NovelToon NovelToon
Pewaris Untuk Tuan Kejam

Pewaris Untuk Tuan Kejam

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikah Kontrak
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Meylani Putri Putti

Dijual sang paman dan di beli oleh mafia kejam.

Yura Milea seorang gadis belasan tahun harus rela mengandung benih pewaris untuk seorang mafia kejam.

Leonard Sebastian Johson, pria kejam itu membutuhkan seorang wanita untuk mengandung benih darinya sesuai permintaan Daddynya yang menderita penyakit akut.

Meski Yura bukanlah type ideal baginya pernikahan itu pun harus di laksanakan.

Bagaimana nasib Yura ketika di rahimnya tumbuh benih sang pewaris, sedangkan ia begitu membenci Leonard Sebastian yang selalu menghina dan merendahkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meylani Putri Putti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sandiwara

Beberapa hari telah berlalu, Leon masih saja kukuh dengan egonya.  Ia coba untuk menghindari Yura selama beberapa hari ini, dengan tak menemuinya. Meski sebenarnya ia begitu rindu untuk bertemu dengan istrinya tersebut.

Hanya saja, Leon ingin Yura yang menyatakan perasaannya terlihat dahulu. Meminta dan mengemis cinta padanya terlebih dahulu.

Karena tuan Melky sudah pulang ke Villa. Leon mulai mengatur siasat.

Ia bermaksud membuat Yura menjadi cemburu.

Leon berada di ruangannya menunggu kedatangan seseorang.

Beberapa saat kemudian seorang wanita cantik dan seksi masuk ke dalam ruangannya.

" Selamat sore Bos," ucap wanita cantik dengan rambut pirang sebahu.

Leon mengisyaratkan bola mata menyuruh wanita itu duduk.

" Pasti ada hal penting yang ingin anda bicarakan pada saya," ucap wanita tersebut sambil duduk dengan mengangkat satu kakinya ke lutut.

"Benar, karena itulah aku memanggil mu."

" Em, sepertinya menguntungkan,"  ucap wanita itu seraya tersenyum licik.

" Aku akan membayar mahal untuk pekerjaan ini," ucap Leon.

" Wah, kalau begitu apapun pekerjaannya,saya siap Bos," ucap wanita itu dengan penuh semangat.

" Aku ingin kau melakukan sandiwara."

" Sandiwara?! Sandiwara apa ?" 

"Kau harus bersandiwara menjadi kekasih ku, di hadapan istriku," ucap Leon.

" Haha, Tuan. Jangankan bersandiwara, jadi kekasihmu sesungguhnya juga aku tak keberatan sama sekali," ucap wanita seksi itu.

Leon menatap tajam ke arah Sheila. 

Sheila tersenyum. " Maaf tuan hanya bercanda."

" Katakan saja seperti apa skenarionya."

***

Hari ini Leon datang terlambat, karena tuan Melky tak berada di rumah mereka.Ia jadi bebas melakukan apa saja di rumah itu seperti dulu.

Pukul tujuh malam, Yura tengah menikmati makan malamnya.

Yura sedikit tak berselera, biasanya makan malam terasa hangat karena tuan Melky dan Leon ikut makan bersamanya.

Yura kini merasakan kesepian karena setelah tuan Melky tak berada di rumah. Leon juga tak pernah makan malam atau sarapan bersama. 

Leon bahkan semakin acuh terhadanya..

Yura meletakkan sendoknya, padahal baru beberapa suapan saja.

Bi Sumi datang menghampirinya.

"Nyonya, tuan muda sudah tiba di rumah. Katanya anda diminta menemuinya," ucap Sumi.

' Ada apa Tuan memanggil ku ?' batin Yura.

" Tuan bilang, segera Nyonya," imbuh Bi Sumi.

"Ehm, Iya Bik saya akan segera menghampiri tuan sekarang, terima kasih."

Yura segera beranjak dari meja makan untuk menemui Leon. 

Ia pun masuk ke dalam ruangannya.

" Permisi Tuan," ucap Yura. Seketika bola matanya membulat sempurna ketika melihat apa yang ada di hadapannya.

Leon duduk di kursi kebesarannya dengan memangku seorang wanita cantik dan seksi.

Mereka terlihat begitu mesra, bahasa tubuh mereka menyiratkan jika ada hubungan yang istimewa antara wanita itu dan suaminya.

Leon dan wanita itu pura-pura kaget melihat kedatangan Yura.

Ehm, wanita tersebut berdiri dan pura-pura merapikan pakaiannya. Sementara Yura tertunduk sambil menyentuh bagian perutnya.

" Duduk! " Perintah Leon pada Yura.

Yura masuk dan duduk di sofa. Begitupun Leon dan wanita tersebut.

" Ada apa Tuan?" tanya Yura masih menunduk wajahnya.

" Ada yang ingin aku katakan padamu," ucap Leon.

" Katakan saja Tuan."

" Perkenalkan dia Sheila kekasih ku, dan kami akan menikah dalam waktu dekat ini," ucap Leon sambil menatap Yura dengan lekat untuk mengetahui reaksinya.

Yura yang awalnya tertunduk, secara spontan langsung menoleh ke arah Leon, karena ia begitu kaget mendengar penuturan Leon tersebut.

" Menikah? Lalu apa hubungannya dengan ku ?" tanya Yura dengan sedikit gugup. Ia kembali menunduk wajahnya.

Meskipun Yura sudah menebak hal ini akan terjadi, tetap saja ia kaget. Yura sadar diri jika Leon hanya membutuhkan rahimnya  untuk mengandung benih pewaris darinya. 

" Tentu saja ada hubungannya. Kau istri sah ku saat ini. Terlebih daddy tak boleh tahu tentang rencana pernikahan kami. Kau harus bisa merahasiakan semua rencana ini dari daddy, " ucap Leon. 

"Setelah kau melahirkan, aku akan menceraikanmu. Kemudian menikah kembali bersama Sheila," papar Leon kepada Yura yang masih tertunduk 

Leon pun menoleh ke arah Sheila.

" Benar begitu kan sayang ?" tanya Leon pada Sheila dengan nada mesranya.

" Benar sayang, " balas Sheila seraya tersenyum.

Yura hanya tertunduk, meski tahu nasibnya akan berakhir seperti ini. Namun tetap saja ia merasa sedih.

" Andai saja kau datang sebelumnya Sayang, sudah barang tentu aku tak akan meminta dia untuk mengandung benih pewaris untukku," ucap Leon sambil mengusap pipi Sheila dengan lembut.

Tak terasa air mata menetes di pipi Yura ketika mendengar kata-kata Leon tersebut, ia kembali teringat akan masa depan yang sudah hancur.

" Iya Tuan, saya tak akan memberi tahu kepada tuan Melky tentang rencana anda," ucap Yura dengan suara yang berat.

" Bagus ! Memang begitu seharusnya." 

" Jika tak ada urusan lainnya, saya permisi Tuan," ucap Yura.

Leon tersenyum melihat wajah Yura yang tampak sedih. Ia berhasil membuat Yura merasakan cemburu.

' Aku yakin setelah ini kau yang akan memohon kepada ku untuk tak menceraikan mu,' batin Leon.

Leon kembali ke meja kerjanya. Ia menulis sebuah cek kemudian ia sodorkan pada Sheila.

" Ini, tugasmu sudah selesai," ucap Leon dengan dingin.

Sheila langsung beranjak dari tempat duduknya menghampiri Leon ia langsung menyambar cek yang di sodorkan oleh Leon.

" Wah terima kasih Tuan," ucap dengan bola mata yang berbinar.

Sheila semakin membelalakkan matanya ketika melihat nominal yang tertera di cek tersebut.

" Ay ! Sebanyak ini ? Terima kasih Tuan, senang berbisnis dengan anda. "

" Sudah pergilah," ucap Leon sambil mengibas tangannya.

" Ehm , boleh aku mencium mu Tuan, sebagai ungkapan terima kasih ku ?" tanya Sheila penuh harap.

" Sudah pergi sana !" usir Leon.

" Ehm dasar pelit, " dengus Sheila.

Tapi tak apa yang penting aku dapat uangnya!" Seru Sheila ia pun keluar dari ruangan Leon.

***

Dengan langkah gontai Yura menaiki anak tangga menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar Yura berbaring terlentang sambil menatap langit-langit kamarnya.

" Kenapa nasib ku harus seperti ini, setelah melahirkan aku harus di pisahkan dengan anak ku sendiri. Bagaimana nasibnya kelak jika tuan Leon memiliki anak lagi dari Wanita itu. Apakah ia tetap akan menyayangi anak ku," gumam Yura sambil menerawang jauh dengan tatapan lurus ke arah depan.

" Wanita itu terlihat licik, bagaimana jika ia berbuat tidak adil pada anak ku kelak ? Siapa yang akan melindunginya, sementara aku harus jauh darinya?" Aku pernah dengar jika ibu tiri itu sangat kejam. Ya Tuhan aku jadi menghawatirkan anak ini." 

Yura bangkit kemudian bersandar pada headboard tempat tidurnya.

Bulir bening menetes di pipinya.

Sementara Leon mengamati Yura dari kamera. Leon tersenyum karena mengira Yura sedih dan cemburu.

Sepanjang malam Yura tak bisa tidur, ia terus saja gelisah memikirkan apa yang akan terjadi pada anaknya kelak. Bagaimana pun kini Yura tengah mengandung dan naluri seorang ibu sudah mulai ia rasakan.

Tak terasa waktu terus bergulir Yura baru saja ingin terlelap setelah pukul empat pagi. Namun tiba-tiba ia merasa ingin buang air kecil.

Karena semalam tak tidur, Yura merasa pusing dan berkunang-kunang.

Ketika hendak melangkah menuju tempat kamar mandi, Yura tersandung kaki nakas yang ada di samping tempat tidurnya. Ia pun tersandung dan jatuh dengan lutut dan paha menyentuh lantai.

" Aduh !" ringis Yura. Ia pun kembali bangkit karena sudah tak tahan untuk buang air kecil.

Dengan tergesa-gesa ia berjalan menuju kamar mandi.

Betapa kagetnya Yura ketika membuka pakaian dalamnya di basahi oleh noda darah .

" Hiks hiks, aku kenapa ini ?"tanya Yura sambil menangis tergugu.

Bersambung dulu gengs. Jangan lupa dukungannya.

1
Ratnasihite
Kecewa
Ratnasihite
Buruk
guntur 1609
irgi dan nesa padahal saudara kandung
guntur 1609
jangan blng nanti hideki ni pamanya yura
guntur 1609
rasain loe leon. sok gengsi. dasar bodoh. makan tuh oenyesalan
Wilis Tri Wahyuningtyas
Luar biasa
Wilis Tri Wahyuningtyas
Lumayan
Fatma Arek Magetan
nah gitu dong bu ada tindakan 🤣🤣🤣
Fatma Arek Magetan
ada yg halal minta yg lain golek molo leon 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
@Kepo
.
Eka Bidel
kena sawan ga tuh ?
Eka Bidel
ritual sebelum mencium suami 😍
Holusye Maria
bagus
👑Meylani Putri Putti: terima kasih
total 1 replies
mardiana sari
leon coba selidikin si wana jgn2 papahnya leon di ksh obat palsu masa ga sembuh2? jgn percaya aj
mardiana sari
visualnya dimas dong thor
mardiana sari
masyaallah visualnya cocok sekali ganteng dan cantik aq suka.. suka
Irra Ajahh
usianya sm dengan SiApa y thor
Irra Ajahh: Oke mksih thor
👑Meylani Putri Putti: sama dengan yura kk
total 2 replies
Irra Ajahh
Biasa
an
baguuss
Chifuyu Matsuno
😭😭😭😭kenapa aku ikut mewek thorr terharu sekali aku tuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!