NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ilona

Transmigrasi Ilona

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Balas Dendam / Peningkatan diri-peningkatan identitas/sifat protagonis / Teen Angst / Transmigrasi
Popularitas:932.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Aquilaliza

Ilona, gadis jalanan yang tidak pernah merasakan kasih sayang orang tua. Kehidupan jalanan memaksanya menjadi gadis kuat dan pemberani. Berbeda dengan Ayyara, seorang gadis culun yang selalu menjadi sasaran bully di sekolahnya. Selain penampilannya yang culun dan dianggap jelek, dia sedikit gagap saat berbicara. Bahkan kakak dan sepupunya tidak suka padanya.

Hingga suatu hari, terjadi kecelakaan yang membawa perubahan dalam hidup keduanya. Ilona terbangun dalam raga Ayyara. Kecelakaan itu mengubah semua jalan hidup keduanya. Ilona yang tidak memiliki orang tua dan kehidupannya yang susah, berubah mendapatkan kasih sayang orang tua dan kehidupan layak. Dan Ayyara, dia berubah menjadi gadis yang tak mudah ditindas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aquilaliza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Buku Tugas

Vanya menatap kesal mobil Pak Tanto yang melaju menjauh dari sekolah. Kebenciannya pada Ayyara sudah sangat mendalam. Ia akan terus berusaha untuk melenyapkan gadis itu. Baginya, Ayyara tidak pantas mendapatkan semua ini. Hidup di kelurga kaya melebihi kekayaan keluarganya, memiliki kecerdasan diatas dirinya dan wajah cantiknya yang sudah tak malu lagi diperlihatkan pada banyak orang. Itu semua tidak pantas Ayyara dapatkan.

Dulu, dia membully Ayyara karena takut disaingi Ayyara. Ia takut gadis itu akan mencuri perhatian orang-orang saat pandai mengurus diri. Ia terus menghina gadis itu agar bisa pergi dari sekolah. Atau mungkin untuk tidak bersekolah lagi. Dan pada akhirnya dia mengambil jalan pintas untuk menghabisi Ayyara. Namun, usahanya gagal. Kekhawatirannya terjadi. Gadis itu benar-benar berubah cantik. Bahkan, hampir semua yang ada pada diri Ayyara berubah. Dan sekarang misinya hanya satu, melenyapkan Ayyara.

Vanya memgangkat hpnya dan menempelkannya ditelinga. "Habisi dia! Apapun yang terjadi, bunuh dia!" Ujar Vanya.

Cewek itu menurunkan hpnya lalu kembali ke mobil. Dia hanya tinggal menunggu kabar dari orang suruhannya. Dia yakin, kali ini Ayyara tidak akan lolos. Memang sebelumnya Ayyara bisa melawan preman-preman itu. Tapi sekarang, ia membayar orang yang lebih baik dan pastinya lebih memberikan hasil memuaskan daripada preman-preman yang dibayarnya waktu itu.

Sementara di dalam mobil, Ayyara masih memusatkan tatapannya pada handphonenya. Gadis itu bingung dengan pesan yang dikirim Alden. Cowok itu memintanya bertemu sore nanti.

Ciiittt....

Mobil yang direm mendadak membuat tubuhnya sedikit terlempar kedepan. Begitupun dengan Pak Tanto. Beruntung keduanya menggunakan seatbelt.

"Ada apa, Pak?"

"Anu, neng. Di depan ada yang halangin jalan, neng."

"Biar Ayya liat!"

"Eh, jangan neng! Bahaya. Disini aja."

"Ga papa, Pak. Cuman liat aja. Bapak diam aja di mobil. Atau, kirim pesan sama abang aja. Mereka masih di sekolah." Setelah menyelesaikan kalimatnya, Ayyara bergegas turun. Pak Tanto dengan segera mengirimkan pesan pada Deon.

"Jadi ini cewek yang mau kita habisi, bang?" Ujar seorang lelaki saat melihat Ayyara berdiri di depan mereka.

"Oh, lo berdua disuruh orang buat habisi gue?" Ayyara melipat kedua tangannya di dada. Gadis itu menunjukkan smirknya. "Vanya yang nyuruh lo berdua?" Lanjutnya membuat kedua lelaki itu terkejut. Bagaimana mungkin dia tahu jika yang menyuruh mereka adalah seorang cewek bernama Vanya.

"Ga usah kaget. Musuh gue yang paling ga tau diri cuman dia sama Elen. Ga ada yang lain."

"Bacot lo!" Kedua lelaki itu maju dan langsung menarik tangan Ayyara. Seorang di tengan kanan dan seorang lagi kiri.

Ayyara memberontak, berusaha melepaskan diri. Tubuh keduanya yang lebih besar dari Ayyara, membuatnya sedikit kesulitan. Pak Tanto yang melihatnya menjadi sangat khawatir. Dia memberanikan diri menghadapi orang-orang itu bersama Ayyara. Namun, belum sempat pintu mobil terbuka, matanya terbelalak melihat Ayyara yang menendang dan dengan cekatan melawan penjahat itu.

"Neng Ayya... Sejak kapan bisa bela diri?" Gumamnya tak percaya.

Ayyara menendang kaki kanan si penjahat, membuatnya tersungkur. Seorang lagi di tendangnya tepat di dada. Merasa sedikit kerepotan melawan gadis itu, salah satu dari mereka mengeluarkan pisau, dan langsung mengarahkannya pada Ayyara.

Pak Tanto yang sudah berada di luar mobil berjalan mendekat sambil memilih batu dan melemparkannya mengenai penjahat-penjahat itu. "Kurang ajar kalian! Berantem sama gadis kecil!" Maki Pak Tanto sembari berjalan medekat.

Saat seorang penjahat mendekati Pak Tanto dan membiarkan yang satu bersama Ayyara, mobil Deon dan Gian tiba. Kedua segera turun dan melawan penjahat-penjahat itu.

"Masuk mobil, Ayya!!" Perintah Deon dan Gian bersamaan. Ada gurat khawatir yang Ayyara lihat di wajah keduanya. Namun, ia menurut dan segera ke mobil sambil menarik tangan Pak Tanto.

"Hati-hati, den." Teriak Pak Tanto.

Setelah beberapa menit, Deon dan Gian berhasil mengusir penjahat-penjahat itu pergi. Keduanya berbalik dan mendekati Ayyara.

"Lo ga papa?" Kedua cowok itu kembali berucap secara bersamaan.

"Ga ada yang luka?" Lagi-lagi keduanya bertanya bersamaan.

"Lo kenapa ikutin gue, sih?" Kesal Deon pada Gian.

"Lo juga ikutin gue!"

"Lo!"

"Lo yang ikutin gue!"

"Udah! Kenapa sih lo berdua malah ribut? Gue sama Pak Tanto mau pergi!" Kesal Ayyara. "Makasih udah nolongin gue." Lanjut Ayyara, dengan suara memelan. Membuat Deon maupun Gian terdiam. Menatap Ayyara yang memasuki mobil.

***

Sore hari, Alden benar-benar mendatangi Ayyara di rumah. Senyumnya tak pernah hilang saat menatap gadis itu.

"Tante, aku izin bawa Ayya keluar bentar."

"Emm..." Mala terlihat ragu. Bukan karena dia tak percaya pada Alden. Tapi, dia belum memberitahu suaminya.

"Tante ga usah khawatir. Aku akan jagain Ayya. Soal om, aku udah minta izin tadi."

Mala menarik nafas lega. "Ya udah, kalian boleh pergi. Tapi, pulangnya jangan lama-lama."

"Terima kasih, tante."

Alden segera melajukan mobilnya. Ia membawa Ayyara menuju rooftop apartemen miliknya.

"Kenapa ngajak gue kisini?"

"Ada sesuatu yang mau gue omongin." Alden membalikkan badannya menghadap Ayyara, menatap wajah cantik itu. Perasaan tak ingin kehilangan memunculkan keinginan Alden untuk memiliki Ayyara. Dia tidak ingin kehilangan gadis itu.

"Gue mau bilang sama lo, kalau gue suka sama lo. Lo maukan jadi pacar gue?"

Ayyara terbengong menatap wajah Alden. Ini seperti kejutan besar baginya. "Pacar? L-lo, su-suka sama gue? L-lo, mau gue jadi pacar lo?"

"Iya."

"Tapi, perbedaan usia kita cukup jauh. Empat tahun." Ayyara menunjukkan keempat jarinya, membuat Alden tersenyum kecil sambil menggeleng.

"Usia bukanlah masalah. Rasa cinta, suka, itu datang dengan sendirinya tidak ada yang meminta. Kakek tua saja, menikah dengan gadis muda tidak masalah. Kenapa kita yang hanya terpaut empat tahun memiliki masalah?"

Ayyara terdiam. Ayyara merasa yang Alden ucapkan benar. Jika boleh jujur, meski dia cukup cuek pada Alden, dia juga merasa nyaman saat berada didekat lelaki itu.

"Bagaimana?"

"Emm... Aku... Ya udah, coba dulu."

"Benaran?"

"Iya."

"Jadi, kita pacaran?"

"I-iya." Jawab Ayyara, sedikit gugup.

"Makasih, Ayya." Ujar Alden memeluk Ayyara. Ia begitu bahagia. Ia berjanji akan membuat gadis itu bahagia dan terus berada di disampingnya.

Aku benar-benar mencintaimu. Semoga kamu akan mencintaiku juga, bukan untuk dicoba, tapi untuk cinta yang sebenarnya.

***

Pagi ini, Ayyara kembali di antar Alden. Mala dan Abima masih belum tahu jika keduanya sudah berpacaran. Ayyara akan memberitahunya nanti.

"Eh, tugas ekonomi udah selesai?" Tanya seorang siswa pada siswa lainnya.

Pertanyaan itu membuat Ayyara teringat pada tugasnya. Beruntunglah dia sudah mengerjakannya. Langkahnya terhenti di kursi meja tempatnya duduk.

Di kursi meja depan bagian kiri kelas, Vanya dan Elen sedang menyontek tulisan salah satu siswi di kelas itu. Seorang siswi berkacamata yang mungkin memiliki nasib sama seperti Ayyara yang dulu. Tapi, tidak juga. Dia mungkin lebih beruntung dari Ayyara yang dulu.

Vanya menoleh dengan lirikan tajam. "Apa liat-liat? Mau nyontek juga lo?" Sinis Vanya. Ia sangat kesal. Usahanya kemarin kembali gagal. Tapi, dia tidak akan menyerah.

"Huh, nyontek aja belagu lo! Punya gue udah kelar. Gue ga suka PR dijadikan PS!"

"Apa tuh PS, Ayya?" Sahut seorang siswa yang mendengar ucapan Ayyara.

"Pekerjaan Sekolah!"

"Wuidiiih... Mantap!"

Ayyara duduk di tempatnya sambil memainkan handphonenya. Bel masuk kelas masih dua puluh menit lagi. Setelah menyalin semua tugas, Vanya dan Elen bergegas keluar. Mereka akan ke toilet untuk membenahi penampilan mereka.

Ayyara yang melihatnya tersenyum licik sambil menatap tas sekolah milik keduanya. Ia ingin bermain-main dengan dua cewek itu.

"Siap-siap aja dapat hukuman." Gumamnya sambil tersenyum jahat.

***

Ayyara mendongakkan kepalanya ke luar kelas. Vanya dan Elen sudah menjauh dari kelas. Saatnya dia beraksi. Dia berjalan ke kursi meja Vanya dan Elen. Mengambil buku tugas keduanya.

"Lo semua liatkan yang gue lakuin? Jadi, jangan seorang pun yang buka mulut!" Ujarnya pada teman-teman yang ada di kelas.

Setelah mendapatkan kedua tugas itu, Ayyara bergegas keluar. Langkahnya dia arahkan ke tempat sampah sekolah. Kebetulan sekali, penjaga sekolah sedang membakar sedikit sisa sampah yang lupa diangkut petugas sampah kemarin.

"Neng Ayya, ada apa kemari?" Tanya penjaga sekolah.

"Mau bakar buku Pak."

"Eh, kok dibakar?"

"Iya mau dibakar. Ini buku Ayya yang dulu. Yang dicoret-coret sama anak-anak." Ayyara menunjukkan beberapa lembar buku yang berisi coretan-coretan. Pak penjaga sekolah hanya mengangguk. Ia juga tahu masalah yang menimpa Ayyara dulu.

"Ya sudah, neng. Kalo neng mau bakar, bakar aja. Bapak mau ke sana dulu."

"Iya pak."

Setelah pak penjaga sekolah pergi, Ayyara melemparkan buku tersebut kedalam api. Ia memang sengaja mencoret-coret beberapa lembar buku untuk berjaga-jaga. Ternyata dugaannya benar. Dia bertemu penjaga sekolah disini.

"Selamat tinggal, Vanya, Elen. Semoga kalian beruntung hari ini." Ujar Ayyara. Setelah setengah bagian buku terbakar, Ayyara kembali ke kelas. Ia bertemu Vanya dan Elen saat perjalanan menuju kelas.

"Udah cantik aja lo berdua." Ujar Ayyara, berjalan beriringan dengan keduanya.

"Kita emang selalu cantik! Baru tau lo?" Balas Elen, sinis.

"Oh ya? Gue pikir... Gue yang paling cantik disini." Ujar Ayyara, sedikit menyunggingkan senyum mengejeknya. Membuat Vanya kesal dan mengepalkan tangannya.

"Lo bisa diam ga?!"

"Ish, jangan marah-marah kenapa sih Van? Udah ah, gue mau duluan aja." Ujarnya. Namun, baru beberapa langkah, ia berbalik berjalan mundur menghadap Vanya dan Elen.

"Oh ya, gue lupa kasi tau satu hal lagi ke lo berdua. Buku tugas lo kebakar di tempat sampah." Vanya dan Elen langsung terbelalak mendengarnya. Keduanya menggemelatukkan gigi dan langsung menyerang Ayyara.

"Eh, jangan nyerang gue dulu. Selamatin dulu buku lo!" Ucapan Ayyara membuat keduanya berhenti dan langsung berlari menuju tempat sampah.

"Gampang bener gue bodohin." Gumam Ayyara lalu berbalik.

Bruk... Ayyara tak sengaja menabrak orang. Ia mendongak dan melihat Kenzo di depannya. "Maaf, gue ga sengaja." Ujar Ayyara, segera bergegas melewati Kenzo. Tapi, cowok itu dengan cepat meraih tangan Ayyara, menahannya.

"Lepasin, atau gue tendang?" Ancam Ayyara.

Kenzo tak mendengarnya. Dia masih terus menggenggam tangan Ayyara. "Lo benaran pacaran sama cowok itu?"

"Bukan urusan lo!" Balas Ayyara, menghempaskan tangannya, kemudian berlalu dari hadapan Kenzo.

1
Siti solikah
ntar Alden cemburu loh ayyara kamu nolongin kenzo
Mamik Widowati
Luar biasa
Siti solikah
bener tuh ayyara
Siti solikah
kayaknya seru
arniya
luar biasa kak
Tia Na
ayyara yang asli kemana tor?
/Rose//Rose//Rose/
Helen Nirawan
deon ,gian : gw benci ama lu ,ayyara , trus jwb : EGP ,sapa lu ,gk penting
Helen Nirawan
ilona di tubuh ayyara , kurang kejam
Helen Nirawan
isshh , sodara sinting
Adhie
mampues... lu...
Erna Fkpg
Lumayan
Khoerun Nisa
aku bingung asli di BCA Gian atu jayen
Puch🍒❄
fak kata gw teh anyingg siaaaa!!!, anying eta sia si ayya aja baru mau di apa2in dh end aja sih, belom tau dia hamidun apa kagak anying lah🗿kecepetan endnya thor😤
Puch🍒❄
iri dengki aja lu monyet🐷
Anonymous
keren
Armyati
happy ending 😍😍 mkcieh byk kak🙏 n semangat terus untuk karya" s lanjutannya 💪💪🤗
Aquilaliza: Makasih Kak/Pray/. Mampir juga di Novel ku yang lain ya....
total 1 replies
Armyati
uuhhhh cuwit bangettt mereka😍😍😍🤩
Armyati
wkwk mereka berdua dijadiin kacang sama ayya🤭
Armyati
aahh ini pasti Alden jodohnya ayyana🥰
Disha♡💕
padahal yg aib si Gian🥴
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!