang duduk di cafe sebrang kantor alex
"Sabar bos, baru juga hari ck." Arsen menjawab dengan kesal.
"lelet." balas Dio lagi.
"Tapi dari penyelidikanku sementara, aku rasa ada yang aneh." ucap Arsen kemudian.
"maksud mu?" tanya Dio penasaran.
"Begini, menurut data yang aku dapat ternyata Harsana memiliki 2 orang putri dan seorang putra. tapi kenapa di media yang beredar Harsana hanya menyebutkan seorang putri dan seorang putra bahkan wajah dan namanya pun tidak di ekspos oleh media. lalu 1 putrinya lagi kemana?" Papar Arsen pada Dio dengan serius.
"jadi maksudnya, Harsana ternyata memiliki 2 putri dan hanya 1 putri yang diakui begitu?" tanya Dio memastikan
"Yaps.. betul sekali, bahkan setiap ada pertemuan dengan koleganya Harsana hanya mebawa istrinya tidak dengan anak - anaknya jadi aku belum bisa memastikan Ameera benar - benar salah satu putri dari Harsana atau bukan." jelas Arsen lagi.
" Oke, selesaikan secepatnya aku tidak bisa menunggu lama. karena Ameera taruhannya." kata Dio.
"Maksudnya?" Arsen tidak mengerti maksud perkataan Dio.
"aku tidak bisa mengatakannya sekarang karena aku masih ada janji setengah jam lagi, tapi lain kali aku akan menceritakan semuanya mungkin itu bisa membantu dalam prosem penyidikan mu." setalah mengatakan itu Dio beranjak pergi dari cafe itu.
"hufttt... rumit sekali." gumam Arsen pada dirinya sendiri sambil melihat punggung Dio mulai menjauh dari area cafe
emang agak agak dodol si alex nih
garidho sumpah😭😭😭😭
ameera berasa sendirian di dunia ini😭
tp pas baca endnya ttep sama alex gatrima garidho thor😭
tp masih penasaran kisahnya
lagian si alex kenapa bego banget si
maen hakim sendiri ga menyelidiki dulu
malah manjain anak tiri
anak kandung bak anak pungut
mikir pakek otak napa
klo elu ntar tua ni yak kagak bisa ngapa²in
emang iya anak tiri lu mau gitu ngerawat elu
bego bego
kzl
banjir air mata😭😭😭