Hai, Reader ini novel keduaku. Semoga cerita ini bisa menjadi pilihan kalian.
Wiana Maharani biasa di panggil Ana. Seorang gadis cantik, supel dan cerdas.
Menjalin kasih dengan seorang pria ganteng, baik dan humoris, bernama Satria Pramudya.
Mereka menjalin kasih sejak duduk di bangku SMP sampai kuliah. Hubungan mereka terjalin hampir 10 tahun.
Siapa sangka saat mereka selesai wisuda, orang tua Ana menjodohkannya dengan seorang CEO tampan bernama Fidy Eka Sakti dengan usia yang sudah memasuki 30 tahun.
Padahal saat itu, Satria sudah berencana untuk melamar Ana ketika kuliah mereka telah selesai.
Bagaimana perjalanan cinta mereka ?
Apakah Satria dan Ana akan berjodoh ?
Atau sebaliknya seorang CEO dingin dengan usia yang matang akan menjadi jodoh Ana?
Ikuti kisah cinta mereka dalam Jodoh Tak Pernah Salah Memilih.
Kebencian, dendam dan masa lalu pun mewarnai novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma ismawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Tak Sengaja
Bab 17
"Jodoh Tak Pernah Salah Memilih "
"G*la Lo Fid,,gimana juga Laura itu istri lo,,,masa sel telur nya mau Lo kasi ke orang lain..??"Jimmy berkata sambil meneguk soft drink di tangan nya.
Fidy hanya tersenyum tipis.
"Jim,,Lo tahu Khan Laura itu wanita seperti apa..??Tanya Fidy sambil menyeruput kopi nya.
"Dan Lo tahu juga,,apa tujuan dia buat menikah sama gw..?? Tanya Fidy lagi sambil menatap tajam Jimmy.
Jimmy menghela napas.
"Tentu saja gw tahu,,kita berteman dari SMP,,jadi gw tahu banget yang terjadi sama Lo dan Laura.."Ucap Jimmy mengambil sebatang rokok yang berada di depan meja mereka,, kemudian menyalakan dan menghisap nya
"Tapi,,Laura itu bukan wanita bodoh.."Jimmy berkata lagi sambil mengepulkan asap rokok dari mulut nya.
"Iya,,dia wanita licik,,maka nya dia bisa nikah sama gw.."Ucap Fidy sambil mendengus kesal dan mengambil sebatang rokok yang langsung di nyalakan nya,, menghisap nya dalam,,dan mengepulkan asap berlahan,, seolah-olah menghilangkan beban yang selama ini bersarang di hati dan pikiran nya.
Tiba-tiba ponsel Fidy berbunyi,,tampak sebuah nama terpampang di layar ponselnya,, yang membuat nya enggan untuk mengangkat.
Dengan malas Fidy mengangkat telpon nya.
"Hallo.."
"Oke.."Fidy Langsung mematikan ponselnya.
"Gw cabut duluan Jim.."Fidy berkata sambil menepuk pelan pundak Jimmy.
"Ke tempat biasa.."Tanya Jimmy.
Fidy hanya mengangguk kan kepala nya dan pergi meninggalkan kafe.
Jimmy menatap punggung sahabat nya,,yang melangkah pergi dengan tergesa-gesa.
Kemudian Jimmy meraih ponselnya dan menghubungi seseorang.
"Dia tidak menginginkan sel telur dari lo.."Jimmy berkata saat panggilan nya tersambung.
"Lalu apa rencana Lo sekarang..??Tanya Fidy pada seseorang di seberang sana.
"Oke.."Jimmy berkata sambil menutup ponselnya.
"Laura,, kenapa sie Lo mau bertahan dengan rumah tangga seperti ini..??"Jimmy bertanya pada diri nya sendiri sambil menggelengkan kepalanya,, tidak mengerti dengan jalan pikiran Laura.
********
Sementara di kediaman keluarga Aksa Sakti
Tampak Laura sudah berdandan sangat cantik dan elegan,,hari ini dia berencana ingin menghadiri sebuah pameran lukisan yang telah mengundang nya dan Fidy sebagai tamu kehormatan wakil dari keluarga Aksa Sakti.
Sebenarnya Laura ingin sekali berangkat bersama Fidy.,tapi ternyata Fidy memberi kabar jika dia ada urusan penting ,,dan tidak bisa datang ke pameran lukisan itu.
Fidy meminta Laura untuk mengajak Ana,, dengan alasan biar Ana bisa beradaptasi dengan kebiasaan keluarga besar mereka,, dengan menghadiri acara-acara besar dan kehormatan.
"Kalau memang Ana sebagai pembalasan dendam keluarga Aksa Sakti,, tidak mungkin sampai Ana harus tahu bagaimana kebiasaan keluarga besar kita..."Laura berkata sendiri sambil menatap pantulan diri nya di cermin,, tangan nya mengepal kencang,,ada sorot kebencian dan dendam tampak di sorot mata nya.
Setelah melihat penampilan nya sempurna,, dengan langkah elegan Laura segera melangkah meninggalkan kamar nya.
Di lift dia bertemu dengan Ana yang juga sudah terlihat rapi,,make up Ana yang tipis tampak memancarkan kecantikan nya.
Laura sesaat tertegun menatap Ana yang tampil sempurna.
"Kak Laura..."Ucap Ana membuyarkan lamunan Laura.
"Hai An,,kamu sudah siap..??"Tanya Laura setenang mungkin.
Ana mengangguk dan tersenyum.
"Kak,,aku deg-degan nie,, seumur-umur aku belum pernah ke pameran lukisan,,apa lagi di kalangan orang-orang pintar dan berkelas.."Ucap Ana dengan wajah memelas.
Laura hanya tersenyum,, mendengar ucapan Ana.
"Aku juga tidak mengerti An,,kenapa Fidy memilih mu.."Ucap Laura dalam hati.
"Kamu tenang saja,,Khan ada aku.."Laura berkata sambil keluar dari lift.
Ana mengikuti langkah Laura,,dia menatap setiap langkah Laura.
"Benar-benar wanita sempurna.."Gumam Ana dalam hati mengagumi pesona Laura.
Saat mereka keluar dari pintu rumah,, tampak sebuah mobil mewah keluaran terbaru menyambut mereka dengan sang supir yang sudah menunggu,,dan supir itu dengan cekatan segera membukakan pintu mobil saat melihat Ana dan Laura keluar.
"Jangan terlalu dekat dengan Ayu.."Ucap Laura tiba-tiba saat mereka sudah berada dalam mobil yang segera melaju membelah jalan raya.
Ana tersentak kaget sambil mengerutkan keningnya,, menatap tak percaya dengan perkataan Laura yang berada di samping nya.
"Ada apa dengan Ayu kak..??"Tanya Ana menatap Laura dengan wajah santai nya.
"Dengan berjalannya waktu,,nanti kamu tahu sendiri An.."Laura berkata sambil menoleh ke arah Ana yang berada di samping nya,,tampak senyuman yang hangat terpancar dari bibir merah nya.
Ana yang merasa mendapat jawaban yang tidak memuaskan,, tidak bertanya lagi,,dia hanya diam dan bertekad akan menyelidiki apa yang sebenarnya di sembunyikan oleh orang-orang di sekitar nya.
Ana tidak mau lagi di bohongi dan di bodohi,,sudah cukup 22 tahun lebih Ana merasakan hidup nya paling sempurna,,kasih sayang yang melimpah,,hidup penuh kecukupan dan di kelilingi orang-orang yang di sayangi nya,,tapi ternyata semua hanya tipu muslihat.
Wajah Satria tiba-tiba hadir di pelupuk matanya,, tatapan mata nya yang penuh cinta dan senyum nya yang hangat ,,perhatian dan kasih sayang nya.
Ana merasakan sesak kembali di hati nya
"Percuma menyesali nya,,aku harus menjalani apa yang ada di depan ku sekarang,, walaupun aku harus mengorbankan kesucian ku.."Ucap Ana dalam hati.
Ana dan Laura hanya saling diam,,tak ada percakapan lagi di antara mereka,,Ana merasa Laura seperti mempunyai kepribadian ganda,,yang bisa membuat mood nya langsung berubah.
Tak berapa lama mobil mereka pun sampai di sebuah gedung megah dan klasik,, tampak orang-orang yang berpenampilan kelas atas sudah banyak yang berdatangan.
"Ayo Ana kita turun.."Laura berkata dengan suara dan sorot mata penuh kelembutan.
Ana hanya mengangguk,, mereka segera turun dari mobil.
Dengan lembut dan senyum manis nya,,Laura langsung menggandeng tangan Ana untuk memasuki gedung itu.
Sesampainya di bagian resepsionis,, Laura langsung memperlihatkan undangan mereka,, dengan sangat sopan petugas menyuruh mereka untuk masuk.
Dengan langkah penuh percaya diri dan elegan,, Laura melangkah kan kaki nya di ikuti oleh Ana di samping nya.
Sesampainya di dalam Laura langsung di sambut oleh para tamu undangan dan pemilik pameran lukisan ini,,Laura juga mengenalkan Ana kepada mereka semua sebagai keluarga besar Aksa Sakti,, tentu saja tanpa memberi tahu jika Ana adalah istri siri dari seorang Fidy Eka Sakti
Tapi Ana tidak ambil pusing,, karena tidak untung bagi nya juga kalau harus di perkenalkan sebagai istri dari seorang Fidy.
Bagi Ana,,Fidy hanya lelaki arogan dan menyebalkan.
Ana tidak mengerti dengan lukisan,,tapi melihat hasil dari maha karya ini membuat nya terkagum-kagum.
Ana meminta ijin pada Laura untuk melihat-lihat lukisan,, sedangkan Laura sudah di sibukkan dengan obrolan bersama para kolega-kolega dari perusahaan Aksa Sakti.
Ana benar-benar kagum dengan semua lukisan-lukisan yang sedang di pamerkan,,tampak terdengar decak kagum dari mulut nya,, walaupun dia tidak mengerti dengan lukisan,,tapi dia mengerti tentang keindahan suatu lukisan.
Ada salah satu lukisan alam yang membuat dia sangat kagum,, lukisan itu seperti tidak asing bagi nya,,dan lukisan itu seperti mempunyai makna yang dalam.
Saat Ana sedang fokus dengan lukisan itu,, tiba-tiba ada seseorang yang tidak sengaja menyenggol tubuh nya,, sehingga Ana harus kehilangan keseimbangan.
Saat tubuh nya akan terjatuh,, tiba-tiba ada tangan kekar dan hangat yang menopang tubuh nya.
"Tangan ini dan pelukan ini..."Gumam Ana dalam hati.
Seketika Ana mendongak kan kepala nya,,dan melihat siapa orang yang sudah menopang tubuhnya.
"S..Satria...!"
*************
Bagaimana pertemuan Ana dengan Satria..??
Apa yang di sembunyikan Laura...??
Ada apa dengan Ayu..?
Kalau kalian kepo dan tertarik ikuti terus cerita nya.
Jangan lupa untuk membaca dan memberikan dukungan untuk novel pertama author yang akan segera tamat.
buat novel lihatlah dari semua sudut pandang jangan hanya monoton melihat dari sudut pandang pemeran utama wanita, lihat lah juga dari sudut pandang pemeran utama pria seperti karakter fidy, apakah kalau kalian merasakan diposisi fidy adilkah diperlakukan seperti itu??????
amanda yang sudah disakiti zydan semudah itu dimaafkan dan amanda Terima begitu saja perlakukan zydan, dan wanita pelakor tidak dianggap salah karena menghancurkan rumah tangga orang, apakah adik kalau novelnya kalau begini dan apakah adil jika ama dan dibuat karakternya kayak itu???
itulah yang saya maksud dinovel ini
*apakah adil ana yang melakukan begitu banyak kesalahan semudah itu diterima kembali
*apakah adil satria menghancurkan dan merebut istri orang tapi dianggap bukan kesalahan
*apakah adil buat fidy, dengan semua kelakuan ana, istri pelukan dan gampang kontak fisik dengan pria lain, mantan dengan tidak ada penyesal dan bahagia mau menikah dengan pria lain saat tidak jadi menikah segampang itu fidy harus menerimanya kembali, apakah adil buat fidy
kita bahas dulu novel penyesalan zidan konfliknya suami melakukan kesalahan
suami akan dibuat
*mendapat balasan (ditinggalkan)
*dibuat menyesal sangat dalam
*tidak semudah itu dimaafkan , harus dibuar mengemis maaf dulu, dibuat berjuang keras dulu, dan harus membuktikan diri dulu
istri dibuat
*tegas tidak mudah memaafkan dan memilih pergi
*akan dihadirkan pria lain yang baik dan jadi penolong
*sosok wanita lain baing masalah dicap pelakor dan dilaknat
coban banding dengan novel ini
konfliknya istri melakukan kesalahan banyak sekali kesalahan fatal
*tidak perlu repot2 karena semudah itu dimaafkan, tidak ada namanya berjuang, tidak ada Namanya mengemis maaf, tidak ada nama menyesal mengaku salah, tidak nama minta maaf karena sudah sangat menyakiti
*karakter suami dibuat bodoh semudah itu Terima atau memaafkan kembali kayak tidak ada wanita lain saja
*author tidak akan berani hadirkan wanita lain yang baik dan jadi penolong bagi sang suami yang disakiti kalaupun ada tetap dicap pelakor dan dibinasakan
* pria lain sanga biang masalah tetap saja dipuja2 walau pun dbuat mati tapi dibuat kayak pahlawan padahal dia yang menghancurkan dan merebut istri orang
author merasa adilkah dalam dua novel ini saja