Erland Putra, seorang petarung handal, dia menjadi korban penculikan saat dirinya masih bayi dan mendapatkan kekerasan dari orang tua angkatnya. Padahal dia anak dari seorang mafia.
Setelah dewasa dia malah mendapatkan pengkhianatan dari kekasihnya.
Sebuah pertemuan tidak sengaja mempertemukan dirinya dengan seorang gadis di masa lalu, gadis yang pernah dia tolong saat gadis itu di culik oleh ayah angkatnya. Gadis itu bernama Eliana, seorang CEO cantik yang sangat angkuh.
Karena Eliana mengetahui Erland adalah orang yang menolongnya dulu, membuat dia terobsesi ingin memiliki Erland. Padahal Eliana akan membenci Erland jika dia tahu siapa Erland sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17
"Lari, cepat lari!"
Eliana mengerjap dari tidurnya.
Selalu saja dia bermimpi buruk tentang peristiwa penculikan itu. Bahkan Erland yang masih kecil selalu ada dimimpinya saat dia terluka dan menyuruhnya untuk terus melarikan diri.
Eliana memukul-mukul dadanya yang terasa sesak, lalu dia meneguk air minum yang sudah tersedia di atas nakas.
Eliana melihat jam dinding, rupanya masih pukul 1 dini hari, setiap dia terbangun, dia pasti tidak akan bisa tidur lagi.
Eliana keluar dari kamar, dia berjalan menuruni anak tangga satu persatu, lalu duduk di ruang tengah, suasana begitu sangat sepi, Eliana tidak terbiasa tinggal dengan orang asing, bahkan Miss Bona pun yang sudah lama mengurus Eliana dari kecil, dia tinggal di rumahnya sendiri, dan para ART di sediakan tempat khusus untuk mereka jadi tidak bisa bebas memasuki mansionnya.
Dulu mansion ini begitu hangat saat kedua orang tuanya masih hidup. Masih teringat jelas Eliana yang masih ceria bisa hidup dengan bahagia bersama kedua orang tuanya.
Hal yang tidak pernah dia lupakan seumur hidupnya saat melihat ayahnya mati mengenaskan karena kecelakaan mobil, bahkan tubuh sang papa terbakar, polisi bilang itu adalah kecelakaan tunggal karena supir mengantuk.
Tapi Eliana merasa ada kejanggalan dengan kecelakaan yang membuat papa dan supir pribadinya meninggal, beberapa hari sebelum papanya meninggal, Tuan Adnan dan Tuan Mario sedang memiliki masalah karena Tuan Adnan tidak menyetujui jika bisnis cassino dan bar masuk ke dalam bagian Alaska Corp.
Bahkan papanya pernah berpesan pada Eliana agar berhati-hati pada Tuan Mario dan meminta Eliana untuk menjaga Alaska Corp, jangan sampai jatuh ke tangan Tuan Mario yang menghalalkan segala cara untuk meraih keinginannya.
Karena itu dia masih mencari siapa seorang saksi yang dikabarkan pernah melihat kejadian kecelakaan itu dengan jelas. Sayangnya ada kesulitan untuk mencari saksi itu karena tidk diketahui jelas nama dan alamatnya.
Eliana memeluk bantal kursi yang berbentuk love, dia jadi teringat dengan Erland yang sepertinya telah dikhianati kekasihnya, dia memang tidak tau bagaimana rasanya jatuh cinta apalagi rasa sakitnya dikhianati, tapi dia merasa kasihan pada pria yang dianggapnya pahlawannya itu.
"Pria yang malang." lirihnya.
...****************...
Besoknya....
"Apa kamu tau El akan menikah satu minggu lagi dengan pria lain?" bentak Tuan Mario pada Juan.
"Iya, pah." jawab Juan dengan sedikit menundukkan kepala.
"Kamu sudah tau, tapi kamu tidak ada niat sekalipun untuk mengambil hatinya!" Tuan Mario mengatakannya dengan nada menyetak.
Juan meluruskan padanganya, menatap mata sang papa. "Aku sudah berusaha untuk membuat El jatuh cinta padaku, aku selalu memperhatikannya, bahkan saat kami masih satu sekolah pun aku selalu melindunginya, tapi El tidak bisa mencintai aku."
"Dan kamu ingin menyerah begitu saja?"
"Tidak, aku tidak pernah menyerah, aku menyuruh Asisten Ken untuk menyelidiki siapa calon suaminya El."
Tuan Mario melihat Juan mulai bermbisi untuk mendapatkan Eliana, dia menepuk pundak Juan, "Jika kamu dapat informasi mengenai pria itu, suruh Ken untuk memberitahu papa. Jika kamu tidak bisa bertindak pada pria itu, biar papa yang akan bertindak sendiri."
Setelah berkata begitu, Tuan Mario melangkahkan kakinya untuk pergi dari ruang kerjanya.
"Pah..."
Tuan Mario berhenti melangkah begitu mendengar Juan memanggilnya. Dia membalikkan badannya sambil menatap Juan.
"Aku akan melakukan apapun demi papa, asal jangan pernah menyakiti El, papa harus memenuhi janji itu."
...****************...
...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...
...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...
...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalian....
...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya....
pertemukan lah.. 😂😂