NovelToon NovelToon
Becoming A Poor Princess

Becoming A Poor Princess

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Paksa / Kutukan
Popularitas:2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Itha Sulfiana

Diana Steel yang baru saja menemukan sang tunangan bersama sahabat baiknya tengah berselingkuh, kembali pulang ke rumah dengan perasaan yang hancur. Diperjalanan, seorang Nenek tua menawarinya membeli sebuah novel tua bersampul hijau yang terlihat aneh di mata Diana.

Karena desakan sang Nenek dan rasa kemanusiaan yang tinggi, akhirnya Diana pun membeli novel yang menurut Nenek adalah novel yang mampu merubah kehidupan Diana. Apakah Diana percaya? Tentu tidak. Namun, kenyataan lain menampar Diana selepas menuntaskan cerita novel itu dalam satu malam. Dipagi hari berikutnya, dia terbangun di tempat lain dengan identitas sebagai Putri Diana Emerald. Sosok gadis malang, yang terasing sejak kecil dan malah akan berakhir mati ditangan suaminya sendiri, yaitu Kaisar Ashlan.

Menyadari hidupnya diambang bahaya, Diana memutuskan untuk menciptakan alur yang baru untuk kisahnya sendiri. Dia akan membuat Kaisar Ashlan jatuh cinta terhadapnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Sulfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rey, siapa?

Bab 17

"Di... bangunlah!" lirih Ashlan seraya menatap wajah cantik yang sedang tak sadarkan diri itu. Sambil menunggu kedatangan penyihir agung, Ashlan tak henti-hentinya mondar-mandir macam setrikaan.

Baru kali ini lelaki itu tampak sangat panik. Pembawaannya yang biasa tenang menguap begitu saja kala berhadapan dengan Diana yang sedang tidak baik-baik saja. Padahal, sudah berulangkali Ashlan tekankan pada diri sendiri untuk tidak mempedulikan Diana. Namun, hatinya seolah menolak bekerja sama. Tetap saja bagian paling sensitif dari dirinya itu merasakan hal yang tak seharusnya.

Tak berselang lama, yang dinanti akhirnya datang juga. Penyihir agung datang bersama seorang tabib kerajaan. Langsung saja, sang tabib memeriksa keadaan sang Ratu dibawah pengawasan Ashlan dan penyihir agung.

"Tidak ada luka serius. Sepertinya, Yang Mulia Ratu hanya sedikit syok dan kelelahan." Tabib menjelaskan kondisi Diana secara terperinci.

"Tapi, kenapa dia belum sadar?" Ashlan bertanya tak sabaran. Rasanya belum puas pada penjelasan tabib barusan.

"Kita tunggu saja, Yang Mulia. Sebentar lagi, pasti beliau juga akan sadar," jawab tabib.

"Sebentar itu berapa lama?"

Tabib menggaruk tengkuk yang tidak gatal. Takut menjawab salah dan malah akan membuat sang Kaisar marah besar.

"Bersabarlah, Yang Mulia. Percaya saja pada ucapan tabib." Penyihir agung mengambil alih pembicaraan.

"Apa Ratu tidak bisa disadarkan dengan pengaruh sihir?"

Penyihir agung terkekeh mendengar pertanyaan Ashlan. "Jika bisa, kenapa tidak Anda lakukan sejak tadi?"

Ashlan berdecih sebal. Sebenarnya, tadi sudah coba ia lakukan. Tapi, sayangnya sihirnya sama sekali tak berfungsi. Mungkin, karena terlalu panik sehingga mantranya tidak bekerja.

"Sudah ku coba tapi sepertinya aku kurang fokus makanya tidak berfungsi."

Penyihir agung tertawa kembali. "Bukan karena kurang fokus, Yang Mulia! Hanya saja, memang tidak akan mempan pada seseorang yang memiliki sihir tipe penyembuh seperti milik Yang Mulia Ratu. Kita semua tahu, bahwa sihir penyembuh juga memiliki semacam perisai yang mampu mendeteksi dan menangkal sihir asing dari luar tubuh pemiliknya."

"Sihir penyembuh?"

Penyihir agung mengangguk. "Ya. Yang Mulia Ratu memiliki sihir paling langka di dunia. Sihir yang hanya dimiliki oleh seseorang yang terlahir 100 tahun sekali. Itu pun, harus berasal dari garis keturunan Raja Kerajaan Timur. Dan, kita beruntung memiliki Yang Mulia Ratu di sisi kita. Hal ini tentu semakin membuat Kerajaan Barat semakin kuat."

Ashlan tertegun mendengar penuturan Penyihir agung. Lelaki itu tak bereaksi apa-apa. Hanya diam sembari menatap Diana dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Ratu hanya akan bangun jika dia ingin bangun. Untuk melancarkan sihir kepada seseorang yang secara alami memiliki penangkalnya akan sangat sulit."

"Lalu, kita hanya akan menunggu?" Ashlan tampaknya keberatan.

"Ya, apa lagi?" Penyihir agung menaikkan kedua alisnya. "Sungguh keberuntungan besar kita memiliki Yang Mulia Ratu di sisi kita." Lelaki tua berjanggut panjang itu menggelengkan kepalanya. Terlalu tak percaya akan keberuntungan yang sekarang mereka miliki.

"Tapi, sepertinya Ratu masih belum bisa menggunakan sihirnya sesuka hati, Yang Mulia. Haruskah saya mengajari beliau langsung?"

Ashlan menggeleng cepat. "Tidak. Biar aku sendiri yang mengajarinya, Tuan Vernand!" jawab Ashlan penuh keyakinan.

Mendengar jawaban mantap Ashlan, penyihir agung tersenyum kecil. Ada rasa bahagia melihat Ashlan kembali mempedulikan seseorang setelah lama hidup berkubang kesepian dan kekosongan. Trauma kehilangan di masa lampau benar-benar mengubah sosok anak kecil yang dulunya ceria menjadi pemurung dan nyaris tak pernah lagi menunjukkan senyum. Penyihir agung maklum. Ashlan di paksa dewasa sebelum waktunya. Ketika di umur 13 tahun, anak-anak harusnya masih asyik bermain, Ashlan justru sudah harus belajar cepat mengenai banyak hal demi mengemban tugas menjadi Raja. Dari sanalah, hidupnya banyak berubah. Bahkan, Penyihir agung yang dulu menetap di istana memilih pindah ke puncak gunung karena tak tahan melihat Ashlan yang macam boneka hidup yang dikendalikan oleh seseorang yang berkedok orang yang menyayanginya.

Ya, penyihir agung memilih jalur aman. Bergeser tempat tinggal ke puncak gunung demi menyusun rencana agar Ashlan bisa kembali seperti anak yang ia kenal dulu. Dan, tampaknya sekarang lelaki tua itu sudah memiliki calon sekutu yang tepat yakni sang Ratu.

"Semoga dengan bantuan Ratu, aku bisa benar-benar membuka matamu, Anakku! Bahwa orang-orang yang berada disekitarmu tidak semuanya tulus. Terutama... lelaki yang berkedok sahabat baik Ayahmu itu."

*

4 jam menunggu bukanlah waktu yang singkat. Beberapa kali Ashlan nyaris limbung karena tertidur dalam keadaan berdiri. Beruntung, Diana akhirnya sadarkan diri meski kondisinya masih begitu lemah.

"Yang Mulia?" lirihnya sambil berusaha untuk duduk. Pusing di kepala masih begitu menyiksa. Rasa-rasanya, segala sesuatu seperti hendak terbalik kala ia memaksakan diri.

"Berbaring saja!" cegah Ashlan. Ia kembali membaringkan kepala Diana diatas bantal dengan hati-hati.

Diana tak bisa apa-apa selain menurut. Penglihatannya juga masih berkunang-kunang.

"Rey? Rey bagaimana?" Tiba-tiba Diana teringat akan bocah kecil itu. Entah bagaimana kabarnya, Diana sungguh ingin tahu.

"Rey, siapa?" Mata Ashlan memicing. Sedikit cemburu mendengar sang istri menyebut nama pria lain dihadapannya. Terlebih lagi, Diana memanggil dengan sangat perhatian.

"Anak yang juga ikut terluka karena ledakan. Dia... baik-baik saja, kan?" Tangan Diana memegang lengan Ashlan dengan pandangan penuh harap.

Mencoba mengingat-ingat, Ashlan akhirnya mampu menebak siapa 'Rey' yang dimaksud sang istri. Sedikit bernafas lega karena Rey bukanlah pria dewasa.

"Dia baik-baik saja. Bahkan, sudah sehat kembali."

"Benarkah? Yang Mulia tidak bohong?" Diana makin mempererat cengkraman tangannya di lengan Ashlan. Kepala ia angkat sedikit agar bisa melihat ekspresi wajah Ashlan dengan gamblang meski masih terhalang topeng.

Mendapati wajah Diana yang terlalu dekat dengan wajahnya, Ashlan menjadi tegang sendiri. Seluruh oksigen di sekitarnya seakan habis. Padahal, paru-paru sudah sesak minta diberi asupan oksigen yang segar.

"A-aku mana mungkin berbohong." Ashlan menjawab seraya memalingkan wajah.

"Syukurlah!" ucap Diana penuh kelegaan. "Lalu, bagaimana dengan korban yang lain?"

Ashlan terlihat menghela nafas. "Beberapa bisa langsung sembuh total. Beberapa lagi, masih harus butuh perawatan dan... yang tak bisa lagi diselamatkan sudah berada di kuil agung. Bersiap untuk diadakan upacara kedukaan dan pemakaman massal esok hari."

"A-ada yang meninggal?" Suara Diana bergetar.

"Ya. 45 orang." Ashlan menunduk. Jujur, dia juga merasa sangat bersalah karena tidak becus menjaga rakyatnya sendiri. Padahal, dia juga berada disana.

Diana menyadari penyesalan Ashlan. Perempuan dengan rambut kecoklatan itu menepuk pelan bahu suaminya. Ia tersenyum. "Ini bukan salah Anda. Karena, bagaimanapun manusia sudah berusaha, yang namanya Kehendak Tuhan akan tetap terlaksana."

Tak ada tanggapan. Ashlan tetap larut dalam penyesalan sendiri. "Setidaknya, Anda masih berhasil menyelamatkan yang lain dan menyembuhkan mereka." Diana mencoba memberi penghiburan.

"Bukan aku yang menyembuhkan mereka," sergah Ashlan.

"Lalu?" tanya Diana bingung. "Apa Penyihir agung?"

Lagi, Ashlan menggeleng. "Ratu tidak ingat dengan apa yang Ratu lakukan disana?"

"Memangnya, aku melakukan apa?" tanya Diana kebingungan.

"Ratu yang menyembuhkan mereka."

"A-aku?" Diana menunjuk dirinya sendiri dengan ekspresi tak percaya.

1
Ratna Madonita
mantaapp dan bagus cerita nya, thank youu author utk best ending crt ini 💖💖💖💖
Fhany Fhania
makanya jd orang hrus tau malu dan tahu Terima kasih 🤬🤬🤬
Fhany Fhania
Luar biasa
RieNda EvZie
/Good//Good//Good//Good//Good/
Putra Meja
Buruk
Nailott
terima kasih kkk, novelnya.bagus
Nailott
duhh ,,,keren banget novelnya, bikin hati pembacanya marah ,nangis deg deg an. bahagia ,ikut bahagia kala diana dn ashlan bagahia thorr
Nailott
ada hikmahnya juga buku novel yg diberi nenek anneth
Nailott
dari nenek anneth
kali ya,
Nailott
sah kan dulu pernikahan mu diana ,dn ashlan,
Nailott
apa..ashlan, meninggall?
Nailott
oh di,,kok mau2nya diajak ashlan tidur bersama, ,sebelum nikah beneran di dunia nyata.
Nailott
ayo jawab di,,gigit dibibir
Nailott
berjuang di, berjuang, terus,!
Nailott
semoga kesedihanmu ,berbalas dg bahagia ratu diana.
Nailott
ihh y""yg mulia ratu diana bukan wanita murahan,,.
Nailott
keren., dong ceritanya, vannya itu .mumgkin merulakan sepupu diana yg jahat,
Nailott
panggil sayang di, kangen ashlan, kan?
Nailott
pasti nenek anneth yg datang lagi,
Nailott
wow,,, ternyata diana dn ashlan saat sama2 koma ,bermimpi bertemu dn mungkin sempat menika
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!