Angkuh, dingin dan tampan? Ah, itu mah biasa. Eh, gimana kalau sikap doi itu kombinasi irit bicara? Mungkin bisa kebayang es mambo kali ya? Haha... Itulah sifat Zidni si Mr. Arogant yang mendapat julukan dari Chika, gadis manis yang super berisik. Gadis ini sanggup bicara dengan kecepatan rata-rata seperti pesawat jet, eh bukan, seperti roket lebih tepatnya, hahaha.
Bagaimana jika kedua karakter itu bersatu? Sikap Chika yang seperti itu sering sekali membuat Zidni dongkol, namun siapa sangka bibit cinta muncul diantara keduanya seiring waktu berlalu.
Namun saat cinta mereka bersatu, takdir tiba-tiba membuat mereka berpisah. Zidni mengalami kecelakaan di luar negeri dan kehilangan memorynya, saat hendak menemui Chika sang pujaan hati.
Mengetahui itu, Chika berusaha sekuat tenaga untuk mengembalikan kenangan cinta mereka yang terkikis waktu. Apalagi hubungan itu sampai menghasilkan seorang buah hati yang begitu tampan.
Sedih? Pasti. Seru? Jangan di pertanyakan lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dydy_ailee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17 Bertemu Kenzie
Rupanya di balik ruangan kaca itu Zidni yang di damping Frans sedang memperhatikan kinerja para pegawainya termasuk Chika yang berada di dalam sana juga.
“Sepertinya Nona Chika itu mudah sekali bergaul ya, Tuan. Dengan siapapun bisa membaur. Idenya bagus dan begitu timnya di berikan proyek ini, dia pun bergerak dengan cepat.” Ucap Frans yang berdiri di samping Zidni.
“Untuk apa kamu memujinya? Telingaku panas mendengarnya. Menurutku biasa saja. Oh ya, cepat kembalikan lunch boxnya. Dan jangan pernah terima apapun dari dia. MENGERTI!”
“I-iya Tuan. Tapi makanannya habis kan Tuan?” tanya Frans penasaran.
“Sudah aku buang dan aku berikan ke kucing jalanan. Aku tidak mau saja kalau kamu ikut teracuni.” Ucap Zidni sedikit tergagap. Padahal semua makananmu itu di buang ke dalam perutnya, hehehe.
“Saya terharu sekali karena Tuan memperhatikan keselamatan nyawa saya.”
“Jasmine, sudah kamu bereskan?”
“Sudah Tuan. Tadi saya sudah memesankan taksi untuknya.”
“Oke. Kepalaku pusing setiap melihatnya.”
Dan jam istirahat pun tiba, Chika bersama ketiga temannya pergi menuju kantin.
“Kamu bawa bekal Chik?” tanya Juno.
“Hehehe iya, lagi pingin aja. Mau coba?”
“Sepertinya telur gulungnya menggugah selera.” Ucap Juno.
“Ya sudah, ambil saja.”
“Hehehe makasih ya.”
“Sama-sama.”
“Juno ini apaan sih? Malah minta sama Chika.” Protes Mita.
“Masakan Chika sepertinya menggugah selera, Mit.” Jawab Juno.
“Heheheh aku bileh icip udang krispinya ngga, Chik?”
“Boleh Mita, nih, ambil saja.”
“Aku barter sama ayam ya?”
“Oke.”
“Kalian ini seperti anak TK saja. Masa iya makan pakai tukar-tukaran lauk,” sahut Pak Haris.
“Biar seru, Pak.” Celetuk Juno.
“Bagaimana Chika? Sepertinya kamu sangat sibuk.” Tanya Pak Haris.
“Hehehe iya Pak.”
“Varian rasa apalagi yang sedang kamu kembangkan?” tanya Juno.
“Aku mengembangkan varian coffe choco almond. Rasanya mantap sekali.”
“Mana testernya, kok kita tidak di kasih icip?” protes Mita.
“Iya nanti akan aku buatkan. Setelah ini aku kembali ke lab lagi.”
“Kerja bagus Chika. Kamu memang sangat hebat. Baru bergabung bersama kami saja, kamu sudah memberikan ide yang begitu segar.” Puji Pak Haris.
“Sudah seharusnya bekerja harus seperti itu kan Pak?” ucap Chika yang selalu merendah. Saat sedang asyik makan dan bercengkrama, tiba-tiba ponsel Chika berbunyi. Ada nama Alvin di layar ponselnya. Chika langsung mengangkatnya.
“Halo Vin, ada apa?”
“Kak, aku ada di halaman kantor Kakak. Kenzie memaksaku untuk membawanya ke kantor Kakak. Dia ingin tahu kantor tempat Kakak bekerja.”
“Baiklah, aku turun sekarang.”
“Iya Kak.” Panggilan berakhir.
“Siapa Chik?” tanya Mita.
“Adik aku sama anak aku.”
“Hah? Anak?” mereka semua terkejut dengan jawaban Chika.
“AKu ke bawah dulu ya.” Chika dengan langkah terburu meninggalkan kantin dan segera menuju lantai dasar.
“Chika sudah punya anak? Aku pikir dia masih gadis.” Seloroh Juno.
“Kita kan baru kenal dia beberapa hari dan belum sempat mengobrol jauh kan?” sahut Pak Haris.
“Iya juga sih. Nanti deh kita tanya-tanya.” Sahut Mita.
###
Chika akhirnya sampai di depan halaman kantor. Tampak Alvin dan Kenzie menunggu di bawah pohon halaman kantor. Chika berlari memeluk putranya.
“Sayang, kenapa kamu kesini?”
“Aku ingin tahu tempat Mamam bekerja.”
“Kenapa tidak langusng pulang sih? Ini panas sekali.”
“Maaf ya Kak. Kenzie memaksa ku. Jadi aku antar saja.”
“Ya sudahlah tidak apa-apa, Vin. Sebaiknya kamu ajak dia pulang ya.”
“Iya Kak.”
“Kenzie, kamu pulang sama Om Alvin ya. Mama lanjut kerja dulu.”
“Iya Mah. Tapi Kenzie kebelet pipis.” Ucap Kenzie.
“Aduh, kamu pakai kebelet pipis segala. Ya sudah, ayo ikut Mama.” Chika kemudian menggendong Kenzie dan membawa Kenzie menuju toilet dekat basement.
“Terima kasih sudah membantuku, Mah.” Ucap Kenzie setelah selesai membuang air kecil.
“Sama-sama sayang. Ayo, sekarang kita ke Om Alvin.”
“Oke Mah.” Ibu dan anak itu bergandengan tangan berjalan keluar. Namun Kenzie yang terlalu aktif dan melihat basement yang penuh mobil, melepaskan tangannya dari genggaman Chika. Kenzie kaki mungilnya berlari dengan lincah sambil menyentuhkan tangannya pada setiap mobil yang terparkir. Bahkan Kenzie berlari mengitari mobil yang terparkir. Chika hanya tersenyum mengawasi kelincahan putranya.
“Mama, mobilnya bagus semua ya. Andai kita punya satu.” Ucapnya dengan bicaranya yang menggemaskan.
“Doakan Mama ya, supaya bisa menabung untuk membeli mobil.” Ucap Chika.
“Pasti Mama.”
Dan BRUG! Kenzie menabrak seseorang hingga terjatuh. Seseorang yang berjalan dengan langkah terburu sambil sibuk menelepon. Dan seseorang itu adalah Zidni. Untuk pertama kalinya Ayah dan anak itu bertemu. Kedua mata mereka saling menatap satu sama lain.
“Kenzie!” panggil Chika. Karena Kenzie sudah hilang dari pandangan matanya.
“Aduh anak ini pakai lari-lari mengelilingi mobil segala, jadi susah kan mencarinya?” gumam Chika dalam hati.
“Siapa kamu?” tanya Zidni seraya membantu Kenzie berdiri.
“PAPA!” panggil Kenzie seraya memeluk Zidni. Zidni terkejut saat Kenzi memanggilnya Papa. Bukan tanpa alasan Kenzie memanggil Zidni Papa. Karena Kenzie tidak sengaja melihat foto pernikahan Zidni dan Chika yang tersimpan di laci kamar. Chika pun lupa belum sempat membereskannya. Dan tanpa sepengetahuan Chika, Kenzie menyimpan sendiri foto itu.
“Sorry-sorry, aku bukan Papamu.” Ucap Zidni seraya melepaskan pelukan Kenzie.
“Kenzie!” seru Chika saat melihat Kenzie bersama Zidni. Chika langsung menarik Kenzie yang berdiri di dekat Zidni.
“Maaf Tuan.”
“Ini putramu?”
“Iya. Sekali lagi maaf, Tuan. Anakku datang bersama adikku. Dia hanya menumpang buang air kecil saja.”
Zidni mengehla. “Karena dia menabrakku, ponselku terjatuh dan layarnya retak. Dan ingat, ini bukan toilet umum.” Kata Zidni sambil menunjukkan layar ponselnya pada Chika.
“Kenzie, ayo minta maaf sayang.”
“Mah tapi Om ini mirip dengan Papa.” Ucap Kenzie dengan tatapan polosnya.
“Bukan sayang. Di dunia ini banyak wajah yang mirip.” Ucap Chika.
“Apa aku mirip dengan suamimu? Apa wajahku ini sangat pasaran? Sepertinya tidak ada yang menyamai ketampananku,” ucap Zidni dengan tatapan sinisnya. Chika berusaha untuk tidak melawan Zidni kali ini.
“Ayo sayang, Om Alvin sudah menunggu.” Chika lalu menggendong Kenzie dan segera membawanya pergi. Kenzie yang dalam gendongan Chika menoleh kebelakang melambaikan tangannya pada Zidni sambil tersenyum. Zidni hanya menatap Kenzie penuh rasa heran.
“Papa? Memang dimana suaminya?” gumam Zidni dalam hati. Tiba-tiba dalam ingatan Zidni terlintas sesuatu. Sekelebat wajah seorang wanita terlintas dalam memorynya.
“Siapa lagi wanita dalam bayangan tadi? Tapi itu bukan Amora. Sepertinya aku harus pergi untuk hipnoterapi. Puzzle ingatan ini sungguh membuatku gila.” Gumamnya. Zindi segera masuk ke dalam mobilnya. Saat berjalan keluar, ia melihat Chika bersama Kenzie dan Alvin dari dalam mobilnya. Bukan Chika yang menjadi perhatian Zidni tapi Kenzie.
“Kenapa wajah itu mirip dengan aku yang masih kecil ya?” gumam Zidni.
Bersambung.....
nanti lanjut ke kisah Brian Purnama dan Gea yaaa Kak Dydy.
semoga sehat selalu dan lancar rejeki nya di bulan ramadhan...🤲🤲🤲
di kasih extra part nya bella ngga nih sMa alvin😂😂
semoga Alvin dan Bella bahagia dan Samapi menikah jangan lama" menghukum tuan Edward ya kak Dydy.
berapa Bab lagi kak Tamat nya. tp masih blom ikhlas cerita nya bagus soalnya.
semangat terus Kak Dydy dan sehat selalu.
Besok mulai puasa.
jahat banget Austin tega mukulin Bella. akhirnya Bella Bebas tinggal Chika dan Kenzie semoga Cepet di Bebasin dr Gorong" yg jahat itu.
semangat terus Kak Dydy up nya...
kasihn bela. chika dan kenzi..
ayo alvin bilng ke bela klu km all bodigard nya bela.
semangat terus Kak Dydy up nya nanti lanjut di cerita Brian Purnama dan Gea...