Tak Sanggup Untuk Di Madu

Vera sedang menunggu jemputan dari Raka di depan gedung Global property. Saat Vera sedang berdiri terdengar suara klakson mobil dari belakang.

Tin Tin Tin

Terlihat Melani mengendarai mobil dari arah belakang Vera. Melani mengendarai mobil baru nya yang di taksir harga nya ratusan juta.

"Nunggu jemputan? mau saya antar?" tanya melani menawarkan tumpangan.

" Suami ku sebentar lagi sampai, memang nya kamu janda" Cibir vera.

" Biar pun aku janda, aku janda terhormat tidak merebut suami wanita lain" Seru melani .

Tin tin tin

Mobil Raka pun sampai di hadapan Vera, setelah mengetahui mobil Raka sudah sampai Melani memilih melajukan mobil nya. Dia tidak mau bertemu atau berbicara dengan Raka.

"Siapa itu sayang? mobil nya bagus banget?" tanya Raka saat vera sudah duduk di samping nya.

"Sudah lah mas tak perlu banyak tanya aku lagi gak mood, nanti di rumah ada yang ingin aku ceritakan" ucap vera.

"Hemm.. baiklah" jawab Raka singkat.

"Tapi kita mampir ke cafe Bintang dulu ya, disana teman kantor ku sudah menunggu. Ada acara makan makan karena tadi kita semua baru dapat bonus, ya walaupun aku sekarang menejer tetap mereka semua teman ku di kantor" Ucap Raka.

" Terserah mas saja, aku mau rapikan mek up ku dulu" jawab Vera.

Setelah perjalanan dua puluh menit mereka sudah sampai di cafe bintang tempat Raka ngumpul dengan beberapa teman nya.

"Hai broo " sapa Raka pada teman teman nya.

"Hai juga pak menejer" Sapa balik teman Raka.

Di Cafe ada 6 teman Raka empat laki laki dan dua perempuan. Mereka semua adalah dulu teman satu devisi dengan Raka.

"Ehh Ka ini siapa? Sepertinya dulu istri mu bukan ini" Tanya salah satu teman Raka.

"Iya Ka, dulu istri mu kan mbak melani." tanya Anggun yang memang mengenal melani.

"Aku sudah bercerai dengan melani, dan kenalkan ini Vera istri baru ku. Dia ini bekerja di Global Property dibagian devisi keuangan, Dia wamita karier dan berpendidikan seperti kita,kalau melani mah dulu cuma wanita rumahan saja jadi gak ada apa apa nya sama Vera." Seru Raka membanggakan Vera.

Vera merasa bangga mendengar ucapan Raka , setidak nya saat ini dia merasa menang karena di banggakan oleh Raka di depan teman teman nya.

"Kamu pintar cari istri Ka" celetuk teman Raka.

"Iya dong, Vera ini istri yang sempurna." jawab Raka.

"Jadi sekarang mbak Melani kemana Ka?" Tanya Anggun.

"Aku gak tau sekarang dia tinggal dimana , sepertinya dia sekarang kerja jadi babu di rumah orang kaya. Itu kan pekerjaan yang cocok untuk dia yang kampungan, jelek dan bodoh" Ucap Raka .

"Jangan bicara seperti itu, bagaimna pun juga melani itu dulu istrimu" Ucap salah satu teman Raka.

"Sudahlah tidak usah membahas soal mantan istri jelek ku itu, sekarang kita makan dulu" Seru Raka yang malas membahas soal melani.

Mereka pun kini sedang menikmati makanan nya masing masing, sambil sesekali tertawa entah apa yang mereka bicarakan.

Tanpa mereka ketahui sedari tadi meja belakan mereka ada sepasang mata yang melihat dan sepasang telinga mendengarkan semua pembicaraan mereka semua. Melani sepulang kantor tadi memang ada janji ketemu Winda di cafe bintang, tetapi setelah Melani sampai di cafe bintang Winda mengabari kalau tidak bisa datang karena tiba tiba ada operasi. Winda adalah seorang dokter kandungan yang bekerja di salah satu Rumah sakit besar.

Saat melani akan meninggalkan cafe bintang tiba tiba dia melihat Raka dan Vera memasuki Cafe bintang jadi mepani mengurungkan niat nya untuk pulang.

"Hai mas Raka?" sapa melani saat mendekati meja Raka dan teman teman nya.

"Melani" jawab Raka kaget.

Melani saat ini masih mengenakan pakaian kantor nya dengan rapi dan anggun, dan tangan nya menenteng tas branded yang harga nya puluhan juta.

"Mel..melani kamu disini?" Tanya Vera dengan terbata bata.

"Kenapa Ver? kok kamu kaget gitu?" tanya Melani.

"Tidak apa apa" Jawab vera.

"Eh mbak melani, kamu kemana saja?" Tanya anggun menghampiri melani dan memeluk melani.

"Aku baik Ngun, kamu katanya mau menikah? Kapan?" tanya melani.

"Dua minggu lagi, kamu datang ya nanti undangan nya aku kirim kerumah mu No hp masih yang dulu kan?" tanya Anggun.

"Masih kok , aku sekarang sudah tidak tinggal dengan mas Raka. Tadi mas Raka sudah menjelaskan sama kalian kalau kami sudah bercerai. Karena aku jelek bodoh, kampungan jadi mas Raka cari istri yang lebih dari aku seperti Vera ini. Iya kam mas?" Seru melani membuat Raka susah bicara.

"Kurangajar melani kenapa justru sekarang dia bisa modis dan cantik banget." gumam raka dalam hati.

Teman teman Raka yang lain hanya bisa menyimak pembicaraan melani. Mereka tidak mau ikut campur dengam urusan Raka.

"Eh Ver, bagaimana kerjaan baru kamu? betah kan?" tanya melani tersenyum lebar.

"Ya jelas vera vetah , kerjaan bagus dan posisi bagus serta gaji besar. Memang nya kamu yang kerja cuma jadi babu" cibir Raka yang belum tahu soal Vera.

"Kamu yakin istri yang kamu banggakan ini kerja di posisi yang bagus?" Tanya melani.

"Yakin dong Vera kerja sebagai staff keuangan di Global property dan gaji pun besar" jawab raka bangga.

"Ohh.. pasti istrimu belumcl cerita. Baiklah mulai besok ku jadi cleaning servis saja ya, resepsionist terlalu bagus untuk mu" Ucap Melani santai.

"Maksud mu apa?" tanya Vera dan Raka bersamaan.

"Memang kamu siapa bisa bisa nya mau mengatur pekerjaan istri ku" tanya Raka marah.

"Tanyakan saja pada istri mu, kamu belum lupa kan Ver? " tanya melani kearah Vera.

Vera hanya bisa diam tanpa menjawab, dia tidak mungkin mengatakan kalau Melani adalah pemilik Global property.

"Baiklah Anggun aku balik duluan ya, dan maaf telah mengganggu makan kalian. Sebagai permintaan maaf saya,tagihan makanan biar saya yang bayar" ucap melani.

Mereka semua hanya menganggukan kepala tanda setuju dengan penawaran melani.

"Aku masih bisa membayar nya, kamu jangan sok kaya. Duit juga pas pasan sok mau membayar tagihan kami. Aku sudah janji sama mereka untuk mentraktir" Seru Raka tidak terima.

Melani tidak menghiraukan ucapan Raka, melani pergi dari meja Raka dan menuju kasir membayar tagihan. Setelah itu melani pergi keluar cafe menuju parkiran, dan menaiki mobil nya.

Semua pasang mata yang berada di meja Raka menatap ke arah Melani. Kebetulan meja tempat Raka dan teman teman nya ada dedekat cendela jadi bisa melihat kearah luar.

"Itu beneran mbak melani kan? keren banget mobil nya, mbak melani juga sekarang cantik banget" Ucap Anggun.

"Itu yang kamu bilang jelek dan kampungan Ka?" tanya salah satu teman Raka.

*****

Setelah sampai rumah nya Raka dan Vera langsung membersihkan diri.

"Sayang tadi kata nya kamu mau membicarakan sesuatu?" tanya Raka saat duduk di ruang keluarga.

"Pasti kamu bakalan kaget dan tidak percaya dengan apa yang akan saya bicarakan" jawab Vera.

"Memang apa yang mau kamu bicarakan Ver?" tanya ibu lasmini yang baru saja keluar dari kamar nya.

"Ini soal Melani, Ternyata melani selama ini itu membohongi kalian semua" ucap vera.

"Maksud mbak Vera" tanya nina.

"Melani ternyata orang kaya bahkan dia adalah pewaris tunggal dari Tuan Rahmat Admaja, pemilik Global property" Ucap Vera dengan nada lesu.

"Apa?" Seru Raka, Bu lasmini dan Nina bersamaan.

"Kamu serius Ver?" tanya bu lasmini tak percaya.

"Serius bu, aku baru tadi siang tahu soal ini. Dan ternyata melani sekarang direktur di Global property" Jawab Vera.

Bu Lasmini dan Raka terlihat sangat kaget dengan kenyataan yang baru saja mereka ketahui.

"Ibu tidak menyangka ternyata Melani orang kaya, kenapa selama ini kita bisa di bohongi" Seru bu lasmini heran.

"Iya Bu, Raka juga baru tahu jika melani orang kaya . " ucap Raka.

"Kamu harus tuntut Melani mas, karena selama ini dia sudah membohongi mu. Kamu juga berhak atas harta melani,itu bisa jadi harta gono gini perceraian kalian" Ucap Vera sambil tersenyum bahagia.

"Yang di bilang Vera benar Raka, kamu harus minta hak mu dari harta melani. Bagaimanapun melani dulu istri mu dan harta itu bisa jadi harta gono gini" tambah bu lasmini dengan senyum bahagia nya.

"Tapi bu, itu kan harta melani tidak ada campur tangan nya dengan saya" Tolak Raka tidak mau mengikuti saran ibu nya dan vera.

" Melani selama ini merahasiakan kekayaan nya bahkan saat jadi istri kamu, Kamu berhak menuntut nya Raka. Karena harta istri itu juga harta suami" Seru bu lasmini.

Tidak ada tahu malu mengakui harta yang bukan hak nya. Sejak kapan Harta istri juga harta suami.

Author juga bingung dengan jalan pemikiran ibu lasmini.

*****

Mau lanjut tidak?

Jangan lupa Like, komen, vote dan klik tombol favorite nya.